ANALISA PERMASALAHAN
A. PELAYANAN KESEHATAN
1. Pasien umum, yaitu jika pasien tidak mempunyai KTP / tidak dapat menunjukkan
KTP, akan dipungut biaya yaitu membayar tarif pengobatan sesuai dengan Perda,
2. Pasien Gratis, yaitu jika pasien yang dapat menunjukkan KTP Tanah Laut atau
pelajar/anak sekolah maka tidak dipungut biaya atau gratis biaya pengobatan.
3. Pasien BPJS, yaitu pasien yang menjadi peserta BPJS, PBI dan Non PBI seperti
Berikut ini tabel kunjungan Pasien yang berkunjung dan memakai jasa
jangka panjang akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak
mandiri dalam menjaga kesehatan mereka sendiri yaitu melalui kesadaran terhadap
pembangunan nasional yang telah dilaksankan dalam tiap dasa warsa terakhir ini
dan kemitraan lintas sektor, dilakukan melalui berbagai proses kegiatan yang pada
maupun lingkungan fisik, biologic maupun sosial budaya, upaya kesehatan, tenaga
masyarakat.
pendanaan dari. Adapun kegiatan program Promkes pada tahun 2017 ini :
d. Penyuluhan Kesehatan
13
yang berkualitas, meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi
kesehatan dan meningkatkan pembiayaan kesehatan yang ingin dicapai pada akhir
Tahun 2017, seluruh desa telah menjadi Desa Siaga. Desa siaga merupakan
gambaran masyarakat yang sadar,mau dan mampu untuk mencegah dan mengatasi
menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB),
secara gotong royong. Pengembangan Desa Siaga mencangkup upaya untuk lebih
Madya
Purnama :
b. Posyandu
14
9
10
11
12
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah perilaku kesehatan yang dilakukan
atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang
tentang kesehatan ibu dan anak, serta lain sebagainya. Pemberdayaan masyarakat
harus dimulai dari rumah tangga, karena rumah tangga yang sehat merupakan aset
atau modal pembangunan di masa depan yang perlu di jaga, ditingkatkan dan
terkena penyakit infeksi, oleh karena itu untuk mencegahnya, anggota rumah tangga
Pembinaan PHBS di rumah tangga merupakan salah satu upaya startegis untuk
menggerakkan dan memberdayakan atau anggota rumah tangga untuk hidup bersih.
Melalui upaya ini setiap rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu
keluarga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan di masyarakat. PHBS di tatanan Rumah Tangga
meliputi :
15
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
Adapun distribusi hasil survey PHBS jumlah perdesa dapat dilihat pada
Tabel berikut:
c. Penyuluhan
verbal,dan dibarengi dengan teknik bertanya yang efektif dan menggunakan berbagai
penyuluhan tersebut diatas adalah ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Kegiatan ini juga
dilakukan dengan menggunakan media promkes yang antara lain berupa poster, leaflet,
stiker dan juga penggunaan LCD. Dengan cara demikian masyarakat setelah
16
JUMLAH
NO MASALAH/ BAHAN /MATERI
KEG
10
11
12
17
M
ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Kegiatan ini juga dilakukan dengan menggunakan
media promkes yang antara lain berupa poster, leaflet, stiker, banner dan juga
Salah satu faktor yang sangat mendukung kegiatan dalam program promosi
kesehatan ini adalah alat penunjang. Kondisi Alat Penunjang Penyuluhan Kesehatan
1.
2.
3.
Sasaran dalam kegiatan program ini untuk tahun 2017 untuk umum, tokoh
di luar gedung Puskesmas oleh petugas yang akan datang ketempat yang telah
ditentukan.
18
Adapun masalah yang dihadapi dalam mengelola program promosi kesehatan :
a. KIA
Tabel 11. Sasaran KIA perbulan
Mempunyai
N buku
Bulan Bumil Bulin Bumil Bayi
o KIA/KMS
Resti Resti
(20%) (15%) Abs %
19
Tabel 12. Capaian Kegiatan KIA Perbulan
TT5
K1 K4 TT1 TT2 (Long FE1 FE3
life)
N
Bulan
o
Ab Ab Ab Ab Ab
% Abs % % % Abs % %
s s s s s
Dapat dilihat dari tabel ibu hamil yang mempunyai buku KIA/KMS sebanyak
668 orang (110%) melebihi sasaran yaitu 607 orang ibu hamil. Namun, untuk pencapaian
K1 tidak memenuhi yaitu hanya 597 orang (98%) dari target pencapaian yang
seharusnya 100%. Sama halnya dengan pencapaian K4 yang masih rendah yaitu
sebanyak 465 orang (80%) dari target pencapaian 90%. Adapun untuk pemberian FE 1
sebanyak 578 orang (95%) dan FE 3 masih sangat rendah yaitu hanya 450 orang (74%).
N Mas Kasus
Bulan Nakes Maternal Resti
o y
20
Dari hasil analisa tabel tersebut didapatkan bahwa masih rendahnya K1 yang
berdampak menurun pula pada K4, dikarenakan masih tingginya angka abortus, masih
ditemukan nya ibu hamil pendatang dan masih adanya kehamilan yang tidak
untuk pendeteksi resiko dan penanganan nya sudah melampaui dari target yang di
tentukan, hal ini karena terjalinnya kerjasama yang baik antara bidan, petugas lab, kader
dan masyarakat itu sendiri yang sudah memahami faktor resiko baik yang diperoleh
21
b. Mtbs
Bulan Abs
Lk Pr Lk Pr
Lk Pr
Jlh Lk &
Pr
tua untuk menjaga kepemilikan buku KIA, misalnya ada yang hilang atau rusak. Sedangkan
untuk MTBS sudah sepenuhnya dilaksanakan karena dilihat dari pencapaian sudah
100% sesuai dengan jumlah kunjungan anak balita yang sakit, dan ditemukan sebanyak
9 orang balita yang telah di MTBS kemudian dirujuk kemungkinan karena memang
c. Keluarga Berencana
Pada program KB tahun 2017, akseptor KB baru sebanyak 422 orang, sedangkan
akseptor KB lama sebanyak 4403 orang dan yang melakukan perubahan metode KB
22
Grafik 2. Cakupan KB Baru
yaorang yaitu
23
Dari analisis diatas terlihat bahwa masih tinggi nya akseptor KB suntik
karena faktor resiko yang rendah, keefektifan yang tinggi serta faktor psikologis dari
sangat kecil.
3. PROGRAM GIZI
masalah gizi yang dihadapi oleh masyarakat Kecamatan yang pada umumnya masalah
gizi ganda yaitu kurang gizi dan kelebihan gizi. Masalah gizi kurang seperti KEP, KEK,
KVA, AGB dan GAKY. Sedangkan gizi lebih berhubungan dengan penyakit degeneratif
gizi melalui pelayanan gizi dan penyuluhan gizi dengan cara pemberdayaan keluarga
dan masyarakat. Berikut adalah hasil kegiatan puskesmas Takisung selama tahun 2017.
konsumsi bahan makanan sumber zat besi dan suplementasi tablet besi.
Selama tahun 2017, jumlah ibu hamil yang anemia di wilayah Puskesmas
24
Dari grafik diatas terlihat persentase ibu hamil anemia cukup tinggi, dan telah
melebihi ambang hal ini disebabkan karena ketiadaan tenaga bidan desa di desa
tersebut.
Sedangkan cakupan pemberian zat besi selama tahun 2017 dapat dilihat pada
b. Distibusi Vitamin A dosis tinggi 2 kali setahun pada bulan Februari dan Agustus
Hasil kegiatan pemberian vitamin A tahun 2017 dapat dilihat pada grafik
berikut :
masih belum mencapai target. Hal ini disebabkan karena ada desa yang tidak
memiliki bidan desa yaitu desa ranggang dalam dan telaga langsat, sehingga
Setiap Bulan Februari dan Agustus dibagikan vitamin A dosis tinggi untuk
d. Konsultasi gizi
balita konsultasi yang dilakukan sebagian besar adalah konsultasi balita kurang gizi /
bawah garis merah (BGM). Sedangkan untuk pasien dewasa, konsultasi dilakukan
pada ibu hamil terutama yang Kurang energi kronis (KEK), ibu hamil anemia dan
remaja calon pengantin yang KEK atau anemia serta ibu menyusui. Selain itu
konsultasi juga dilakukan pada penyakit degeneratif antara lain diabetes melitus,
Dari tabel dibawah ini dapat dilihat jumlah konsultasi gizi dipuskesmas
N JUMLAH PASIEN
BULAN
O ANAK DEWASA TOTAL
26
2
10
11
12
e. Penimbangan di posyandu
Pos pelayanan terpadu atau posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang
diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas
Hasil penimbangan selama tahun 2017 dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Dari grafik diatas terlihat bahwa cakupan penimbanan tertinggi ada pada
bulan februari dan agustus, hal ini dikarenakan pada bulan tersebut dilaksanakan
pemberian vitamin A untuk balita. Sedangkan cakupan terendah ada pada bulan
27
Juni, penyebabnya karena pada bulan tersebut merupakan bulan ramadhan dan
libur lebaran, sehingga banyak balita yang pada saat jadwal posyandu tidak berada
1. Ada beberapa desa yang program gizi nya tidak mencapai target dikarenakan
2. Masih ada kader posyandu yang kurang aktif di dalam melaksakan tugas.
3. Kerja sama lintas sektor dan rasa memiliki posyandu yang masih kurang.
Analisa masalah :
1. Perlu duklungan dari masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait.
2. Perlu partisipasi dan kerjasama yang baik dalam rangka untuk meningkatkan
1. Memperbantukan tenaga bidan yang ada didesa terdekat untuk turut membantu
membina posyandu.
4. Perlu dukungan dan kerja sama berupa partisipatip, lintas sektor dalam hal
28
N Jaga (Leher Jaga (Leher
Desa Cemplung Sungai
o Angsa) Sendiri Angsa) umum
iii. Desa program PAM-SIMAS belum bisa menjadi contoh untuk desanya
iv. Kurangnya kerjasama lintas program dan lintas sektor dalam menangani
Petugas kesling yang masih merangkap sebagai petugas loket juga mengurangi
keberhasilan program ini, karena jarang turun kelapangan dan hanya sebatas menunggu
di poli kesling menerima rujukan dari Poli umum, KIA/MTBS untuk konsultasi
Dampak dari sanitasi buruk yaitu kasus penyakit yang disebabkan sarana
sanitasi yang tidak memenuhi syarat kesehatan masih menjadi salah satu dari 10
penyakit terbanyak.
adalah :
d. Cakupan TTU dan TPM yang memenuhi syarat kesehatan masih sangat
rendah.
A. PROGRAM IMUNISASI
29
Jumlah bayi
Total
N Menin Men sasara Capaia Persenta Ke
Desa Lahi Pinda
o g o n IDL si IDL t
r h n IDL
gal lak
BPKM, Tokoh Agama serta petugas kesehatan lainnya didesa.
D. P2 DIARE
berikut ini :
E. PROGRAM KUSTA
dan pemberitahuan sukarela. Pada tahun 2017 ini, petugas kusta Puskesmas
Takisung sudah dua kali melakukan pada kontak serumah dan tidak di
tujuh sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Takisung dengan hasil tidak
30
kepada masyarakat. Pada tahap ini petugas sekaligus mendapat pemberitahuan
Ranggang Luar.
pasien masih dalam pengobatan dan pengawasan petugas sedang satu pasien
dari Dinas Kesehatan sering kosong. Selain itu, adanya resesten obat terhadap
petugas kusta yang masih minim karena belum diikutkan dalam pelatihan
penyakit kusta.
obat. Untuk pasien resesten obat agar dapat dirujuk ke rumah sakit saja untuk
kusta sehingga tugas pada masa yang akan datang bisa lebih maksimal.
F. P2 ISPA
Puskesmas Takisung. Dari data tahun 2015 jumlah penemuan penderita ispa
Kunjungan Jumlah
31
G. P2 MALARIA
kasus malaria yang ditemukan adalah kasus kiriman daerah lain atau
Pada tahun
Tahun 2017
Jenis Parasit
No Desa Jumlah
P.falcifarum P.vivax P.malariae P.ovale Mix
Dari data diatas terlihat bahwa, jenis penyaskit saluran pernasafan paling
atas ( ISPA ) menduduki peringkat bagian atas, yang menandakan bahwa lebih
a. POLI GIGI
Jan Feb Mar Apr Me Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des
i
puti pelayanan semua resep yang masuk baik dari polim umum, poli
gigi dan KIA serta pelayanan gawat darurat. Adapun pemakaian jenis obat
10
b. LABORATORIUM
Tahun 2017
Me
No Jenis kegiatan Jan Feb Mar Apr Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des Jumlah
i
33
Perem Sekolah Sekolah UKS
o Sekolah Laki2
p sasaran UKS / Dokcil UKS
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh
dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan
Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan Kartu
Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
34
2. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan pengukuran
tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh (IMT).
ditemukan kelainan.
35
Tabel 36. Pelayanan Posyandu Lansia
Ma Ap Me Ju Ag Sep No De Jumla
Desa Jan Feb Jul Okt
r r i n t t v s h
kesehatan dan sumber daya yang dimiliki merupakan komponen utama yang
disebabkan karena faktor perilaku dan lingkungan yang merupakan akibat dari
masalah perilaku berisiko tersebut bisa saling berkaitan atau masalah yang satu
SMA dan SMK serta SLTP bekerja sama dengan guru BK di sekolah masing-
masing.
latihan fisik, dan atau olahraga. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
a) pendataan kelompok/klub OR
b) pemeriksaan kesehatan
c) penyuluhan kesehatan OR
satu upaya yang dapat dilakukan yaitu kerjasama dengan pihak sekolah
pagi minimal satu kali seminggu, senam kapiten, senam barisan senam anak
bangsa, serta mengajak pihak sekolah dan program uks untuk mendukung
olahraga :
dokter umum, adapun kasus yang ditangani antara lain konjungtivitis, hordiolum,
trauma mata dan lain-lain. Permasalahan untuk kesehatan mata adalah seharusnya
ada pembekalan khusus untuk menangani kesehatan mata dengan melatih salah
satu petugas poli untuk mendapatkan keahlian khusus menangani kesehatan mata.
37
Pelayanan kesehatan jiwa adalah melakukan pelayanan pengobatan dan
pendataan pasien jiwa yang dirujuk ke Sambang Lihum dan yang sudah pulang.
Pasien yang sudah pulang biasanya membawa surat rujuk balik dari RSJ Sambang
memberikan pelayanan kesehatan dilingkup wilayah yang lebih kecil yaitu desa.
dengan :
38
TEMPAT PELAYANAN
TOTAL
No DESA
1
6
7
8
9
10
11
12
39