Anda di halaman 1dari 6

JENIS PERUSAHAAN DAN BADAN USAHA

Jenis-Jenis Perusahaan
Adapun jenis jenis perusahaan berdasarkan beberapa kategori, sebagai berikut:

Berdasarkan Lapangan Usahanya

1. Perusahaan Ekstraktif

Jenis-jenis perusahaan ini memiliki jenis lapangan usahanya mengelola benda benda yang
tersedia di alam seperti pertambangan emas, perak batubara, penebangan dan pengolahan
sumber daya alam kayu, pembuatan garam yang mengolah dari air laut, pertambangan mineral,
timah, nikel dan benda benda yang terdapat dalam isi bumi.

Perusahaan ekstraktif biasanya mengambil langsung benda yang berada di alam tanpa adanya
proses pengolahan atau dapat dikatakan sebagai perusahaan perdagangan alam bukan industri
pengolahannya. Adapun beberapa contoh jenis-jenis perusahaan seperti PT Freeport yang
melakukan penambangan dan pengolahan emas di Papua, PT Pertamina, PT Bukit Asam.
2. Perusahaan Agraris

Jenis-jenis perusahaan ini sama halnya dengan jenis jenis perusahaan ekstraktif yang memiliki
jenis lapangan usahanya dari hasil alam, akan tetapi yang membedakan terletak pada
perusahaan agraris itu mengolah dan memproduksi sumber-sumber produksi dari alam.

Perusahaan agraris ini berkaitan dengan bidang perkebunan, pertanian, perikanan dan
perternakan. Adapun beberapa contoh jenis jenis perusahaan agraris seperti PT Royal
Coconut, PT Multi Dwi Tunggal, PT Indo Jaya Agro dan Intinusaflora.

3. Perusahaan Industri

Perusahaan Industri memiliki ruang lingkup lapangan usahanya dengan mengolah bahan
mentah menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi sehingga barang tersebut menjadi barang
siap pakai. Biasanya perusahaan industry bisa berupa perusahaan kerajinan dan perusahaan
pakaian. Adapun contoh perusahaan industri seperti Pabrik Kerta Tjwi Kimia Tbk, Indoxide,
Nestle, PT Industri Soda Inc dan PT Miwon Indonesia Tbk.

4. Perusahaan Perdagangan

Jenis perusahaan ini menjalankan usaha dengan menghimpun kemudian menyalurkan kepada
masyarakat sebagai konsumen. Biasanya perusahaan perdagangan bisa berupa usaha
perdagangan ekspor atau impor karena banyak permintaan dari konsumen sehingga sudah
banyak sekali macam macam perusahaan di Indonesia terutama perusahaan berjenis
perusahaan perdagangan. Jenis bisnis B2B dan B2C bisa ditemui pada jenis perusahaan
perdagangan juga.
Adapun contoh jenis-jenis perusahaan perdagangan di Indonesia antara lain: PT Matahari
Store, PT Ace Hardware Indonesia Tbk, Akbar Indomakmur Stimec, Sumber Alfaria Trijaya Tbk
dan Atria Prima Indonesia dan masih banyak jenis-jenis perusahaan perdagangan di Indonesia.

5. Perusahaan Jasa

Jenis perusahaan ini menjalankan usahanya dibidang jasa dan akan mendapatkan profit dan
keuntungannya setelah jasa itu diberikan.
Adapun contoh perusahaan jasa ini seperti Alam Sutera Reality, Ciputra Development.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Ini adalah badan usaha yang paling dikenal oleh masyarakat, karena paling sering muncul di
berita. Sesuai dengan namanya, BUMN merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian
modalnya dimiliki oleh pemerintah.

Meskipun begitu, karyawan yang bekerja di BUMN tidak disebut sebagai pegawai negeri,
melainkan karyawan BUMN. Bentuk badan usaha ini pun dibagi lagi menjadi 3 bentuk, yakni:

Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perjan adalah salah satu bentuk badan usaha yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah.
Bentuk BUMN ini memiliki fokus untuk memberi pelayanan kepada masyarakat.

Namun karena fokus tersebut, Perjan tidak mendapat pemasukan untuk menanggulangi
kebutuhan operasionalnya.

Oleh sebab itu, bentuk BUMN ini sudah tidak diterapkan lagi. Salah satu contoh Perjan adalah
PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api), yang kini berubah menjadi PT. KAI.

