Anda di halaman 1dari 9

MINI RISET

PRINSIP-PRINSIP PERKEMBANGAN

DISUSUN OLEH

Nama :1. Alexander Julvin Halawa

2. Pasrah Eli Hulu

3. Yu’min Hakim Gea

Kelas/Semester : A / II

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik

Dosen Pengampu : Trisman Harefa S.S.M. Pd

YAYASAN PERGURUAN TINGGI NIAS (YAPERTI NIAS)

UNIVERSITAS NIAS (UNIAS)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

TAHUN AKADEMIK2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset yang berjudul “ prinsip-
prinsip perkembangan “ ini tepat pada waktunya.

Selain itu, Mini Riset ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Trisman Harefa S.s.M. Pd.
selaku dosen mata kuliah perkembangan peserta didik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami
menyadari, Mini Riset yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Gunungsitoli, 11 Mei 2022

Penulis

Kelompok 7

 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTA..................................................................................................……..…….i

DAFTAR ISI............................................................................................................……………ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................……….……1

A.Latar belakang...........................................................................................................................1

B.Rumus masalah..........................................................................................................................2

BAB II METODOLOGI...............................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................................4

BAB IV PENUTUP......................................................................................................................5

A.Kesimpulan...............................................................................................................................6

B.Saran..........................................................................................................................................7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi perkembangan merupakan salah satu lapangan dalam ilmu psikologi yang
membahas tentang perubahan dan faktor-faktor umum yang mempengaruhi perubahan pada
manusia baik yang bersifat fisik maupun psikis akibat adanya proses kematangan dan interaksi
lingkungan.

Perkembangan ini bersifat sistematis, progresif, dan


berkesinambungan,Sistematis :Berarti adanya keterkaitan antara faktor fisik dengan aspek
kejiwaan atau tingkah laku yang ditimbulkan. Contoh: anak bayi bisa berjalan karena
kematangan otot yang sudah kuat untuk berjalan.

Progresif : Berarti bahwa perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih
sempurna seiring dengan bertambahnya umur manusia. Contoh: perubahan anak dari kecil
menjadi dewasa serta perubahan pengetahuan dan kemampuan yang lebih baik.

Berkesinambungan : Berarti proses perubahan itu sifatnya bertahap. Contoh: untuk bisa berjalan
seorang bayi pasti melalui tahapan melata, merangkak, dan berdiri. Begitupun berjalan adalah
merupakan syarat tahapan anak untuk bisa berlari.

B. Rumusan Masalah

1.  Bagaimana Prinsip-Prinsip Perkembangan Secara Umum?

2.  Bagaimana Prinsip-Prinsip Perkembangan Menurut Ahli?

C. Tujuan

 Adapun tujuan – tujuan sebagai berikut ;

1. Mengetahui prinsip-prinsip perkembangan secara umum

2. Mengetahui prinsip-prinsip perkembangan menurut ahli.


BAB II

METODOLOGI

A. Tahapan Perkembangan Manusia

Bila kita urutkan perkembangan manusia yakni perkembangan anak sampai dengan masa
remajanya adalah seperti ini

Tahap Prenatal : diamana dari masa kandungan sampai dengan masa setelah kelahiran,dal
am masa kehamilan adalah masa pertumbuhan tercepat, dimana otak dan struktur tubuhtumbuh,
dan masa ini adalah masa pertumbuhan tercepat pada manusia Masa bayi dan balita :
dimulai setelah kelahiran sampai dengan usia 3 tahun, semua sistemindera pada masa ini
beroperasi, otak tumbuh makin rumit dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan,
serta diiringi dengan perkembangan motorik yang berlangsung cepat.

Masa kanak awal : dimulai pada usia anak umur 3 tahun sampai dengan 6 tahun , ditandai
dengan pertumbuhn yang stabil, penampilan menjadi lebih ramping dan mirirp orang
dewasa ,dalam masa ini kehilangan selera makan dan masalah tidur adalah hal yang lazim,
memilikikecenderungan menggunakan satu tangan lebih dominan terlihat pada masa ini, ditandai
jugadengan meningkatnya keterampilan motorik halus dan kasar serta kekuatan mengingat.

Masa kanak tengah : pertumbuhan melambat, kekuatan dan keterampilan atletik meningk
at, penyakit pernafasan adalah hal yang lazim pada masa ini, tetapi masalah kesehatanumumnya
lebih baik dari masa yang lainya dalam rentang kehidupan. Remaja : terjadi pada usia manusia
di umur 11 sampai degan 20 tahun pertumbuhan fisik dan perubahan lainya berlangsung cepat
dan ekstrem. Kematangan repsoduksi berlangsung.

