Anda di halaman 1dari 3

Nama : SULASMI

Nim : AOA0200938

Kelas : Bekisar

Dermatitis kontak adalah peradangan kulit yang ditandai dengan ruam kulit yang gatal kemerahan, yang
timbul akibat iritasi setelah kontak langsung dengan zat tertentu, atau akibat reaksi alergi terhadap zat
tertentu. Dermatitis kontak terbagi menjadi dua jenis, yaitu dermatitis kontak alergi dan dermatitis
kontak iritan.

Dermatitis kontak disebabkan oleh zat yang mengiritasi kulit atau memicu reaksi alergi. Substansi bisa
menjadi salah satu dari ribuan alergen dan iritasi yang diketahui. Beberapa zat dapat menyebabkan
dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi.

Dermatitis Kontak Iritan

Merupakan jenis yang paling umum. Reaksi kulit non-alergi ini terjadi ketika suatu zat merusak lapisan
pelindung luar kulit. Beberapa orang bereaksi terhadap iritasi kuat setelah paparang tunggal. Sementara
sebagian orang lainnya mungkin mengalami tanda dan gejala setelah paparan berulang terhadap iritasi
ringan. Sebagian lainnya masih bisa menoleransi paparan zat.

Zat yang umumnya dapat mengiritasi kulit yaitu:

 Zat pelarut.
 Spiritus.
 Pemutih dan deterjen.
 Sampo.
 Zat di udara, seperti serbuk gergaji atau debu wol.
 Tanaman.
 Pupuk dan pestisida

Dermatitis Kontak Alergi

Kondisi ini terjadi ketika zat yang sensitif (alergen) memicu reaksi sistem kekebalan tubuh di kulit.
Biasanya hanya mempengaruhi area yang bersentuhan dengan alergen. Bisa juga dipicu oleh sesuatu
yang masuk ke tubuh. Misalnya melalui makanan, zat perasa, obat-obatan, atau prosedur medis atau
gigi (dermatitis kontak sistemik).
Seseorang mungkin menjadi peka terhadap alergen yang kuat seperti poison ivy (tanaman berbunga
yang beracun) setelah paparan tunggal. Alergen yang lebih lemah mungkin memerlukan beberapa kali
eksposur selama beberapa tahun untuk memicu alergi. Setelah kamu mengembangkan alergi terhadap
suatu zat, bahkan sejumlah kecil zat tersebut dapat menyebabkan reaksi.

Zat alergen yang umum menjadi penyebab dermatitis kontak alergi yaitu:

 Nikel, yang digunakan dalam perhiasan, gesper, dan banyak barang lainnya.
 Obat-obatan, seperti krim antibiotik dan antihistamin oral.
 Balsam Peru, yang terkandung dalam banyak produk. Seperti parfum, kosmetik, obat, kumur.
 Formaldehida, yang ada dalam pengawet, desinfektan, dan pakaian.
 Produk perawatan pribadi, seperti deodoran, sabun mandi, pewarna rambut, kosmetik, dan cat
kuku.
 Tanaman seperti poison ivy dan mangga, yang mengandung zat atau minyak penyebab alergi
(urushiol).
 Zat di udara, seperti serbuk dari insektisida semprot.
 Produk yang menyebabkan reaksi saat berada di bawah sinar matahari (dermatitis kontak
fotoalergi), seperti beberapa tabir surya dan obat-obatan oral.

Faktor Risiko

Beberapa pekerjaan dan hobi bisa membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena dermatitis kontak,
antara lain:

 Karyawan kesehatan dan perawatan gigi.


 Pekerja konstruksi.
 Pekerja logam.
 Penata rambut dan ahli rias, karena sering terkena air, sehingga berisiko mengalami dermatitis
kontak iritan tangan.
 Mekanik.
 Penyelam atau perenang, karena terkena karet di masker wajah atau kacamata renang.
 Cleaning service.
 Tukang kebun dan pekerja pertanian.
 Tukang masak dan pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan makanan.

Gejala

Gejala dermatitis kontak alergi, antara lain:

 Kulit kering.
 Kulit melepuh.
 Kemerahan pada kulit.
 Kulit tampak gelap.
 Kulit terasa perih.
 Gatal yang parah.
 Sensitif terhadap cahaya matahari.
 Pembengkakan pada mata, muka, atau selangkangan.

Gejala pada dermatitis kontak iritan, antara lain:

 Kulit melepuh.
 Kulit pecah-pecah.
 Bengkak.
 Kulit terasa kencang.
 Sariawan.
 Luka terbuka yang berkerak.

Anda mungkin juga menyukai