Anda di halaman 1dari 7

CRITICAL JURNAL REVIEW

Disusun Oleh

Kelompok III

Nama : 1. Alexander Julvin Halawa (212124007)

2. Eber Felora Maruao (212124023)

3. Ester Novi Kristin Harefa (212124029)

4. Sesilia Putri K. Tafonao (212124090)

5. Yarni Kristiani Lahagu (212124106)

6. Yu’min Hakim Gea (2121241110

Kelas/Semester : A /II

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu : Adrianus Bawamenewi, S.H,. M.A

YAYASAN PERGURUAN TINGGI NIAS (YAPERTI NIAS)

UNIVERSITAS NIAS (UNIAS)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas critical jurnal review ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan kami membuat critical jurnal review ini yaitu untuk memenuhi
tugas dari dosen pada mata kuliah Pendidikan Kewarnegaraan program studi Bahasa dan
Sastra Indonesia tahun akademik 2021/2022. Selain itu, tujuan kami dalam pembuatan
critical jurnal review ini adalah untuk menambah wawasan dan penegertian bagi siapa saja
yang akan memerlukannya dimasa maupun diwaktu yang akan datang.

Gunungsitoli, 09 Mei 2022

Kelompok III
Judul : Penegakan Hukum di Indonesia

ISSN : 2614-8765

Volume dan Halaman : volume 4 Nomor 1 dan Halaman 142-159

Tahun Terbit : Maret 2020

Penulis : M. Gazali Rahman, Sahlan Tomayahu

Reviewer : Kelompok III

Tujuan Penelitian : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bahwa hukum
merupakan suatu lembaga sosial yang memiliki tujuan
untuk mencapai kedamaian dalam masyarakat. Serta konsepsi
penegakan hukum dan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhinya.

Metode Penelitian : Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian normatif


dan judiris sosiologis

Hasil Penelitian : Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses penegakan


hukum dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
pandangan sosio-kultural yang dimana penegakan hukum yang
dilaksanakan oleh alat-alat sosial control
(pengendalian sosial) resmi untuk memaksakan internalisasi hukum
pada warga Negara. Dan sudut pandang kultural merupakan
proses penegakan hukum bekerjanya berbagai organisasi
yang mewakili pola kepentingan dan konstalasi nilai-nilai
dominan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban sesuai
dengan ideologi hukum yang berkuasa. Persoalan yang utama
dalam proses penegakan hukum berkisar antara lain pada
efektifitas dan dampak sosialnya.

Komentar atas Penelitian : dilihat dari keberlakuan hukum secara empiris, pola perilaku
penegak hukum dalam menjalankan tugas dan
kompetensinya akan menjadi sentral perhatian masyarakat. Sebab, tugas dan
kewajibannya lebih banyak dan dikonsentrasikan untuk
mengurusi masalah kemasyarakatan dan kemanusiaan.

Kesimpulan : penegakan hukum merupakan upaya yang dilakukan untuk


menjadikan hukum, baik dalam arti formil yang sempit
maupun dalam arti material yang luas, sebagai
pedoman perilaku dalam setiap perbuatan hukum, baik oleh para
subjek hukum yang bersangkutan maupun oleh aparatur penegakan
hukum yang resmi, yang diberi tugas dan kewenangan oleh
undang-undang untuk menjamin berfungsinya norma-
norma hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Judul : PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

ISSN : 978-623-218-587-6

Volume dan Halaman : Volume 1 No. 1, Halaman 21 - 34

Tahun Terbit : Desember 2010

Penulis : Ucuk Agiyanto

Reviewer : Kelompok III

Tujuan Penelitian : Tujuan awalnya untuk menciptakan keadilan. Penelitian ini


membahas konsepsi Sidharta tentang bangunan dan sistem
hukum dalam mengkaji masalah penegakan hukum di
Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan ini adalah penelitian deskriptif, yang bertujuan
untuk mengkaji penegakan hukum di Indonesia ditinjau dari
kajian filsafat hukum dan penegakan hukum dilihat dari
konsep Sidharta dalam menciptakan hukum yang
berkeadilan.

Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini


adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini adalah penelitian
yang mencoba mendeskripsikan variabel yang diteliti secara
mandiri tanpa dikaitkan dengan variabel-variabel lain baik
yang bersifat membandingkan maupun menghubungkan.
Penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan
pendekatan filsafat.

Hasil Penelitian : Penegakan hukum di Indonesia masih belum berjalan


dengan baik dan begitu memprihatinkan. Permasalahan
penegakan hukum (law enforcement) selalu bertendensi
pada ketimpangan interaksi dinamis antara aspek hukum
dalam harapan atau das sollen, dengan aspek penerapan
hukum dalam kenyataan das sein. Lemahnya penegakan
hukum di Indonesia saat ini dapat tercermin dari berbagai
penyelesaian kasus besar yang belum tuntas, salah satunya
adalah praktek korupsi yang menggurita, namun ironisnya
para pelaku utamanya sangat sedikit yang terambah hukum.
Kenyataan tersebut justru berbanding terbaik dengan
beberapa kasus yang melibatkan rakyat kecil. Dilihat dari
kajian filsafat, refleksi filsafat hukum dilakukan untuk dapat
mengetahui kejanggalan-kejanggalan yang ada dalam
penerapan hukum dalam menilik orientasi nilai keadilan
yang menyangkut pandangan hidup manusia. Sebab hukum
harus selalu dikembalikan kepada tujuan awalnya untuk
menciptakan keadilan. Penelitian ini membahas konsepsi
Sidharta tentang bangunan dan sistem hukum dalam
mengkaji masalah penegakan hukum di Indonesia. Metode
penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah
penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengkaji
penegakan hukum di Indonesia ditinjau dari kajian filsafat
hukum dan penegakan hukum dilihat dari konsep Sidharta
dalam menciptakan hukum yang berkeadilan.

Komentar atas penelitian : 1.Dilihat dari pendekatan filsafat, maka pada hakikatnya
tujuan penegakan hukum adalah untuk mewujudkan apa
yang hendak dicapai oleh hukum. Esensi dari tujuan hukum
itu sendiri adalah terletak pada keadilan.

2.Dilihat dari keberlakuan hukum secara empiris yang


melihat keberlakuan hukum secara langsung pada
kenyataan di masyarakat dengan mengukur apakah hukum
berhasil mengarahkan tingkah laku masyarakat dan aparat
penegak hukum berhasil menegakkan hukum, maka dalam
tataran realitas, hukum masih berjalan tidak efektif
Kesimpulan : Perkembangan penegakan hukum di Indonesia yang masih
belum berjalan baik, salah satunya karena penegakan hukum
yang masih diartikan sebagai penegakan undang-undang
semata sehingga keadilan prosedural dijadikan acuan dalam
proses penegakan hukum. Jika dilihat dari pendekatan
filsafat, maka pada hakikatnya tujuan penegakan hukum
adalah untuk mewujudkan apa yang hendak dicapai oleh
hukum. Esensi dari tujuan hukum itu sendiri adalah terletak
pada keadilan. Pancasila sebagai dasar falsafah, pandangan
hidup, dasar negara, dan sumber tertib hukum Indonesia
yang menjiwai hukum Indonesia yang menjadi landasan
pembenar bagi pembangunan ilmu hukum di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai