Anda di halaman 1dari 10

Asuhan keperawatan tentang parasomnia

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN AN. DENGAN ENURESIS

DIPOLIKLINIK ANAK RSUD BANDUNG

DISUSUN OLEH :KELOMPOK 5

TASYA OVICA ANZANI : PO7120521048


VINA SEPHIA : PO7120521052
ROMI NUGRAHA : PO7120521044

DOSEN PENGAMPU : KAMESYWORO,STT,MM

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI KEPERAWATAN LAHAT

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. Definisi Enuresis

Enuresis adalah keluarnya urin yang disengaja atau involunter di tempat tidur (biasanya di malam hari)
atau pada pakaian di siang hari dan terjadi pada anak-anak, yang usianya secara normal, telah memiliki
kendali terhadap kandung kemih secara volunter (Wong, 2003). Gangguan yang didiagnosis sebagai
enuresis, kronologis atau usia perkembangan anak minimal lima tahun, dan pengeluaran urin harus
terjadi minimal dua kali seminggu, dan sekurang-kurangnya terjadi selama tiga bulan. Gejala utama
adalah desakan yang timbul cepat, dan disertai dengan ketidakmampuan akut, kegelisahaan, dan
kadang-kadang sering berkemih. Enuresis lebih umum terjadi pada anak laki-laki daripada anak
perempuan. Hal ini terjadi karena perubahan fungsi neuromuskular kandung kemih, dan sering kali tidak
berbahaya dan menghilang dengan sendirinya. Enuresis (mengompol) nokturial, biasanya berhenti pada
usia enam dan delapan tahun, walaupun kadang-kadang mengompol ini berlanjut sampai masa remaja

2. Etiologi Enuresis Penyebab organik yang mungkin berhubungan dengan enuresis, harus disingkirkan
sebelum mempertimbangkan faktor-faktor psikogenik. Penyebab organik tersebut, termasuk gangguan
struktural saluran kemih, infeksi saluran kemih, defisit neurologis, gangguan yang meningkatkan
haluaran normal urin (seperti diabetes dan gangguan yang mengganggu kemampuan ginjal kronis atau
penyakit sel sabit). Volume kandung kemih 300 sampai 500 ml adalah cukup untuk menahan urin pada
malam hari. Kapasitas kandung kemih normal (dalam ons) adalah usia anak ditambah 2 (misal, kapasitas
normal kandung kemih anak berusia enam tahun adalah 8 ons). Pada kasus lain enuresis dipengaruhi
oleh faktor-faktor emosional, walaupun meragukan bahwa faktor-faktor tersebut adalah faktor
penyebabnya. Orang tua melaporkan bahwa anak-anak ini, tidur lebih pulas daripada anak-anak lainnya.
Namun, kedalaman tidur tidak teridentifikasi sebagai penyebab enuresis noktural.

3. Jenis-Jenis Enuresis

Ada dua jenis enuresis yang terjadi pada anak, yaitu enuresis preimer dan sekunder, yang diuraikan
sebagai berikut:

a. Enuresis Primer Enuresis primer terjadi pada anak yang sejak lahir hingga berusia lima atau enam
tahun yang masih mengompol. Faktor-faktor penyebabnya yaitu:

1) Faktor genetik Dari hasil penelitian, 77% anak mengalami enuresis, bila kedua orang tuanya enuresis.
44% anak mengalami enuresis, bila salah satu orang tuanya enuresis dan 15 %. anak enuresis, bila kedua
orang tua sama sekali tidak enuresis.
2) Keterlambatan pematangan fungsi susunan saraf pusat (SSP). Pada anak normal, ketika kandung
kemih sudah penuh oleh urin, sistem saraf di kandung kemihnya akan melapor kepada otak. Kemudian
otak akan mengirim pesan balik ke kandung kemih. Otak akan meminta kandung kemih untuk menahan
pengeluaran urin, sampai si anak sudah siap di toilet. Pada anak dengan keterlambatan kematangan SSP,
proses ini tidak terjadi, sehingga saat kandung kemihnya penuh, anak tidak dapat menahan keluarnya
urine. 3) Kurangnya kadar antidiuretic hormone (ADH) dalam tubuh Hormon ini akan menyebabkan
tubuh seseorang memproduksi sedikit urin pada malam hari. Pada anak enuresis, tubuhnya tidak bisa
membuat ADH dalam jumlah yang mencukupi, sehingga ketika sedang tidur, tubuhnya menghasilkan
banyak urin. Oleh karena itulah anak menjadi mengompol.
ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
A. Identitas pasien
Nama : An
Jenis kelamin : laki-laki
Agama : islam
Umur : 4 tahun
Nama ayah : Tn. Jp
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 30 tahun
Nama ibu : Ms. AP
Jenis kelamin : perempuan
Umur : 28 tahun
Agama : Hindu
Alamat : IRT Hindu Hindu Jl. Saridana VII Jl. Saridana VII Br. Umasari, Ubung Br. Umasari,
Ubung
B. Keluhan utama
Ibu pasien mengatakan anaknya sering terbangun di malam hari karna merasa celananya basah. Dan
menangis
C. Riwayat penyakit

Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mempunyai riwayat penyakit yang berhubungan dengan saluran
kemih. 

D. Riwayat penyakit keluarga Orang tua


mengatakan bahwa anggota keluarga tidak ada yang menderita penyakit keturunan.
2. Kebutuhan bio-psiko-sosial-spiritual 

a. Biologis

1) Bernafas

Ibu mengatakan anaknya tidak mempunyai masalah pernapasan. RR: 30x/menit 

2) Makan dan Minum


Makan : Ibu mengatakan bahwa anaknya makan seperti biasa 3x sehari.

Minum : Ibu pasien mengatakan anaknya biasa minum air


putih 4-5 gelas sehari (+ 800-1000 cc). Dan anaknya biasa minum air sebelum tidur.

3) Eliminasi Buang Air Besar (BAB) :

Ibu pasien mengatakan anaknya biasa BAB 1 kali sehari dengan konsistensi feces lembek, warna kuning
dan bau khas feces.

4). Buang Air Kecil (BAK) :

Ibu mengatakan anaknya biasa BAK 3-4 kali sehari dengan warna kuning dan bau khas urine. 4) Gerak
dan aktivitas Ibu mengatakan anaknya banyak gerak dan dalam beraktivitas lincah seperti teman-temannya.

5) Istirahat tidur

Pasien mengatakan bahwa anaknya biasa tidur pukul 20.00 WITA dan terbangun pukul 06.00 WITA dan
sering terbangun menangis di malam hari karena celananya basah.

6) Pengaturan suhu tubuh

Ibu mengatakan bawah anak tidak mengalami gangguan dalam pengaturan suhu tubuh.

7) Kebersihan diri dan berpakaian


Ibu mengatakan biasanya anaknya mandi 2 kali sehari, cuci rambut 2 kali seminggu, dan sikat gigi 2 kali
sehari. 

B. DATA PSIKOLOGI

1) Rasa aman (orang tua)

Ibu mengatakan sangat mengkhawatirkan keadaan anaknya karena anaknya sering mengompol di malam hari
dan menangis. Orang tua mengatakan belum paham tentang penyakit anaknya, baik penyebab ataupun
pengobatannya dan orang tua bertanya-tanya tentang keadaan anaknya.

2) Rasa nyaman

Ibu mengatakan anaknya merasa nyaman berada di dekatnya maupun suaminya.

C. DATA SOSIAL

1) SOSIAL ANAK

Ibu mengatakan bahwa pasien adalah anak pertama dari dua bersaudara, ibu mengatakan anaknya biasa
bemain dengan tetangganya.

2) BERMAIN

Ibu pasien anaknya biasa bermain dengan saudara maupun tetangganya.

3) PRESTASI
Ibu mengatakan saat ini belum ada prestasi dari anaknya. 

PEMERIKSAAN FISIK KEADAAN UMUM

 Kebersihan Keadaan kulit


cukup bersih : turgor kulit elastis, tidak terdapat sianosis, tidak ada lesi,

 ikterik (-)

 Kesadaran : compos mentis

PEMERIKSAAN ANTOPOMETRIK

  BB (berat badan ) : 16 kg


 Tinggi badan : 103 cm (47-73 cm)

 Lingkar kepala : 50 cm (46-52 cm)

 Lingkar dada : 64 cm (43-70 cm)


 Gejala kardinal Suhu Nadi Respirasi: 36oC : 100 x/menit : 30 x/menit
 Tekanan darah : 110/80 mmHg :

 Keaadan fisk : Nyeri tekan (-),


 Kepala kebersihan cukup : benjolan (-),lesi (-),

 Mata : Bentuk simetris, reflek pupil +/+ (isokor),


 pergerakan mata baik, konjungtiva pucat, sklera ikterik (-)
 Hidung : Sekret (-), nafas cuping hidung (-), kebersihan cukup, nyeri (-)

