PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan HIV/AIDS ?
2. Apa tujuan diet pada penyakit HIV/AIDS ?
3. Bagaimana syarat diet pada penyakit HIV/AIDS ?
4. Apa saja jenis diet dan indikasi pemberian pada penderita penyakit
HIV/AIDS ?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit HIV/AIDS
2. Untuk mengetahui tujuan diet pada penyakit HIV/AIDS
3. Untuk mengetahui syarat diet pada penyakit HIV/AIDS
4. Untuk mengetahui jenis diet dan indikasi pemberian pada penyekit
HIV/AIDS
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Syarat Diet Penyakit HIV/AIDS
1. Energi tinggi. Pada perhitungan kebutuhan energi, diperhatikan faktor
stres, aktivitas fisik, dan kenaikan suhu tubuh. Tambahkan energi
sebanyak 13% untuk setiap kenaikan Suhu 1°C.
2. Protein tinggi, yaitu 1,1 – 1,5 g/kg BB untuk memelihara dan mengganti
jaringan sel tubuh yang rusak. Pemberian protein disesuaikan bila ada
kelainan ginjal dan hati.
3. Lemak cukup, yaitu 10 – 25 % dari kebutuhan energy total. Jenis lemak
disesuaikan dengan toleransi pasien. Apabila ada malabsorpsi lemak,
digunakan lemak dengan ikatan rantai sedang (Medium Chain
Triglyceride/MCT). Minyak ikan (asam lemak omega 3) diberikan
bersama minyak MCT dapat memperbaiki fungsi kekebalan.
4. Vitamin dan Mineral tinggi, yaitu 1 ½ kali (150%) Angka Kecukupan
Gizi yang di anjurkan (AKG), terutama vitamin A, B12, C, E, Folat,
Kalsium, Magnesium, Seng dan Selenium. Bila perlu dapat ditambahkan
vitamin berupa suplemen, tapi megadosis harus dihindari karena dapat
menekan kekebalan tubuh.
5. Serat cukup; gunakan serat yang mudah cerna.
6. Cairan cukup, sesuai dengan keadaan pasien. Pada pasien dengan
gangguan fungsi menelan, pemberian cairan harus hati-hati dan diberikan
bertahap dengan konsistensi yang sesuai. Konsistensi cairan dapat berupa
cairan kental (thick fluid), semi kental (semi thick fluid) dan cair (thin
fluid).
7. Elektrolit. Kehilangan elektrolit melalui muntah dan diare perlu diganti
(natrium, kalium dan klorida).
8. Bentuk makanan dimodifikasi sesuai dengan keadaan pasien. Hal ini
sebaiknya dilakukan dengan cara pendekatan perorangan, dengan melihat
kondisi dan toleransi pasien. Apabila terjadi penurunan berat badan yang
cepat, maka dianjurkan pemberian makanan melalui pipa atau sonde
sebagai makanan utama atau makanan selingan.
9. Makanan diberikan dalam porsi kecil dan sering.
4
10. Hindari makanan yang merangsang pencernaan baik secara mekanik,
termik, maupun kimia.
1. Diet AIDS I
Diet AIDS I diberikan kepada pasien infeksi HIV akut, dengan
gejala panas tinggi, sariawan, kesulitan menelan, sesak nafas berat, diare
akut, kesadaran menurun, atau segera setelah pasien dapat diberi makan.
Makanan berupa cairan dan bubur susu, diberikan selama beberapa
hari sesuai dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil setiap 3 jam. Bila
ada kesulitan menelan, makanan diberikan dalam bentuk sonde atau
dalam bentuk kombinasi makanan cair dan makanan sonde. Makanan
sonde dapat dibuat sendiri atau menggunakan makanan enteral komersial
energi dan protein tinggi. Makanan ini cukup energi, zat besi, tiamin dan
vitamin C. bila dibutuhkan lebih banyak energy dapat ditambahkan
glukosa polimer (misalnya polyjoule).
5
Bahan Makanan Sehari :
Makanan Cair Oral
Bahan Makanan Berat(g) Urt
Susu whole bubuk
200 40 sdm
Tepung maizena/kacang
100 20 sdm
hijau/beras/havermount
150 3 btr
Telut ayam
25 2 ½ sdm
Margarine/minyak
100 10 sdm
Gula pasir
6
Nilai Gizi
Makanan Cair Oral MakananLewat Pipa/Sonde
Jumlah Satuan Buatan Sendiri Komersial
Energy (kkal) 2207 2240 2100
Protein (g) 73 95 90
Lemak (g) 103 83 61
Karbohidrat (g) 251 284 306
Kalsium (mg) 190 280 320
Besi (mg) 6,4 6,3 42,5
Vitamin A (RE) 1361 1349 1800
Tiamin (mg) 0,7 1 4,1
Vitamin C (mg) 12 66 540
2. Diet AIDS II
Diet AIDS II diberikan sebagai perpindahan Diet AIDS I setelah
tahap akut teratasi. Makanan diberikan dalam bentuk saring atau cincang
setiap 3 jam. Makanan ini rendah nilai gizinya dan membosankan. Untuk
memenuhi kebutuhan energy dan zat gizinya, diberikan makanan enteral
atau sonde sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.
