PERTANGGUNGJAWABAN
• Nah di dalam struktur organisasi itu tercermin wewenang dan tanggungjawab tiap
tiap divisi. Jika perusahaan memiliki struktur organisasi yg sederhana maka
manajemen puncak mudah untuk melakukan pengendalian, tapi jika perusahaan
memiliki struktur organisasi yg ruwet maka sulit untuk melakukan pengendalian.
Struktur Organisasi
Struktur Vertikal
Struktur Horizontal
• MBE sangat efektif untuk mengatur dan mengontrol aktivitas organisasi, manajer
harus berkonsentrasi pada deviasi anggaran atau tujuan dasar. Karakteristik
laporan periodik dari akuntansi pertanggungjawaban yang ideal adalah
menggambarkan manajemen dalam area deviasi dari aturan yang telah ditentukan
dan termasuk menentukan tindakan perbaikan untuk penguatan atau perbaikan
perilaku.
• Sayangnya, hanya perbedaan yang tidak diinginkan dan titik masalah yang telah
jelas yang menerima perhatian segera. Oleh karena itu, pusat tanggung jawab
seringkali menganggap laporan kinerja sebagai alat yang menekankan kegagalan.
• Manajer tingkat bawah cenderung melihat laporan semacam ini sebagai hukuman
dan bukan sebagai informasi. Untuk mengubah pandangan semacam ini, maka
sistem penghargaan perusahaan haruslah mensejajarkan pencapaian target dengan
kinerja sukses.
• Pdkt ini mungkin juga menyebabkan manajer menjadi terlalu berhati hati dan
enggan utk mencoba pendekatan baru yang memiliki resiko kegagalan tinggi
• Hasil kinerja periodic sebaiknya tdk menjadi satu satunya dasar utk memberikan
penghargaan atau sanksi.
• Manajer harus mengetahui bahwa mereka tdk akan dihukum utk kekurangan yg
sifatnya tidak sering dilakukan. Mereka sebaiknya dihargai bdskan efektivitas
perubahan yg dilakukan dan kemampuan utk mengendalikan diri sendiri.
• Oleh karena itu kerangka kerja seharusnya didesain secara berhati hati, struktur
organisasi seharusnya dianalisis terhadap kelemahan dalam pendelegasian.
• Jika tanggungjawab yang tumpeng tindih tidak dapat dihindari, maka harus di
kompromikan.
• Oleh karena itu hal yang paling menentukan dalam sistem akuntansi tanggung
jawab adalah penerimaan dari manajer tanggung jawab atas tanggung jawab yang
dilimpahkan secara adil serta keinginannya untuk tetap dijaga akuntabilitasnya.
Keinginan manajer untuk menerima tanggung jawab bergantung atas bagaimana
mereka mempersepsikan penentuan dan pengendalian atas manusia dan sumber
daya yang diperlukan untuk melaksanakan tugas
1. Klasifikasi biaya
3. Keterlambatan pelaporan
4. Overloading informasi
Hal ini dapat dihindari oleh system dengan instruksi yg jelas. Untuk fungsi system
dan pelaporan, hanya informasi yg relevan saja yang perlu dilaporkan
Pertemuan 6
Manajemen keuangan adalah sebuah subjek yang sangat menarik saat kita
mendekati abad ke-21. Radio dan televisi menyajikan cerita-cerita dramatis
tentang pertumbuhan dan penurunan perusahaan-perusahaan, pengembalian
perusahaan, dan berbagai jenis restrukturisasi perusahaan. Untuk memahami
perkembangan ini dan ikut serta di dalamnya secara efektif, diperlukan
pengetahuan mengenai prinsip keuangan.
a. Aktivitas perencanaan
b. Aktivitas pendanaan
c. Aktivitas investasi
d. Aktivitas operasi
Aspek Dimensi Keperilakuan dalam Pengendalian Keuangan
Sebuah alarm peringatan telah dipasang sebagai sarana pengaman untuk mencegah
kecelakaan atau sebuah desain system password untuk mencegah orang-orang
yang tidak berhak dapat menggunakan komputer, adalah beberapa contoh yang
sudah ada. Contoh contoh ini mempekerjakan sarana-sarana mekanik dan elektrik,
tapi tujuan, pengendalian adalah untuk mempengaruhi manusia daripada untuk
memunculkan, respon mesin. Karena menekankan pada respon manusia daripada
respon mesin, maka subsistem dari pengendalian keuangan mendasarkan
pemikirannya pada asumsi-asumsi keperilakuan.
