Enuresis adalah keluarnya urin yang disengaja atau involunter di tempat tidur (biasanya di malam hari)
atau pada pakaian di siang hari dan terjadi pada anak-anak, yang usianya secara normal, telah memiliki
kendali terhadap kandung kemih secara volunter (Wong, 2003). Gangguan yang didiagnosis sebagai
enuresis, kronologis atau usia perkembangan anak minimal lima tahun, dan pengeluaran urin harus
terjadi minimal dua kali seminggu, dan sekurang-kurangnya terjadi selama tiga bulan. Gejala utama
adalah desakan yang timbul cepat, dan disertai dengan ketidakmampuan akut, kegelisahaan, dan
kadang-kadang sering berkemih. Enuresis lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Hal ini terjadi karena perubahan fungsi neuromuskular kandung kemih, dan sering kali tidak
berbahaya dan menghilang dengan sendirinya. Enuresis (mengompol) nokturial, biasanya berhenti pada
usia enam dan delapan tahun, walaupun kadang-kadang mengompol ini berlanjut sampai masa remaja
2. Etiologi Enuresis Penyebab organik yang mungkin berhubungan dengan enuresis, harus disingkirkan
sebelum mempertimbangkan faktor-faktor psikogenik. Penyebab organik tersebut, termasuk gangguan
struktural saluran kemih, infeksi saluran kemih, defisit neurologis, gangguan yang meningkatkan
haluaran normal urin (seperti diabetes dan gangguan yang mengganggu kemampuan ginjal kronis atau
penyakit sel sabit). Volume kandung kemih 300 sampai 500 ml adalah cukup untuk menahan urin pada
malam hari. Kapasitas kandung kemih normal (dalam ons) adalah usia anak ditambah 2 (misal, kapasitas
normal kandung kemih anak berusia enam tahun adalah 8 ons). Pada kasus lain enuresis dipengaruhi
oleh faktor-faktor emosional, walaupun meragukan bahwa faktor-faktor tersebut adalah faktor
penyebabnya. Orang tua melaporkan bahwa anak-anak ini, tidur lebih pulas daripada anak-anak lainnya.
Namun, kedalaman tidur tidak teridentifikasi sebagai penyebab enuresis noktural.
3. Jenis-Jenis Enuresis
Ada dua jenis enuresis yang terjadi pada anak, yaitu enuresis preimer dan sekunder, yang diuraikan
sebagai berikut:
a. Enuresis Primer Enuresis primer terjadi pada anak yang sejak lahir hingga berusia lima atau enam
tahun yang masih mengompol. Faktor-faktor penyebabnya yaitu:
1) Faktor genetik Dari hasil penelitian, 77% anak mengalami enuresis, bila kedua orang tuanya enuresis.
44% anak mengalami enuresis, bila salah satu orang tuanya enuresis dan 15 %. anak enuresis, bila kedua
orang tua sama sekali tidak enuresis.
2) Keterlambatan pematangan fungsi susunan saraf pusat (SSP). Pada anak normal, ketika kandung
kemih sudah penuh oleh urin, sistem saraf di kandung kemihnya akan melapor kepada otak. Kemudian
otak akan mengirim pesan balik ke kandung kemih. Otak akan meminta kandung kemih untuk menahan
pengeluaran urin, sampai si anak sudah siap di toilet. Pada anak dengan keterlambatan kematangan SSP,
proses ini tidak terjadi, sehingga saat kandung kemihnya penuh, anak tidak dapat menahan keluarnya
urine. 3) Kurangnya kadar antidiuretic hormone (ADH) dalam tubuh Hormon ini akan menyebabkan
tubuh seseorang memproduksi sedikit urin pada malam hari. Pada anak enuresis, tubuhnya tidak bisa
membuat ADH dalam jumlah yang mencukupi, sehingga ketika sedang tidur, tubuhnya menghasilkan
banyak urin. Oleh karena itulah anak menjadi mengompol.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama : An
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Umur : 4 tahun
Nama ayah : Tn. Jp
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 30 tahun
Nama ibu : Ms. AP
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 28 tahun
Agama : Hindu
Alamat : IRT Hindu Hindu Jl. Saridana VII Jl. Saridana VII Br. Umasari, Ubung Br. Umasari,
Ubung
B. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya sering terbangun di malam hari karna merasa celananya basah. Dan
menangis
C. Riwayat penyakit
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat penyakit yang berhubungan dengan saluran
kemih.
a. Biologis
1) Bernafas
Ibu pasien mengatakan anaknya biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi feces lembek, warna kuning
dan bau khas feces.
Ibu mengatakan anaknya biasa BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning dan bau khas urine. 4) Gerak
dan aktivitas Ibu mengatakan anaknya banyak gerak dan dalam beraktivitas lincah seperti teman-temannya.
5) Istirahat tidur
Pasien mengatakan bahwa anaknya biasa tidur pukul 20.00 WITA dan terbangun pukul 06.00 WITA dan
sering terbangun menangis di malam hari karena celananya basah.
Ibu mengatakan bawah anak tidak mengalami gangguan dalam pengaturan suhu tubuh.
B. DATA PSIKOLOGI
Ibu mengatakan sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya karena anaknya sering mengompol di malam hari
dan menangis. Orang tua mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya, baik penyebab ataupun
pengobatannya dan orang tua bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.
2) Rasa nyaman
C. DATA SOSIAL
1) SOSIAL ANAK
Ibu mengatakan bahwa pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara, ibu mengatakan anaknya biasa
bemain dengan tetangganya.
2) BERMAIN
3) PRESTASI
Ibu mengatakan saat ini belum ada prestasi dari anaknya.
ikterik (-)
PEMERIKSAAN ANTOPOMETRIK
5) Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah bersih, lesi (-), perdarahan gusi (-), sianosis (-), pembengkakan
tonsil (-)
Leher : Pergerakan baik, bendungan vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), lesi (-)
Thorak : Bentuk simetris, retraksi otot dada (-), ronchi -/-, bunyi jantung S1 dan S2 reguler
Abdomen : Distensi abdomen (-), pembesaran limpa (-), pembesaran hepar (-), turgor kulit elastis, lesi
(-), nyeri tekan (-), asites (-)
Ekstremitas : Atas : Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis (-), lesi (-), ikterik (-) Bawah (-), lesi (-),
ikterik (-) Kekuatan otot
Genetalia
Anus: Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis : 444 444 444 444 : Kelainan dan lesi (-), kebersihan
cukup : Kelainan dan lesi (-), kebersihan cukup
ANALISA DATA
1. DO :
Suhu : 36 C
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 30 x/menit 1. Gangguan rasa nyaman
Tekanan darah : 110/80 1,ketidak normalan sttus (pola tidur)
mmHg fisiologis 2. Gangguan control
Konjungtiva pucat berkemih
Sering terbangun 2.konsentrasi urine
dimalam hari karena meningkat
merasa celananya
basah.
DS:
1.Ibu pasien mengatakan
anaknya sering
terbangun di malam hari
karna merasa celananya
basaH
2. Ibu mengatakan
sangat mengkhawatirkan
keadaan anaknya karena
anaknya sering
mengompol di malam
hari sambil menangis
INTERVENSI KEPERAWATAN
1 Menjelaskan untuk
08.21 WITA selalu menjaga
lingkungan tetap
nyaman
Menjelaskan
pentingnya tidur yang
Ibu paham dengan
penjelasan adekuat