7
Bahan Makanan Sehari :
Nilai Gizi
Makanan Enteral
Makanan Saring Oral
Komersial
Energi (kkal) 1900 2100
Protein (g) 72 90
Lemak (g) 83 61
Karbohidrat (g) 223 306
Kalsium (mg) 1300 32500
Besi (mg) 25,6 42,5
Vitamin A (RE) 2940 1800
Tiamin (mg) 0,8 4,5
Vitamin C (mg) 176 540
8
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Siang / Malam
Beras 30 g = 1 gls bubur Beras 30 g = 1 gls bubur
Telur ayam 50 g = 1 btr Daging 50 g = 1 ptg sdg
Tahu 25 g = ¼ bh bsr Tahu 25 g = ½ bh bsr
Susu 200 g = 1 gls Sayuran 50 g = ½ gls
Gula pasir 10 g = 1 sdm Papaya 100 g = 1 ptg sdg
Margarine 15 g = 1 ½ sdm
Pukul 20.00
Susu 200 g = 1 gls
Gula pasir 10 g = 1 sdm
9
Bahan Makanan Sehari
Makanan Biasa/Lunak Makanan Enteral (sonde)
Bahan
Bahan
berat(g) urt Makanan berat(g)
Makanan
urt
Beras nasi/ gls 350 5¼ Makanan enteral
Daging ptg sdg 100 2 Tinggi energy
Telur 100 2 btr dan protein
600
Daging, Tempe / 100 4 (5 gls)
ptg sdg
Kacang hijau/ sdm 25 2½ Cairan
Sayuran 200 2 gls (8 gls) 2000 ml
Nilai Gizi
Makanan Biasa/Lunak Makanan Sonde
Energy (kkal) 2503 2520
Protein (g) 90 107
Lemak (g) 65 73
Karbohidrat (g) 387 367
Kalsium (g) 673 39000
Besi (mg) 27,9 50,9
Vitamin A (RE) 29502 2163
Tiamin (mg) 1,2 4,98
Vitamin C (mg) 145 644
10
Pembagian Bahan Makanan Sehari
Pagi Siang / Malam
Beras 50 g = ¾ gls nasi Beras 150 g = 2 ¼ gls nasi
Telur ayam 50 g = 1 btr Daging 50 g = 1 ptg sdg
Sayuran 50 g = ½ gls Telur ayam 50 g = 1 btr (siang)
Susu 200 g = 1 gls Tempe 50 g = 2 ptg sdg
Gula pasir 10 g = 1 sdm Sayuran 75 g = ¾ gls
Minyak 5 g = ½ sdm Papaya 75 g = ¾ ptg sdg
Minyak 10 g = 1 sdm
Pukul 10.00 Pukul 16.00
Kacang hijau 25 g = 2 ½ sdm Gula pasir 10 g = 1 sdm
Gula pasir 20 g = 2 sdm
11
Pukul 16.00 Sirup Sirup
Sumber protein hewani Susu, telur, daging, ayam Daging, kulit ayam dan
tidak berlemak dan ikan. ayam berlemak.
12
kacang panjang dan
tomat.
Buah-buahan Papaya, pisang, jeruk, Buah-buahan yang
apel dan sebagainya. menimbulkan gas seperti
nangka dan durian.
BAB III
13
PENUTUP
A. Kesimpulan
AIDS (The Acquired Immuno Deficiency Syndrome) merupakan tahap akhir
penyakit infeksi yang disebabkan oleh HIV (Human Deficiency Virus) yang
dapat menimbulkan infeksi pada sistem organ tubuh termasuk otak sehingga
menyebabkan rusaknya sistem kekebalan tubuh.
B. Saran
Anda harus peduli terhadap ancaman penyakit HIV/AIDS dengan mulai
menjalankan gaya hidup sehat karena penyakit ini sangat berbahaya dan
dapat menimbulkan kematian.
DAFTAR PUSTAKA
14
http://www.kompasiana.com/adityaagustinus/diet-penyakit-hiv-aids
http://ugiuntukgiziindonesia.blogspot.co.id/2012/05/diet-penyakit-hivaids.html
15
16
17