H H
Etana C2H6 H–C–C–H
H H
H H H
Propana C3H8 H–C–C–C–H
H H H
H H H H
Butana C4H10 H–C–C–C–C–H
H H H H
dan seterusnya.
Dalam senyawa hidrokarbon sering dijumpai molekul yang berlainan
susunannya, tetapi rumus kimianya sama, atau dengan kata lain senyawa hidrokarbon
dapat mempunyai rumus molekul sama tetapi rumus bangun berbeda. Keadaan
semacam ini disebut sebagai isomeri, sedangkan masing-masing senyawa
hidrokarbon yang mempunyai sifat tersebut dikenal dengan isomer.
Seri n-alkana yang diberikan pada Tabel 2.9 di bawah ini memperlihatkan
gradasi sifat-sifat fisik yang tidak begitu tajam.
Tabel 2.9. Sifat – sifat Fisik n-Alkana 13)
Boiling Point Melting Point Specific Gravity
N Name o
F o
F 60o/60 oF
1 Methane -258.7 -296.6 --
2 Ethane -127.5 -297.9 --
3 Propane -43.7 -305.8 0.508
4 Butane 31.1 -217.0 0.584
5 Pentane 96.9 -201.5 0.631
6 Hexane 155.7 -139.6 0.664
7 Heptane 209.2 -131.1 0.688
8 Octane 258.2 -70.2 0.707
9 Nonane 303.4 -64.3 0.722
10 Decane 345.5 -21.4 0.734
11 Undecane 384.6 -15 0.740
12 Dodecane 421.3 14 0.749
15 Pentadecane 519.1 50 0.769
20 Eicosane 648.9 99 --
30 Triacontane 835.5 151 --
Pada tekanan dan temperatur normal (60 oF, 14,7 psia) empat alkana yang
pertama (C1 sampai C4) berbentuk gas. Sebagai hasil meningkatnya titik didih
(boiling point) karena penambahan jumlah atom karbon maka mulai pentana (C 5H12)
sampai hepta dekana (C17H36) merupakan cairan. Sedangkan alkana yang
mengandung 18 atom karbon atau lebih merupakan padatan (solid). Alkana dengan
rantai bercabang memperlihatkan gradasi sifat-sifat fisik yang berlainan dengan n-
alkana, dimana untuk rantai bercabang memperlihatkan sifat-sifat fisik yang kurang
beraturan. Perubahan dalam struktur menyebabkan perubahan didalam gaya antar
molekul (inter molekuler force) yang menghasilkan perbedaan pada titik lebur dan
titik didih diantara isomer-isomer alkana.
B. Golongan Hidrokarbon Tak Jenuh
Hidrokarbon ada yang mempunyai ikatan rangkap dua ataupun rangkap tiga
(triple), yang digunakan untuk mengikat dua atom C yang berdekatan. Oleh karena
itu, valensi yang semula tersedia untuk mengikat atom hidrokarbon telah digunakan
untuk mengikat atom C yang berdekatan, dengan cara ikatan rangkap dua yang
mengikat dua atom C, maka hidrokarbon seperti ini disebut hidrokarbon tak jenuh
atau disebut juga sebagai keluarga alkena (Inggris : alkene).
Secara garis besar, sifat-sifat fisik alkena sama seperti sifat-sifat fisik alkana,
sebagai bahan perbandingan sifat-sifat fisik alkena, dapat dilihat pada Tabel 2.10
dibawah ini.
