Anda di halaman 1dari 4

Nama : Baiq Rizki Anisa

Kelas : II E

Nim : 200101158

Tugas UAS Sejarah Islam Modern

A. Wacana Minoritas Muslim


Terbentuknya Minoritas Muslim
Dalam proses sejarahnya, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terciptanya
kelompok minoritas Muslim di berbagai tempat. Inilah yang terjadi, misalnya, dengan
etnis Hui di Cina. Proses konversi di satu wilayah dapat mengambil pola yang berbeda
dengan di tempat lain.
Demikianlah beberapa proses sejarah yang mengakibatkan terbentuknya komunitas
minoritas Muslim di berbagai tempat di dunia. Kelompok-kelompok minoritas Muslim
tersebut mengalamai dinamika yang berbeda beda, sesuai dengan keadaan tempat mereka
menetap.
Negara-negara Berpenduduk Minoritas Muslim
Dengan berbagai macam proses sejarah, umat Islam dalam jumlah yang cukup
signifikan menjadi kelompok minoritas di berbagai tempat.
Pada dasarnya, umat Islam dapat ditemukan di semua negara yang ada saat ini, dengan
jumlah yang tentunya bervariasi.
Muslim minoritas.
Minoritas Muslim di Berbagai Negara
Negara-negara di bawah ini relevan terutama karena jumlah penduduk Muslim yang
sangat besar atau posisi strategisnya dalam peradaban dunia saat ini.
1. India
2. Cina
3. Rusia
4. Thailand
5. Filiphina
6. Jerman
7. Inggris
8. Prancis
9. Amerika Serikat
10. Australia
B. Minoritas Muslim di Barat: Tantangan dan Peluang
Paling awal adalah pengalaman masa klasik, yang berlangsung kira-kira dari abad ke-
8 hingga pertengahan abad ke-15. Peristiwa kedua adalah Perang Salib, dengan segala
dinamikanya yang memakan waktu dua abad. Diawali dengan penaklukan
Konstantinopel pada pertengahan abad ke-15, kerajaan Islam ini berhasil meninggalkan
jejak historisnyayang kemudian menciptakan kantong-kantong umat Islam di
Eropa,hingga sejauh Kroasia, Hongaria, Ukraina, dan Slovakia. Kerajaan besar ini efektif
pengaruhnya di berbagai bagian Eropa sekurang-kurangnya hingga abad ke-18.

Masa penjajahan ini bervariasi, tetapi puncaknya dapatlah diposisikan pada abad ke-19
hingga pertengahan abad ke-20. Muslim, setelah pertengahan abad ke-20.
Minoritas Muslim di negara-negara Barat memiliki kekhasan yang membedakan mereka
dari kelompok lainnya. Tantangan yang harus dihadapi sebagai kelompok minoritas jelas
sangat besar, terutama karena sejumlah nilai dasar yang dianut masyarakat Barat
sedemikian berbeda dengan nilai-nilai Islam. Begitu juga dengan peranan agama dalam
kehidupan sosial, pola hubungan kekeluargaan, gaya berpakaian atau berbagai aspek
budaya populer lainnya.
Secara alamiah, pada tataran akar rumput, informasi tentang Islam yang diserap oleh
Barat lebih banyak berasal dari media populer. Daftar ini tentu saja dapat dengan sangat
mudah diperpanjang lagi.
Muslim di Barat mengorganisasikan dirinya dengan mengacu pada etnis dan negara
asal. Dengan demikian maka mereka terpecah ke dalam berbagai kelompok kecil yang
sering kali tidak memiliki kaitan apalagi koordinasi satu sama lainnya.
Adanya berbagai persoalan terkait minoritas Muslim di Barat sama sekali tidak
mengurangi eksistensi mereka di sana. Dalam kenyataannya kehadiran tersebut
mengalami peningkatan, pada tataran kuantitatif maupun pada tataran kualitatif dalam
sistem sosial Barat. Prancis menganut model asimilasi ini.
Model Minoritas Etnik. Model ini memberi ruang untuk memelihara identitas budaya
kaum migran dan sampai tingkat tertentu pluralisme didukung secara resmi oleh negara.
Hak untuk menjalankan ajaran dasar agama Islam.
Hak untuk memperoleh pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Hak untuk mendirikan organisasi dan perserikatan.
Hak untuk membentuk badan-badan untuk mewakili kepentingan mereka.
Hak untuk mendapatkan pelayanan dan pembelaan hukum

