Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM METABOLISME ZAT GIZI MIKRO

REVIEW JURNAL

"An overview of interactions between micronutrients and of


micronutrients with drugs, genes and immune mechanisms"

Disusun Oleh :
KELOMPOK 11

Faghira Syariani 1911222003


Leni Rachmawati 1911222005
Effika Yulia 1911223001
Puti Azzra Thasya 1911223003
Nadya Poetri Salsa 1911223009

Dosen Pengampu :
Resmiati, S.K.M., M.K.M.

JURUSAN GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan banyak
nikmat sehingga kami dapat menyusun laporan praktikum metabolisme zat gizi mikro ini dengan
baik. Laporan ini berisi review jurnal mengenai interkasi obat dan mikronutrien.
Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada Bu Resmiati,
S.K.M., M.K.M. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah metabolisme zat gizi mikro yang mana
telah membimbing kami sehingga laporan praktikum ini bisa terselesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa laporan studi kasus ini masih jauh dari kata
sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian.
Akhir kata Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat untuk kelompok
kami khususnya, dan masyarakat Indonesia umumnya.

Padang, Januari 2022

Kelompok 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mikronutrien adalah kumpulan beragam zat yang diperlukan untuk metabolisme
perantara dalam jumlah yang bervariasi tetapi biasanya dalam jumlah kurang dari 1 g/hari
dan kadang-kadang hanya sedikit. Sebagian besar individu memperoleh zat-zat ini dari
makanan mereka, tetapi bila ada kekurangan gizi atau pola makannya monoton dan tidak
seimbang, defisiensi dapat terjadi. Defisiensi mikronutrien mungkin sangat parah sehingga
menyebabkan gejala klinis dengan gangguan metabolisme utama (Beatondkk. 1993;
Underwood & Arthur, 1996)

Interaksi obat-nutrisi dapat dikategorikan sebagai fisikokimia, fisiologis atau


patofisiologis (Roe, 1993) dan khususnya berlaku untuk individu yang lebih tua di
masyarakat. Interaksi fisikokimia diwakili oleh khelasi yang menyebabkan hilangnya nutrisi
dan aktivitas obat yang lebih rendah. Interaksi fisiologis meliputi perubahan nafsu makan
yang diinduksi obat, pencernaan, pengosongan lambung, biotransformasi dan ekskresi ginjal

Nutrien dan obat-obatan memiliki beberapa karakteristik yang serupa, misalnya memiliki
tempat yang serupa untuk absorbsinya di usus halus, memiliki kemampuan untuk mengubah
proses fisiologis dan kapasitas untuk menyebabkan toksisitas pada dosis tinggi. Jadi tidak
mengherankan mengapa nutrien dan obat-obatan dapat berinteraksi dengan berbagai jalan.
Interaksi ini tampaknya tak terbatas dan tidak jelas seberapa besar dari sejumlah makanan itu
yang memengaruhinya

Interaksi obat-nutrisi mengacu pada efek obat pada nutrisi dalam makanan yang kita
makan atau yang sudah ada di tubuh kita, atau sebaliknya, di mana makanan (Thomas, 1995)
atau perawatan diet (Campbell dkk. 1992) mungkin memiliki pengaruh pada efektivitas obat.
Konsumsi makanan dapat sangat mempengaruhi farmakodinamik obat dan dapat
mempercepat atau memperlambat penyerapan obat (Thomas, 1995)
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana interaksi antara mikronutrien dan obat-obatan?
2. Bagaimana pengaruh status gizi pada obat, micronutrient, dan respon imun?
3. Apa itu mikronutrien ekspresi gen?
4. Bagaimana mikronutrien sebagai pro dan antioksidan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai interaksi antara mikronutrien dan obat-obatan
2. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana pengaruh status gizi pada obat, mikronutrien,
dan respon imun
3. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ekspresi gen
4. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai mikronutrien pro dan antioksidan

Referensi :

Thurnham, David I. 2004. Ikhtisar interaksi antara mikronutrien dan mikronutrien dengan obat-
obatan, gen dan mekanisme kekebalan tubuh. Ulasan Penelitian Nutrisi (2004), 17, 211–
240

Pratiwi, I Gusti Ayu Putu. 2017. Interaksi Antara Nutrisi dan Obat-obatan. Pendidikan
Kedokteran Berkelanjtan XIX.

Anda mungkin juga menyukai