CASE REPORT
SEORANG LAKI-LAKI 65 TAHUN DENGAN MELENA NON VARISEAL
PENYUSUN
Fathya Nurohmah Choirunnisa, S. Ked
PEMBIMBING
Dr. Mohammad Ananto Cahyoajibroto, Sp.PD
Mengetahui,
Kepala Program Studi Profesi Dokter
Fakultas Kedokteran UMS
ABSTRAK
Melena adalah buang air besar berwarna hitam seperti ter yang berasal dari saluran
cerna bagian atas. Dalam kasus ini, seorang laki-laki 65 tahun datang dengan keluhan BAB
hitam encer sebanyak 4 kali disertai mual,muntah 1 kali dan nyeri perut di epigastrium. Pada
pemeriksaan didapatkan tekanan darah 148/79 mmHg, nadi 75 kali/ menit, dan saturasi
oksigen sebesar 93 %. Diketahui pasien memiliki Riwayat mengkonsumsi obat pegal linu
sejak lama, dan telah melakukan endoskopi di RSI Aisyah Madiun dengan hasil ulkus
peptikum dan gastritis erosive. Pemeriksaan foto thorax didapatkan hasil elevasi
hemidiaphragma dextra. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil hb 8,1.
Penatalaksanaan medikamentosa berupa , transfusi PRC 4 kolf, inf. NaCl 20 tpm, inj.
Pantoprazole 40 mg 1x1, inj. Vit K 2mg 1A, inj. Asam traneksamat 250 mg 1Amp, inj.
Antrain 1g 3x1, inj. Ceftriaxone 1g 2x1, sucralfate syr 3xCI, Asam folat 2x1, cefixime 2x1,
repimid 2x1, paracetamol 3x 1 ¼, methylprednisolone 4 mg 1-1-0, maltofer 1x1
Kata kunci : Melena, Saluran Cerna Bagian Atas, NSAID
ABSTRACT
Melena is a black, tar-like bowel movements that come from the upper gastrointestinal tract.
In this case, a 65-year-old man came with complaints of watery black stools 4 times
accompanied by nausea, vomiting 1 time and abdominal pain in the epigastrium. On
examination, blood pressure was 148/79 mmHg, pulse was 75 beats/minute, and oxygen
saturation was 93%. It is known that the patient has a history of taking pain and aches for a
long time, and has performed endoscopy at Madiun Hospital with the results of peptic ulcer
and erosive gastritis. Examination of the chest x-ray revealed the right hemidiaphragm
elevation. Based on laboratory examination, the result of hb is 8.1. Medical management in
the form of transfusion of PRC 4 kolf, inf. NaCl 20 tpm, inj. Pantoprazole 40 mg 1x1, inj.
Vitamin K 2mg 1A, inj. Tranexamic acid 250 mg 1Amp, inj. Antrain 1g 3x1, inj. Ceftriaxone
1g 2x1, sucralfate syr 3xCI, Folic acid 2x1, cefixime 2x1, repimide 2x1, paracetamol 3x 1 ,
methylprednisolone 4 mg 1-1-0, maltofer 1x1
Keywords: Melena, Upper Gastrointestinal, NSAID
PENDAHULUAN Berdasarkan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil bentuk kepala normal,
Melena adalah buang air besar
tidak terdapat jejas pada kepala, bentuk
berwarna hitam seperti ter yang berasal
wajah simetris, konjungtiva anemis (+),
dari saluran cerna bagian atas. Yang
edema palpebra (-), mukosa mulut normal,
dimaksud dengan saluran cerna bagian atas
ulkus pada mulut (-), papil lidah atropi (-),
adalah saluran cerna di atas ligamentum
pembesaran kelenjar getah bening (-),
treitz, yakni dari jejunum proksimal,
peningkatan tekanan vena jugularis (+),
duodenum, gaster, dan esophagus. Pada
pembesaran tiroid (-). Berdasarkan
perdarahan SCBA penting untuk
pemeriksaan thorax didapatkan hasil
dibedakan antara perdarahan yang
elevasi hemidiaphragma dextra.
disebabkan oleh varises esofagus dan non-
Berdasarkan pemeriksaan paru didapatkan
varises dikarenakan perbedaan tatalaksana
hasil bentuk dada simetris, fremitus (+),
dan prognosis.
gerak dada tertinggal (-), perkusi
LAPORAN KASUS didapatkan hasil sonor. Berdasarkan hasil
pemeriksaan jantung ictus cordis tidak
Seorang laki-lai berusia 65 tahun terlihat namun teraba pada spasium
datang ke IGD RSUD dr. Sayidiman interkosta V linea axila anterior sinistra.
