Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

Penerapan Model Pembelajaran PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan


Menyenangkan) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di Sekolah Dasar

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar

Dosen Pengampu: Mareyke Jessy Tanod S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Delita Setia Cahyanti (20160015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI) BANDAR LAMPUNG

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-NYA sehingga proposal ini dapat disusun dengan tepat waktu, sesuai dengan yang
semestinya. Proposal ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ibu Mareyke Jessy Tanod S.Pd.,
M.Pd. Mengenai Strategi Pembelajaran Sekolah Dasar.

Dalam penyusunan proposal ini, tidak ada hambatan apapun yang saya alami. Namun menyadari
bahwa dalam pembuatan proposal ini tidak terlepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak sehingga
proposal ini dapat terselesaikan. Semoga proposal ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Saya sadar bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya
meminta masukan demi perbaikan pembuatan proposal untuk yang akan datang. Saya mengharapkan
kritik dan saran pembaca.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Bandar Lampung, November 2021

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Sekolah adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan belajar yang mengajar mencoba memberikan
yang terbaik bagi muridnya untuk kemudian dapat menghasilkan output yang memuaskan sesuai
dengan tujuan institusi. Dilain pihak, murid itu sendiri juga mengharapkan mendapat prestasi yang
maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru, orang tua, masyarakat sekitar juga turut serta dalam
peningkatan kegiatan pembelajaran melalui lembaga formal yang telah diatur oleh pemerintah. Guru
merupakan salah satu peran sentral dalam peningkatan prestasi murid karena gurulah yang lebih banyak
bertatap muka memberikan pelajaran di dalam kelas. Dalam menyampaikan mata pelajaran, hendaknya
guru menggunakan metode atau model dan media pembelajaran yang menarik. Hal ini dilakukan agar
murid lebih mudah dalam menangkap pelajaran tersebut. Metode yang digunakan harus sesuai dengan
situasi dan lingkungan tempat tinggal murid tersebut. Selain itu juga dapat menarik minat murid dan
tidak menjemukan dalam penyampaian Model yang digunakan oleh guru yang bersangkutan juga dapat
dikombinasikan dengan media pembelajaran. Media pembelajaran yang dipilih juga harus bersifat baru,
unik dan menarik untuk belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar murid.

Pendekatan Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan merupakan salah satu model/ pendekatan
pembelajaran yang menekankan agar dalam pembelajaran peserta didik sebagai subjek yang aktif,
sementara guru sebagai fasilitator. Dalam pendekatan ini, peserta didik diharapkan mampu
mengintegrasikan gagasan baru dengan gagasan / pengalaman awal yang telah dimiliki oleh peserta
didik. Dengan belajar aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, murid diharapkan mampu membangun
fenomena / makna yan berbeda. Dalam pendekatan ini, murid berperan aktif mengembangkan
keterampilan, sikap dan pemahaman dengan penekanan pada belajar sambil bekerja, sementara guru
menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam

penelitian ini adalah:


a. Apakah Penerapan Model Pembelajaran PAKEM terhadap proses pembelajaran siswa di Sekolah
Dasar?

b. Bagaimanakah cara guru meningkatkan minat belajar siswa di Sekolah Dasar?

C. Manfaat Penelitian

Untuk meninngkatkan kompetensi dasar bagi guru-guru dan dapat dijadikan sebagai referensi

untuk perkembangan model pembelajaran PAKEM.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori

Berdasarkan dengan judul penelitian oleh penulis mengenai Pengaruh Model Pembelajaran PAKEM
Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di Sekolah Dasar, maka diperlukan penjelasan sebab-sebab
dari permasalahan tersebut. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah teori-teori yang menjadi landasan
dalam penelitian, selain itu kajian pustaka juga juga melalui jurnal-jurnal penelitian nasional dan
Internasional.

1. Pengertian Model Pembelajaran PAKEM

PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif
dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa
sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang
merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses
pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran
tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut
bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan
generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi
berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang
menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu
curah perhatiannya tinggi.

Secara garis besar, gambaran PAKEM adalah sebagai berikut:

1. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan cocok
bagi siswa.

2. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan “pojok baca"

3. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.
4. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya

Pengertian Model Pembelajaran PAKEM Menurut Para Ahli atau Kajian Teori:

1. Purwanto (2016:25) mengatakan bahwa: PAKEM atau singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan merupakan suatu model pembelajaran yang dirancang agar mengaktifkan
anak, mengembangkan kreatifitas, sehingga efektif namun tetap menyenangkan.

2. Rusman (2014:322) mengatakan bahwa: PAKEM merupakan model pembelajaran dan menjadi
pedoman dalam bertindak untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. PAKEM berasal dari konsep
bahwa pembelajaran harus berpusat pada anak (student centered learning) dan pembelajaran harus
bersifat menyenangkan (learning is fun), agar mereka termotivasi untuk terus belajar sendiri tanpa
diperintah dan mereka tidak merasa terbebani atau takut.

3. Menurut Utami (2010:23) PAKEM adalah suatu proses pembelajaran yang komunikatif dan interaktif
antara sumber belajar, pendidik dan peserta didik.

4. Menurut Budimansyah, dkk (2013 :70) PAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif,
Efektif dan Menyenangkan. Aktif dimaksutkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga peserta didik aktif mengajukan pertanyaan,
mengemukakan gagasan, dan mencari data dan informasi yang mereka perlukan untuk memecahkan
masalah. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi tingkat kemampuan siswa. Efektif yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa
setelah proses pembelajaran berlangsung. Sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran
yang harus dicapai. Menyenangkan adalah suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga
siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi.

5. Menurut UNESCO ada 4 pilar yang ada dalam model pembelajaran PAKEM, yaitu : (1) learning to
know, yaitu mempelajari ilmu pengetahuan berupa aspek kognitif dalam pembelajaran, (2) learning to
do, yaitu belajar yang melakukan yang merupakan aspek pengamalan dan pelaksanaan, (3) learning to
be, yaitu belajar menjadi diri sendiri berupa aspek kpribadian dan kesesuaian dengan diri anak ini juga
sesuai dengan konsep “multiple intelligence” dari Howard Gardner, (4) learning to life together, yaitu
belajar hidup dalam kebersamaan yang berupa aspek kesosialan anak, bagaimana bersosialisasi, dan
bagaimana hidup toleransi dalam keberagaman yang ada disekeliling siswa.

2. Aspek-Aspek Model Pembelajaran PAKEM

Rusman (2014:327) ada beberapa aspek dalam model PAKEM adalah sebagai berikut :
1. Pengalaman: Di aspek pengalaman ini siswa diajarkan untuk dapat belajar mandiri. Di dalamnya
terdapat banyak cara untuk penerapannya, antara lain seperti eksperimen, pengamatan, percobaan,
penyelidikan dan wawancara.,

2. Komunikasi: Aspek komunikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa bentuk, antara lain
mengemukakan pendapat, presentasi laporan, dan memajangkan hasil kerja.

3. Interaksi: Aspek interaksi ini dapat dilakukan dengan cara interaksi, Tanya jawab, dan saling melempar
pertanyaan.

4. Refleksi: Dalam aspek ini yang dilakukan adalah memikirkan kembali apa yang telah
diperbuar/dipikirkan oleh anak selama mereka belajar.

Model PAKEM ini diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran, yang berkualitas/bermutu dan
menghasilkan perubahan yang signifikan, seperti peran guru dikelas, perlakuan terhadap siswa,
pertanyaan, latihan, interaksi, dan pengelolaan kelas.

