Dalam suasana penetapan basa atau asam lemah akan terbentuk endapan coklat MnO₂
yang mengganggu titik akhir titrasi.
PRINSIP PENETAPAN
Untuk mengoreksi kesalahan yang disebabkan oleh kemungkinan reduktor lain yang
mengotori air atau pereaksi yang dipakai dan kelebihan tetesan KMnO₄ pada titik akhir, maka
perlu dilakukan titrasi blangko.
A. Pembuatan
Walaupun KMnO₄ dapat diperoleh dalam keadaan murni, tetapi larutan titernya
tidak dapat dibuat langsung dengan cara penimbangan seksama.Ini disebabakan waktu
dilarutkan dalam air, ia akan bereaksi dengan pengotor yang mungkin ada dalam air atau
pada dinding wadah.Karena itu mula-mula dibuat larutan kira-kira sama dengan yang
dikehendaki kemudian dilakukan pembakuan atau standarisasi misalkan menggunakan
baku primer natrium oksalat.
Larutan permanganat jika ingin disimpan maka pembuatannya dengan cara
pemanasan kemudian disaring dengan glass woll, krus atau penyaring abses yang
dimaksudkan untuk memisahkan endapan MnO₂ yang dapat mempercepat penguraian
larutan (autokatalisator).Jika untuk hari itu maka pemanasan tidak diperlukan
Menurut farmakope indonesia larutan KMnO₄ 0,1 N dibuat dengan cara sebagai
berikut :
Timbang 3,3 gram kalium permanganat dilarutkan dalam air hingga 100 ml, lalu
didihkan selama 15 menit kemudian dibiarkan tertutup selama tidak kurang dari 2
hari, lalu disaring dengan penyaring asbes.Larutan yang lebih encer dibuat dengan
mengencerkan larutan kalium premanganat 0,1 N.
B. Pembakuan
Baku primer yang dapat digunakan untuk membakukan KMnO₄ antara lain
natrium oksalat Na₂C₂O₄, asam oksalat dihidrat H₂C₂O₄ 2H₂O dan kawat besi murni
(kemurnian 99,9 %).Tapi yang paling sering digunakan adalah natrium oksalat
D. Contoh soal
1. Berapa gram kalium permanganat yang dibutuhkan untuk membuat 500 ml
KMnO₄ 0,1 N ?
Diketahui = V KmnO₄ = 500 ml
Udah dikasih ke febri contoh soalnya
DAFTAR PUSTAKA