Anda di halaman 1dari 1

Tugas Review Artikel/Jurnal

Nama : Rizqa Nabiilah Cahyadi


NIM : 2111017320010
Prodi : Statistika
Matkul : Agama Islam

Sumber: Hukum dan HAM Demokrasi dalam Islam - DalamIslam.com


Review artikel :
Di artikel ini menjelaskan tentang pandangan islam terhadap politik yang berhubungan dengan
demokrasi, HAM, dll. Islam sangat mengutamakan akidah dalam pelaksanaanya, sehingga terbitlah
suatu kebijakkan yang sesuai dalam Al-Quran sebagai sumber hukum dalam islam.
Pada dasarnya HAM dalam Islam terpusat pada lima hal pokok yang terangkum dalam al-dloruriyat
al-khomsah atau yang disebut juga al-huquq al-insaniyah fi al-islam (hak-hak asasi manusia dalam
Islam). Konsep ini mengandung lima hal pokok yang harus dijaga oleh setiap individu, yaitu hifdzu
al-din (penghormatan atas kebebasan beragama), hifdzu al-mal (penghormatan atas harta benda),
hifdzu al-nafs wa al-‘ird (penghormatan atas jiwa, hak hidup dan kehormatan individu) hifdzu al-‘aql
(penghormatan atas kebebasan berpikir) dan hifdzu al-nasl (keharusan untuk menjaga keturunan)
Disebutkan bahwa hukum demokrasi berlawanan dengan ajaran islam, tidak adak bisa menyatu
selamanya. Oleh karena itu, ada dua pilihan; beriman kepada Allah dan berhukum dengan hukumNya
atau beriman kepada thagut dan berhukum dengan hukumnya. Demokrasi yang telah dijajakan Barat
ke negeri negeri Islam itu sesungguhnya adalah sistem kufur. Tidak ada hubungannya dengan Islam,
baik langsung maupun tidak langsung. Demokrasi bertentangan dengan hukum hukum Islam dalam
garis besar dan perinciannya, dalam sumber kemunculannya, aqidah yang melahirkannya atau asas
yang mendasarinya, serta berbagai ide dan peraturan yang dibawanya.
Q.S Al-Baqarah/2: 256

ِِ‫ش دُِ ِم نَِ الْ غ َيِِ ِۚ ف َ َم ْنِ ي َ ْك ف ُ ْرِ ب ِ الطَّ ا غ ُ و ت‬ ْ ‫َلِ إ ِ ْك َر ا هَِ ف ِ يِ الدِ ي ِنِ ِۚ ق َ ْدِ ت َب َ ي َّ نَِ ال ُّر‬
َّ ‫امِ ل َ َه اِ ِۚ َو‬
ِ‫ّللاُِ سَ ِم يع‬ َ ‫ص‬ َ ِ‫كِ ب ِ الْ ع ُ ْر َو ةِِ الْ ُو ث ْ ق َ ىِ َلِ ا نْ ف‬ َّ ِ ‫َو ي ُ ْؤ ِم ْنِ ب‬
ْ ‫اّللِِ ف َ ق َ دِِ ا‬
َ َ‫س ت َ ْم س‬
ِ‫عَ لِ يم‬
Artinya: (Oleh karena itu) barangsiapa yang mengingkari thagut dan beriman kepada Allah, maka
sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul (tali) yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan
Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Anda mungkin juga menyukai