3. Tujuan Model Pembelajaran PAKEM

Rusman (2014:322) “tujuan PAKEM ini adalah terdapatnya perubahan paradigma di bidang
pendidikan”. Depdiknas, bahwa pendidikan di Indonesia saat ini sudah beranjak dari :

1. Schooling menjadi learning

2. Instructive menjadi facilitative

3. Government role menjadi community role

4. Centralistic menjadi decentralistic

Pada saat sekarang ini, pendidikan tidak hanya tanggung jawab lembaga formal seperti sekolah, tapi
sudah menjadi tanggung jawab semua pihak. Ini juga berdasarkan konsep tripusat pendidikan yang
diciptakan oleh Ki Hajar Dewantara, (Rusman, 2014: 322) mengatakan bahwa “pendidikan di lembaga
pendidikan, pendidikan di masyarakat, dan pendidikan di keluarga”. Depdiknas menjelaskan bahwa:
Tujuan PAKEM adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dengan menyiapkan
siswa memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan sikap untuk persiapan kehidupan masa depannya.
Kegiatan PAKEM mengeksplorasi pengelolaan kelas belajar aktif, strategi dan teknik pembelajaran yang
efektif untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir.

4. Ciri-ciri/Karakteristik Model Pembelajaran PAKEM

Sebagai model pembelajaran yang berbasis kepada siswa, PAKEM mempunyai beberapa ciri yang
berbeda dengan model pembelajaran lainnya. Secara umum, ciri dari PAKEM adalah: siswa terlibat
secara aktif dalam pembelajaran yang menyenangkan. Wahidin (Salema, 2015:10-11) menjelaskan ciri-
ciri PAKEM adalah:

1. Pembelajarannya mengaktifkan siswa,

2. Mendorong kreativitas siswa dan guru,

3. Pembelajarannya efektif dan

4. Pembelajarannya menyenangkan utamanya bagi siswa.

Menurut Muhammad (Salema, 2015:11) ciri PAKEM yaitu:

1. Adanya prakarsa siswa dalam kegiatan belajar, yang ditunjukan melalui keberanian memberikan
pendapat tanpa diminta dan kesediaan mencari alat dan sumber belajar.

2. Keterlibatan mental siswa dalam proses belajar mengajar yang berlangsung sehingga emosi siswa bisa
tergugah secara sadar.

3. Peranan guru sebagai fasilitator, pemantau, dan pemberi balikan lebih bersifat ulur tangan dari pada
urun tangan.

4. Siswa belajar dengan pengalaman langsung baik yang terkait dengan ranah kognitif, afektif maupun
psikomotor.

5. Kekayaan variasi metode dan media dalam proes pembelajaran akan memberikan peluang variasi
bentuk dan alat dalam proses belajar mengajar.

Di dalam pembelajaran seorang guru berfungsi sebagai fasilitator dan mediator yang menyingkirkan
hambatan dalam pembelajaran dan mempermudah anak untuk menerima materi pembelajaran,
sehingga dalam pengelolaan kelas harus menarik dan menyenangkan yang ditunjang dengan alat
peraga, media belajar serta menggabungkan beberapa metode yang berkaitan. Dengan demikian anak
dapat termotivasi, berani berkreasi, sehingga terjadi kehangatan diantara anak dalam pembelajaran.

5. Prinsip-prinsip dan Fase-fase Model Pembelajaran PAKEM

Pembelajaran pakem merupakan sebuah model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling
sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya, yaitu:
1. Pertama, proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multimedia,
referensi, lingkungan dsb).

2. Kedua, proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan
rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).

3. Ketiga, proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah
pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan).

4. Keempat, proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka
melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan atau wawancara).

Adapun Fase-fase dari model pembelajaran PAKEM menurut Salema (2015:12) sebagai berikut :

1. Review: Guru dan siswa meninjau ulang pelajaran yang lampau.

2. Pengembangan: Guru memberikan stimulus dan perluasan konsep.

3. Latihan terkontrol: Guru memeriksa kemungkinan terjadinya miskonsepsi. Dianjurkan dengan kerja
kelompok.

4. Seat work: Guru meminta siswa bekerja mandiri atau dalam kelompok dengan perluasan konsep.

5. Laporan siswa perorangan atau kelompok: Guru meminta hasil kerja individu atau kelompok
dilaporkan.

6. Pendalaman melalui permainan: Guru mengajak anak bermain dengan tujuan untuk memperdalam
materi.

7. Pajangan hasil karya: Guru memberikan hasil karya dipajang yang berfungsi sebagai apresiasi karya
dan perpustakaan kelas/sudut baca.

