Anda di halaman 1dari 3

NAMA : LIA MASRUROH

NIM : 8111420135

HUKUM TATA GUNA TANAH DAN TATA RUANG


OPINI KEBAKARAN DEPO PERTAMINA PLUMPANG

Kawasan di sekitar Depo Plumpang yang biasa disebut sebagai Kampung Tanah Merah
masih bersengketa terlepas dari lokasinya yang begitu dekat dengan objek vital beresiko tinggi.
Pakar tata kota Universitas Trisakti mengemukakan bahwa sengketa yang belum menemui titik
terang tersebut menyebabkan rencana penataan pasca kebakaran 2009 lalu terhenti. Sengketa
pertanahan sejak 2009 itu menjadi berhenti dikarenakan tidak diketahui dengan jelas mengenai
kepemilikan lahan serta proyek tersebut ditujukan untuk siapa. Depo Plumpang telah beroperasi
sejak 1974, dan muncul tumpeng tindih mengenai hak kepemilikan lahan di sekitarnya antara
pihak Pertamina, badan usaha lain, dan masyarakat. Pihak Pertamina mengemukakan bahwa
lahan tersebut milik mereka, namun kepemilikannya tidak bisa dibuktikan. Sejauh ini jika
mengacu pada informasi geospasial (BHUMI) milik Kementrian Agraria dan Tata Ruan/Badan
Pertanahan Nasional (ATR/BPN) penggunaan dan tipe hak yang ada di lahan tersebut tertulis
kosong. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021, lahan tersebut bisa diartikan
bahwa kepemilikan negara karena tidak ada yang memiliki hak atas tanah tersebut.
Pembangunan depo Pertamina di kawasan tersebut memang memancing kedatangan para pekerja
dan penunjangnya seperti warung makan, kontrakan, dan pasar yang mana hal tersebut juga pasti
akan membentuk permukiman illegal dan legal yang memadati area sekitar. Menurut saya,
kebakaran depo Pertamina Plumpang terjadi lantaran permasalahan mendasar yakni tata ruang
yang tumpang tindih. Lokasi depo tersebut seharusnya tidak berbenturan dengan permukiman
warga. Objek vital tersebut seharusnya berjarak aman sesuai standar yang berlaku. Sementara
yang terjadi di lapangan, lokasinya berdekatan dengan lokasi padat permukiman dan objek vital
lainnya seperti jaringan listrik PLN dan pelabuhan Pelindo. Selain itu, perlu juga dirunut siapa
yang paling dulu ada di lokasi tersebut. Hal ini bisa dicek ulang lewat RTRW (Rencana Tata
Ruang Wilayah) yang sudah disusun Pemda dan Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah). Untuk wilayah yang vital itu harus ada garis (jarak) sebagai pembatasnya. Kalo melihat
lokasi depo tersebut, di situ ada juga PLN dan Pelindo semua punya kepentingan masing-masing.
Jadi memang masalahnya tata ruang.

Sebenarnya dengan kawasan depo itu saja sudah berbahaya bagi masyarakat.Dari
berbagai pihak telah menghimbau akan bahaya depo BBM di dekat permukiman warga. Apalagi
dikawasan tersebut padat dan penuh sekali dengan adanya penduduk masyarakat. Banyak
muncul isu-isu bahwa pertamina harus bertanggung jawab, pertamina yang salah, dan lain
sebagainya. Menurut saya, pertamina itu sudah menduduki wilayah yang sebenarnya karena
tanah tersebut merupakan hak milik dari PT. Pertamina. Persoalan lokasi depo Pertamina
Plumpang dulu saat depo dibangun, lokasi Plumpang ini relatif masih steril dan tidak berdekatan
dengan permukiman warga. Namun koordinasi yang kurang baik dalam pengelolaan tata ruang
dengan pemerintah daerah saat itu menyebabkan makin bertumpuknya pemukiman warga yang
mendekati depo. Korban jiwa mungkin sebagian juga masyarakat yang rumahnya berhimpitan
dengan Depo Pertamina Plumpang ini, secara aspek keselamatan jelas situasi ini sangat rawan.
Sehingga perlu untuk zoning ulang, tata ulang. Tujuannya agar tidak menimbulkan dampak
negatif bagi masyarakat sekitar. Yang mana ini menjadi sebuah keharusan agar insiden
terbakarnya Plumpang tidak terulang kembali. Disini tidak hanya di Pertamina, tetapi termasuk
PLN, pupuk, dll nya supaya ada batasan-batasan keamanan. Sebaiknya TBBM itu terletak di
pesisir pantai yang mana dekat dengan pelabuhan dan dekat dengan transportasi pengangkut
BBM yang kebanyakan menggunakan kapal karena menurut saya itu lebih baik dari segi
efisiensi teknis juga, lebih baik depo di dekat pelabuhan di pantai. Karena pada umumnya
pengiriman bahan bakar itu kan kebanyakan melalui kapal.