 Telinga Bentuk simetris, serumen ada, lesi (-),kebersihan cukup, pendengaran 

 5) Mulut : Mukosa bibir lembab, lidah bersih, lesi (-), perdarahan gusi (-), sianosis (-), pembengkakan
tonsil (-)
 Leher : Pergerakan baik, bendungan vena jugularis (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), lesi (-)

 Thorak : Bentuk simetris, retraksi otot dada (-), ronchi -/-, bunyi jantung S1 dan S2 reguler
 Abdomen : Distensi abdomen (-), pembesaran limpa (-), pembesaran hepar (-), turgor kulit elastis, lesi
(-), nyeri tekan (-), asites (-)
 Ekstremitas : Atas : Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis (-), lesi (-), ikterik (-) Bawah (-), lesi (-),
ikterik (-) Kekuatan otot
 Genetalia

 Anus: Pergerakan terkoordinir, edema (-), sianosis : 444 444 444 444 : Kelainan dan lesi (-), kebersihan
cukup : Kelainan dan lesi (-), kebersihan cukup
ANALISA DATA

No DATA ETILOGI MASALAH KEPERAWATAN

1. DO :

1. Klien terlihat cemas

Suhu : 36 C
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 30 x/menit 1. Gangguan rasa nyaman
Tekanan darah : 110/80 1,ketidak normalan sttus (pola tidur)
mmHg fisiologis 2. Gangguan control
Konjungtiva pucat berkemih
Sering terbangun 2.konsentrasi urine
dimalam hari karena meningkat
merasa celananya
basah.

DS:
1.Ibu pasien mengatakan
anaknya sering
terbangun di malam hari
karna merasa celananya
basaH
2. Ibu mengatakan
sangat mengkhawatirkan
keadaan anaknya karena
anaknya sering
mengompol di malam
hari sambil menangis

INTERVENSI KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
1. Gangguan pola tidur waktu tidur 1. Kaji pola 1. kecukupan tidur
berhubungan dengan kurang 1) Jumlah jam anak
kontrol berkemih ditandai tidur 2) Jelaskan
tidur klien
dengan Ibu pasien untuk dalam batas 2. Jelaskan 2. Untuk
memberikan
mengatakan anaknya sering normal pentingnya kenyamanan
terbangun di malam hari memonitor/catat tidur yang
karena merasa celananya 10-11 jam/hari saat tidur
basah, kebutuhan tidur adekuat. 3. Agar ibu
 suhu 36oC, pasien 3. instruksi mengetahui
 nadi : 100 x/menit, 3) Pola tidur, pasien untuk apakah tidur
 respirasi : 30 setiap hari dan jam anak cukup/tidak
kualitas dalam memonitorkan 4. Mengetahui
x/menit,
batas pola tidurnya. kesadaran dan
 tekanan darah :
4) Jelaskan untuk kondisi tubuh
110/80 mmHg,
selalu normal dalam keadaan
 konjungtiva pucat. menjaga normal atau
lingkungan 5) tidak.
Perasaan segar
tetap nyaman
sesudah tidur atau
6) Jelaskan
pentingnya
istirahat tidur yang
adekuat 7) Mampu
mengidentifikasika
n hal-hal yang
meningkatkan tidur
8) Ibu mengerti
penjelasan yang
diberikan oleh
perawat

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N HARI Puk Implementasi Evaluasi


O /TANGGAL ul
1. Minggu 10 S = Ibu mengatakan paham
September 1 Menjelaskan untuk dengan penjelasan yang
2017 memonitor waktu diberikan dan akan
makan dan minum melaksanakannya.
08.00 – 08.07
WITA dengan waktu tidur

2. Evaluasi Respon Ibu O = Ibu tampak tenang dan


paham dengan memahami penjelasan
penjelasan dan akan
melaksanakannya.
A = Tujuan belum tercapai
08.14 WITA 3. Menjelaskan untuk
Ibu paham dengan
penjelasan dan akan
memonitor/catat P = Lanjutkan intervensi
melaksanakannya. 1,2,3,4 S =
kebutuhan tidur pasien

1 Menjelaskan untuk
08.21 WITA selalu menjaga
lingkungan tetap
nyaman

Ibu kooperatif dan


paham dengan
penjelasan

Menjelaskan
pentingnya tidur yang
Ibu paham dengan
penjelasan adekuat

Anda mungkin juga menyukai