8. Pemberian PR untuk tindak lanjut: Guru memberikan PR harus dikoreksi dan dinilai

PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik terlibat dalam
kegiatan pembelajaran yang beragam untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dengan
penekanan kepada belajar sambil bermain, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat
bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, efektif dan
menyenangkan.
6. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran PAKEM

Kelebihan dari Model Pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut :

1. Pakem merupakan pembelajaran yang mengembangkan kecakapan hidup.

2. Dalam pakem siswa belajar bekerja sama.

3. Pakem mendorong siswa menghasilkan karya kreatif.

4. Pakem mendorong siswa untuk terus maju mencapai sukses.

5. Pakem menghargai potensi semua siswa.

6. Program untuk meningkatkat pakem disekolah harus ditingkatkan kuantitas dan kualitasnya.

7. Peserta didik akan lebih termotovasi untuk belajar karena adanya variasi dalam proses pembelajaran.

8. Peserta didik dapat lebih mengembangkan dirinya.

9. Peserta didik tidakjenuh dengan pembelajarn di kelas.

10. Peserta didik dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan lingkungan sekitarnya.

11. Mental dan fisik peserta didik akan terasah secara optimal.

Kelebihan model PAKEM diatas diharapkan dapat membuat siswa mejadi termotivasi untuk
melaksanakan proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan dalam menerima materi pembelajaran yang disampaikan.

Kekurangan Model Pembelajaran PAKEM adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan individual siswa belum diperhatikan termasuk laki-laki/perempuan, pintar/kurang pintar,


social ekonomi tinggi/rendah.

2. Pembelajaran belum membelajarkan kecakapan hidup.


3. Pengelompokan siswa masih dari segi pengaturan tempat duduk, kegiatan yang dilakukan siswa sering
kali belum mencerminkan belajar kooperatif yang benar.

4. Guru belum memperoleh kesempatan menyaksikan pembelajaran pakem yang baik.

5. Pajangan sering menampilkan hasil kerja siswa yang cenderung seragam.

6. Pembelajaran masih sering berupa pengisian lembar kerja siswa (LKS) yang sebagian besar
pertanyaanya bersifat tertutup.

7. Guru harus meyiapkan pembelajaran yang lebih dari sekedar ceramah, maka dibutuhkan alat dan
bahan yang lebih pula untuk melaksanakan pembelajaran tersebut.

8. Guru harus bisa mengcover semua kebutuhan siswa baik dari segi mental maupun fisik.

9. Sarana dan prasarana harus memadai, sehingga sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit untuk
mengembangkan PAKEM.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemiktran adalah suatu diagram yang menjelaskan secara garis besar alur logika
berjalannya sebuah penelitian. Kerangka pemikiran dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian (research
question), dan mereprestasikan suatu himpunan dari beberapa konsep serta hubungan diantara konsep-
konsep tersebut (Folancik, 2009).

Dalam dunia pendidikan kita sering mengenal atau mendengar istilah “pembelajaran”. Pembelajaran
tidak hanya berlaku di bangku sekolah saja, namun diluar lingkungan sekolah, pembelajaranpun berlaku
dalam hal apapun. Dimana yang kita ketahui tentang pembelajaran adalah sesuatu yang secara sengaja
atau tidak sengaja yang diperoleh dari pengalaman untuk perubahan segala tingkah laku kerah yang
lebih baik. Atau sebuah proses belajar dari pengalaman hidup yang berlaku untuk perbaikan diri. Dalam
kehidupan yang kita jalani, kita pasti pernah mengalami sebuah kegiatan yang kita sebut dengan belajar.

Pembelajaran PAKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama pembelajaran.
Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk
menciptakan keadaan tersebut. PAKEM lebih memungkinkan siswa dan guru sama-sama aktif terlibat
dalam pembelajaran karena selama ini siswa lebih banyak mengenal pendekatan pembelajaran
konvensional.

