Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dimas Rafli Maldini Ahmad

Materi Ujian : Hukum Kepailitan

Semester : VI (Enam)

Kelas : A5

Jurusan : Hukum

Dosen : Julius Caesar T Simorangkir S,H.M.H.

1. Sebutkan dan jelaskan pihak-pihak didalam proses kepailitan disertai dasar


hukum?
-Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang
yang dapat ditagih di muka pengadilan ( Pasal 1 ayat (2)).
-Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang
yang pelunasannya dapat ditagih di muka pengadilan ( Pasal 1 Ayat (3)).
- Debitor Pailit adalah debitor yang sudah dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan
(Pasal 1 Ayat (4)).
- Kurator adalah balai harta peninggalan atau barang orang perorangan yang diangkat
oleh pangadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitur pailit di bawah
pengawasan hakim pengawas (Pasal 1 Ayat (5))

2. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip di dalam kepailitan disertai dasar


hukumnya?
- Prinsip paritas creditor adalah (kesetaraan kedudukan para kreditor) menentukan
bahwa para kreditor mempunyai hak yang sama terhadap semua harta benda debitor.
Apabila debitor tidak dapat membayar utangnya, maka harta kekayaan debitor
menjadi sasaran kreditor.
- Prinsip structured creditors adalah mengklasifikasikan dan mengelompokkan
berbagai macam debitur sesuai dengan kelasnya masing-masing. Oleh karena
itu prinsip structured creditors merupakan jalan keluar.
- Prinsip debt collection adalah suatu konsep pembalasan dari kreditor terhadap
debitor pailit dengan menagih klaimnya terhadap debitor.
- Prinsip debt pooling merupakan prinsip yang mengatur bagaimana harta kekayaan
pailit harus dibagi diantara para kreditornya.

3. A. Sebutkan pihak-pihak yang dapat mengajukan kepailitan.


-Atas permohonan debitur sendiri

- Atas permohonan seorang atau lebih kreditur

-Kejaksaan atas kepentingan umum

- Bank Indonesia dalam hal debitur merupakan lembaga bank

- Badan Pengawasan Pasar modal dalam hal debitur merupakan perusahaan efek.

B. Sebutkan Pihak-pihak yang dapat dinyatakan pailit.

- Orang atau badan pribadi

- Debitor yang telah menikah

- Badan- badan hukum

- Harta warisan

4. Sebutkan prosedur mengajukan kepailitan?

- Pengajuan kepengadilan

- Penyampaian pernyataan permohonan pailit

- Sidang pemeriksaan pemohonan kepailitan

- Pemanggilan debitur oleh pengadilan

- Pemanggilan kreditur

- Pemanggilan Debitur dan kreditur dengan syarat kilat

5. Hal-hal apa yang perlu dimuat dalam putusan kepailitan?

1. Surat Kuasa Khusus


Jika kita melihat kepada ketentuan yang diatur dalam HIR, RBG dan RV, pada
prinsipnya semua orang mempunyai hak dan yang ingin menuntut haknya dan/atau orang
yang ingin mempertahankan atau membela haknya dapat bertindak untuk dan atas dirinya
sendiri hadir pada muka persidangan baik selaku penggugat ataupun tergugat. Hal ini
berarti siapapun dapat bertindak mewakili dirinya sendiri di muka pengadilan tanpa harus
diwakili oleh Kuasa Hukum.
2. Jangka Waktu Persidangan

Waktu proses pemeriksaan pada peradilan umum perkara perdata sebagaimana


disebutkan di atas berbeda dengan proses pemeriksaan perkara kepailitan pada
pengadilan niaga. Dalam Pasal 8 ayat (5) UU Kepailitan ditegaskan bahwa:
“Putusan pengadilan atas permohonan pernyataan pailit harus diucapkan paling lambat
60 (enam puluh) hari setelah tanggal permohonan pernyataan pailit didaftarkan”.
Singkatnya waktu persidangan membuat para konsultan hukum harus fokus terhadap
perkara permohonan kepailitannya.
3. Fokus adanya utang dan kreditur lain
Di luar penjelasan pada angka 1 dan 2 di atas, maka dalam perkara kepailitan saya juga
menitikberatkan dan juga harus memberikan perhatian khusus mengenai isi dari pada
ketentuan Pasal 2 UUK yang menerangkan bahwa:
“Debitor yang mempunyai dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya
satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan
pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas permohonan satu atau lebih
kreditornya.”
Ketentuan dalam pasal ini memaksa kita untuk fokus kepada dua hal pembuktian tentang
utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih, dan juga pembuktian mengenai kreditur lain
dalam hal kita akan melakukan proses persidangan permohonan kepailitan.

Anda mungkin juga menyukai