Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA, KECERDASAN ADVERSITAS

DAN EFIKASI DIRI PADA INTENSI BERWIRAUSAHA SISWA SMK


NEGERI 2 BOJONEGORO

Ayis Crusma Fradani


IKIP PGRI Bojonegoro, Jl. Panglima Polim No. 46 Bojonegoro
Email: Cruz.Ayiz@gmail.com
Abstract: Effect of family support, intelligence adversity, and self-
effication on entrepreneurship intention of the 2nd vocational high
school of Bojonegoro. This research is aimed to find out the effect of
family support, intelligence adversity , and self-effication on
entrepreneurship intention of the 2nd Vocational High School of
Bojonegoro. The sampling technique used is proportionate stratified
random sampling, that yielded 194 students. The result of thet
hypothesis test with partial analysis showed that the family support,
adversity intellintelligence, and self effication on entrepreneurship
intention of 2nd Vocational High School of Bojonegoro significantly
affect. The result of the hypothesis test with simultaneous analysis
showed that family support, adversity intellintelligence, and self
effication on entrepreneurship intention of vocational high school
students of 2nd Vocational High School of Bojonegoro significantly
affect.
Keywords: Family support, adversity intellintelligence, and self
effication, entrepreneurship intention

Abstrak: Pengaruh dukungan keluarga, kecerdasan adversitas, dan


efikasi diri terhadap intense berwirausaha siswa SMK Negeri
Bojonegoro. Penelitian ini bertujan untuk mengetahui pengaruh
dukungan keluarga, kecerdasan adversitas, dan efikasi diri pada intensi
berwirausaha siswa SMK Negeri 2 Bojonegoro. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dengan proportionate stratified random
sampling, jumlah sampel 194 siswa. Hasil uji hipotisis secara parsial
diperoleh dukungan keluarga, kecerdasan adversitas, dan efikasi diri
berpengaruh signifikan pada intensi berwirausaha pada siswa SMK
Negeri 2 Bojonegoro. Hasil Uji hipotesis secara simultan diperoleh
dukungan keluarga, kecerdasan adversitas, dan efikasi diri secara
bersama-sama berpengaruh signifikan pada intensi berwirausaha siswa
SMK Negeri 2 Bojonegoro.

Kata Kunci: Dukungan keluarga, kecerdasan adversitas, efikasi diri,


intensi berwirausaha.

SMK Negeri 2 Bojonegoro yang ingin melanjutkan kejenjang


memiliki program BMW yaitu pendidikan yang lebih tinggi, pihak
Bekerja, Melanjutkan, dan sekolah mendorong siswa untuk
wirausaha. Bekerja artinya sekolah melanjutkan baik melalui jalur
memberikan kesempatan untuk undangan, bidik misi atau jalur ujian.
mengikuti seleksi tenaga kerja di Selanjutnya adalah wirausaha,
perusahaan berskala nasional yang wirausaha yang dimaksud adalah
melakukan rekrutmen di SMK bagi siswa yang ingin berwirausaha
Negeri 2 Bojonegoro. Melanjutkan sekolah akan membekali siswa
yang dimaksud adalah bagi siswa dalam menumbuhkan jiwa

47
48 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

kewiraushaan, akan mendatangkan bagi perilaku yang akan dilakukan


motivator dan fasilitator yang akan seseorang.
melakukan pendampingan bagi siswa Faktor-faktor penentu intensi
supaya tepat dalam menentukan diperjelas dalam Theory Of Planned
berwirausaha (website SMK Negeri Behavior (TPB) yang dikemukakan
2 Bojonegoro). Siswa SMK Ajzen (2005) yaitu tiga jenis
dirancang untuk belajar di sekolah keyakinan penting. Pertama
dan belajar di dunia kerja dengan keyakinan perilaku (Behavior Of
praktek secara nyata sesuai bidang Belief) yang diasumsikan
yang dipelajari melalui program berpengaruh terhadap sikap (Attitude
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Toward Behavior) dan dalam
Realitanya program yang bagus ini penelitian ini adalah kecerdasan
belum sepenuhnya dipahami oleh adversitas, kecerdasan adversitas
pelaksana dilapangan khususnya merupakan komponen dari Attitude
program wirausaha yang akhirnya Toward Behavior (Veronika. A,
membuat para lulusan SMK tidak 2013). Kedua yaitu keyakinan
mempunyai semangat berwirausaha normatif (Normative Belief) yang
dan lebih menyukai menjadi pegawai diasumsikan terdapat determinan
negeri sipil atau karyawan. dengan norma subjektif (Subjektive
Wawancara singkat yang Norm) dalam penelitian ini adalah
dilakukan oleh peneliti pada lingkungan keluarga, beberapa
beberapa siswa di SMK Negeri 2 peneliti telah mengidentifikasi
Bojonegoro menunjukkan bahwa berbagai faktor–faktor penentu
siswa memiliki kecenderungan untuk intensi dan salah satunya adalah
mencari pekerjaan pada orang lain faktor eksternal yaitu lingkungan
baik sebagai pegawai swasta atau keluarga (Ishfaq. A et al, 2012)
menjadi PNS dari pada dalam penelitian ini lingkungan
berwirausaha. Hal ini menyebabkan keluarga yaitu dukungan keluarga.
semakin banyak pencari kerja atau Ketiga adalah keyakinan
penganguran di Bojonegoro. Salah kontrol (Control Belief) yang
satu cara yang dapat digunakan menyediakan dasar bagi persepsi
untuk mengatasi pengangguran atau kontrol perilaku (Perceived
menekan angka pengangguran adalah Behavioral Control) yaitu self
dengan menciptakan lapangan efficacy atau efikasi diri. Dari
pekerjaan sendiri atau berwirausaha fenomena tersebut maka penelitian
(Suci. W, 2012). Ajzen dan Fisbein ini bertujan untuk mengetahui
(1975) menambahkan bahwa intensi pengaruh dukungan keluarga,
merupakan determinan terdekat kecerdasan adversitas, dan efikasi
dengan perilaku yang dimaksud dan diri pada intensi berwirausaha siswa
merupakan prediktor tunggal terbaik SMK Negeri 2 Bojonegoro.
Fradani, Pengaruh Dukungan....49