Dalam konteks organisasi yang nyata, adalah penting untuk memahami dengan
baik hubungan sebab akibat baik terlihat nyata ataupun tidak pada lingkungan
yang kompleks.
Menetapkan standar yang tinggi di dalam system akuntansi biaya, misalnya, tidak
menjamin pekerja akan lebih produktif. Demikian juga, penerapan sistem
akuntansi pertanggung jawaban tidak menjamin manajer akan lebih
bertanggungjawab dan efektif dalam mengalokasikan sumber berdaya yang
dikuasai.
Tujuan pengendalian didasari dari keianginan untuk memilih suatu inisiatif yang
akan mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yg diharapkan.
Saat desain sistem pengendalian telah memenuhi kriteria informasi akuntansi yang
akurat dan dapat diandalkan, penekanannya biasanya ditempatkan pada tujuh
faktor berikut ini:
a. Perencanaan
Proses perencanaan dicirikan sebagai perilaku penetapan tujuan. Perencanaan
formal lebih dari sekedar data-data statistik yang hampir memenuhiseluruh
halaman dalam dokunien perencanaan. Aspek penting dari proses penetapan tujuan
adalah adanya dua hal dasaryaitu organisasi dan komunikasi. Jika struktur
organisasi tidak efisien, maka harus dirampingkan selama proses perencanaan.
Proses perencanaan mengangkat berbagai pertanyaan mengenai pengendalian
seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasi? Apa yang digunakan untuk
menyusun akuntansi pertanggungjawaban? Bagaimana departemen-departemen
dibentuk dan akuntansi apa yang akan dibuat untuk masalah transfer antar
departemen?
b. Operasi
Di dalam organisasi yang terstruktur, fungsi operasi membuktikan adanya
perencanaan manajemen, meskipun perencanaan itu bersifat informal / tidak
tertulis. Operasi berarti pencaturan aktivitas-aktivitas di dalam organisasi,
termasuk provisi jasa-jasa dan pembuatah produk serta fungsi-fungsi, pendukung
penting yang dibutuhkan untuk melakukan operasi. Pengendalian operasi adalah
suatu proses memonitor dari mengoreksi aktivitas operasi selama mass penerapan
rencana manajemen. Contoh dari subsistem pengendalian operasi adalah aplikes,
persediaan dan pembeliar. biaya standar; dan subsistem housekeeping adalah
administrasi pembayaran dan manajemen kredit. Dalam beberapa organisasi.
pengendalian operasi adalah sebuah tangqungjawab manajer pemilik yang harus
mengendalikan sarana-sarana informal dan personal. Organisasi yang lebih besar
dan lebih kompleks akan membentuk subsistem pengendalian-operasi untuk
mencapai suatu standar efektivitas dan meningkatkan efisiensi operasi.
c. Umpan balik
Umpan balik di dalam organisasi terbentuk dari sumber-sumber formal dan
informal, yang hasilnya berupa komuoikasi nonverbal yang terjadi secara rutin dan
akhimya membentuk suatu tabulasi statistik. Umpan ba!ik dilihat sebagai suatu
dasar bagi evaluasi yang akan mempengaruhi distribusi penghargaan, pelaksanaan
pinalti/hukuman dan alteration proses perencanaandan operasi yang membentuk
umpan balik. Sebuah desain formal dan sistematis dari pengumpulan dan
penyaluran umpan balik memastikan variabel-variabel telah diidentifikasi,
ukuranukuran telah didefinisi, data-data telah dikumpulkan. Ukuran dapat
dibentuk secara internal, seperti umpan balik yang disediakan dari suatu analisis
terhadap varians biaya standar; ukuran dapat juga dibuat dari sumber-
sumbereksternal perusahaan; seperti marketshare industri atau efisiensi data.
Proses umpan balik didalam subsistem pengendalian keuangan terkadang
dimengerti dengan baik seperti dalam aplikasi mekanis yang rielibatkan sistem
tertutup yang teridentifikasi dengan baik hubungan sebab-akibatnya. Di dalam
aplikasi manajemen, kehadiran faktor manusia dan kompleksitas motivasi manusia
menyatakan bahwa hubungan antara umpan balik dan aksi-aksi di masa depan itu
tidak pasti dan membingungkan.