PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan dan asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien merupakan bentuk
pelayanan keperawatan profesional, yang bertujuan untuk membantu pasien dalam
pemulihan dan peningkatan kemampuan dirinya, melalui tindakan pemenuhan kebutuhan
pasien secara komprehensif dan berkesinambungan sampai pasien mampu untuk melakukan
kegiatan rutinitasnya tanpa bantuan. Bentuk pelayanan ini sebaiknya diberikan oleh perawat
yang memiliki kemampuan serta sikap dan kepribadian yang sesuai dengan tuntutan profesi
keperawatan dan untuk itu tenaga keperawatan harus dipersiapkan dan ditingkatkan secara
teratur, terencana, dan berkelanjutan (Darmawan, 2008).
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut termasuk mencakup kegiatan
planning, organizing, actuating, controlling (POAC) terhadap staf, sarana dan prasarana
dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen keperawatan merupakan suatu proses khas
yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta menciptakan sasaran-sasaran yang
telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya
(Budianto, 2012).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses kerja yang dilakukan oleh anggota staf
keperawatan untuk untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Dalam hal
ini seorang manager keperawatan dituntut untuk melakukan suatu proses yang meliputi 5
fungsi utama yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengelolaan,
pengkoordinasian (coordinating), dan pengendalian (controlling) sumber-sumber yang ada
baik dari sumber manusia, alat maupun dana agar dapat memberikan asuhan keperawatan
dilaksanakan melalui tahap-tahap yaitu pengkajian (kajian situasional), perencanaan (strategi
dan operasional), implementasi dan evaluasi yang efektif pada pasien (Nursalam, 2011).
Model praktik keperawatan professional (MPKP) adalah suatu system (struktur, proses
dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian
asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (2006). Model
ini merupakan penataan struktur dan proses pemberian asuhan keperawatan pada tingkat
ruang rawat sehingga memungkinkan pemberian asuhan keperawatan professional. Terdapat
4 komponen utama dalam MPKP yaitu: ketenagaan keperawatan, metode pemberian asuhan
keperawatan, proses keperawatan dan dokumentasi keperawatan. Selain jumlah perawat,
perlu ditetapkan pula jenis tenaga di suatu ruang rawat yaitu Kepala Ruangan, Clinical Care
Manager (CCM), Perawat Primer (PP), dan Perawat Asosiet (PA) sehingga peran dan fungsi
masing-masing tenaga sesuai dengan kemampuannya dan terdapat tanggungjawab yang jelas
dalam sistem pemberian asuhan keperawatan.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama
dalam pengembangan keperawatan di masa depan, karena berkaitan dengan tuntutan profesi
dan global bahwa setiap perkembangan serta perubahan memerlukan pengelolaan secara
profesional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi. Ciri-ciri mutu asuhan
keperawatan yang baik antara lain: memenuhi standar profesi yang ditetapkan, sumber daya
untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara wajar, efisien, dan efektif, aman
bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi pasien dan tenaga keperawatan serta
aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan tata nilai masyarakat diperhatikan dan
dihormati. Hal ini dapat dicapai dengan adanya manajemen yang baik. (Arwani, 2002).
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan praktik keperawatan manajemen selama 4 minggu diharapkan
kelompok mampu: