Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KERJA HARIAN MAHASISWA KEPALA TIM

DI RUANG RAWAT INAP LAKI LAKI DAN PEREMPUAN


PUSKESMAS RAWAT INAP BUKOPOSO

DISUSUN OLEH :
NI MADE SEPTIARINA, S. Kep
NIM. 2021207209193

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
T.A 2021/2022
Lembar Kerja Harian Mahasiswa (Kepala Tim)

Tanggal : 11 Juni 2022


Jam datang : 07.30 Jam pulang : 14.00

A. Peran dalam agen perubahan

Peran sebagai : Kepala Tim 2

Kegiatan yang dilakukan oleh kepala Tim

Peran individu hari ini :

Tindakan yang dilakukan

1. Mengidentifikasi masalah terkait manajemen

2. Bersama kepala ruangan melaksanakan serah terima tugas

3. Bersama kepala ruang melaksanakan pembagian tugas

4. Mengidentifikasi kesiapan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan

5. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruang

6. Mengorientasikan pasien baru pada lingkungan

7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian rencana keperawatan

Hasil dan evaluasi

1. Melakukanserah terima dan pembagian tugas bersama perawat pelaksana

2. Perawat pelaksana dapat melaksanakan tugas sesuai dengan rencana yang

ditetapkan dan dapat melaksanakan tugas dari katim dengan baik

3. Melakukan pencatatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan


B. Peran dan pengelolaan ruangan

Tanggal : 11 Juni 2022

Kepala Instalasi Rawat Inap

dr. Khusnul Marsrilia

Ka. Ruang

Erma Widiastuti, S.Kep.

Dokter Ruangan
Dr. Ester Cardia

Ketua Tim I Ketua Tim II

FADLI IBRAHIM, S.Kep. NI MADE SEPTIARINA, S.Kep.

Anggota Tim 1 : Anggota Tim 2:

1. Erma Widiastusi, S.kep 1. Indra Wijaya, S.kep


2. Dwi Kurniawan, S.Kep 2. Ramadani Aprian S.Kep
3. Lisca Novita Lieza, S.Kep 3. Suhartini, S.Kep
4. Risiono, S. Kep 4. Maria Novita, S.Kep
5. Dwi Ari Prasetyo, S.Kep 5. Nursalim, S.Kep

1. Identifikasi masalah

a. Man (m)

Jumlah perawat adalah 13 orang termasuk kepala ruangan dan ketua tim

Perawat yang bertugas 8 laki-laki dan 5 perempuan

Jumlah pasien adalah 2 orang pasien dengan tingkat ketergantungan

partial care
b. Method

Metode yang digunakan adalah metode tim

Kegiatan timbang terima yang dilakukan di setiap pergantian shift dinas

(pagi sore)

Strukturisasi obat diruanga perawat dan dikelola oleh perawat ruangan

yang masing-masing diletakan pada keranjang sesuai nama dan kamar

pasien

Discharge planning dilakukan dari pasien masuk sampai pulang

Penulisan dan pendokumentasian asuhan keperawatan

c. Material

Sarana dan prasarana pemeriksaan fisik dan alat penunjang tindakan medis

tersusun dan kondisi baik dengan jumlah yang cukup

Alat pelindung diri level 1-3 tersedia cukup

Alat tulis kantor, format kelengkapan pasien tersedia cukup

d. Money

--

e. Marketing

Ruang perawatan adalah ruang perawatan pria dan wanita untuk pasien

umum dan bpjs


2. Pelaksanaan penyelesaian masalah

NO. Nama + DX Tingkat PJ


ketergantungan
1 Tn. B (Hipertensi) KU: Lemah Parsial Indra Wijaya
Maria Novita
2 Tn. C. (Asma) KU: Lemah Parsial Ramadani Aprian
Ni Made Septriani
suhartini

Rencana Kegiatan Katim

No. Waktu Kegiatan


1 13.30-14.00 Operan antar shift pagi dan sore
Mengikuti serah terima tugas antar shift
Menyamoaikan kondisi pasien, diagnose keperawatan,
implementasi dan hasil asuhan
RTL shift selanjutnya dan berdoa sebelum kegiatan
14.00-14.30 Pre konferen
- Membuka dengan salam
- Menanyakan rencana harian perawat pelaksana
- Memberi reinforcement positif
- Menutup acara
14.30-18.00 Penyelenggaraan askep oleh tim yang menjadi tanggung
jawabnya
Supervise perawat pelaksana
Kolaborasi tim dokter dan tim medis lainnya
Alokasi pasien sesuai perawat dinas
18.00-19.00 Mengatur jadwal (istirahat bergantian)
19.10-19.40 Post konferens
- Membuka salam
- Menanyakan asuhan kepada masing-masing pasien pada
perawat pelaksana
- Menanyakan kendali selama proses asuhan
- Menanyakan RTL asuhan pada pasien yang harus
dioverkan pada shift selanjutnya
- Menutup dengan salam
19.40-20.00 Operan antar shift
Nama : Ni Made Septiarina, S.Kep

Ruangan : Rawat Inap Pria


Tanggal : 11 Juni 2022
Waktu Kegiatan Keterangan
08.00-08.30 Operan dines (malam & pagi)
08.30-09.00 Pre conference
1. Tn. B / Dx. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif

1 )Monitor tekanan darah, nadi, pernapasan,


dan suhu tubuh

2) Monitor peningkatan TD

3) Monitor adanya keluhan kepala Pusing

4) Monitor adanya tanda/gejala peningkatan


TIK
5) Hindari aktivitas yang dapat
meningkatkan tekanan intracranial

2. Tn.C / Dx. Ketidakefektifan bersihan jalan napas

1) Posisikan pasien untuk memaksimalkan


ventilasi,

2) Keluarkan sekret dengan batuk (teknik batuk


efektif),

3) Monitor vital sign (RR),

4) Observasi suara tambahan,

5) Latih napas dalam (teknik relaksasi).

10.00-10.30 1. Tn. B / Dx. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif

TTV : S :36.5 C RR: 20x/ mnt


TD: 170/100 mmHg, N : 70x/mnt

2. Tn. C/ Dx Ketidakefektifan bersihan jalan napas


TTV : S :36.7 C RR: 27x/ mnt TD: 180/90
mmHg, N : 104x/mnt

11.00-11.30 1. Tn. B/ Dx. Risiko Perfusi Serebral Tidak Efektif


- Captopril 25mg - 2x1
- Vitamin B.Kompek - 2x1
- Paracetamol 500mg - 3x1 (K/p)

2. Tn C./ Dx. Ketidakefektifan bersihan jalan napas


- Metil prednisolone - 2x1
8mg
- Levofloxacin 500mg- 3x 1
- Salbutamol 4mg - 3x1
- Captopril 25mg - 2x1
- Ambroxol 30mg - 3x1
- Paracetamol 500mg - 3x1 (K/p)
11.45-12.30 Istirahat bergantian
13.30-14.00 Post conference
14.00 Operan shift

I. Implementasi dan evaluasi

NO Nama Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi


Tn. B Risiko Perfusi Serebral Tidak setelah dilakukan 1. Monitor tekanan
tindakan darah, nadi,
Efektif berhubungan dengan
keperawatan pasien pernapasan, dan
Hipertensi selama 3x24 jam suhu tubuh
Risiko Perfusi 2. 2) Monitor
Serebral Tidak peningkatan TD
3. 3) Monitor
Efektif tidak
adanya keluhan
terjadi kepala Pusing
4. 4) Monitor
adanya
tanda/gejala
peningkatan
TIK
5. 5) Hindari
aktivitas yang
dapat
6. meningkatkan
tekanan
intrakranial

Tn C Ketidakefektifan bersihan jalan setelah dilakukan 1. Posisikan pasien


untuk
napas berhubungan dengan tindakan
memaksimalkan
penumpukan sekret keperawatan pasien ventilasi,
akan 2. Keluarkan
mempertahankan
sekret dengan
batuk (teknik
bersihan jalan napas batuk efektif),
yang efektif. : 3. Monitor vital
sign (RR),
saluran
4. Observasi suara
trakeobronkial yang tambahan,
terbuka dan lancar 5. Latih napas
dalam (teknik
untuk pertukaran relaksasi).
udara berat , menjadi
ringan

Nama Waktu Implemetasi Evaluasi Paraf


Tn. B 09.00-09.30 S:
1) memonitor tekanan Pasien mengatakan kepala
masih pusing dan sakit pada
darah, nadi, pernapasan,
leher/ Tengkuk
dan suhu tubuh O:
TD : 170/100 mmHg
2) memonitor KU : cukup composmetis
RR : 20 x/menit
peningkatan TD Suhu : 36,7 ͦC
Nadi : 70x/menit
3) Memonitor adanya
A : Masalah belum teratasi
keluhan kepala Pusing
P : intervensi dilanjutkan

4) memonitor adanya
10.00-10.30
tanda/gejala
peningkatan TIK
5) menganjurkan untk

11.00-11.15 menghindari aktivitas


yang dapat meningkatkan
tekanan intrakranial
Tn. C 09.00-09.30 S:
1. Melakukan keluarga pasien mengatakan
pengkajian pada pasien masih batuk berdahak
pasien O:
: pasien tampak lemah,
2. Memonitoring batuk-batuk, suara napas
TTV pasien ronchi, bunyi napas mengi.
10.00-10.30 Observasi vital sign RR :
3. Mengatur posisi 27 x/menit.
semo fowler
11.00-11.15 A : Masalah belum teratasi
4. Mengajarkan teknik
batuk efektif pada P : intervensi dilanjutkan
pasien

II. Implementasi, kendala, dan penyelesaian

Pelaksanaan implementasi yang masih menjadi fokus utama yaitu tindakan tindakan

keperawatan mandiri sering terabaikan, hal ini dapat dilihat dari perkembangan pasien

dan pada prosesi timbang terima / operan masih dapatkan kolaboratif, perlu ditingkatkan

lagi kemampuan untuk merapikan tindakan keperawatan diruang rawat inap.

Implementasikan tindakan keperawatan mandiri dinilai pasien kurang efektif

manfaatnya dibandingkan dengan terapi kolaboratif, seperti untuk mengurangi nyeri,

pasien ingin diberikan obat perda nyeri dari pada diajarkan teknik nafas dalam dan

relaksasi oleh karena itu perawat harus lebih dapat mengevaluasi secara baik dan tepat.

Pendokumentasian masih kurang optimal karena ada data dari pengkajian awal yang
masih belum didokumentasikan. Seharusnya pengkajian dilakukan setiap shift sehingga

data bisa didapatkan lebih akurat, bisa mempengaruhi askep yang akan diberikan.

III. Evalusi

1) Evaluasi asuhan keperawatan

Perawat pelaksana sudah melakukan proses askep secara rasional (intervensi &

implementasi)

2) Memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana

Berdiskusi dengan tim PP pelaksanaan dalam mengatasi keluhan dan kesulitan,

memberikan semangat, motivasi dan pujian kepada perawat pelaksana

3) Memperhatikan aspek legal dan etik

Setiap tindakan yang akan dilakukan harus sesuai standard sop dan memperhatikan kode

etik keperawatan untuk keselamatan dan keamanan pasien dan perawat

4) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

Sudah dilakukan pelaporan dan pendokumentasian meski belum lengkap dan harus

ditingkatkan.

IV. Pembahasan

1) Perawat pelaksana melaksanakan rencana keperawatan dengan maksimal dan

dilaksanakan semua

2) Masalah klien dapat teratasi sebagian

3) PP mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh katim tetapi pendokumentasian perlu

pengawasan
V. Evaluasi diri

Melakukan evaluasi kembali atas tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang telah
dilaksanakan dan direncanakan kepada anggota tim

TT mahasiswa TT pembimbing

Ni Made Septiarina S. Kep Ns.Nur Hasanah, S.Kep, M.M.R

Anda mungkin juga menyukai