Pneumothorak
Disusun oleh:
dr. Maharani
Dokter Pemdamping:
PEKANBARU
2022
1
DAFTAR ISI
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan interstisial. Walaupun
inflamasi namun sangat sulit membuat suatu definisi yang universal. Pneumonia
Selatan dan Afrika sub-Sahara. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun
1
tahun) lebihtinggidibandingkandenganusia ≥ 5 tahun.(4)Balita yang
2
BAB II
STATUS PASIEN
Nama : An.S.A
Usia : 6 tahun
Orang Tua
Demam mendadak tinggi, sepanjang hari dan disertai dengan batuk berdahak serta
3
pilek. Awalnya batuk ringan dan tidak berdahak, tetapi semakin lama batuk
menjadi semakin memberat dan berdahak. Pasien agak sulit untuk mengeluarkan
dahak tersebut, dahak tersebut keluar saat pasien muntah, pasien muntah 2 hari
masuk rumah sakit, sesak napas dirasakan terus menerus, sesak napas kadang
timbul sehabis pasien menangis, kemudian ibu pasien membawa pasien berobat ke
klinik bidan dan diberikan obat demam dan demam mulai berkurang.
Sejak tadi pagi badan An.S.A kembali panas tinggi, disertai batuk
tetapi kambuh saat batuk memberat.Pasien sering rewel terutama saat batuk
kejang (-), penurunan kesadaran (-), nafsu makan dan minum menurun, BAB dan
Riwayat asma :-
4
Riwayat Penyakit Keluarga :
Kondisi
Hamil : Selama hamil tidak pernah demam, tidak pernah minum obat–obatan,
tidak mengalami pendarahan melalui jalan lahir saat hamil, dapat obat
penambah darah dan vitamin, nafsu makan bagus sama seperti saat tidak
hamil
Riwayat Persalinan
BBL : 3000 gr
PB : 50 cm
5
Riwayat Pasca Lahir
Langsung menangis
Anak tidak pernah sakit setelah lahir seperti asfiksia, infeksi intra partum,
Ibu : TT (+)
Pertumbuhan:
Usia BB
Normal 1 bln 4 kg
3 bln 5 kg
Tumbuh gigi mulai usia 6 bulan 4 bln 6,3 kg
9 bln 9 kg
Pertumbuhan BB
6
Perkembangan:
RiwayatSosial
tumpukansampah di sekitarrumahpasien.
BAB dan BAK di toilet tersebut, dan air di rumahmenggunakan air PAM.
7
3. Atropometri
BB : 8 kg
4. Tanda Vital
RR : 50 x/menit
Suhu : 38,9oC
rambut hitam
pucat (-)
9. Mulut: mukosa bibir pucat (-/-), sianosis bibir (-/-), bibir kering (-/-),
8
Batas kiri bawah : SIC V 1 cm lateral LMC
Pulmo :
13. Abdomen :
14. Ekstremitas :
+ + - -
+ + - -
9
15. Kulit :
Ikterik (-), sianosis (-), turgor kulit baik, tida ada kelainan kulit
Darah rutin
Kimia klinik
Elektrolit
Serologi
10
Test Antigen Cov-19 Negative
Keterangan:
11
2.5 RESUME
a) Anamnesis :
Batuk berdahak dan pilek. Awalnya batuk ringan dan tidak berdahak,
b) Pemeriksaan Fisik :
c) Pemeriksaan Penunjang :
DL : leukositosis
2.6. DIAGNOSA
12
2.7 PENATALAKSANAAN HOLISTIK
Non Farmakoterapi:
o Preventif :
Usahakanventilasiudara di rumahbersikulasidenganbaik
o Aktifitasdibatasidenganlebihbanyakberistirahat
o Bilaanaksakitsegeraberobatkedokter
Farmakoterapi:
Dasar penetalaksanaan:
amoksisillin-amoksisillin klavulanat
golongan sefalosporin
kotrimoksazol
makrolid (eritromisin)
2.8 PROGNOSIS
13
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Nama : An.S.A
Diagnosis : Bronkhopneumonia
14
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 PENDAHULUAN
ataupunmerupakankelanjutanmanifestasiinfeksisaluran napas
3.2 DEFINISI
gas setempat.1
Struktur dasar jalan nafas telah ada sejak lahir dan berkembang selama
neonatus dan dewasa menjadi sistem bronkhopulmonal. Jalan nafas pada setiap
usia tidak simetris. Apabila dibagi menjadi dua bagian, ada perbedaan bentuk dan
15
resistensi terhadap aliran udara, sehingga menyebabkan distribusi udara atau
partikel yang terhisap tidak merata. Cabang dari bronkus mengalami pengecilan
bergantisecarabertahapdariepitelkolumnerbertingkatbersilia di
16
Gambar 1. Anatomi Unit pertukaran udara
yang disebutincissurainterlobarisdalambeberapaLobusPulmonis.
