Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI PRESENTASI KELOMPOK 11

Nama Kelompok

1. Muhammad Rifqy Ardiansyah (B2A021007)


2. Monika Candra Pramudita (B2A021014)
3. Alfidha Rahmah (B2A021024)
4. Juniva Endah Rahmatika (B2A021025)
5. Rahma Nurmalita (B2A021033)

Sesi Tanya Jawab:

1. pekerjaan kan ada yg halal dan haram, apakah ada pekerjaan yg banyak dikerjakan
orang orang tapi ternyata pekerjaan tersebut haram namun dampaknya tidak terlalu
buruk untuk orang orang dan jelaskan kenapa pekerjaan tersebut disebut haram?
Penanya: Muhammad Reza Faddillah (B2A021055)

Jawab:
Ada. Contohnya Pekerjaan yang berupa kesyirikan dan sihir seperti menjadi pawang
hujan. Itu termasuk salah satu pekerjaan yg haram karena dilakukan dgn perbuatan
syirik namun tidak memiliki dampak yg buruk bagi org lain.

2. Berkaitan dengan kerja profesional saya ingin bertanya Bagaimana Islam memandang
tentang orang yang bekerja di bawah tekanan sehingga dia menunda menjalankan
ibadah?
Penanya: Ahmad Amrullah (B2A021042)

Jawab:
Menurut pendapat Syekh Abu al-Yazid Salama mengatakan bahwa tidak boleh bagi
seorang Muslim meninggalkan sholat di luar waktunya kecuali dengan alasan yang
tepat. Sementara bekerja bukanlah alasan untuk meninggalkan sholat di luar waktunya
karena Waktu sholat tidak membutuhkan durasi yang begitu lama. Untuk itu para
pekerja dapat berinisiatif agar tetap sholat dengan cara bergantian dengan teman
kantor yang lain. Lalu jika disebuah perusahaan itu melarang karyawannya utk
melakukan ibadah maka lebih baik dia bisa memutuskan untuk keluar dari pekerjaan
itu.
3. Dijelaskan dlm materi tadi bahwa himmatul-'amal dapat diraih dengan jalan
menjadikan motivasi ibadah sebagai pendorong utama. Lalu bagaimana tanggapan
kelompok anda jika ada seseorang yg bekerja tp niatnya hanya semata mata untuk
kesenangan dunia saja?
Penanya: R.A Qonita Syalsabilla Ridwanullhaq (B2A021073)

Jawab:
menurut kelompok kami hal itu tidak dibetulkan sebabIslam menganjurkan
keseimbangan dalam menyikapi kehidupan dunia dan akhirat. Tidak berlebihan pada
dunia, sebaliknya juga tidak berlebihan pada akhirat. Dalam surat Al-Qashash ayat 77
Allah swt. berfirman, “Carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” Ayat ini
menjelaskan kepada kita bahwa akhirat memang telah disediakan sebagai tempat
kembali, namun sebelumnya manusia juga ditakdirkan hidup di dunia. Dengan begitu,
sebagaimana akhirat harus dipersiapkan, dunia juga harus dijadikan tempat
mempersiapkan hidup di akhirat kelak.

Anda mungkin juga menyukai