Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan


kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat (PERMENKES, 2019). Rumah Sakit Arifin Achmad merupakan Rumah
Sakit umum Provinsi Riau yang mempunyai visi menjadi Rumah Sakit Pendidikan Mandiri
dengan Pelayanan Paripurna, sehingga dalam mewujudkan visi tersebut sangat dibutuhkan
manajemen dengan sistem yang profesional termasuk manajemen keperawatan yang
terdapat pada tiap-tiap ruangan di rumah sakit (RSUD Arifin Achmad, 2019). Sehingga
dalam mewujudkan visi tersebut sangat dibutuhkan manajemen dengan sistem yang
profesional termasuk manajemen keperawatan yang terdapat pada tiap-tiap ruangan di
Rumah Sakit.

Pelayanan dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk
pelayanan keperawatan profesional, yang bertujuan untuk membantu pasien dalam
pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya, melalui tindakan pemenuhan kebutuhan
pasien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk melakukan
kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan. Bentuk pelayanan ini sebaiknya diberikan oleh perawat
yang memiliki kemampuan serta sikap dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan dan untuk itu tenaga keperawatan harus dipersiapkan dan ditingkatkan secara
teratur, terencana, dan berkelanjutan (Darmawan, 2008).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut termasuk mencakup kegiatan
planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta menciptakan sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
(Budianto, 2012).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf
keperawatan untuk untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Dalam hal
ini seorang manager keperawatan dituntut untuk melakukan suatu proses yang meliputi 5
fungsi utama yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengelolaan,
pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling) sumber-sumber yang ada
baik dari sumber manusia, alat maupun dana agar dapat memberikan asuhan keperawatan
dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategi
dan operasional), implementasi dan evaluasi yang efektif pada pasien (Nursalam, 2011).

Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu system (struktur, proses
dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian
asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (2006). Model
ini merupakan penataan struktur dan proses pemberian asuhan keperawatan pada tingkat
ruang rawat sehingga memungkinkan pemberian asuhan keperawatan professional. Terdapat
4 komponen utama dalam MPKP yaitu: ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan
keperawatan, proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Selain jumlah perawat,
perlu ditetapkan pula jenis tenaga di suatu ruang rawat yaitu Kepala Ruangan, Clinical Care
Manager (CCM), Perawat Primer (PP), dan Perawat Asosiet (PA) sehingga peran dan fungsi
masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuannya dan terdapat tanggungjawab yang jelas
dalam sistem pemberian asuhan keperawatan.

Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi
dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Ciri-ciri mutu asuhan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya
untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman
bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik. (Arwani, 2002).

Praktek profesi manajemen keperawatan merupakan bagian dari praktek profesi


mahasiswa S1 Keperawatan yang memiliki peranan sangat penting karena praktek ini
merupakan perwujudan penilaian kompetensi mahasiswa S1 Keperawatan dalam
mengaplikasikan seluruh teori yang didapat selama proses pembelajaran dipendidikan tinggi
Sarjana Keperawatan yang berpayungkan keilmuan manajerial dan kepemimpinan dalam
keperawatan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
menggunakan ilmu dan seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien,
efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di Ruang Jasmin
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Ruang Jasmin merupakan pusat pelayanan rawat inap
medical kelas I, II & III untuk pasien dengan masalah paru. Masalah kesehatan yang
terdapat di ruang Jasmin membutuhkan multidisiplin ilmu untuk menerapkan fungsi
manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Fungsi manajemen tersebut
diantaranya adalah perencanaan yang terdiri dari perencanaan ketenagaan dan perencanaan
asuhan keperawatan. Pengorganisasian yang meliputi metode pengorganisasian
keperawatan/ pembagian tugas. Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan alat
komunikasi yang penting bagi perawat untuk mengetahui kondisi dan perkembangan klien.
Pengarahan meliputi pemberian motivasi serta melakukan pengarahan/ supervisi.
Pengendalian seperti mengukur mutu asuhan keperawatan yang diberikan, mengukur kinerja
perawat, dan melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan dari standar yang ditetapkan.
Sistem manajemen yang tepat harus dilengkapi dengan jumlah tenaga perawat yang ideal
dan pengadaan sarana dan prasarana yang sesuai yang akan menunjang dalam memberikan
asuhan keperawatan yang optimal di Ruang Jasmin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Berdasarkan hal tersebut mahasiswa praktik profesi keperawatan yang tidak lain adalah
sebagai change agent tertarik untuk melakukan praktik profesi manajemen keperawatan di
Ruang Jasmin, dimana praktik profesi keperawatan manajemen merupakan salah satu proses
pembelajaran klinik yang diharapkan mampu mengubah tatanan manajemen pelayanan
keperawatan kearah yang lebih baik khususnya di Ruang Jasmin RSUD Arifin Achmad
Provinsi Riau.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan praktik profesi keperawatan manajemen selama 4 minggu di
Ruang Jasmin RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, kelompok mampu melakukan
pengelolaan unit pelayanan keperawatan pada pasien sesuai dengan konsep dan
langkah-langkah manajemen keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik keperawatan manajemen selama 4 minggu diharapkan
kelompok mampu:

a. Melakukan pengkajian fungsi manajemen di Ruang Jasmin


b. Menganalisa data hasil pengkajian di Ruang Jasmin
c. Memprioritaskan masalah di Ruang Jasmin berdasarkan hasil analisa data yang
diperoleh
d. Menyusun rencana strategis dan operasional unit pelayanan keperawatan sesuai
dengan kondisi unit keperawatan pasien dengan tepat dan benar
e. Mengimplementasikan model pengorganisasian pelayanan keperawatan sesuai
dengan kondisi unit keperawatan pasien secara tepat dan benar
f. Melakukan evaluasi program dengan tepat dan benar
C. Metode Penulisan
Penyusunan makalah ini menggunakan metode pendekatan observasi, penyebaran angket
pada staff, wawancara dengan pasien, keluarga pasien, kepala ruangan di Ruang Jasmin
RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dan studi dokumentasi serta studi literatur.

Anda mungkin juga menyukai