Magetan pada Rabu, 21 September 2022 Berdasarkan auskultasi didapatkan hasil
pukul 10.20 WIB dengan keluhan BAB suara jantung I dan II regular dan terdapat
hitam 4 kali sejak pagi di hari kedatangan bising jantung. Berdasarkan pemeriksaan
pasien ke IGD. Hari Senin 19 September abdomen didapatkan hasil jejas (-), distensi
2022 pasien sudah merasa sakit perut saat (-), bising usus (+), nyeri tekan abdomen
hendak pergi ke masjid, kemudian pasien (-), undulasi (), nyeri ketuk CVA (-), serta
BAB dan BAB yang keluar berwarna pada perkusi didapatkan hasil timpani.
hitam encer. Pasien pergi ke bidan desa Pemeriksaan ekstremitas superior (-), dan
kemudian pasien diberikan obat melalui CRT <2 detik. Pemeriksaan ekstremitas
suntikan. Mual dan muntah disertai dengan inferior didapatkan hasil akral hangat,
nyeri perut di epigastrium. pitting edema (-), bengkak pada telapak
Pasien sebelumnya pernah kaki kanan, nyeri sendi (-) dan CRT < 2
mengalami keluhan yang serupa pada detik.
tahun 2016 dan mendapat pengobatan di Berdasarkan pemeriksaan
RSI Aisyah Madiun serta sempat laboratorium darah lengkap pada tanggal
dilakukan endoskopi. 21 Agustus 2022 didapatkan hasil
Keluarga pasien tidak memiliki hemoglobin 8.1 (L), hematokrit 26.3 (L),
keluhan yang serupa. Riwayat penyakit Leukosit 15.4 (H), MCV 72.5 (L), MCH
pada keluarga pasien antara lain diabetes 22.3 (L), MCHC 30.8 (L), Eritrosit 3.63
melitus dan penyakit jantung. (L). Pemeriksaan darah lengkap pada
tanggal 23 September 2022 didapatkan
Pasien memiliki aktivitas sehari- hasil hemoglobin 7.9 (L) post transfusi
hari sebagai penjual bakso. Pasien 2 kolf, hematokrit 25.7 (L), Lekosit 7.3,
mengatakan memiliki riwayat konsumsi MCV 73.0 (L), MCH 22.4 (L), MCHC
obat pegal linu. Tidak ada Riwayat 30.7 (L), Eritrosit 3.52 (L). Pemeriksaan
konsumsi alkohol dan rokok. darah lengkap pada tanggal 24 September
Dilingkungan keluarga pasien terdapat 2022 didapatkan hasil hemoglobin 6.4 (L)
anggota keluarga yang merokok. post transfuse 1 kolf, hematokrit 19.6
(LL), lekosit 8.8, MCV 72.9 (L), MCH Gambar 1. Hasil foto thorax AP
23.8 (L), MCHC 32.7, eritrosit 2.69 (L). menunjukkan terdapat elevasi
Pemeriksaan darah lengkap pada tanggal hemidiaphragma dextra.
26 September 2022 didapatkan hasil
Pemeriksaan penunjang Endoskopi
hemoglobin 8.4 (L), hematokrit 26.7 (L),
yang
lekosit 9.2, MCV 77.4 (L), MCH 24.3 (L),
MCHC 31.5 (L), Eritrosit 3.45 (L).
pemeriksaan gula darah sewaktu pada
tanggal 21 September 2022 didapatkan
hasil gula darah sewaktu 147 (H).
Pemeriksaan kimia klinik pada tanggal 23
September 2022 didapatkan hasil asam
urat 5.00 (L), Kreatinin 1.31 (H).
