Nama: Suginawati Endang Saputri

NIM. : 2108056066

Prodi. : Pendidikan matematika

Jurusan : Matematika

Fakultas: Fakultas Sains dan Teknologi (FST)

Website: https://walisongo.ac.id/

Motivasi Menjadi Generasi Walisongo Muda

Generasi Walisongo atau yang lebih sering kita sebut dengan Genwa merupakan
sebutan bagi para Mahasiswa UIN Walisongo Semarang. Dalam setiap tahun,
angkatan-angkatan baru siap bergabung menjadi Genwa dan keluarga besar UIN
Walisongo. Tahun ini, penyambutan Genwa baru dalam kegiatan PBAK akan
dilaksanakan pada tanggal 2-5 Agustus 2021. Para calon mahasiswa baru sangat
antusias dan tidak sabar untuk mengikuti semua rangkaian acara, termasuk saya.

Saya sendiri adalah bagian dari mereka, calon mahasiswa baru penerus tradisi
Walisongo. Saya diterima di program studi pendidikan matematika fakultas sains dan
teknologi melalui seleksi UMPTKIN. Dan ini merupakan suatu kebanggaan untuk
saya, karena berhasil menyandang status sebagai calon mahasiswa baru di perguruan
tinggi yang sejak lama saya impikan. Semua ini tidak lepas dari peran kedua orang
tua, karena berkat doa-doanya saya bisa berada di sini, di tengah-tengah keluarga
besar UIN Walisongo. Dan juga tak lepas dari usaha dan doa yang menjadi bagian
ikhtiar saya setiap hari, sehingga bisa menghantarkan saya sampai di titik ini.

Dukungan keluarga, juga dorongan kuat dalam diri selalu membuat saya merasa
optimis, bahwa tahun ini saya bisa menjadi Mahasiswa baru. Dan UIIN Walisongo
menjadi pilihan pertama saya. Kenapa harus UIN Walisongo? UIN Walisongo adalah
perguruan tinggi Islam, yang itu artinya pembelajaran di dalamnya tak lepas dari
nilai-nilai keislaman. Dan tujuan saya adalah menjadi mahasiswa yang
mengedepankan IPTEK dan IMTAQ. Dan saya meyakini bahwa UIN Walisongo
adalah tempat yang tepat untuk bisa mencapainya. Juga, akan menjadi saksi
tercapainya cita-cita saya untuk menjadi seorang pendidik yang ingin mencerdaskan
anak bangsa.
UIN Walisongo, kampus hijau yang selalu saya sebut dalam setiap do’a, kini menjadi
nyata. Kini akan menjadi tempat saya berjuang selama kurang dari empat tahun
kedepan. Saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan. Karena
ini adalah kesempatan saya untuk bisa membanggakan kedua orangtua. Saya akan
membuktikan, bahwa finansial bukanlah faktor penghambat untuk bisa melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi. Selagi ada kemauan, dan bisa mempergunakan
kesempatan dengan sebaik-baiknya, semuanya tidak ada yang tidak mungkin.

Meski pada awalnya, saya pernah merasakan kegagalan-kegagalan, dan merasa putus
asa. Tapi, selalu ada alasan untuk bangkit dan kembali merajut asa. Dan ini yang
mendorong saya untuk terus berusaha, sampai akhirnya saya memutuskan untuk
kembali memperjuangkan apa yang telah menjadi impian saya. Dari sini, saya belajar
banyak hal tentang kegagalan dan menerima kegagalan sebagai bagian dari proses
kehidupan. Sehingga, ketika saya menemui kegagalan untuk sekian kalinya, saya
tidak akan berputus asa pada harapan saya. Pasti akan ada jalan lain yang telah Allah
persiapkan untuk masa depan saya. Tugas saya sebagai hambanya adalah
berhusnudzon, bersikap tenang dan bisa mengambil hikmah atas setiap ketetapan
yang telah diberikan-Nya.

Dan sabar adalah kunci. Karena ketidakiklhasan atas kegagalan akan mendorong
untuk terus mencari kesuksesan dengan sebuah kesabaran agar tak berhenti mecoba.
Hingga pada akhirnya semua terbayarkan pada waktu yang tepat, waktu yang telah
Allah rencanakan. Karena pada dasarnya, saya hanyalah manusia yang tiadk tahu apa-
apa. Karena bisa jadi, baik menurut saya, belum tentu baik menurut Allah. Begitupun
sebaliknya. Mungkin saya berharap tahun 2019 lalu, saya bisa menjadi mahasiswa di
salah satu perguruan tinggi negeri, tapi Allah berkata lain. Barulah di tahun ini saya
mengetahui jawabannya. Bukan masalah waktu yang cepat, tapi waktu yang tepat.

Dan di sinilah saya sekarang, di UIN Walisongo yang memang sebenar-benarnya

tujuan saya. Senang rasanya bisa bergabung menjadi keluarga besar Genwa 2021,
kesempatan saya terbuka lebar untuk menunjang masa depan yang lebih baik.