Wacana Kebangkitan Islam


Faktor Kebangkitan Kembali Islam
1. Faktor Internal
Muncul karena adanya ‘kesenjangan yang parah antara idealisme ajaran Islam
dan realitas kehidupan umat Islam. Idealisme dapat ditemukan dalam nash-nash
keagamaan, hadits Nabawi dan Al-Qur’an, atau doktrin islam. Sedangkan realitas
dapat ditemukan dalam gerak kehidupan yang dirasakan umat islam atau dalam
sejarah dan kehidupan sosiologisnya. Keduanya memang berjalan sejajar,sejalan atau
serasi. Atau yang dimaksud yaitu bahwa idealisme yang ada dalam kitab suci menjadi
kenyataan dilapangan kehidupan.
Ada beberapa ayat yang menunjukkan beberapa sisi idealisme yang dikehendaki
oleh islam terhadap umatnya :
1. Surah Ali ‘Imran ayat 110
2. Surah Al-Nur ayat 55
3. Surah Al-Hasyr ayat 18
4. Surah al-Nisa’ ayat 9

2. Faktor Eksternal
Tidak berjalan sendiri mendorong munculnya gagasan dan gerakan
kebangkitan Islam di zaman modern. Akan tetapi ada faktor eksternal
yang telah turut pula menciptakan kondisi yang semakin mendesakkan
kebangkitan tersebut.

Kebangkitan Kembali Islam: Pola dan Bidang Prioritas


a. Modernisme
b. Revivalisme
c. Bidang-bidang Prioritas
- Pentingnya rencana yang baik.
- Kepaduan pemikiran dan tindakan.

C. Tema-tema Pokok Kebangkitan Islam


Kebangkitan Islam menggejala semenjak awal abad ke-19 di berbagai penjuru Dunia
Islam. Pendorongnya merupakan perpaduan antara faktor-faktor internal dan eksternal.
Beberapa tema pokok yang mewarnai gelombang kebangkitan Islam sejak abad
ke-19 dengan fokus pada bidang:
1. Keagamaan
Islam sebagai ajaran agama belum pernah ditantang oleh sejarah seperti yang
dialaminya di zaman modern.
- Kembali kepada Alquran dan Hadis
- Menghidupkan kembali ijtihad
- Penegasan Islam Sebagai Sistem yang Lengkap
2. Politik
Di antara tema besar yang mewarnai proses kebangkitan kembali umat Islam di
bidang politik adalah sebagai berikut
- Umat Islam dalam bingkai negara-bangsa
- Format pemerintahan
- Partisipasi masyarakat: demokrasi dan demokratisasi
3. Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kebangkitan Islam
dapat dilihat pada dua tataran: pengembangan filosofi keilmuan yang
islami dan upaya membangun lembaga-lembaga pendidikan Islam yang
berkualitas.
- Islam dan Sains: Epistemologi Integratif
- Pembaruan Pendidikan Islam
- Penelitian dan publikasi
4. Ekonomi
Kebangkitan Islam dalam bidang ekonomi sekurang-kurangnya
dapat dijelaskan dalam dua tataran, yakni tataran yang lebih teoretis dalam
bentuk pengembangan Ilmu Ekonomi Islam serta pada tataran yang lebih
praktis dalam bentuk pengembangan lembaga-lembaga keuangan Islam
dan perubahan prilaku ekonomi umat Islam.
- Ilmu Ekonomi Islam
Prinsip-prinsip ekonomi diajarkan di dalam kitab suci Alquran dan
kemudian telah dikembangkan dan menjadi dasar aktivitas ekonomi
umat Islam sepanjang masa kejayaannya. di masa modern
sistem perekonomian dunia didominasi secara mutlak oleh sistem Barat
yang dalam banyak aspek tak sejalan dengan prinsip Syariah Islam.
- Lembaga Keuangan Islam
Pada tataran yang lebih operasional pun Ekonomi Islam menunjukkan
perkembangan yang signifikan. Bank ini didirikan menindaklanjuti
rekomendasi yang dihasilkan dalam Pertemuan Menteri-menteri Keuangan
Negara-negara Muslim dua tahun sebelumnya.
5. Islam dalam Budaya Populer
Islam zaman modern juga mengambil wujud semakin populernya aneka aspek
kebudayaan Islam.

Anda mungkin juga menyukai