Berdasarkan hasil urin analisa pada
tanggal 22 September 2022 didapatkan
hasil dalam batas normal.
Pemeriksaan penunjang foto thorax
AP pada tanggal 21 September 2022 dilakukan di RSI Aisyah Madiun pada
didapatkan hasil elevasi hemidiaphragma tanggal 5 April 2016 didapatkan hasil
dextra. ulkus peptikum, gastritis kronis erosive.
Gambar 2. Hasil Endoskopi di RSI Asiyah
Madiun terdapat ulkus peptikum, gastritis
kronis erosive.
Berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang diagnosis pada kasus ini adalah
melena. Penatalaksanaan medikamentosa
antara lain, transfusi PRC 4 kolf, inf. NaCl
20 tpm, inj. Pantoprazole 40 mg 1x1, inj.
Vit K 2mg 1A, inj. Asam traneksamat 250
mg 1Amp, inj. Antrain 1g 3x1, inj.
Ceftriaxone 1g 2x1, sucralfate syr 3xCI,
Asam folat 2x1, cefixime 2x1, repimid
2x1, paracetamol 3x 1 ¼,
methylprednisolone 4 mg 1-1-0, maltofer
1x1
Tn. S/L/65 th/65kg 2. Anemia 2.1 Anemia e.c HDT Non farmakologi 1. Monitoring
Mikrositik perdarahan Serum ion - Tirah baring KU
S:- Hipokromik 2.2 Anemia e.c TiBC - Konsumsi 2. Monitoring
defisiensi besi Serum ferritin makanan TTV
O: 2.3 Anemia e.c tinggi zat besi 3. Monitoring
Konjungtiva anemis inflamasi - Konsumsi Hb
Hb : 8.1 (L) kronis makanan gizi
(21/09/2022) seimbang
Hb : 7,9 (l) post Farmakologi
transfuse 1 kolf - Transfusi
(23/09/2022) PRC 2 kolf
Hb : 8.4 (L)
MCV : 72.5 (L) P.O
MCH : 22.3 (L) - Asam Folat 2x1
MCHC : 30.8 (L) - Maltofer 1x1
P.O
- Candesartan
8mg 1x1
Tn.S/L/65 th/65 kg 4. Edema Limfoscintigrafi Non Farmakologi 1. Monitoring
S: perifer 4.1 Gout Arthritis UrCr - Tirah baring KU
O: 4.2 Osteoarthritis SE - Menghindari 2. Monitoring
Bengkak pada telapak makanan yang TTV
kaki kanan mengandung
Asam urat : 5.00 garam
Leukosit : 7.3 - Menghindari
berdiri terlalu
lama
Farmakologi
- Inj.
Furosemide
2x1
PEMBAHASAN
Melena adalah keluarnya tinja yang sejak lama. Ulkus peptikum merupakan
lengket dan hitam seperti aspal (ter) kerusakan jaringan mulai dari mukosa,
dengan bau khas, yang menunjukkan submukosa,sampai dengan muskularis
perdarahan SCBA (Saluran Cerna Bagian mukosa dari saluran makan bagian atas
Atas) serta dicernanya darah pada usus dengan diameter>5mm yang dapat diamati
halus. Yang dimaksud dengan saluran secara endoskopis atau radiologis, yang
cerna bagian atas adalah saluran cerna di merupakan luka terbuka, pinggir edema
atas ligamentum treitz, yakni dari jejunum dengan batas yang jelas disertai indurasi
proksimal, duodenum, gaster, dan dengan dasar tuka kditutupi debris, akibat
esophagus. Pendarahan saluran cerna pengaruh asam lambung dan pepsin.