Perusahaan Umum (Perum)

Perum dapat juga disebut sebagai evolusi dari Perjan. Sebetulnya Perum dan Perjan tidak jauh
berbeda, hanya saja Perum berorientasi pada laba atau mencari keuntungan.

Perum dikelola oleh negara, dan karyawannya berstatus sebagai pegawai negeri. Sayangnya,
meskipun sudah berganti orientasi kepada laba, Perum tetap saja merugi. Negara pun
memutuskan untuk menjualnya ke publik dan mengubahnya menjadi Persero.

Contoh dari Perum yang telah berubah menjadi Persero, diantaranya adalah:
Perum Asabri yang kini menjadi PT Asabri,
Kemudian ada Perum Pegadaian yang kini menjadi PT Pegadaian,
Serta ada Perum Telekomunikasi (Perumtel) yang kini menjadi PT Telkom Indonesia Tbk.
Perusahaan Milik Perseorangan (Persero)

Persero pun merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh negara. Tujuan
BUMN ini adalah melayani masyarakat sekaligus mencari keuntungan, dengan harapan
Persero tidak akan mengalami kerugian.

Bisa dibilang Persero adalah damage control dari Perjan dan Perum sebelumnya. Berikut
adalah beberapa ciri-ciri dari Persero:

Ciri-Ciri Persero

Bersifat komersial, karena bertujuan mencari laba


Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan dalam bentuk
saham
Dipimpin oleh direksi
Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
Tidak memperoleh fasilitas negara
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Berbeda dengan BUMN, Badan Usaha Milik Swasta adalah jenis badan usaha yang didirikan
dan dimodali oleh seseorang atau sekelompok orang.

Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, bidang-bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta bertugas mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan
strategis atau tidak menguasai hajat hidup orang banyak.

4 Macam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia

1. PSAK-IFRS

PSAK-IFRS (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting


Standards) adalah SAK yang telah mengadopsi IFRS dan berlaku di Indonesia.

Bisa dibilang, PSAK adalah nama lain dari SAK yang diterbitakan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan yang dibentuk Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) pada tahun 2012.

Standar ini adalah patokan penyusunan, pencatatan, penyajian, dan perlakuan laporan
keuangan, agar informasi keuangan yang dihasilkan, relevan bagi pengguna laporan.
PSAK digunakan oleh perusahaan (entitas) yang memiliki akuntabilitas publik, baik yang sudah
terdaftar di pasar modal, maupun yang masih dalam proses pendaftaran pasar modal.

Alasan IFRS dijadikan pedoman SAK karena Indonesia merupakan anggota International
Federation of Accountants (IFAC) yang menjadikan IFRS sebagai standar akuntansinya. Ada
beberapa prinsip dasar yang digunakan IFRS, di antaranya adalah:

Ada penekanan interpretasi dan aplikasi atas standar akuntansi keuangan sehingga para
negara anggota IFAC berkomitmen untuk menerapkan SAK yang sudah ditentukan.
Ada penilaian atas transaksi dan evaluasi sehingga laporan keuangan dapat mencerminkan
realitas ekonomi.
Penerapan standar akuntansi ini membutuhkan professional judgement.
Manfaat Penerapan IFRS:

Dapat meningkatkan daya banding laporan keuangan.


Memberikan informasi berkualitas di pasar modal internasional.
Menghilangkan hambatan arus modal internasional dengan mengurangi perbedaan dalam
ketentuan pelaporan keuangan.
Mengurangi biaya pelaporan keuangan perusahaan multinasional dan biaya untuk analisis
keuangan bagi para analis.
Dapat meningkatkan kualitas pelaporan keuangan menuju best practice.
2. SAK-ETAP

SAK-ETAP adalah Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
Standar ini dipakai oleh entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan,
sehingga entitas (perusahaan) dimaksud menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
bagi penggunaan ekstrernal.

ETAP merupakan hasil penyederhanaan standar akuntansi IFRS yang meliputi tidak adanya
penilaian untuk aset tetap, aset tidak berwujud, dan laporan laba/rugi yang komprehensif.
Standar akuntansi IFRS yang disederhanakan juga meliputi tidak adanya pilihan menggunakan
nilai revaluasi (wajar), serta tidak ada pengakuan liabilitas dan aset pajak tangguhan karena
beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.

Manfaat SAK_ETAP:

Membantu perusahaan kecil dan menengah dalam menyusun laporan keuangannya sendiri.
Standar akuntansi ini dinilai lebih sederhana karena sebagian besar siklus akuntansinya
menggunakan konsep biaya historis. Bentuk pengaturannya juga lebih sederhana dalam hal
perlakuan akuntansi dan relatif tidak berubah selama beberapa tahun.
Laporan akuntasi jadi dapat diaudit dan mendapatkan opini audit, sehingga laporan keuangan
dapat digunakan untuk mejaring dana investasi agar usahanya lebih berkembang.
Implementasi SAK-ETAP lebih mudah dibandingkan PSAK_IFRS karena lebih sederhana dan
tetap dapat memberikan informasi yang dapat diandalkan dalam penyajian laporan keuangan.
SAK-ETAP mengadopsi IFR untuk usaha kecil dan menengah yang dimodifikasi sesuai kondisi
Indonesia, serta dibuat lebih ringkas. Namun perlu diingat, SAK-ETAP juga masih memerlukan
profesional judgement ya, meski tak sebanyak untuk PSAK-IFRS.
3. PSAK Syariah

Dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa standar akuntansi keuangan ini adalah standar
yang berpatok pada prinsip hukum agama (syariat) Islam.

PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah, baik itu lembaga
syariah maupun lembaga non-syariah.

Standar akuntansi ini dikembangkan mengikuti model SAK umum namun berbasis syariah
dengan mengacu pada fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

PSAK Syariah mengatur mulai dari kerangka konseptual penyusunan dan pengungkapan
laporan, penyajian laporan keuangan secara syariah, serta standar khusus transaksi syariah
seperti muharabahah, musyarakah, mudharabah, salam dan istishna.

4. SAP

SAP (Standar Akuntansi Pemerintah) diterbitkan sebagai peraturan pemerintah (PP) yang
diterapkan untuk entitas pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
(LKPP) dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Laporan keuangan pokok menurut Standar Akuntansi Pemerintah adalah Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

Persamaan Dasar Akuntansi adalah merupakan pondasi untuk semua sistem akuntansi.
Persamaan Dasar Akuntansi Adalah Dibawah Ini

Sekarang setelah kita memiliki pemahaman dasar tentang persamaan, mari kita lihat setiap
komponen persamaan akuntansi yang dimulai dengan aset.

1. Aset

Aset adalah sumber daya yang dimiliki atau dikendalikan oleh perusahaan untuk digunakan
manfaatnya di masa depan.

Beberapa aset bersifat tangible seperti kas dan ada juga yang bersifat intangible bersifat atau
tidak berwujud seperti goodwill atau hak cipta. Berikut beberapa contoh akun aset:

Aset lancar: Kas, Piutang, Biaya Dibayar Di muka.


Aset Tetap: Kendaraan, Bangunan.
Aset Tidak Berwujud: Goodwill, Hak Cipta, Paten
2. Kewajiban atau Liabilitas

Kewajiban atau biasa disebut dengan istilah liabilitas adalah sejumlah dana yang perusahaan
pinjam dari pihak lain (kreditur) dan harus dilunasi sesuai waktu yang sudah disepakati.

Bentuk kewajiban yang umum adalah utang. Utang merupakan kebalikan dari piutang. Dan ini
harus dicatat pada laporan keuangan.

Ketika sebuah perusahaan membeli barang atau jasa dari perusahaan lain secara kredit, utang
dicatat untuk menunjukkan bahwa perusahaan berjanji untuk membayar di kemudian hari.

Berikut beberapa contoh dari akun kewajiban yang paling umum.

Utang Jangka Pendek: Utang Dagang, Utang Bank, Utang Gaji, Utang Pajak.
Utang Jangka Panjang: Utang Obligasi
3. Ekuitas

Ekuitas merupakan bagian dari aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham atau
pihak ketiga, dan masuk ke dalam rumus persamaan dasar akuntansi.

Pemilik dapat meningkatkan bagian kepemilikan mereka dengan menginvestasikan dana


kepada perusahaan atau mengurangi ekuitas dengan menarik dana perusahaan (prive).

Demikian pula, pendapatan meningkatkan sisi ekuitas sementara biaya-biaya menurunkan


ekuitas.

Beberapa akun ekuitas umum seperti Modal Pemilik, Penarikan Pemilik (prive), Laba Ditahan,
Saham Biasa, Modal disetor.

Anda mungkin juga menyukai