Hanya guru yang aktif (monologis), sementara para siswanya pasif, sehingga pembelajaran
menjemukan, tidak menarik, tidak menyenangkan, bahkan kadang-kadang menakutkan siswa. PAKEM
dilandasi oleh falsafah konstruktivisme yang menekankan agar siswa mampu mengintegritaskan gagasan
baru dengan gagasan atau pengetahuan awal yang telah dimilikinya, sehingga mereka mampu
membangun makna bagi fenomena yang berbeda. Falsafah pragmatisme yang berorientasi pada
tercapainya tujuan secara mudah dan langsung juga menjadi landasan PAKEM, sehingga dalam
pembelajaran siswa selalu menjadi subjek aktif sedangkan guru menjadi fasilitator dan pembimbing
belajar mereka.

Minat belajar akan mempengaruhi proses kegiatan belajar yang akan membuat anak bersungguh-
sungguh dan merasa senang belajar. Dengan adanya rasa senang dan bersungguh-sungguh itulah anak
akan berusaha sebaik mungkin dalam belajar, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar
siswa. Dengan adanya minat siswa yang tinggi dalam belajar akan menghasilkan sebuah hasil belajar
yang tinggi pula. Akan tetapi sebaliknya, bila anak kurang berminat dalam belajar, maka anak akan
merasa malas dalam belajar sehingga mengasilkan sebuah hasil belajar yang rendah. pembelajaran aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan dalam proses pembelajarannya agar meningkatnya minat
belajar siswa. Oleh karena itu, model PAKEM ini menjadikan siswa sebagai subjek yang aktif dalam
pembelajaran sedangkan guru hanya menjadi fasilitator belajar siswa di dalam kelas.

B. Analisis

Menurut Bogdan & Biklen (dalam Moleung, 2010)Analisis adalah upaya apa yang dilakukan dengan
jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih dan menjadi satuan yang tepat dikelola,
mensintesiskanya, mencari dan menemukan pola, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang. Menurut Rifka Julianty, analisis adalah sebuah penguraian pada pokok bagiannya dan penelaahan
itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan. Berdasarkan dari hasil penyajian diatas dan dari buku yang dimiliki analisis yang dapat
diperoleh adalah penerapan model pembelajaran PAKEM dapat mempengaruhi minat belajar siswa di
Sekolah Dasar dan Guru dapat meningkatkan minat belajar siswa di Sekolah Dasar.

1. Penerapan Model Pembelajaran PAKEM Dalam Proses Pembelajaran

Amri dan Ahmadi (2010:17) mengemukakan penerapan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan dalam proses pembelajaran harus dipraktikan dengan benar. Secara garis besar,
penerapan PAKEM dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka
dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.

b. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam membangkitkan semangat,termasuk
menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik,
menyenangkan, dan cocok bagi siswa.

c. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan
menyediakan ‘pojok baca’.

d. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar
kelompok.

e. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan suatu masalah, untuk
mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu guru akan melaksanakan PAKEM sebagai salah
satu contoh penerapan model pembelajaran PAKEM, yaitu sebagai berikut:
a. Memahami sikap yang dimiliki siswa. pada dasarnya anak memiliki majinasi dan rasa ingin tahu.
Keduanya merupakan modal dasar bagi berkembangnya sikap dan kritis dan kreatif. Oleh karenanya,
pembelajaran perlu dijadikan lahan yang kita olah agar menjadi tempat yang subur bagi perkembangan
potensi anak.

b. Mengenal anak secara perorangan (karakter siswa). Guru sebaiknya mengenal perbedaan
kemampuan, harapan, pengalaman, sikap terhadap sekolah dan latar belakang ekonomi dan sosial dari
setiap siswa. Berbekal pengetahuan tersebut, guru dapat membantu siswa apabila mendapat kesulitan
sehingga anak belajar secara optimal.
c. Memanfaatkan perilaku siswa dalam pengorganisasian belajar. Secara alami sebagai makhluk sosial
siswa bermain secara berkelompok sehingga mereka dapat mengerjakan tugas belajar
berpasangan/berkelompok. Meski demikian, siswa perlu diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas
secara individu agar bakat individunya berkembang.
d. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah. Upaya
tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas-tugas praktik dan mengajukan pertanyaan
yang dimulai dengan kata-kata “mengapa”, “bagaimana”, “apa yang terjadi jika...(tipe open question)
e. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. Hasil pekerjaan siswa di
pajang di kelas. Pajangan dapat berupa: gambar, peta, diagram, model, puisi, karangan dan lain
sebagainya.