Tabel 2.10. Sifat-sifat Fisik Alkena 13)
Boiling Point, Melting Point,
Name Rumus Bangun SG, 60o/60 oF
o
F o
F
Ethylene CH2 =CH2 -154.6 -272.5 --
Propylene CH2=CHCH3 -53.9 -301.4 --
1-butene CH2=CH CH2CH3 20.7 -301.6 0.601
1-pentene CH2=CH(CH2)2CH3 86 -265.4 0.646
1-hexene CH2=CH(CH2)3CH3 146 -216 0.675
1-heptene CH2=CH(CH2)4CH3 199 -182 0.698
1-octene CH2=CH(CH2)5CH3 252 -155 0.716
1-nonene CH2=CH(CH2)6CH3 295 -- 0.731
1-decene CH2=CH(CH2)7CH3 340 -- 0.743
Sebagaimana pada alkana, maka untuk alkena terjadi juga peningkatan titik didih
dengan bertambahnya kandungan atom karbon, dimana peningkatannya mendekati 20
- 30 oC untuk setiap penambahan atom karbon. Secara kimiawi, karena alkena
merupakan ikatan rangkap, maka alkena lebih reaktif bila dibandingkan dengan
alkana. Senyawa hidrokarbon tak jenuh yang dijelaskan di atas adalah yang hanya
mempunyai satu ikatan rangkap dua yang lebih dikenal dengan deretan olefin. Ada
juga hidrokarbon tak jenuh yang mempunyai dua ikatan rangkap dua yang disebut
deretan diolefin.
Rumus umum seri diolefin adalah CnH2n-2, sedangkan penamaannya
menggunakan akhiran “adiena”, sebagai contoh adalah sebagai berikut :
CH2 = C = CH - CH3 CH2 = CH - CH = CH2
1,2 - Butadiena 1,3 – Butadiena
Derajat ketidakjenuhan dari seri diolefin lebih tinggi daripada seri olefin. Secara
kimiawi senyawa diolefin reaktif seperti olefin dan secara fisik mempunyai sifat yang
hampir sama dengan alkana.
Senyawa hidrokarbon tak jenuh juga ada yang mempunyai ikatan rangkap tiga,
yang sering disebut sebagai seri asetilen. Rumus umumnya adalah C nH2n-2, dimana
terdapat ikatan rangkap tiga yang mengikat dua atom karbon yang berdekatan.
Pemberian nama sama dengan deret alkena dengan memberikan akhiran “una”. Sifat
deret asetilen hampir sama dengan alkena, sedangkan sifat kimianya hampir sama
dengan alkena dimana keduanya lebih reaktif dari alkana.
2. Golongan Siklik
Golongan siklis dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan naftena dan golongan
aromatik.
A. Golongan Naftena
Golongan naftena sering disebut golongan sikloparafin, atau golongan
sikloalkana, yang mempunyai nrumus umum CnH2n.. Golongan ini dicirikan oleh
adanya atom C yang diatur menurut rantai tertutup (berbentuk cincin) dan masing-
masing atom dihubungkan dengan ikatan tunggal.
Contoh dari senyawa hodrokarbon golongan naftena adalah :
CH2
CH2 CH2
CH2 CH2
CH2 CH2
CH2 CH2
CH2
CH2
Siklo-heksana Siklo-pentana
Sikloparafin mempunyai sifat-sifatnya mirip dengan parafin sebagaimana terlihat
pada Tabel 2.11. di bawah ini.
B. Golongan Aromatik
Pada deret ini hanya terdiri dari benzena dan senyawa-senyawa hidrokarbon
lainnya yang mengandung benzena. Rumus umum dari golongan ini adalah C nH2n-6,
dimana cincin benzena merupakan bentuk segi enam dengan tiga ikatan tunggal dan
tiga ikatan rangkap dua secara berselang-seling, sebagi berikut
CH
CH CH
CH CH
CH
n - Benzena
Adanya tiga ikatan rangkap pada cincin benzena seolah-olah memberi petunjuk
bahwa golongan ini sangat reaktif. Tetapi pada kenyataannya tidaklah demikian,
golongan ini tidak sestabil golongan parafin. Jadi deretan benzena tidak menunjukkan
sifat reaktif yang tinggi seperti olefin. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sifat
benzena ini pertengahan antara golongan parafin dan olefin. Ikatan-ikatan dari deret
hidrokarbon aromatik terdapat dalam minyak mentah yang merupakan sumber
utamanya.
Pada suatu suhu dan tekanan standar, hidrokarbon aromatik ini dapat berada
dalam bentuk cairan atau padatan. Benzena merupakan zat cair yang tidak berwarna
dan mendidih pada temperatur 176 oF. Nama hidrokarbon aromatik diberikan karena
anggota deret ini banyak yang memberikan bau harum.