Definisi wirausaha menurut sebagai sistem pendukung bagi


beberapa ahli dalam buku Daryanto anggotanya dan anggota keluarga
dan Aris (2013) antara lain Marzuki memandang bahwa orang yang
manyatakan entrepreneur adalah bersifat mendukung, selalu siap
seorang yang memiliki kombinasi memberikan pertolongan dengan
unsur elemen internal yang meliputi bantuan jika diperlukan. Indikator
kombinasi inovasi, visi, komunikasi, yang digunakan adalah dari
optimisme, dorongan semangat dan Friedman (1998) adapun
kemampuan untuk memanfaatkan indikatornya sebagai berikut:
peluang usaha. Dalam hasil a. Dukungan Penilaian
penelitian oleh Tony Wijaya (2007) Siswa mempunyai orang
bahwa salah satu faktor wirausaha tua yang dapat diajak bicara
adalah adanya keinginan dan tentang masalah atau rencana
keinginan ini oleh Fishbein dan mereka kedepan, hal ini
Ajzen (1975) disebut sebagai intensi terjadi melalui ekspresi
yaitu komponen dalam diri individu pengaharapan positif siswa
yang mengacu pada keinginan untuk kepada orang tua berupa
melakukan tingkah laku tertentu. penyemangat, atau
Slameto dalam kutipannya persetujuan terhadap ide-ide
Sumarni (2006) bahwa faktor b. Dukungan Instrumental
lingkungan keluarga terdiri dari Dukungan ini meliputi
bagaimana cara orang tua mendidik, penyediaan dukungan orang
seberapa banyak relasi antar anggota tua baik secara moril seperti
keluarga, suasana rumah yang pelayanan, dan material
harmonis, keadaan ekonomi dalam berupa bantuan nyata seperti
keluarga, pengertian orang tua, dan bantuan finansial.
latar belakang kebudayaan. Bambang c. Dukungan Informasional
B. U, Dkk (2012) menyatakan bahwa Jenis dukungan ini
intensi berwirausaha siswa meliputi jaringan komunikasi
dipengaruhi oleh peran orang tua dan tanggung jawab bersama,
dalam mendidik atau membimbing termasuk di dalamnya
dan mengarahkan anaknya untuk memberikan solusi dari
memiliki sikap berwirausaha. masalah, memberikan
Selain mendidik anak nasehat, pengarahan, saran,
berwirausaha keluarga juga berperan atau umpan balik tentang apa
memberikan dukungan pada anak- yang dilakukan oleh siswa.
anaknya, menurut Friedman (1998) d. Dukungan Emosional
mengemukakan dukungan keluarga Dukungan emosional
adalah sikap, tindakan dan memberikan siswa perasaan nyaman,
penerimaan keluarga terhadap merasa dibantuan dalam bentuk
keluarga. Keluarga juga berfungsi semangat, empati, rasa percaya,
50 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

perhatian sehingga siswa yang serangkaian peralatan yang memiliki


menerimanya merasa berharga dan dasar ilmiah untuk memperbaiki
didukung. respon individu terhadap kesulitan
Xue Fa Tong, etc (2011) yang akan berakibat memperbaiki
dalam penelitian yang dilaksanakan efektivitas pribadi dan profesional
di Multimedia University individu secara keseluruhan.
memaparkan bahwa mahasiswa Indikator yang digunakan dalam
tertarik berbisnis atau menjadi penelitian ini adalah dari Stolz
pengusaha karena lingkungan (2007) adapun indikatornya sebagai
keluarganya adalah lingkungan berikut
bisnis dan orang tua yang terus a. C = Control
memotivasi anak-anaknya untuk kontrol menjelaskan
melakukan hal yang sama dengan tentang berapa banyak kendali
orang tuanya. yang siswa rasakan terhadap
Salah satu komponen penentu sebuah peristiwa yang
intensi berwirausaha lainya adalah menimbulkan kesulitan pada
kecerdasan adversitas. Nashori dirinya. Dimensi kecerdasan
(2007) berpendapat bahwa adversity adversitas ini menunjukkan
quotient merupakan kemampuan bahwa siswa yang memiliki
seseorang dalam menggunakan kendali tinggi akan memiliki
kecerdasannya untuk mengarahkan, kemampuan dalam merubah
mengubah cara berfikir dan hambatan menjadi peluang yang
tindakannya ketika menghadapi bagus.
hambatan dan kesulitan yang bisa b. O2 = Origin dan Ownership
menyengsarakan dirinya. Paul Stoltz Asal usul dan pengakuan
(2007) juga menyatakan bahwa mempertanyakan dua hal yaitu
kecerdasan adversitas adalah siapa atau apa yang menjadi asal
kemampuan seseorang mengatasi usul kesulitan mereka dan sejauh
dan mengubah hambatan menjadi mana siswa tersebut mengakui
sebuah peluang. Paul Stoltz (2007) akibat-akibat kesulitan itu .
mengemukakan bahwa kecerdasan c. R = Reach
adversitas mempunyai tiga bentuk. jangkauan mempertanyakan
Pertama kecerdasan adversitas sejauh manakah kesulitan akan
adalah suatu kerangka kerja menjangkau bagian-bagian lain
konseptual yang baru untuk dari kehidupan siswa. Hal ini
memahami dan meningkatkan semua berhubungan sejauh mana para
segi kesuksesan. Kedua, kecerdasan siswa menjangkau peluang-
adversitas adalah suatu ukuran untuk peluang yang ada di depan
mengetahui respons individu mereka.
terhadap kesulitan. Terakhir yaitu
kecerdasan adversitas adalah
Fradani, Pengaruh Dukungan....51

