Anda di halaman 1dari 21

Pembangunan berkelanjutan mencakup

interaksi antara dimensi ekonomi, sosial dan


lingkungan. Dalam memahami interaksi
antara ekonomi dan lingkungan, terutama
tentang stok dan perubahan stok dari aset
lingkungan, Perserikatan Bangsa Bangsa
mengembangkan System of Environmental-
Economic Accounting (SEEA) yang
kerangka utamanya telah diadopsi tahun
2012 oleh United Nations Statistical
Commission (UNSC).
SEEA sendiri dibangun di atas Sistem Neraca Nasional (System of National
Account) tahun 1993 dan sangat dipengaruhi wacana dan isu yang berkembang pada
waktu itu ketika UN Conference on Environment and Development dilaksanakan
tahun 1992 Rio de Janeiro, Brazil.
Pada saat ini, dalam diskusi agenda pembangunan global pasca 2015 dan Open
Working Group PBB untuk Sasaran Pembangunan Berkelanjutan (UN Open Working
Group for Sustainable Development Goals/OWG for SDGs) yang akan
merekomendasikan pengganti Millenium Development Goals (MDGs), terdapat
dorongan kuat untuk mengeksplorasi kemungkinan sistem neraca lebih luas yang
melampaui GDP dan mencakup modal sosial, manusia dan lingkungan, dimana peran
SEEA menjadi sangat penting dan strategis. Sebagaimana diketahui, GDP (atau PDB)
yang kita gunakan sekarang tidak mengukur keberlanjutan lingkungan dan inklusi
sosial.
SEEA memiliki implikasi sangat dalam ke depan. 1FSUBNB, data yang digunakan
untuk pengembangan SEEA sebagian besar terkait dan sangat relevan dengan data
pembangunan berkelanjutan. Diperkirakan sekitar dua per tiga dari data yang akan
digunakan dalam SDGs tahun 2015-2030 nanti ada di dalam SEEA, FEVB,
pengembangan SEEA menyiratkan standardisasi dan koherensi konsep, definisi,
klasifikasi, dan aturan akuntansi data pembangunan yang disepakati kantor-kantor
statistik di negara-negara anggota PBB, termasuk Indonesia. Ini sangat sejalan dengan
prinsip Satu Data Pembangunan Berkelanjutan, yakni satu standar data.
Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan keberagaman sumberdaya dan
kekayaan yang ada ditiap-tiap daerah. Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi
untuk dikembangkan guna mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Sumberdaya alam yang dimiliki tiap-tiap daerah sangat berpotensi sebagai investasi
dan modal guna mendukung perkembangan Indonesia dimasa mendatang.
Sumberdaya alam di Indonesia sangat melimpah seperti minyak bumi, batu bara, gas
alam, emas, tembaga dan berbagai hasil keragaman lain termasuk pertanian,
peternakan dan perikanan. Bahkan, sering kali diperkirakan bahwa Indonesia akan
menjadi salah satu Negara maju di masa mendatang. Namun, tidak hanya sebatas
memanfaatkan sumberdaya alam yang ada tetapi guna mendukung program
pembangunan yang berkelanjutan perlu sebuah inovasi yang kreatif dan aplikatif dari
generasi penerus bangsa. Anak bangsa berperan sebagai agent of change yang
membawa perubahan, namun anak bangsa harus bisa menjadi agent of producer yang
mampu menciptakan perubahan nyata.
Oleh karena itu untuk membuka kesempatan dalam menunjukkan hasil inovasi
dan rekayasa untuk anak bangsa, maka Pusat Pengembangan Ilmiah dan Penelitian
Mahasiswa Universitas Negeri Padang (PPIPM UNP) menggagas kegiatan PPIPM
Fair 2016 yang terdiri dari Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa dan siswa Sekolah
Menengah Atas di seluruh Indonesia, Lomba Peneliti Muda/ Young Research
Competition (YORECO), Seminar Internasional, dan Inagurasi. PPIPM Fair 2016 akan
menjadi sebuah wadah yang akan memfasilitasi anak bangsa dari seluruh Indonesia
dengan mengembangkan dan mengapresiasi ide serta inovasi yang telah diciptakan
sehingga nantinya Indonesia mampu menjadi Negara mandiri serta dapat menjadi
sebuah investasi pembangunan Negara yang berkelanjutan guna mendukung
Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.

Anda mungkin juga menyukai