Dewasa Muda : kondisi fisik memuncak, kemudian sedikit menurun , pilihan gaya hidup
mempengaruhi kesehatan

Dewasa tengah : kemunduran yang melambat pada kemampuan sensorik, kesehatan,stamina dan 
kekuatan dimulai, tetapi perbadaan individual lebar, perempuan mengalami menopause

Dewasa tua : kebanyakan orang sehat dan aktif , meskipun kesehatan dan kemampuanfisi
k menurun secara umum. Waktu reaksi yang melambat memengaruhi beberapa aspek fungsi

Istilah perkembangan menurut Hurlock adalah serangkaian perubahan progresif yang


terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Senada dengan Santrock bahwa
perkembangan adalah pola perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional yang dimulai sejak
lahir dan berlanjut sepanjang hidup. Dengan demikian dipahami bahwa perkembangan itu
sifatnya kualitatif, bukan pada penambahan beberapa sentimeter fisik seseorang melainkan
hubungan dari proses mengalami dan kematangan.
Beberapa referensi ditemukan istilah “hukum” untuk menjelaskan prinsip- prinsip
perkembangan. Istilah hukum perkembangan di sini diartikan sebagai kaidah, patokan, aturan,
atau “prinsip” yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan (generalisasi).
Karena itu, pada bagian ini kami menggunakan istilah prinsip. Secara spesifik, prinsip
perkembangan adalah kaidah generalisasi mengenai sebab akibat terjadinya peristiwa
perkembangan dalam diri manusia.

B. Aspek-Aspek Perkembangan Manusia

1. Aspek Perkembangan Fisik dan Psikomotorik 

Fisik atau tubuh manusia merupakan sistem organ yang kompleks dan sangatmenga
gumkan.Semua organ ini terbentuk pada periode pranatal (dalam kandungan). Berkaitandengan
perkembangan fisik ini Kuhlen dan Thompson (Hurlock, 1956) mengemukakan bahwa
perkembangan fisik individu meliputi empat aspek, yaitu 

(1) Sistem syaraf, yang sangatmempengaruhi perkembangan kecerdasan dan emosi; 

(2) Otot-otot, yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik; 

(3) Kelenjar Endokrin, yang menyebabkanmunculnya pola-pola tingkah laku baru, seperti pada


usia remaja berkembang perasaan senanguntuk aktif dalam suatu kegiatan, yang sebagian
anggotanya terdiri atas lawan jenis; dan

(4)Struktur Fisik/Tubuh, yang meliputi tinggi, berat, dan proporsi.


BAB III

PEMBAHASAN

A. Prinsip-Prinsip Umum Perkembangan

Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul Developmental Psychology,


membagi prinsip umum yang tampak berlaku untuk setiap ranah perkembangan menjadi 10
(sepuluh) bagian3 , yaitu:

1. Tahun-Tahun Permulaan (Perkembangan Awal) Adalah Masa Kritis (Critical Period)

Tahun-tahun pertama dalam kehidupan seorang anak sangat penting karena menjadi
dasar perkembangan atau penentu perkembangan selanjutnya. Bukan berarti, tahapan usia
berikutnya tidaklah penting, akan tetapi tahun-tahun pertama adalah pondasi kuat untuk
perkembangan anak berikutnya. Boleh dikatakan, bahwa usia-usia di awal merupakan tahapan
penting karena banyak aspek yang berkembang termasuk sikap, kebiasaan, dan pola perilaku
yang dibentuk sejak awal. Hal tersebut sangat menentukan seberapa jauh anak akan berhasil
menyesuaikan diri sampai usia bertambah tua. Banyak ahli dalam bidang psikologi—termasuk
Bijou, White, dan Erikson— menyatakan bahwa tahun-tahun awal tersebut ada di sekitar lima
tahun pertama kehidupannya.4 Masa bayi hingga usia pra-sekolah merupakan masa di mana
anak belajar trust vs mistrust (percaya atau tidak percaya), tergantung bagaimana orang tua
memenuhi kebutuhan anak, seperti makanan, perhatian, dan kasih sayang. Diungkap oleh
Santrock, bahwa sikap tersebut cenderung akan menetap sepanjang hidupnya (sepanjang hayat).5

Senada dengan kemungkinan ada perubahan yang dimaksud Hurlock, Sitorus


membagi beberapa kondisi yang memungkinkan perubahan itu cenderung terjadi, diantaranya:

a. Perubahan dapat terjadi apabila anak memperoleh bantuan atau bimbingan untuk berubah.
Misalnya, beberapa orang tua berhasil melatih anak menggunakan tangan kanan dari tangan
kirinya saat makan.