d. E = Endurance mampu untuk melakukannya.


Daya tahan dalam hal ini Apabila siswa dihadapkan pada
mempertanyakan dua hal yang tugas-tugas yang mudah, sedang,
berkaitan yaitu, berapa lamakah atau bahkan meliputi tugas-tugas
kesulitan itu akan berlangsung yang paling sulit, sesuai dengan
dan berapa lamakah penyebab batas kemampuan yang dirasakan
kesulitan itu akan berlangsung. untuk memenuhi tuntutan perilaku
Penelitian yang menyatakan yang dibutuhkan.
adanya hubungan kecerdasan b. Kekuatan (strength)
adversitas pada intensi Tingkat kekuatan dari
berwirausaha antara lain keyakinan atau pengharapan
Veronika. A. S (2013), dengan siswa mengenai kemampuannya.
hasil kecerdasan adversitas Pengharapan yang lemah mudah
berpengaruh signifikan positif digoyahkan oleh hal-hal yang
terhadap keinginan intensi tidak sesuai dengan harapan
berwirausaha pada mahasiswa. siswa.
Selain dukungan keluarga c. Generalisasi (generality)
dan kecerdasan adversitas komponen Keyakinan siswa akan
lain yang penting dalam kemampuan terhadap
pembentukan intensi berwirausaha kemampuan dirinya. Apakah
siswa adalah efikasi diri atau terbatas pada suatu aktivitas dan
kepercayaan diri seseorang atas situasi tertentu atau pada
kemamuanya sendiri. Menurut serangkaian aktivitas dan situasi
Bandura (1997) efikasi diri adalah yang beraneka ragam.
penilaian tentang kemampuan Nurul. I dan Rokhima. R,
seseorang untuk melaksanakan (2008), menyimpulkan Efikasi diri
sebuah tugas dalam hal yang terbukti mempengaruhi mahasiswa
spesifik. Efikasi diri yakni sebuah Indonesia dan Norwegia dalam
rasa optimis mengenai kompetensi berwirausaha. Sedangkan Caecilia
dan efektifitas dalam dirinya. Anak- Vemmy. S, (2012) efikasi diri
anak dan orang dewasa yang terbukti mempengaruhi secara positif
memiliki perasaan yang kuat akan dan signifikan pada intensi
efikasi diri lebih pantang menyerah, berwirausaha.
tidak terlalu cemas, dan tertekan Fishbein dan Ajzen (1975)
(David G, Myers, 2012). Indikator menjelaskan intensi sebagai dimensi
yang digunakan adalah dari Bandura probabilitas subjektif individu dalam
(1997) adapun indikatornya sebagai kaitan antara diri dan perilaku.
berikut: Bandura (1986) menyatakan bahwa
a. Tingkat (level) intensi merupakan suatu kebulatan
Tingkatan kesulitan tugas tekad untuk melakukan aktivitas
dimana ketika siswa merasa tertentu atau menghasilkan keadaan
52 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

tertentu di masa depan. Intensi c. Propensity to act


kewirausahaan menurut Katz dan Propensity to act
Gartner (1988) dapat diartikan menunjukkan dorongan
sebagai proses pencarian informasi dalam diri seseorang untuk
yang dapat digunakan untuk bertingkah laku dan
mencapai tujuan pembentukan suatu intensitasnya sangat
usaha. bervariasi bagi tiap individu.
Teori Entrepreneurial Event Ketika propensity to act
yang dikemukakan oleh Shapero dan individu rendah, intensi untuk
Sokol sebagaimana disebutkan dalam berwirausaha mempunyai
bukunya Riyanti (2003) merupakan kemungkinan yang kecil
bentuk adaptasi teori intensi dari untuk berkembang.
Fishbein dan Ajzen (1975) yang
selanjutnya diaplikasikan dalam METODE
dunia wirausaha. Intensi Pendekatan yang digunakan
berwirausaha terdiri dari tiga dimensi dalam penelitian ini adalah
yaitu: pendekatan kuantitatif. Penelitian
a. Perceived desirability kuantitatif adalah suatu metode
Perceived desirability penelitian dimana data penelitian
merupakan bias personal berupa angka-angka dan analisis
seseorang yang memandang menggunakan statistik (Sugiyono,
penciptaan usaha baru 2013). Variabel pada penelitian ini
sebagai sesuatu yang menarik yaitu intensi berwirausaha (Y), serta
dan diinginkan. Bias ini dukungan keluarga (X1), kecerdasan
tumbuh dari pandangan atas adversitas (X2), dan efikasi diri (X3).
konsekuensi personal tentang Populasi dalam penelitian ini
pengalaman kewirausahaan adalah siswa SMK Negeri 2
(misalnya baik atau buruk) Bojonegoro tahun pelajaran 2014-
b. Perceived feasibility 2015. Teknik pengambilan sampel
Dimensi ini dengan proportionate stratified
menunjukkan derajat random sampling dan menggunakan
kepercayaan dimana rumus slovin sehingga di peroleh
seseorang memandang sampel sebanyak 194. Pengumpulan
dirinya mempunyai data dengan menggunakan
kemampuan untuk kuesioner, wawancara, dan
mengumpulkan sumber daya- dokumentasi. Kuesioner disusun
sumber daya (manusia, sosial, berdasarkan indikator dari penelitian
finansial) untuk membangun variabel dengan menggunakan skala
usaha baru. likert. Teknik analisis menggunakan
analisis uji statistik yaitu uji t dan uji
F dengan terlebih dahulu menguji
Fradani, Pengaruh Dukungan....53

validitas dan realibilitas. Uji t (X1), Kecerdasan Adversitas (X2),


digunakan untuk menguji dan efikasi diri (X3) terhadap intensi
signifikansi variabel dukungan berwirausaha (Y) siswa SMK Negeri
keluarga (X1), kecerdasan adversitas 2 Bojonegoro adalah sebagai berikut:
(X2), dan efikasi diri (X3). secara Y = 1,295 + 0,127 X1+ 0,140 X2 +
parsial terhadap intensi berwirausaha 0,157 X3. Dari persamaan tersebut,
(Y). Uji F digunakan untuk menguji ketiga variabel bebas memiliki
signifikansi variabel dukungan koefisien regresi dengan arah positif.
keluarga (X1), kecerdasan adversitas Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
(X2), dan efikasi diri (X3) secara dukungan keluarga (X1), Kecerdasan
simultan terhadap intensi Adversitas (X2), dan efikasi diri
berwirausaha (Y). (X3) akan meningkatkan intensi
berwirausaha siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN Uji t yaitu pengujian sendiri-
Hasil sendiri (parsial) koefisien regresi
Dari hasil analisis nilai kritis variabel penelitian yang terdiri dari
(rtabel) yang diperoleh sebesar 0,444 dukungan keluarga (X1), Kecerdasan
yaitu dengan melihat pada tabel Adversitas (X2), dan efikasi diri
korelasi dengan menggunakan taraf (X3) terhadap variabel intensi
kepercayaan 95% dan pada derajat berwirausaha (Y) siswa SMK Negeri
bebas = n = 20. Dari data tersebut 2 Bojonegoro. Hasil analisis
hasil uji validitas diperoleh diperoleh thitung dari hasil analisis
instrumen penelitian yang digunakan regresi linier berganda untuk variabel
semuanya mempunyai nilai yang dukungan keluarga (X1) sebesar
lebih besar atau berada diatas nilai 3.340, kecerdasan adversitas (X2)
kritis (rtabel), sehingga dapat sebesar 2.253, dan efikasi diri (X3)
disimpulkan bahwa semua indikator sebesar 3.866 dan semua nilai
pada instrumen penelitian ini valid. signifikansi lebih kecil dari taraf
Nilai koefisien reliabilitas nilainya signfikansi 0.05, maka dapat
lebih dari atau diatas 0,6 maka dapat disimpulkan secara sendirian
disimpulkan bahwa instrumen atau (parsial) terbukti mempunyai
kuesioner yang digunakan untuk pengaruh signifikan terhadap intensi
mengetahui pengaruh variabel berwirausaha siswa SMK Negeri 2
Dukungan keluarga (X1), Bojonegoro.
Kecerdasan Adversitas (X2), dan Uji F yaitu untuk menguji
Efikasi Diri (X3), terhadap Intensi keterkaitan koefisien regresi secara
Berwirausaha (Y) Siswa SMK bersama-sama antara Variabel
Negeri 2 Bojonegoro adalah reliabel. dukungan keluarga (X1), kecerdasan
Model regresi yang adversitas (X2), dan efikasi diri (X3)
diperoleh berdasarkan hasil analisis terhadap variabel intensi
untuk variabel dukungan keluarga berwirausaha (Y) siswa SMK Negeri
54 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

2 Bojonegoro. Dari hasil analisis Pembahasan


diperoleh Fhitung sebesar 26,277 1. Dukungan keluarga terhadap
dengan nilai signifikansi sebesar intensi berwirausaha
0.000 dimana lebih kecil dari taraf Berdasarkan pengujian
signifikansi =0,05, hal ini berarti dengan bantuan program
dukungan keluarga (X1), kecerdasan komputer variabel dukungan
adversitas (X2), dan efikasi diri (X3) keluarga (X1) terbukti
secara simultan mempunyai mempunyai pengaruh signifikan
pengaruh yang signifikan terhadap terhadap intensi berwirausaha
intensi berwirausaha (Y) siswa SMK (Y) Siswa SMK Negeri 2
Negeri 2 Bojonegoro. Bojonegoro. Hal ini menunjukan
Dari hasil analisis Koefisien jika seorang siswa memperoleh
Korelasi (R) diperoleh koefisien dukungan dalam keluarga yang
korelasi antara variabel dukungan tinggi maka intensi berwirausaha
keluarga (X1), kecerdasan adversitas juga akan menjadi tinggi dan
(X2), dan efikasi diri (X3) dengan begitu juga sebaliknya.
variabel intensi berwirausaha (Y) Penelitian ini mendukung
siswa SMK Negeri 2 Bojonegoro penelitian yang di lakukan oleh
adalah sebesar 0,598 mempunyai Muhamad. I, et all (2009) yang
hubungan yang sedang dan positif dilakukan di malaysia, Ishfaq
terhadap variabel intensi Ahmed, et all (2012) yang
berwirausaha (Y) Siswa SMK Negeri melaksanakan penelitian di
2 Bojonegoro. Koefisien determinasi pakistan, Teemu Kautonan and
(R2) adalah besarnya variasi yang Seppo L (2008), Zahra. A
dapat dijelaskan oleh variabel (2012), Raden L. G dan Rendra.
dukungan keluarga (X1), kecerdasan W (2012), dan Edi Sarwoko
adversitas (X2), dan efikasi diri (X3) (2011), Muhamad. Arif (2012).
terhadap variabel intensi Selain mendukung penelitian ini
berwirausaha (Y) siswa SMK Negeri juga tidak mendukung hasil
2 Bojonegoro, dari hasil analisis penelitian yang di lakukan oleh
diperoleh koefisien determinasi We Li (2005), Irine. Paulina,
sebesar 0,344 signifikan variasi yang dan Wardoyo (2012).
dapat dijelaskan oleh variabel Selain itu penelitian ini
dukungan keluarga, kecerdasan juga sesuai dengan teori yang
adversitas, dan efikasi diri terhadap dikemukakan Friedman (1998)
variabel intensi berwirausaha Siswa yang menyatakan keluarga
SMK Negeri 2 Bojonegoro adalah cenderung terlibat dalam
sebesar 34,4%, dan variasi yang pembuatan keputusan anak
dijelaskan oleh variabel lain diluar ataupun anggota keluarga lain
penelitian ini adalah sebesar 65,6%. dalam mengambil keputusan.
Azjen (2005) memberikan
Fradani, Pengaruh Dukungan....55

pengertian bahwasanya faktor kepada anaknya untuk bisa lebih


penentu intensi antara lain ada 3 sukses dari apa yang dilakukan
jenis yaitu: 1) keyakinan orang tuanya saat ini. bisa
perilaku yang diasumsikan disimpulkan dukungan
berpengaruh terhadap sikap. 2) emosional yang diberikan
keyakinan normatif yang keluarga pada siswa SMK
berdeterminan dengan norma Negeri 2 Bojonegoro bagus.
subyektif (lingkungan keluarga), 2. Kecerdasan adversitas terhadap
dan 3) keyakinan kontrol. intensi berwirausaha
Temuan yang diperoleh Berdasarkan pengujian
adalah keluarga kurang dengan bantuan program
membiayai kegiatan-kegiatan komputer diperoleh hasil bahwa
yang dilakukan anaknya untuk kecerdasan adversitas (X2)
pembiayaan yang berhubungan terbukti mempunyai pengaruh
dengan kewirausahaan seperti signifikan terhadap intensi
seminar, workshop, dll. Dapat berwirausaha (Y) Siswa SMK
dikatakan bahwa siswa SMK Negeri 2 Bojonegoro. Hal ini
Negeri 2 Bojonegoro kurang menunjukan jika seorang siswa
mendapat dukungan secara memiliki kecerdasan adversitas
material dari orang tua yang tinggi maka intensi
dikarenakan memang sebagian berwirausaha juga akan menjadi
orang tua mengingikan atau tinggi dan begitu juga
mendukung anaknya untuk sebaliknya. Dengan memiliki
bekerja sebagai PNS atau kecerdasan adversitas siswa
karyawan swasta sehingga dapat lebih menjadi kreatif,
ketika anaknya meminta bertanggung jawab, mandiri, dan
dukungan material atau finansial bekerja keras, hal-hal inilah
untuk kegiatan-kegiatan yang sebagian karakteristik untuk
berhubungan dengan menjadi seorang pengusaha.
kewirausahaan seperti seminar Apabila seseorang memiliki
atau workshop kurang kecerdasan adversitas yang
diperhatikan oleh para orang tua rendah mereka cenderung tidak
siswa sehingga disimpulkan memiliki sifat-sifat tersebut
bahwa dukungan instrumental sehingga dapat melemahkan niat
orang tua siswa SMK Negeri 2 seseorang untuk berwirausaha.
Bojonegoro rendah. Hasil penelitian ini
Temuan lainnya adalah mendukung temuan penelitian
keluarga selalu mengingatkan Veronika Agustin (2013) yang
anaknya untuk menjadi seorang di lakukan di Universitas Widya
yang sukses nantinya. Sehingga Mandala Madiun, Tony Wijaya
orang tua memberikan dukungan (2007) yang melakukan
56 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

penelitian di STTI Respati sehingga berpotensi dalam


Yoyakarta. Yang membedakan berwirausaha.
dari ke 2 penelitian tersebut Temuan dalam penelitian
diatas adalah pada sampel yang ini menunjukan bahwa bukan
digunakan pada penelitian hanya pada mahasiswa saja
tersebut mahasiswalah yang kecerdasan adversitas ini juga
menjadi sampel sedangkan ada pada siswa sma atau smk hal
dalam penelitian ini adalah ini sejalan dengan hasil
siswa SMK. Penelitian ini juga penelitian yang dilakukan oleh
sependapat dengan Siti Zulaikha Muhamad Shohib (2013).
Wulandari. Dkk (2013) dalam Kecerdasan adversitas siswa
penelitianya yang berjudul SMK Negeri 2 Bojonegoro ini
analysis the influence of terbentuk karena pada sekolah
adversity quotient networking ini terdapat kegiatan praktek-
and capital through the praktek yang berhubungan
entrepreneurial intentions of dengan berwirausaha atau
Unsoud’s student. Selain itu magang pada tempat-tempat
penelitian ini juga mendukung yang sesuai bidang keahlian
temuan dai hasil penelitian yang sehingga para siswa bisa belajar
dilakukan Muhammad Shohib secara langsung dari para
(2013). pengusaha yang sukses dan
Penelitian ini juga belajar mengidentifikasi peluang
mendukung teori dari Paul Stolz yang ada di sikitarnya.
(2007) yang menyatakan Temuan lain yaitu bahwa
seseorang yang memiliki siswa merasa kesulitan dalam
kecerdasan adversitas atau berwirausaha dan hanya akan
kecerdasan menghadapi menambah beban hidup,
rintangan diduga lebih siap bahwasanya siswa SMK Negeri
menjalani profesi sebagai 2 Bojonegoro merasa
seorang wirausahawan karena berwirausaha masih menjadi
mereka memiliki kemampuan sesuatu yang susah untuk
untuk membuat hambatan dijalankan hal ini menunjukan
menjadi peluang. Selain itu bahwa jangkauan (reach) siswa
penelitian ini juga mendukung rendah, siswa merasa peluang-
pendapat Stein Kristianten dan peluang yang ada disekitarnya
Nurul I (2003) yang berpendapat tidak dapat dijangkau. Adapun
individu yang memiliki temuan selanjutnya adalah rata-
kemampuan menghadapi rata siswa merasa setiap
rintangan akan memiliki need kesulitan dalam berwirausaha
for achivment, locus of control, ada jalan keluarnya, dari sini
dan self efficacy yang tinggi terlihat bahwa asal usul dan
Fradani, Pengaruh Dukungan....57

pengakuan (origin dan mempengaruhi intensi


ownership) pada siswa SMK berwirausaha dalam penelitian
Negeri 2 Bojonegoro cukup ini, hasil tersebut senada dengan
tinggi, siswa mampu hasil dari Nurul Indarti dan
menidentifikasi asal usul Rokhima (2008) dan Ceacilia
permasalahan mereka dan Vemmi (2012). Hasil dari
beranggapan bahwa masalah- penelitian ini juga mendukung
masalah yang muncul ketika penelitian dari Anuradha Bashu
berwirausaha bukanlah suatu and Meghna. V (2007), Sarwono
permaslaahan atau bencana yang Nursito dan Arif. J. (2013), Sri
yang tidak dapat diselesaikan. Rustiyaningsih (2013), dan Endi
Terbentuknya (origin dan Sarwoko (2011). Selain
ownership) siswa SMK Negeri 2 mendukung penelitian tersebut
Bojonegoro ini salah satunya diatas penelitian ini juga
karena dari pola pengajaran menolak penelitian Nurul Indarti
kewirausahaan yang bukan dan Rokhima (2008) dalam
hanya di kelas tetapi dengan penelitianya di 3 negara yang
adanya kegiatan kewirausahaan menyatakan di salah 1 negara
diluar kelas sehingga siswa tersebut efikasi diri tidak
sedikit banyak belajar tentang berpengaruh pada intensi
tantangan atau permasalahan berwirausaha.
yang ada dalam berwirausaha. Efikasi diri siswa SMK
3. Efikasi diri terhadap intensi Negeri 2 Bojonegoro ini salah
berwirausaha. satunya terbentuk karena adanya
Berdasarkan pengujian kegiatan-kegiatan di sekolah
dengan bantuan program yang berhubungan dengan dunia
komputer variabel efikasi diri wirausaha seperti adanya
(X3) terbukti mempunyai fasilitas kewirausahaan yang ada
pengaruh signifikan terhadap di SMK Negeri 2 Bojonegoro
intensi berwirausaha (Y) Siswa sehingga sedikit banyak telah
SMK Negeri 2 Bojonegoro. memperoleh pengalaman dalam
Efikasi diri memiliki peranan hal berwirausaha antara lain
penting dalam intensi berasal dari teori di kelas dan
berwirausaha, semakin tinggi praktek kewirausahan di sekolah
kepercayaan diri siswa atas atau di perushaan (tempat
kemampuan dirinya untuk dapat magang).
berusaha maka semakin besar Temuan lain dari
pula intensi berwirausahanya penelitian ini yaitu siswa
dan begitu pula sebaliknya. beranggapan bahwa memulai
Efikasi diri adalah sebuah usaha dan menjaganya
prediktor paling dominan yang tetap berjalan merupakan hal
58 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

yang susah. Dapat dikatakan efikasi diri (X3) secara bersama-


bahwa siswa SMK Negeri 2 sama mempunyai pengaruh yang
Bojonegoro masih rendah signifikan terhadap intensi
keberaniannya atau kepercayaan berwirausaha (Y) Siswa SMK
dirinya untuk memulai sebuah Negeri 2 Bojonegoro. Hal ini
usaha hal ini disebabkan karena menunjukan jika seorang siswa
siswa masih merasa dalam memiliki dukungan keluarga,
berwirausaha banyak masalah- kecerdasan adversitas, dan
masalah yang harus dihadapi efikasi diri yang tinggi maka
dan siswa merasa hal itu diluar intensi berwirausaha juga akan
kemampuanya. menjadi tinggi.
Selain temuan diatas juga Hasil analisis juga
didapat bahwa siswa memiliki menunjukan bahwa meskipun
keyakinan atau kepercayaan diri siswa SMK Negeri 2
yang cukup bagus mereka Bojonegoro memiliki intensi
beranggapan ketika mereka terhadap berwirausaha namun
berwirausaha mereka akan ketika diberikan pertanyaan
berhasil dan sukses. hal ini pekerjaan apa yang diinginkan
menujukaan bahwa generalisasi kedepanya mayoritas
yaitu keyakinan siswa akan menyatakan memilih menjadi
kemampuanya terhadap dirinya karyawan atau pegawai swasta,
cukup tinggi. Tingginya hal ini menunjukan bahwa masih
kepercayaan diri siswa SMK banyak faktor-faktor penguat
Negeri 2 Bojonegoro ini intensi berwirausaha siswa yang
terbentuk karena berjalanya tidak tersebutkan dalam
program kewirausahaan yang di penelitian ini seperti permodalan
rencanakan sekolah seperti dll.
mendatangkan motivator atau Edi Sarwoko (2011)
fasilitator untuk pendampingan menyatakan dukungan keluarga
kewirausahaan atau kegiatan dan efikasi diri berpengaruh
kewirausahaan yang bukan terhadp intensi berwirausaha.
hanya dari teori tapi juga praktek Penelitian ini juga mendukung
kewirausahaan secara nyata. teori TPB (Theory Of Planned
4. Dukungan keluarga, kecerdasan Behavior) yang dikemukakan
adversitas dan efikasi diri Ajzen (2005). Temuan dalam
terhadap intensi berwirausaha. penelitian ini menunjukan
Berdasarkan pengujian bahwa berwirausaha menurut
dengan bantuan program siswa memang banyak resiko-
komputer variabel variabel resiko yang muncul dan
dukungan keluarga (X1), memiliki usaha atau
kecerdasan adversitas (X2), dan berwirausaha itu susah bagi
Fradani, Pengaruh Dukungan....59

siswa. Para siswa sebagian besar maka intensi berwirausaha juga


beranggapan bahwa rendah dan begitu pula pada
berwirausaha bukanlah sesuatu variabel kecerdasan adversitas,
kegiatan yang mudah karena dan efikasi diri.
banyak terdapat resiko yang
harus dihadapi hal ini SIMPULAN
disebabkan kurangnya informasi Dari pembahasan yang telah
yang diperoleh siswa tentang diuraikan, maka dapat ditarik
berwirausaha sehingga hanya simpulan sebagai berikut:
kesulitan yang nampak ketika 1. Dukungan keluarga berpengaruh
berwirausaha. signifikan dan positif terhadap
Adanya pengaruh secara intensi berwirausaha siswa SMK
simultan antara variabel Negeri 2 Bojonegoro, yang berarti
dukungan keluarga, kecerdasan semakin tinggi dukungan keluarga
adversitas, dan efikasi diri pada semakin tinggi pula intensi
intensi berwirausaha siswa SMK berwirausaha siswa.
Negeri 2 Bojonegoro walaupun 2. Kecerdasan adversitas
pengaruh secara simultan tidak berpengaruh signifikan dan positif
terlalu besar. Hal ini disebabkan terhadap intensi berwirausaha
rendahnya sumbangan dari pada siswa SMK Negeri 2
variabel dukungan keluarga pada Bojonegoro, yang berarti semakin
intensi berwirausaha yang cukup tinggi kecerdasan adversitas
kecil. Dari sini bisa dikatakan semakin tinggi pula intensi
bahwa penentu berwirausaha berwirausaha siswa.
siswa bukan hanya berasal dari 3. Efikasi diri berpengaruh
lingkungan sekolah saja tapi signifikan dan positif terhadap
juga dipengaruhi dari intensi berwirausaha siswa SMK
lingkungan sekitar siswa yaitu Negeri 2 Bojonegoro, yang berarti
lingkungan keluarga. semakin tinggi efikasi diri
Berdasarkan temuan semakin tinggi pula intensi
diatas bisa diasumsikan bahwa berwirausaha siswa.
penentu intensi berwirausaha 4. Dukungan keluarga, kecerdasan
siswa SMK Negeri 2 adversitas, dan efikasi diri
Bojonegoro terbentuk dari berpengaruh terhadap intensi
kombinasi variabel dukungan berwirausaha SMK Negeri 2
keluarga, kecerdasan adversitas, Bojonegoro, yang berarti semakin
dan efikasi diri. Artinya secara tinggi dukungan keluarga,
langsung ke 3 variabel tersebut kecerdasan adversitas, dan efikasi
memiliki kontribusi terhadap diri semakin tinggi pula intensi
intensi berwirausaha, jika berwirausaha siswa.
dukungan keluarga siswa rendah
60 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