bagian atas sendiri dibagi menjadi dua
Penyebab dari gastritis erosif yang
bagian yakni perdarahan oleh
terbanyak adalah akibat obat-obatan yang
karena Varises esophagus dan Non
mengiritasi mukosa lambung atau obat
Esofagus. Pada kasus ini penting untuk
yang merangsang timbulnya tukak
dibedakan antara perdarahan yang
(ulcerogenic drugs). Semua keadaan ini
disebabkan oleh varises esofagus dan non-
meliputi sampai 90 persen dari semua
varises dikarenakan perbedaan tatalaksana
kasus perdarahan gastrointestinal atas
dan prognosis. Pada perdarahan yang
dengan ditemukannya suatu lesi yang
disebabkan karena varises
pasti. Terdapat perbedaan distribusi
esophagus sangat seringterjadi dan erat
penyebab perdarahan saluran cerna bagian
kaitanya pada kasus Sirosis hepatis yang
atas (SCBA) di Indonesia dengan laporan
dapat disebabkan oleh karena Hepatitis B,
pustaka Barat. Penyebab terbanyak di
C, atau penyakit hati alkoholik, dimana
Indonesia adalah perdarahan varises
terjadi peningkatan tekanan dalam vena
karena sirosis hati (65%), sedangkan di
porta >10mmHg oleh karena adanya
negara Eropa dan Amerika adalah
obstruksi aliran darah vena porta.
perdarahan non variceal karena ulkus
Sementara untuk perdarahan yang
peptikum (60%).8 Penyebab lain yang
disebabkan karena non-varises dapat di
jarang meliputi, Malory Weiss tears,
sebabkan karena keganasan seperti Ca
duodenitis erosive, ulkus dielafoy (salah
gaster/esophagus, gastritis erosive,
satu tipe malformasi vaskuler), neoplasma,
Mallory-weiss tear, dan Ulkus
aortoenteric fistula, GAVE (gastric antral
peptikum/PUB. Hal ini dapat dibuktikan
vascular ectasia) dan gastropathy prolapse.
dari data yang hasil
anamnesis, pemeriksaan fisik, serta Terdapat beberapa faktor risiko
pemeriksaan penunjang pada pasien. yang dianggap berperan dalam patogenesis
perdarahan SCBA.Faktor risiko yang telah
Ada empat penyebab SCBA yang
di ketahui adalah usia, jenis kelamin,
paling sering ditemukan, yaitu ulkus
penggunaan OAINS, penggunaan obat
peptikum, gastritis erosif, varises esofagus,
antiplatelet, merokok, mengkonsumsi
dan ruptur mukosa esofagogastrika.
alkohol, riwayat ulkus, diabetes mellitus
Dimana penyebab kelainan diatas dapat
dan infeksi bakteri Helicobacter pylori.
berasal dari kelainan esofagus, kelainan
lambung, dan kelainan duodenum. Pada 1. Usia
kasus ini mengarah pada kelainan di Perdarahan SCBA sering
lambung yaitu adanya ulkus peptikum dan terjadi pada orang dewasa dan risiko
gastritis erosif atas dasar riwayat kebiasaan meningkat pada usia >60 tahun. Usia
pasien meminum obat-obat pegal linu ≥ 70 tahun dianggap sebagai faktor
risiko karena terjadi peningkatan terjadinya ulkus duodenum, ulkus
frekuensi pemakaian OAINS dan gaster maupun keduanya. Merokok
interaksi penyakit komorbid yang menghambat proses penyembuhan
menyebabkan terjadinya berbagai ulkus, memicu kekambuhan, dan
macam komplikasi. meningkatkan risiko komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nugraha, Dwi Adhi.2017." Diagnosis dan Tatalaksana Perdarahan Saluran Cerna Bagian Atas
Non-Variseal.Jurnal CDK-252/ vol. 44 no. 5 th. 2017
ScheimanJM. 2009. Nonsteroidal antiinflamatory drug (nsaid)-induced gastropathy.Dalam:
KimK, editor. Acute gastrointestinal bleeding; diagnosis andtreatment. New Jersey:
Humana. hlm. 75-93Saroinsong, L., Jim, E. L., & Rampengan, S. H. (2021). Diagnosis
dan Tatalaksana Terkini Gagal Jantung Akut. E-CliniC, 9(1), 60–67.
https://doi.org/10.35790/ecl.v9i1.31857
Farida, Millani Nur." Hematemesis Melena dikarenakan Gastritis Erosif dengan Anemia dan
Riwayat Gout Atritis".
Almi,DU.2013." Hematemesis Melena Et Causa Gastritis Erosif Dengan Riwayat
Penggunaan Obat Nsaid Pada Pasien Laki-Laki Lanjut Usia"