2. Cara Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di Sekolah Dasar

Minat merupakan aspek terpenting guna memotivasi siswa supaya mencapai perhatian, belajar dan
berprestasi. Minat adalah dorongan dalam diri seseorang yang menimbulkan ketertarikan secara efektif
pada hal lain. Dipilihnya objek serta kegiatan yang lebih menguntungkan, menyenangkan,
mengembirakan, dan mendatangkan kepuasan tersendiri bagi dalam diri seseorang.

Minat Belajar Siswa adalah Keberhasilan proses kegiatan belajar dan pembelajaran, selain
dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa ketika
mengikuti proses pembelajaran dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadap
pembelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan pembelajaran tersebut. Ketertarikan
siswa inilah yang sering dikenal dengan istilah minat. Atau diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi
apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dhubungkan dengan keinginan-
keinginan atau kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu, apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan
membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya
sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang
(bisanya disertai dengan perasaan senang), karena merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu”.
Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa minat merupakan suatu kondisi yang mencerminkan
adanya hubungan antara sesuatu yang diamati atau dialami dengan keinginan atau kebutuhan sendiri,
dengan kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang merupakan sesuatu yang
berhubungan dengan keinginan dan kebutuhannya

Cara guru menumbuhkan minat belajar pada siswa:

a. Memberikan motivasi yang baik pada diri anak didik, sehingga dia rela belajar tanpa adanya
keterpaksaan.

b. Memberikan kesempatan pada anak didik untuk belajar dengan lingkungan belajar yang kondusif dan
kreatif.

c. Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik dalam mengajar individual anak didik, agar anak
dengan mudah memahaminya.

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan minat terhadap pelajaran, sebagai berikut:

a. Pelajaran akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan nyata.

b. Bantuan yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.

c. Adanya kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar
mengajar.

d. Sikap yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang guru yang tidak
disukai oleh anak didik tentu akan mengurangi minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang
diajarkan oleh guru yang bersangkutan.

Indikator Minat Belajar Siswa

Menurut Slameto (2010: 180): suatu minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap
subjek tertentu cenderung untuk memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.

Minat terhadap mata pembelajaran yang dimiliki seseorang bukan sebagai bawaan sejak lahir, tetapi
dipelajari melalui proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap.
Dengan kata lain, jika proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah
positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan minat.

Djamarah (2002: 132) mengungkapkan bahwa minat dapat diekspesikan anak didik melalui:

1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya.

2. Partisipasi dalam aktif dalam suatu kegiatan.

3. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya tanpa menghiraukan
yang lain (fokus).

Minat diperoleh melalui suatu proses belajar yang timbul melalui proses mengamati suatu objek
yang kemudian menghasilkan suatu penilaian-penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan
minat seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses belajar itulah yang
kemudian menghasilkan suatu keputusan tentang adanya ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang
terhadap objek yang dihadapinya. Hurlock (1990:422) mengatakan minat merupakan hasil dari
pengalaman atau proses belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu :

1) Aspek kognitif

Aspek ini didasarkan atas konsep yang dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan
dengan minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang
dipelajari dari lingkungan.

2. Aspek afektif

Aspek afektif ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
memotivasi tindakan seseorang.

Berdasarkan uraian tersebut, indikator untuk mengetahui minat seseorang dalam pembelajaran,
adalah:

1. Adanya pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek terhadap pembelajaran karena
adanya ketertarikan.

2. Adanya perasaan senang terhadap pembelajaran

3. Adanya kemauan atau kecenderungan pada diri subyek untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran serta untuk mendapat hasil yang terbaik.