DAFTAR RUJUKAN dalam keluarga dan di sekolah


terhadap minat berwirausaha
Agustini, Veronika. S (2013), dengan mediasi self efficacy
Analisis Pengaruh Kecerdasan siswa kelas XI. Jurnal Eonomi.
Adversitas,Internal Locus Of Bandura, A., 1986. The Social
Control, Kematangan Karir Foundation of Tought and
Terhadap Intensi Action, Englewood Cliffs,
Berwirausaha pada NJ: Prentice Hall.
Mahasiswa Bekerja (Studi Bandura. (1997). Self-Efficacy: The
Empiris pada Mahasiswa Exercise of Control. New
Kelas Karyawan Unika Widya York: W.H. Freeman and
Mandala Madiun). Jurnal Company.
ekonomi. No.01 Tahun XXXV Basu, Anuradha and Meghna Virick
II/ Januari 2013 (2007),Assessing
Ahmed, Ishfaq, et all. (2012), Do Entrepreneurial Intentions
external factors influence Amongst Students: A
students entrepreneurial Comparative Study. 71-86.
inclination ? an evidence based Peer reviewed papers.
approach. Entrepreneurship Daryanto dan Aris. D. C (2013).
journal, 978-953-51-0210-6, Kewirausahaan. Malang :
Intech, Marc 2012. Gava Media.
Ajzen and Fishbein. (1975), Belief, Friedman, M. Marilyn.( 1998).
Attitude, Intention and Keperawatan Keluarga : Teori
Behavior: An Introduction to dan Praktik. Jakarta : EGC.
Theory and Research, Indarti, Nurul dan Rokhima Rostiani.
Addison-Wesley Publishing (2008). Intensi Kewirausahaan
Company Inc, Menlo Park, Mahasiswa: Studi
California. Perbandingan Antara
Ajzen, I. (2005). The Theory Of Indonesia, Jepang dan
Planned Behaviour. Norwegia. Jurnal ekonomika
Organizational behavior and dan bisnis indonesia, Vol. 23,
human discussion processes, No. 4.
50, 179-211. Katz dan Gartner (1988). Properties
Arasti, Zahra (2012). normatif of emerging organizations.
institutional factors affecting Academy of management
entrepreneurial intention in review 13 (3): 429-441.
Iranian information technologi Kautonan , Teemu (2008),
sector. Journal of management intrepreneurial intentions in
and strategy. Vol. 3, No. 2. the third age: the impact of
Arif, Muhamad I. (2012). Pengaruh career history. Journal of
komunikasi interpersonal dan management.
lingkungan keluarga terhadap Lestari, Raden. G, dan Rendra. W.
intensi berwirausaha siswa The influence of attitude and
smk Muhamadiyah 3 contextual factor to the ability
Yogyakarta. Jurnal penelitian of entrepreneurship in school
Bambang, Dkk. (2012), pengaruh of economics dharma putra
pendidikan kewirausahaan pekanbaru. Universitas Riau
Fradani, Pengaruh Dukungan....61

Myers, David G. (2012). Psikologi Stoltz, Paul G. (2000). Adversity


sosial: social quotient (terjemah): mengubah
psychology.Jakarta: Salemba hambatan menjadi peluang.
Humanika Jakarta: Gramedia.
Nashori. (2007). Pelatihan Adversity Sugiyono. (2013). Metode penelitian
Intellegence untuk bisnis. Bandung : Alfabeta.
Meningkatkan Kebermaknaan Sukanti, Dkk (2011). Peran ibu
Hidup Remaja Panti Asuhan. dalam menumbuhkan jiwa
Jurnal Psikologi No.23 Thn wirausaha anak. Yogyakarta
XII Januari 2007 Sumarni. (2006). Pengaruh konsep
Nursito, Sarwono dan Arif Julianto diri, prestasi belajar, dan
Sri Nugroho (2013). Analisis lingkungan keluarga terhadap
Pengaruh Interaksi minat berwirausaha pada
Pengetahuan Kewirausahaan siswa siswa Smk N 2
Dan Efikasi Diri Terhadap Semarang. Jurnal penelitian.
Intensi Kewirausahaan. Jurnal Universitas Negeri Surakarta.
Bisnis. Vol. 5, No. 2. Vemmy, Ceacilia S. (2012). Faktor-
Paulina, Irine, dan Wardoyo. (2012). faktor yang mempengaruhi
faktor pendukung terhadap Intensi berwirausaha siswa
intensi berwirausaha pada Smk.Vol 2, nomor 1, februari
mahasiswa. JDM. Vol 3, No. 1, 2012, UNY.
pp:1-10. Wei Li. (2005) .Entrepreneurial
Rustiyaningsih, Sri (2013). Faktor- Intention Among International
faktor yang mempengaruhi Students: Testing a Model of
intensi kewirausahaan. Widya Entrepreneurial Intention.
warta No. 02 Tahun XXXV II. Wijaya, Tony. (2007). Hubungan
ISSN 0854-1981. Adversity Intelligence dengan
Sarwoko, Edi.(2011). Kajian Empiris Intensi Berwirausaha. Jurnal
Entrepreneur Intention Manajemen dan
Mahasiswa. Jurnal Ekonomi Kewirausahaan.Vol.9 No.2
Bisnis, TH. 16, No. 2. September:117 127.
Wulandari, Suci. (Nd). Pengaruh
Shohib, Muhamad. (2013). Adversity efikasi diri terhadap minat
quotient dengan minat berwirausaha pada siswa kelas
entrepreneurship. Jurnal XII di SMK Negeri 1 Surabaya.
Ilmiah Psikologi Terapan. Vol. Surabaya
01, No. 1. ISSN 2301-8267 Xue Fa Tong, David. Y.K, Liang
Siti Zulaikha Wulandari. Dkk (2013) Chen. L (2011). factors
Analysis the influence of influencing entrepreneurrial
adversity quotient networking intention among uniersity
and capital through the students. Journal of social
entrepreneurial intentions of sciences. Vol. 3, No. 1.
Unsoud’s student. Jurnal
Ekonomi, Unsoud.
62 JURNAL EDUTAMA, Vol 3, No. 1 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai