BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Didalam tubuh kita, darah ibarat angkutan umum yang kesana kemari
lewat jaringan pembuluh darah. Darah ini mengangkut zat makanan (nutrisi)
dan oksigen untuk dikirim keseluruh bagian tubuh. Adapun fungsi penggerak
darah hingga dapat mengalir terus menerus adalah jantung.
Ketika jantung memompa darah, timbul tekanan aliran terhadap dinding
pembuluh darah. Dalam keadaan normal tekanan pada saat jantung
berkontraksi( sistolik) berada dibawah 120 MmHg, sedangkan ketika jantung
bereaksi (diastolik) dibawah 20 MmHg. Namun, ada juga yang memberi
ancer-ancer, tekanan darah yang ideal itu (golb standar) 115/75 MmHg.
Orang dikatakan menderita penyakit darah tinggi kalo tekanan darahnya
140/90 MmHg atau lebih tinggi yang diukur di kedua lengan penderita
sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu.satu dari tiga orang
yakit darah tinggi tidak menunjukakan tanda gejala apapun. Celakanya, bila
hipertensi ini tidak dikendalikan bisa merusak jantung dan pembulu darah
sehingga megarah pada timbulnya beberapa kondisi lain seperti stroke,
serangan jantung, gagal ginjal, atau gangguan pada mata.
Badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan jumlah penderita hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada
2025 mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi.
WHO menyebutkan negara ekonomi berkembang memiliki penderita
hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya 35%, kawasan Afrika
memegang posisi posisi teratas untuk penderita hipertensi, yaitu sebesar 40%,
di kawasan Amerika sebesar 35% dan Asia Tenggara 36%. Sedangkan di
Indonesia cukup tinggi, yakni mencapai 32% dari total jumlah penduduk
(Widiyani, 2013)
Menurut laporan Kemenkes RI (2015), di Indonesia terdapat sekitar 65.048.110
1
2
jiwa penderita hipertensi (25 %), berdasarkan data pada profil Dinas Kesehatan
Provinsi Bengkulu tahun 2017 penyakit hipertensi menduduki urutan ke tiga
teratas sepuluh penyakit terbanyak. Terdapat 37.796 orang penderita hipertensi
di Provinsi Bengkulu (Lampiran 1). Hal yang sama terjadi di Kabupaten
Kepahiang, hipertensi menduduki peringkat tiga teratas dengan jumlah
penderita hipertensi pada tahun 2017 adalah 2.769 jiwa (12,61 %) data ini juga
diperkuat dengan data sepuluh penyakit teratas di RSUD Kepahiang, hipertensi
merupakan penyakit ketiga teratas dengan jumlah penderita 465 orang
Dari data pengkajian di Desa Pulogeto terdapat 367 KK terdiri dari
1162 Jiwa dengan komponen Ibu Hamil, Ibu Bersalin, Nifas,menyusui,bayi,
balita, Pra Sekolah , Sekolah, Remaja, Dewasa dan Lansia. Jumlah lansia di
Desa Pulogeto Sebanyak 176 Jiwa atau sebesar 15 % dari jumlah Penduduk.
Sebagian dari jumlah Lansia menderita Hipertensi.
B. Rumusan masalah
Penderita Hipertensi pada saat ini masih tinggi sehingga dianggap perlu
dibuat pengkajian Bagaimana cara memberikan penyuluhan kesehatan tentang
pemeriksaan tekanan darah secara rutin, dimana tempat pemeriksaan dan kapan
harus melakukan pemeriksaan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada lansia dengan
Hipertensi
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui dimana tempat melakukan pemeriksaan tekanan darah
b. Mengetahui kapan perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah
c. Menambah pengetahuan tentang Hipertensi
d. Memberi informasi pentingnya kontrol tekanan darah pada penderita
hipertensi
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang
yang hidup bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, tingga bersama dan saling menguntungkan, empunyai tujuan
bersama, mempunyai generasi peneus, saling pengertian dan saling
menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) dikutip dari (Achjar, 2010)
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh
perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang ada
4
2. Ciri-ciri Keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari (Setiadi,
2008).
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan
hubungan perkawinan yang senganja dibentuk atau dipelihara.
3) Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur)
termasuk perhitungan garis keturunan.
4) Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh
anggota-anggotanya 3
berkaitan dengan kemampuan untuk
mempunyai keturunan dan membesarkan anak.
5) Keluarga merupakan tempat tingggal bersama, ruamh atau
rumah tangga.
b. Ciri keluarga Indonesia (Setiadi, 2008)
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangat
gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :
5
B. Struktur Kekuatan
kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu
untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain
kearah positif.
ada beberapa macam tipe struktur kekuatan :
1) Legimati power
primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa dalam
suatu keluarga satu orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku
anggota keluarga yang lain.
2) Referent power
Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap orang lain
karena identifikasi positif terhadap mereka,seperti identifikasi positif
seorang anak dengan orang tua (role mode).
3) Reward power
C. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar
atau tidak mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai
keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi perkembangan norma dan
7
D. Fungsi keluarga
Menurut Friedman (1986) mengidentifikasi lima fungsi keluarga, sebagai
berikut:
a. Fungsi Afektif
dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri, hal ini
menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.
e. Fungsi Perawatan Kesehatan
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
Perawatan ini dapat dilakukan tindakan dirumah apabila keluarga
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama
atau kepelayanan kesehatan untuk memperoleh tindakan lanjjutan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi.
d. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)
F. Pengertian hipertensi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana
terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama).
Penderita yangmempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah
yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan
darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko
untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan
penyebab utama gagal jantung kronis.Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat
dua angka. Angka yang lebihtinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi
( sistolik ), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi
(diastolik ). Tekanan darah kurang dari 120/80mmHg didefinisikan sebagai
"normal". Pada tekanan darah tinggi, biasanya terjadi kenaikan tekanan
sistolik dan diastolik.
G. Etiologi Hipertensi
1. Hipertensi essensial
2. Hipertensi sekunder
I. Patofisiologi Hipertensi
b. Jenis kelamin
c. Keturunan (genetik)
a. Kegemukan (obesitas)
c. Merokok
Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam
aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah
arteri yang mengakibatkan proses artereosklerosis dan tekanan
darah tinggi. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara
kebiasaan merokok dengan adanya artereosklerosis pada seluruh
pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan denyut jantung
dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung.
Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin
meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri
(Depkes, 2006b).
d. Olahraga
Aktivitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot
tubuh dan sistem penunjangnya. Selama melakukan aktivitas
fisik, otot membutuhkan energi diluar metabolisme untuk
bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan
tambahan energi untuk mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen
ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa-sisa dari tubuh
(Supariasa, 2001).
3. Komplikasi Hipertensi
a. Stroke
c. Gagal ginjal
4. Penatalaksanaan Hipertensi
e) Berhenti merokok