Anda di halaman 1dari 3

4.

KEMUNDURAN DAN HANCURNYA DINASTI

Terjadinya kemunduran dan kehancuran pada dinasti turki usmani bermula setelah
wafatnya Sulaiman Al-qonuni. Sultan-sultan yang menggantikannya umumnya lemah dan tidak
berwibawa. Setelah meninggalnya sultan Sulaiman terjadi banyak kekacauan diantaranya
perebutan kekuasaan, melemahnya sistem pemerintahan, menurunnya semangat perjuangan para
prajurit utsmani dan memburuknya perekonomian Negara. Untuk lebih jelasnya faktor-faktor
penyebab runtuhnya dinasti utsmani dibagi menjadi dua , yaitu; faktor internal dan faktor
eksternal.

1) Faktor Internal
a) Terlalu luasnya kekuasaan Turki Ustmani
Perluasan wilayah yang terlalu cepat di kerajaan turki ustmani , dan terlalu luasnya
wilayah kekuasaan menyebabkan pemerintah kewalahan sehingga mempersulit
proses administrasi.

b) Ledakan jumlah penduduk


Jumlah penduduk di Turki Utsmani pada abad ke -16 meningkat 2 kali lipat. Masalah
membeludaknya penduduk dikerajaan Turki Ustmani ini disebabkan oleh
meningkatnya jumlah penduduk yang semakin tinggi dan ditambah kurangnya angka
kematian serta menurunnya frekuensi penaklukan.

c) Heterogenitas penduduk
Karena luasnya kekuasaan maka penduduknya pun cukup beragam. Namun karena
perbedaan bangsa semacam ini, seringkali menimbulkan pemberontakan di Turki
Usmani.

d) Lemahnya penguasa dan system demokrasi


Setelah meninggalnya Sulaiman al-qonuni , para penguasa turki utsmani yang
menggantikannya umumnya adalah orang-orang yang lemah dan kurang cakap dalam
masalah pemerintahan , terutama dalam system kepemimpinan.

e) Budaya pungli (pemungutan biaya tidak resmi)


Budaya pungli di kerajaan Turki Ustmani telah merajalela sehingga mengakibatkan
jatuhnya moral, terutama dikalangan para pejabat yang sedang meperebutkan
kekuasaan.

f) Pemberontakan tentara Jenissari


Tentara yang di bina sendiri oleh Turki Ustmani ini terhitung melakukan
pemberontakan. Pemberontakan Jenissari terjadi sebanyak 4 kali, yaitu pada tahun
1525 M, 1632 M, 1727 M, dan 1826 M.
g) Merosotnya perekonomian
Akibat peperangan yang tak kunjung usai, perekonomian kerajaan turki Ustmani pun
mengalami pemerosotan tajam. Biaya peperangan yang dikeluarkan semakin
membengkak sedangkan dalam kondisi perang pemasukan berkurang akibat
keamanan dan kenyaman yang tidak terjamin.

2) Faktor Eksternal
a) Timbulnya gerakan nasionalisme
Bangsa-bangsa yang tunduk terhadap kerajaan Utsmani mulai mennyadari kelemahan
mereka, dan mengambil gerakan bangkit untuk melepaskan diri dari kerajaan Turki
Utsmani.

b) Terjadinya kemajuan teknologi di Barat, terutama dibagian persenjataan


Saat itu di Turki pertumbuhan sistem pembelajaran atau pengetahuan berjalan lambat
terutama dalam persenjataan sehingga saat terjadi kontak senjata antara kekuatan
Turki dengan kekuatan Eropa, Turki selalu mengalami kekalahan. Hal itu disebabkan
karena Turki masih menggunakan senjata tradisional sedangkan di Eropa sudah
menggunakan senjata modern.

c) Konspirasi Yahudi menjatuhkan khilafah


Konspirasi untuk meruntuhkan Turki dilakukan secara gencar. Diantaranya adalah
menyusupkan sebanyak 50.000 orang Yahudi Dunamah dari Salonika ke dalam
Gerakan Persatuan dan Pembangunan yang bertujuan untuk meruntuhkan kekuasaan
Sultan Abdul Hamid II.
Mustafa Kemal yang merupakan seorang tokoh freemason (kelompok Yahudi)
kemudian menjadi presiden pertama Turki dan akhirnya mencopot jabatan khalifah.
Alasan Mustafa Kemal menghapuskan kedudukan khilafah karena menurutnya
kedudukan itu milik seluruh umat Islam di dunia, sehingga tidak adil jika hanya
ditanggung atau dibebankan oleh bangsa Turki.

Dinasti Turki Usmani mengalami kemunduran akibat beberapa faktor yang antara lain, penduduk
yang memiliki corak yang beragam, lemahnya para sultan pengganti Sultan Sulaiman, kerusakan
moral para sultan, ikut campurnya istri sultan dalam mengatur pemerintah, dan juga terjadi
kemerosotan di bidang ekonomi.
Sementara keruntuhan Dinasti Turki Usmani dimulai sejak adanya modernisasi yang dilakukan
oleh penguasa usmani akibat adanya pengaruh barat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Konspirasi untuk meruntuhkan kekuasaan Islam di Turki dilakukan secara gencar. Di antaranya
menyusupkan sebanyak 50.000 Yahudi Dunamah dari Salonika, sebuah wilayah yang sekarang
menjadi bagian Yunani Timur, ke dalam Gerakan Persatuan dan Pembangunan yang bertujuan
merongrong kekuasaan Sultan Abdul Hamid II.

Pada waktu itu, Sultan Abdul Hamid dikenal gigih menolak lobi-lobi aktifis Zionis agar
menyerahkan tanah Palestina kepada bangsa Yahudi. Selain itu, para aktivis Freemason juga
mengampanyekan Turki dengan sebutan “The Sick Man in Europe” (Lelaki yang Sakit dari
Eropa) sebagai upaya memojokkan pemerintahan Islam di Turki.[10]

Mustafa Kemal
Salah satu tokoh Freemason ini adalah Mustafa Kemal, dialah yang kemudian menjadi presiden
pertama Turki dan akhirnya menghapus jabatan khalifah. Alasan ia menghapus jabatan khalifah
adalah karena jabatan tersbut dianggap milik semua kaum muslim, sehingga tidak pada
tempatnya jika hanya dibebankan pada Turki. Tepat pada tanggal 03 Maret 1924, jabatan
khalifah resmi ditiadakan sementara khalifah terakhir Turki Usmani, Abdul Majid II
dipersilahkan meninggalkan Turki. Maka berakhirlah kekuasaan Turki Usmani yang telah berdiri
kurang lebih 6 abad.

Anda mungkin juga menyukai