Adapun Cara Guru Meningkatkan Minat Belajar Siswa, yaitu Menggunakan Media Pembelajaran
Salah satu cara guru dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam kelas bisa dilakukan dengan
penggunaan media pembelajaran yang menarik pada setiap materi yang akan disampaikan. Secara ilmu
psikologis media pembelajaran sangat membantu perkembangan psikologis anak dalam hal belajar.
Kalau ingin meningkatkan minat dan hasrat belajar, gunakan media pembelajaran yang sesuai. Selama
ini kita belajar berbagai hal hanya dilakukan melalui buku saja. Selanjutnya guru menjelaskan agar
semua orang paham. Cara ini tentu membosankan kalau dilakukan berulang-ulang setiap harinya.

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan ada banyak mulai dari manipulatif sampai
menggunakan media komputer yang modern. Gunakan media pembelajaran seperti video, aplikasi, atau
sejenisnya agar minat belajar bisa meningkat. Kalau kamu merasa senang saat belajar, berbagai jenis
materi yang disajikan bisa dikuasai dengan lebih mudah.

Contoh Media Pembelajaran yang Menarik untuk Siswa SD, yaitu:

1. Media gambar.

2. Media peta dan globe.

3. Media grafik.

4. Media papan tulis.

5. Media relia dan poster.

6. Media Audio.

7. Media Visual.

8. Media Audio Visual.

“jika proses belajar mengajar siswa menggunakan model PAKEM (Pembelajaran aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan) dilaksanakan dengan baik dan benar maka akan berpengaruh terhadap
meningkatnya minat belajar siswa”.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

PAKEM adalah pembelajaran yang aktif bahwa seorang guru harus memantau kegiatan belajar siswa,
memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan kepada siswa, memanfaatkan modalitas belajar siswa
baik yang visual, auditorial dan kinestetik dalam pembelajaran. Kreatif dimaksudkan adalah seorang
guru bisa mengembangkan kegiatan yang beragam, membuat alat bantu belajar yang sederhana dan
lain- lain. Efektif yaitu seorang guru dalam proses pembelajaran harus mampu mencapai tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Menyenangkan maksudnya bahwa dalam proses pembelajaran
seorang guru diharapkan tidak membuat siswa takut salah, takut ditertawakan, takut dianggap sepele
dengan diselingi kegiatan bermain atau kegiatan yang lain yang membuat anak merasa senang dalam
belajar.

Penggunaan model pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa Di Sekolah Dasar.
Melalui pendekatan ini siswa dapat berpatisipasi aktif, kreatif, dan efektif serta menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan. Media pembelajaran yang dibuat sangat bermanfaat untuk Siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar yang sedang berlangsung di dalam kelas. Penggunaan
pendekatan PAKEM dapat meningkatkan minat belajar siswa dan hal ini terlihat dalam penelitian yang
telah mencapai indikator keberhasilan memperoleh skor minat belajar.

Sehingga dapat disimpulkan bahwasannya penerapan model pembelajaran PAKEM mampu


mengubah minat belajar siswa menjadi jauh lebih baik dan penerapan model pembelajaran PAKEM
sudah baik dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar.

DAFTAR PUSTAKA

1. Budimansyah, Dasim. dkk. 2009. PAKEM Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan,
Bandung: PT Genesindo

2. https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/pembelajaran-aktif-kreatif-efektif-dalam-
pembelajaran-h-abdul-hamid

3. https://fatkhan.web.id/pengertian-dan-langkah-langkah-model-pembelajaran-pakem pembelajaran-
aktif-kreatif-efektif menyenangkan/#:~:text=Purwanto%20(2016%3A25)%20mengatakan,sehingga
%20efektif%20 amun%20tetap%20menyenangkan

4. https://ainamulyana.blogspot.com/2012/02/minat belajar.html?m=1#:~:text=Dari%20beberapa
%20pengertian%20tersebut%20dapat,mempelajari%20dan%20menekuni%20pelajaran%20tersebut

5. https://koranbogor.com/berita/politik/upaya-menumbuhkan-minat-belajar-pada-siswa-untuk-
pembelajaran-di-sekolah-dasar/

Anda mungkin juga menyukai