Anda di halaman 1dari 2

TPA Bukit Pinang Overload, TPA Sambutan jadi

penggantinya

Oleh Widia Novi R. & Yunita Sari

TPA Bukit Pinang


Samarinda - Wacana dari Pemerintah Kota untuk memindahkan Tempat Pemrosesan Akhir
(TPA) Bukit Pinang dari jauh-jauh hari akhirnya terealisasikan. Hal ini dikarenakan TPA Bukit
Pinang sudah mengalami over kapasitas. Diketahui, pada awal Februari tahun ini terjadi
kebakaran di TPA Bukit Pinang yang mengakibatkan asapnya menyebar ke beberapa titik kota.
Setelah kejadian tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mulai secara bertahap mulai
memindahkan ke TPA Sambutan.

“Seiring waktu kondisi TPA Bukit Pinang sudah luar biasa overload dan sudah tidak
memungkinkan lagi. Kita mau tidak mau harus pindah ke TPA Sambutan. TPA Sambutan bukan
sesuatu yang baru ya, memang sudah disiapkan oleh pemkot pada tahun 2013. Jadi karena
punya fasilitas TPA Sambutan, bagaimana caranya kita harus pindah kesana,” ujar Kepala
DLH, Nurrahmani saat ditemui Jum’at (20/05/2022).

Dalam proses pemindahannya ada beberapa kendala yang dihadapi, yaitu seperti akses jalan
menuju TPA Sambutan dan juga belum ada penerangan ketika malam hari. Hal itu yang
membuat proses pemindahan sedikit stagnan. Bentuk komitmen DLH dalam pemindahan TPA
ini yaitu sudah menganggarkan perbaikan jalan dan juga penerangan jalan, sembari melakukan
pemindahan.

DLH memastikan bahwa pemindahan ke TPA Sambutan bukan sekedar memindahkan saja,
tapi juga berusaha menerapkan kaidah-kaidah yang sesuai dengan standar daripada
pengelolaan sampah. Pengelolaannya pun sudah pada posisi komitmen untuk minimal tidak
melakukan open dumping, pilihannya menggunakan sistem controlled landfill atau sanitary
landfill.
“Tapi memang dari
Kementerian Lingkungan
Hidup mengakui di Indonesia
ini belum ada yang murni
menggunakan sanitary
landfill, kalau kita masih
menggunakan controlled
landfill yang posisinya di TPA
Sambutan itu sebenarnya 30
hektar lokasinya cuma yang
masih kita pakai itu zona 1,
sekitar 5 hektar,” jelas
Kepala DLH Kota Samarinda
Nurrahmani atau Yama.

Dinas Lingkungan Hidup Kota Samarinda menyiapkan skema untuk TPA Sambutan, yaitu
dengan men-treatment masyarakat agar TPA dapat berumur panjang. DLH akan menggiatkan
yang namanya Kampung Sampah Bernilai, merangkul Bank Sampah, dan juga melakukan
kegiatan budidaya maggot (larva lalat). Harapannya dengan skema tersebut dapat
memperkenalkan sirkular ekonomi di masyarakat sehingga semakin sedikit sampah yang
masuk ke TPA.

“Jadi selain TPA kami sih


ingin menjadi tempat
edukasi. Sehingga orang
itu tidak menganggap
bahwa TPA itu tempat
pembuangan akhir tapi
tempat pemrosesan akhir,
sebenarnya itu kan
kepanjangannya tapi
banyak orang tidak tahu.
Dengan pemindahan TPA
ini, harapannya menjadi
pemindahan yang
representatif,” ucap Yama.
TPA Sambutan

Anda mungkin juga menyukai