Makalah Komunikasi Bisnis
Makalah Komunikasi Bisnis
Di susun oleh :
Prodi Akuntansi
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Pengaruh Komunikasi Bisnis dalam Perusahaan ”Makalah ini telah kami
susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Dengan segala
keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa makalah ini takkan terwujud tanpa bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan waktu yang terus berputar perkembangan dunia industri kehidupan
masyarakat Indonesia mengalami perubahan yaitu dari masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri dan modern sehingga produksi nasional diluar pertanian akan merupakan
bagian yang semakin besar dengan memperluas lapangan kerja, menciptakan dan
menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat, dan serta menghasilkan devisa
untuk negara malalui eksport hasil industri, yang termasuk dalam hal ini adalah industri
furniture.
Memasuki era globalisasi sekarang persaingan dibidang usaha mandiri baik berupa jasa
atau barang semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan, industri kecil maupun besar dituntut
untuk semakin meningkatkan produktivitasnya dengan kreatif dan inovatif. Salah satu cara
yang dilakukan adalah upaya mempromosikan sebuah produk dan membuat sebuah
komunikasi yang baik dari perusahaan agar publik dapat mengetahui maksud dari sebuah
perusahaan dan mengerti sebuah produk yang akan diluncurkan ke khalayak. Penjualan
produk akan berhasil atau tujuan sebuah perusahaan akan tercapai dengan semestinya bila
sebuah perusahaan memiliki komunikasi bisnis yang baik untuk mencapai itu semua, dan
komunikasi bisnis ini sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan, kualitas dari sebuah
perusahaan sendiri itu menjadi tolak ukur perusahaan untuk menjadi sebuah nilai dan dapat
bersaing di pasar umum atau perdagangan internasional.Dan perusahaan mempunyai sebuah
fungsi untuk menciptakan sebuah komunikasi yang baik, komunikasi bisnis untuk mencapai
semua tujuannya,dari komunikasi antar intern perusahaan dan yang lebih terkhusus lagi
komunikasi bisnis yang diciptakan perusahaan terhadap buyer, agar antara buyer dan
perusahaan mencapai sebuah kesepakatan dan tujuan dalam sebuah perdagangan.
Fungsi komunikasi bisnis sendiri di perusahaan sangatlah penting adanya dan itu
komponen penting dalam sebuah perusahaan untuk menjalankan semua kegiatannya. Dan PT.
Jati Agung Arsitama adalah salah satu perusahaan ekspor bidang furniture yang mempunyai
sebuah komunikasi bisnis yang baik.Maka berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan
mengungkapkan permasalahan - permasalahan yang berhubungan dengan sebuah komunikasi
bisnis yang ada di PT. Jati Agung Arsitama dengan judul “KOMUNIKASI BISNIS PADA
PT. JATI AGUNG ARSITAMA UNTUK MEMPERTAHANKAN LOYALITAS BUYER”.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah dalam sebuah penelitian berguna menjadi pedoman untuk melakukan
penelitian secara cepat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Dengan
perumusan masalah diharapkan dapat mengetahui objek-objek yang diteliti, serta bertujuan
agar tulisan dan ruang lingkup penelitian uraiannya terbatas dan terarah pada hal yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti. Untuk mempermudah pembahasan masalah dan
pemahamannya maka perumusan permasalahannya sebagai berikut :
1. Bagaimana PT. Jati Agung Arsitama membuat komunikasi yang efektif dengan buyer?
2. Bagaimana PT. Jati Agung Arsitama melakukan jalinan komunikasi yang baik dengan
buyer dan perusahaan menyelesaikan sebuah kesalahpahaman dengan buyer sehingga
hubungan perusahaan dengan buyer tetap terjalin dengan baik?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana cara PT. Jati Agung Arsitama membuat sebuah komunikasi
yang efektif dengan buyer
2. Untuk mengetahui bagaimana PT. Jati Agung Arsitama dapat melakukan jalinan
komunikasi baik terhadap buyer dan mengetahui bagaimana PT. Jati Agung Arsitama
menyelesaikan sebuah kesalahpahaman komunikasi dengan buyer sehingga tetap terjalin
hubungan yang baik antara perusahaan dengan para buyer
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perdagangan Internasional
Dalam membahas kegiatan ekspor-impor yang masih menjadi kegiatan ekonomi yang
sangat menguntungkan dalam hubungan kerjasama ekonomi antar Negara. Kegiatan ekspor
impor ini adalah sebuah kegiatan dimana untuk menopang kehidupan Negara yang
melakukannya terlebih Negara dapat melakukan kegiatan ekspor yang rutin, itu akan
memberi devisa lebih untuk Negara dan mengangkat perekonomian Negara. Ekspor dalam
perdagangan internasional diartikan sebagai berikut kegiatan mengeluarkan barang-barang
dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negri sesuai ketentuan pemerintah
dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. Menurut (tandjung, 2011:169) ekspor
adalah pengeluaran barang dari daerah pabean Indonesia untuk dikirimkan ke luar negri
dengan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama mengenai peraturan kepabean dan
dilakukan oleh seorang eksportir atau mendapat izin khusus dari Direktorat Jenderal
Perdagangan Luar Negeri Departemen Perdagangan.