Pertamina Patra Niaga mengatakan komitmen bahwa akan bertanggung jawab penuh
untuk memberikan penanganan terbaik bagi korban maupun keluarga korban yang terdampak
kebakaran di Plumpang. PT Pertamina terus memberikan bantuan kepada para pengungsi di
sekitar lokasi kejadian. Pertamina berjanji untuk terus bertanggung jawab dan berkomitmen
memberikan bantuan sepenuhnya. Pertamina menyatakan akan memberikan bantuan pada
pengungsi serta biaya perawatan bagi korban luka serta santunan bagi keluarga korban jiwa. VP
Corporate Communications Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa saat ini pihak
Pertamina bersama Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) dan
petugas lainnya fokus mengevakuasi peekrja dan warga sekitar di Integrated Terminal Jakarta
tersebut. Menteri BUMN, Erick Tohir pun meminta PT Pertamina untuk langsung menghubungi
Dirut Pertamina terkait kebakaran tersebut. Erick meminta Pertamina untuk mengusut tuntas
mengenai peristiwa kebakaran itu dan berkoordinasi secara intensif dengan kepolisian dan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melakukan tindakan tanggap darurat di sekitar lokasi
kejadian. Adanya aksi tindakan yang cepat merupakan sebuah keharusan dalam meminimalisir
dampaknya. Bagi Erick, peristiwa kebakaran tersebut akan menjadi catatan yang penting bagi
dirinya dalam mengevaluasi operasional Pertamina, evaluasi menjadi sebuah keharusan agar
peristiwa ini tidak akan terulang kembali. Selain itu, Menteri Koordinator bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy memastikan anak-anak korban
kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan mendapatkan akses pendidikan yang terjamin,
Pemprov DKI Jakarta akan menjamin Pendidikan bagi mereka. Muhadjir akan melakukan
koordniasi dengan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Kemendikbudristek) agar membantu aktivitas belajar anak-anak tersebut. Menko PMK meminta
agar warga dapat melaporkan langsung ke pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB) maupun petugas supaya diberikan santunan.

Masalah ini yaitu kebakaran yang ketiga kali di Depo Pertamina Plumpang dan Kilang
Minyak Pertamina mengindisikan bahwa sistim keamanan (Safety System) amat buruk. Sistim
keamanan di bawah International Standard yang mensyaratkan zero accidents bagi asset strategis
dan resiko tinggi. Dalam kondisi saat ini, opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang
disebutnya sebagai opsi yang tepat dan cepat dengan mempertimbangkan beberapa alasan.
Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah Penduduk.
Kedua, opsi pemindahan Depo Pertamina dapat diputuskan secara cepat oleh direksi Pertamina,
Sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak:
Pertamina, Pemda DKI, dan Warga. Ketiga, saat ini lokasi Depo Pertamina Plumpang sudah
sangat tidak layak, lantaran berada di tengah kawasan penduduk padat. Alasan pemindahan depo
yakni karena tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa.
Pendistribusian BBM dari kilang ke Depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan
penduduk, sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di
sekitarnya. Dengan alasan tersebut, maka hanya satu kata Pindahkan Depo Pertamina Plumpang
dengan segera. Menurut Presiden, ada sejumlah pilihan yang dapat diambil untuk mengatasi
kejadian tersebut, mulai dari relokasi TBBM hingga relokasi warga sekitar TBBM Pertamina.
Presiden juga menegaskan seluruh zona berbahaya di Indonesia juga harus dievaluasi dan audit.
Hal tersebut penting dilakukan karena berkaitan dengan keselamatan masyarakat

REFERENSI

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230305141627-20-921138/pemerintah-jamin-
aksespendidikan-anak-anak-korban-kebakaran-plumpang https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-
016371902/isu-buffer-zone-kembali-muncul-dalaminsiden-kebakaran-depo-pertamina-plumpang-
jokowi-akui-hal-mengejutkan https://www.bbc.com/indonesia/articles/cgljkzk13p8o
erick-thohir-ke-korban-kebakaran-plumpangperawatan-hingga-kebutuhan-hidup
https://finansial.bisnis.com/read/20230305/215/1634087/kebakaran-depo-pertamina-
plumpangbagaimana-nasib-asuransi-korban https://rm.id/baca-berita/ekonomi-
bisnis/162967/kebakaran-depo-plumpang-pertaminabertanggung-jawab

Anda mungkin juga menyukai