b. Perubahan cenderung terjadi apabila orang-orang di sekitar anak memper- lakukannya dengan
baik. Misalnya, seorang anak diberi kebebasan untuk mengekspresikan diri sehingga akan
terdorong untuk tumbuh dan berkembang.

c. Perubahan terjadi apabila ada motivasi kuat dari anak sendiri untuk melakukan perubahan.
Misalnya, anak yang malas berbicara tidak akan menjadi anak yang terbuka di masa yang akan
datang. Dengan mengetahui bahwa perubahan cenderung menetap, memungkinkan bagi orang
tua untuk memprediksi bagaimana perkembangan anaknya di masa mendatang. Sebagai contoh,
anak yang pendiam, introver cenderung demikian juga berikutnya.
2. Perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diprediksi

Prinsip kedua adalah perkembangan mengikuti pola tertentu yang dapat diramalkan.
Senada dengan penjelasan Ormrod bahwa perkembangan manusia seringkali dicirikan oleh
tonggak perkembangan (developmental milestones)— perilaku-perilaku baru yang semakin
kompleks seiring meningkatnya tahapan perkembangan—yang muncul dalam urutan yang bisa
diprediksi. Sebagai contoh:

a. Anak mulai belajar berjalan, manakala sebelumnya anak mampu untuk berdiri dan merangkak.

b. Anak mulai berpikir logis mengenai hal-hal yang bersifat abstrak, manakala sudah mampu
berpikir logis tentang objekobjek konkret dan peristiwa yang telah dialami.

c. Anak akan mulai mencemaskan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya, manakala ia
telah menyadari bahwa orang lain memang memikirkannya.

Sehingga dalam batasan-batasan tertentu, kita melihat keseragaman yang sifatnya


universal dalam tahap-tahap perkembangan—pola-pola yang serupa dalam hal bagaimana anak
berubah seiring waktu.

Sebagai contoh, bayi normal akan memiringkan badan, telungkup, mengangkat


kepala, duduk, dan berdiri sebelum bisa berjalan; menggambar lingkaran sebelum bisa
menggambar segi empat; sebelum berbicara, anak akan terlebih dahulu mengoceh

3. Ada perbedaan individual (individual differences) dalam perkembangan

Setiap individu berbeda, tidak ada yang sama. Seperti yang ditekankan oleh
Hurlock bahwa “setiap anak secara biologis dan genetis benar-benar berbeda satu dengan yang
lainnya. Bahkan dalam kasus sebagai bayi kembar (twin baby).”8 Senada dengan Santrock
bahwa “anak-anak berada pada keadaan berbeda, yang mempunyai cara tersendiri untuk
merasakan sesuatu”. Perbedaan tersebut dikarenakan, reaksi terhadap rangsang lingkungan yang
sama pasti berbeda-beda

4. Tiap perkembangan mempunyai perilaku karakteristik

Setiap anak akan mengalami tahapan perkembangan yang berlangsung secara


berantai.

5. Perkembangan memiliki risiko

Setiap tahap perkembangan memiliki risiko14 karena lingkungan anak itu sendiri.
Bahaya ini dapat mengakibatkan terganggunya penyesuaian fisik, psikologis, dan sosial.
Sehingga pola perkembangan anak tidak meningkat tetapi datar. Artinya tidak ada peningkatan
dalam perkembangan. Di saat inilah, dapat dikatakan bahwa anak sedang mengalami gangguan
penyesuaian yang buruk atau ketidakmatangan.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah


yang lebih maju.Perkembangan fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang
sangat penting danditandai dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga individu
tersebut bisa bereproduksi dengan baik.Semua individu khususnya remaja akan mengalami
perkembangan baik fisik maupun psikis yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi,
bahasa, moral danagama.Beberapa problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa
yaitu masalah di perguruan tinggi, masalah sentralisasi masalah berbagai segi serta masalah lain
seperti : dari segi mahasiswa, dari segi pengajar, dari segi sarana dan administrasi pendidikan.
Solusi bagi problem perkembangan dalam proses pembelajaran siswa yaitu menyediakan
bimbingan dan penyuluhan bagi mahasiswa, meningkatkan kuantitas maupun kualitas
pengajar dan sarana danadministrasi pendidikan. 

B. Saran

Bagi  remaja hendaknya mengetahui dan mempelajari tugas-tugas perkembangan


dengan baik. Sehingga bisa menerapkan tugas-tugas perkembangan tersebut dengan sebaik-
baiknya.

Anda mungkin juga menyukai