Berdasarkan tinjauan historis dan teoritis kegiatan ekspor impor mengapa masih
menguntungkan dapat kita lihat sebagai berikut :
1. Teori Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu aliran/filsafat ekonomi yang tumbuh dan berkembang dengan
pesat pada abad XVI samapai XVIII di Eropa Barat. Menurut (Hady, 2001:25) ide pokok
merkantilisme adalah sebagai berikut:
a) Suatu negara / Raja akan kaya / makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada impor
(X> M )
b) Surplus yang diperoleh dari selisih (X M) atau ekspor neto yang positif tersebut
diselesaikan dengan pemasukan logam mulia, (LM), terutama emas dan perak dari luar
negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto. Maka akan semakin banyak LM yang
dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
c) Pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang),
sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya/ makmur dan kuat
d) LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.
e) Penggunaan kekuatan armada untuk memperluas perdagangan luar negeri ini diikuti
dengan kolonisasi di Amerika Latin, Afrika, dan Asia terutama dari Abad XVI sampai
dengan XVIII.
Namun seiring perkembangan jaman paham merkantilisme dianggap tidak relevan, sehingga
muncullah teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith(dalam Hady). Adam Smith
mengritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan sebagai berikut:
a) Ukuran kemakmuran suatu negara, bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM (Logam
Mulia) yang dimilikinya.
b) Kemakmuran suatu Negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GPD) dan
sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan Gross Domestic Product (GPD)
negara tersebut.
c) Untuk meningkatkan Gross Domestic Product (GPD) dan perdagangan internasional, maka
pemerintah harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan yang bebas
atau free trade.
d) Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang
semakin ketat. Hal ini akan mendorong masingmasing negara untuk melakukan spesialisasi
dan pembagian kerja. internasional dengan berdasarkan pada keunggulan absolud (absolute
advantage) yang dimiliki masing-masing negara.
e) Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada keunggulan absolud
(absolute advantage), akan memacu peningkatan produktifitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP, Gross Domestic Product dan perdagangan luar negeri atau internasional.
f) Peningkatan GDP, Gross Domestic Product dan perdagangan internasional ini identik
dengan peningkatan kemakmuran suatu negara.
Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme dapat dilihat manfaat perdagangan
bebas internasional (free trade). Melalui peningkatan ekspor dari masing-masing Negara,
maka akan terjadi peningkatan kemampuan produksi nasional atau GDP, Gross
DomesticProduct. Karena peningkatan ekspor di atas berarti peningkatan income,
employment, dan devisa. Hal ini akan mendorong peningkatan impor, produk yang belum
mencukupi atau belum bisa diproduksi dalam negeri. Dan dengan meningkatnya impor tentu
akan diiringi dengan peningkatan alih tehnologi (transfer of technology) penanaman modal,
dan demonstration effect yang positif seperti; manajemen pemasaran dan lain-lain.
B. Komunikasi Bisnis
1. Pengertian Komunikasi Bisnis
Lalu seperti yang diuraikan sebelumnya dalam proses ekspor impor atau perdagangan
internasional, tidak akan bisa berjalan baik dan lancar bila tidak ada sebuah komunikasi ,
yang terkhusus adalah komunikasi bisnis.
Menurut Himstreet dan Baty dalam Bussiness Communicaton: Principle and methods,
komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu system
yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Sedangkan menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan
pesan. (Djoko Purwanto, 2006:3)Sedangkan komunikasi itu sendiri tidak hanya sekedar
sebuah komunikasi di dalamnya adapun yaitu komunikasi antar pribadi, komunikasi lintas
budaya,dan komunikasi bisnis.Seperti halnya yang diulas dalam pembahasan ini, sebuah
transaksi atau sebuah proses pedagangan atau juga sebuah bisnis itu tidak akan berjalan tanpa
adanya komunikasi.
2. Bentuk Dasar Komunikasi
Ada 2 bentuk dasar dari komunikasi itu sendiri dimana keduanya juga memiliki peran penting
dalam sebuah komunikasi bisnis, sebagai berikut :
a) Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis pada pihak lain baik secara terulis (written) maupun lisan
(oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi dengan
baik sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai dengan baik.
(Purwanto,2006:5).Biasanya komunikasi nonverbal ini adaalah yang paling sering digunakan
semisal bertatap muka pada saat negosisasi, penulisan surat bisnis,surat balasan,surat
promosi,dll. Dan semua itu juga membutuhkan suatu ketrampilan dan l andasan agar dapat
menciptakan suatu komunikasi yang lancar.
b) Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang mendasar dalam komunikasi bisnis, menurut
teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,mereka telah menggunakan
gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh sebagai alat untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Komunikasi nonverbal itu tidak terstruktur,namun komunikasi nonverbal itu
adalahkomunikasi untuk mengetahui perasaan orang. (Purwanto,2006:9)
3. Proses Komunikasi
Adapun sebuah komunikasi itu tidak terjadi dengan sendirinya atau tanpa melalui sebuah
proses. Tidak hanya menurut dasar saja dan menurut Bovee dan Thill dalam buku Business
Communication Today, 6e, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
C. Komunikasi Dagang
1. Pengertian Komunikasi Dagang
Komunikasi Dagang adalah cara bagaimana penjual memperkenalkan produknya atau barang
dagangannya yang akan dijual ke tempat pemasaran tertentu.
2. Cara Cara Berkomunikasi Dagang
Komunikasi dagang dipergunakan oleh penjual dalam menggarap perhatian dan minat
pembeli,jadi komunikasi menjembatani kepentingan penjual dan pembeli.Menurut
sasarannya, komunikasi dibedakan dalam 2 bentuk :
a) Komunikasi Langsung (direct communication), biasanya digunakan penjual dalam jumlah
relative kecil.
b) Komunikasi tidak langsung (indirect communication), biasanya dipergunakan bila menjual
atau mencari order dalam jumlah besar dalam mata rantai saluran distribusi sampai pada
pengguna. Kegiatan pemasaran tersebut membutuhkan media yang menghubungkan secara
tidak langsung antara penjual dan pembeli.
D. Pentingnya komunikasi Lintas Budaya dalam bisnis
Tak luput dari semua komunikasi dari bentuk dasar hingga prosesnya, ada salah satu
komunikasi yang juga penting dalam bisnis, kecuali komunikasi bisnis yang cenderung
formal dalam verbal maupun nonverbal yaitu sebuah komunikasi lintas budaya. Dalam
sebuah bisnis khususnya dalam bisnis internasional sebuah pemahaman terhadap satu budaya
dari masing-masing daerah sangatlah penting disini untuk mencapai suatu tujuan bisnis.
E. Negosiasi Bisnis
1. Pengertian Negosiasi
Begitu pentingnya sebuah komunikasi di dalam bisnis yang memang mengharuskan semua
pelaku bisnis dapat menguasai komunikasi bisnis seperti pada salah satu kegiatan dalam
komunikasi yaitu dalam sebuah negosiasi bisnis untuk melakukan sebuah kontrak dagang dan
kerjasama antar pembeli atau penjual.Menurut Hartman(1997) negosiasi sendiri adalah
merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing
2. Proses Negosiasi
Menurut Hartman (1997), ada 4 poin penting yang perlu diperhatikan sebelum melakukan
sebuah negosiasi, yaitu pencarian fakta terutama dari pihak lain, menaksir posisi lawan
negosiasi, membuat perencanaan yang baik, dan memilih serta mengatur tim negosiasi
Namun sementara itu menurut Casse (dalam Guffey) ada tiga tahapan penting dalam
bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan / Planning phase (sebelum negosiasi), tahap
implementasi Implementation phase (selama negosiasi), dan tahap peninjauan / Reviewing
phase (setelah negosiasi).
3. Kiat Kiat Dalam Negosiasi
Adapun sebuah negosiasi itu bukan hanya kegiatan tanpa pemikiran, karena negosiasi adalah
kegiatan untuk mencapai tujuan bisnis tanpa merugikan masing-masing pihak. Menurut
(Sudiyono, 2009 : 22) kiat-kiat negosiasi sebagai berikut :
a) Win Win Negosiasi
b) Memperkuat Posisi Seseorang
c) Batas Atas dan Batas Bawah
d) Menaksir Kasus Pihak Lawan
e) Memutuskan Gaya dan Pendekatan
f) Perencanaan Tentang Alternatif
1) Konsumen yang loyal terhadap merek cenderung lebih percaya diri terhadap pilihannya
2) Konsumen yang loyal lebih memungkinkan merasakan tingkat risiko yang lebih dalam
pembeliannya
3) Konsumen loyal terhadap merek juga lebih memungkinkan loyal terhadap toko
4) Kelompok konsumen yang minoritas cenderung lebih loyal terhadap merek.
B. Pembahasan
1. PT. Jati Agung Arsitama membuat komunikasi yang efektif dengan buyer Komunikasi
adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem yang biasa
(lazim), baik dengan simbolsimbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sedangkan
menurut Bovee. Dan dalam bisnis memerlukan sebuah komunikasi, dan komunikasi disini
disebut komunikasi bisnis, komunikasi bisnis sendiri menurut Djoko Purwanto (2006) adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan
tertentu.
PT. Jati Agung Arsitama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang furniture
dan merupakan perusahaan ekspor. Dalam kegiatannya PT. Jati Agung Arsitama tidak hanya
satu atau dua kali melakukan transaksi jual beli, setiap bulannya PT. Jati Agung Arsitama
dapat melakukan beberapa kali transaksi jual beli dengan beberapa buyeryang berbeda-
beda.Dengan beberapa pembahasan yang dilakukan oleh perusahaan dalam satu waktu
pertemuan dengan buyer, seperti di saat buyer telah mendapat informasi terkait produk dari
PT. Jati Agung, buyer akan melakukan komunikasi awal dan perusahaan merespon baik
dengan caracara yang mereka lakukan agar konsumen tertarik untuk memesan atau
bertransaksi dengan perusahaan.
2. Cara PT. Jati Agung Arsitama melakukan jalinan komunikasi yang baik dengan buyer dan
perusahaanmenyelesaikan sebuah kesalahpahaman dengan buyer sehingga hubungan
perusahaan dengan buyer tetap terjalin dengan baik PT. Jati Agung Arsitama biasanya
melakukan komunikasi bisnis yang baik dengan buyer dengan cara :
a. Saling menghargai
Saling menghargai berarti, PT. Jati Agung Arsitama selalu menghargai setiap sikap buyer
yang menjadi konsumen tetap maupun konsumen baru pada PT. Jati Agung Arsitama
sehingga buyerpun dapat menghargai pula perusahaan.
b. Selalu memberi respon baik
Memberi respon baik terhadap buyer yang akan menjadikan buyer merasa dihargai dan
senang untuk menjadi konsumen di PT. Jati Agung.
c. Selalu Melayani Permintaan Buyer
Apapun yang menjadi masukan atau permintaan dari buyer. Sebisa mungkin perusahaan akan
merealisasikan keinginan dari buyer dengan semaksimal mungkin dengan adanya teknologi
yang makin maju dan semua tenaga kerja yang kreatif, ulet, terampil, dan ahli pada
bidangnya.
d. Selalu menciptakan suasana hangat terhadap buyer
Selalu melakukan jalinan komunikasi itu biasanya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
internet, baik email, skype, phone, atau pertemuan secara langsung dengan menciptakan
suasana hangat dan menyenangkan dengan buyer sehingga tercipta perbincangan atau
transaksi yang sehat dan baik, agar buyer merasa nyaman untuk memesan produk pada PT.
Jati Agung Arsitama.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan Bab III, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PT. Jati Agung Arsitama memiliki cara komunikasi yang baik terhadap nbuyer sehingga
tercipta sebuah komunikasi yang efektif antara buyer dan perusahaan yang membuat semua
menjadi lebih berjalan lancar dan membuat buyer selalu percaya kepada PT. Jati Agung
Arsitama dalam produk-produknya.
2. PT Jati Agung Arsitama mempunyai sebuah jalinan baik dengan
komunikasi baik yang diciptakan PT Jati Agung Arsitama terhadap semua buyernya,
sehingga PT. Jati Agung Arsitama dan selalu berupaya untuk menghindari atau meminimalis
sebuah kesalahpahaman yang ada dalam komunikasi yang tercipta antara perusahaan dengan
buyer, maka PT. Jati Agung Arsitama hampir tidak pernah mengalami sebuah
kesalahpahaman terhadap buyer dalam kegiatan bisnisnya. Dan buyer dari PT. Jati Agung
Arsitama ini selalu loyal dengan perusahaan ini dikarenakan sebuah komunikasi yang baik
yang diciptakan PT. Jati Agung Arsitama ini.
Daftar Pustaka