17
1. LobusSuperior
2. LobusMedius
3. LobusInferior
posterobasal
1. LobusSuperior
lingularis inferior
2. LobusInferior
laterobasal,danposterobasal.
walaupunbersebelahandengansejumlahbesarmikroorganisme yang
1. PEMBERSIHANUDARA
18
Temperatur dan kelembapanudarabervariasi, dan alveolus
dandilembapkan.
2. PEMBAU
Reseptorpembauberadalebihbanyak di posterior
pembautanpamembawanyakeparu-paru.
buluhidung. Gerakannyamenyebabkanpartikelberukuranbesardapatdikeluarkan.
Pembuanganpartikeldilaluidenganbeberapamekanisme :
19
- Refleksjalannafas :refleksbatuk, refleksbersin dan refleks glottis
traktusrespiratoriusmenyebabkanbronkokonstriksiuntukmencegahpenetrasilebi
sehinggairitanikutterbawabersama-samamukuskeluardaritraktusrespiratorius.
Partikelterperangkapdalammukuskemudiandibawakeataske faring.
20
terusmenghasilkaansekret yang
apabilatidakdikeluarkandapatmenyebabkansumbatanjalannafas.
- makrofagalveolar
- pertahananimun
bersebelahansehinggasetiapgelombangdisebarkankearahorofaring.
21
akanmenyiapkan dan menyajikan antigen mikrobial pada limfosit dan
3.5 KLASIFIKASI
PneumoniainterstitialisBronkopneumonia
2. Berdasarkan asalinfeksi
CAP)
Pneumonia atipikal
22
3.6 ETIOLOGI
Hasil penelitian 44-85% CAP disebabkan oleh bakteri dan virus, dan 25-
pada anakbervariasitergantung :
- Usia
- Statuslingkungan
- Statusimunisasi
Organisme saluran genital ibu : Streptokokus grup B, Escheria coli dan kuman
3. Usia 1 – 5tahun
23
Streptococcus pneumonia, H. influenzae, Stretococcus grup A, S. aureus
atipikal)
pneumoniae
(pneumonia atipikal)terbanyak
3.7 PATOGENESIS
Normalnya,
saluranpernafasansterildaridaerahsublaringsampaiparenkimparu. Paru-
parudilindungidariinfeksibakterimelaluimekanismepertahanananatomis dan
Infeksiparuterjadibilasatuataulebihmekanisme di atasterganggu,
ataubilavirulensiorganismebertambah.
Ageninfeksiusmasukkesalurannafasbagianbawahmelaluiinhalasiatauaspirasi flora
dapatmeningkatkankemungkinanterjangkitnyainfeksisalurannafasbagianbawahden
24
ganmempengaruhimekanismepembersihan dan responimun. Diperkirakansekitar
Invasibakterikeparenkimparumenimbulkankonsolidasieksudatifjaringan
bakteridimulaidenganterjadinyahiperemiakibatpelebaranpembuluhdarah,
Peningkatanalirandarahyamgmelewatiparu yang
terinfeksimenyebabkanterjadinyapergeseranfisiologis (ventilation-perfusion
Selanjutnyadesaturasioksigenmenyebabkanpeningkatankerjajantung. Stadium
haridimanaeksudatdicernasecaraenzimatikuntukselanjutnyadireabsorbsi dan
pleura dapatberlangsungsecaraspontan,
perlekatan.5,8
25
Gambar 4. Patofisiologi Pneumoni
26
Gambar 5. Algoritma Patofisiologi brokhopneomonia
27
3.8 MANIFESTASI KLINIK
Gambaran klinik biasanya didahului oleh infeksi saluran nafas akut bagian
sendi. Juga disertai batuk dengan sputum mukoid atau purulen, kadang-kadang
berdarah.
Dalampemeriksaanfisikpenderitabronkhopneumoniditemukanhal-
halsebagaiberikut :1,5,7
merefleksikanadanyadistrespernapasanadalahretraksidinding dada;
bertambahnegatifselamainspirasimelawanresistensitinggijalannafasmenyebabkanr
ikat inter dan sub kostal, dan fossae supraklavikula dan suprasternal.
28
Kontraksi yang terlihatdariototsternokleidomastoideus dan pergerakan
dapatdiamatidenganjelasketikaanakberistirahatdengankepaladisanggategaklurusde
adanyakerusakansistemsarafpusatdapatdicurigai.
selamainspirasi.
(kolapsparu/atelektasis) makatransmisienergivibrasiakanberkurang.
29
bernadatinggiataupunrendah (tergantungtinggirendahnyafrekuensi yang
(tergantungdarimekanismeterjadinya).
Pemeriksaanlaboratorium
Pada pemeriksaanlaboratoriumterdapatpeningkatanjumlahleukosit.
pleura ataudarahbersifatinvasifsehinggatidakrutindilakukan1,6.
Pemeriksaanradiologi
Foto rontgen toraks pada pneumonia ringan tidak rutin dilakukan, hanya
30
Umumnya pemeriksaan yang diperlukan untuk menunjang diagnosis pneumonia
hanyalah pemeriksaan posisi AP. Lynch dkk mendapatkan bahwa tambahan posisi
lateral pada foto rontgen toraks tidak meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas
penegakkandiagnosis.
Secaraumumgambaranfototoraksterdiridari:
- Infiltratinterstisial,ditandaidenganpeningkatancorakanbronkovaskular,peribronc
- Infiltratalveolar,merupakankonsolidasiparudenganairbronchogram.
Konsolidasidapatmengenaisatulobusdisebutdengan pneumonia
parudisebutsebagairound pneumonia
berupa bercak-bercak infiltrat yang dapat meluas hingga daerah perifer paru
31
disertai dengan peningkatan corakanperibronkial
C-Reactive Protein(CRP)
Secaraklinis CRP
digunakansebagaialatdiagnostikuntukmembedakanantarafaktorinfeksi dan
kadangdigunakanuntukevaluasiresponsterhadapterapiantibiotik2.
PemeriksaanMikrobiologis
Untukpemeriksaanmikrobiologik, spesimendapatberasaldariusaptenggorok,
32
3.11 KRITERIA DIAGNOSIS
penyebab. Pada bayi/anak kecil (balita) pemeriksaan auskultasi sering tidak jelas,
maka nafas cepat dan retraksi/tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam
2 bl-< 12 bl : ≥50x/menit
12 bl-5 th : ≥40x/menit
≥ 5 tahun : ≥ 30x/menit
- Panasbadan
pneumonialobaris
33
merata (lober) pada satu atau beberapalobus
Berdasarkanpedomantersebutbronkopneumonidibedakanberdasarkan :
- Bronkopneumonia berat:
Bila di jumpai adanya retraksi, tanpa sianosis dan masih sanggup minum,
ataukesulitan bernafas.8,9
34
- dijumpai kurang atau tidak ada respon
dengan bronkodilator
Tuberculosis (TB) - riwayat kontak positif dengan pasien TB
dewasa
- uji tuberculin positif (≥10 mm, pada keadaan
imunosupresi ≥ 5 mm)
- pertumbuhan buruk/kurus atau berat badan
menurun
- demam (≥ 2 minggu) tanpa sebaba yang jelas
- batuk kronis (≥ 3 minggu) pembengkakan
kelenjar limfe leher, aksila, inguinalyang
spesifik. Pembengkakan
tulang/sendi punggung, panggul, lutut,
falang.
Asma - riwayat wheezing berulang, kadang tidak
berhubungan dengan batuk dan pilek
- hiperinflasi dinding dada
- ekspirasi memanjang
berespon baik terhadap bronkodilator
3.13 PENATALAKSANAAN1,6,9
ampicillin + aminoglikosid(gentamisin)
amoksisillin-asamklavulanat
amoksisillin +aminoglikosid
35
beta laktamamoksisillin
amoksisillin-amoksisillinklavulanat
golongansefalosporin
kotrimoksazol
makrolid(eritromisin)
amoksisillin/makrolid(eritromisin,klaritromisin, azitromisin)
sekalisampaihariketiga.
ataulinkomisin/klindamisin
Antibiotikselanjutnyaditentukanatasdasarpemantauanketatterhadapresponsklin
pengobatanantibiotikawalKalaupenyakitmenunjukkanperbaikan →
36
antibiotikditeruskansampaidengan 3 hariklinisbaik
Kalaupenyakitbertambahberatatautidakmenunjukkanperbaikan yang
(sebelumnyaperludiyakinkandulutidakadanyapenyulitsepertiempiema, abses,
terhadap antibiotikawal
- Cairan, nutrisi dan kalori yang memadai : Melalui oral, intragastrik, atau infus.
37
Jenis cairan infus disesuaikan dengan keseimbangan elektrolit. Bila elektrolit
denganbikarbonati.v.Dosisawal:0,5x0,3xdefisitbasaxBB(kg)
setelahdosisawal.
- Fisioterapi
38
Sefuroksim i.v. 100- 6-8 Terapi awal infeksi oleh
150
Sefotaksim i.v. 50-200 6 patogen Gram (-) :
Seftriakson i.v., i.m. 50-100 12-24 K. pneumoniae, E. coli
Seftazidim i.v. 100- 8 Diduga Pseudomonas
150 aeruginosa
GOL. AMINOGLIKOSIDA
Gentamisin i.v., i.m. 5 8 Terapi inisial untuk
Tobramisin i.v., i.m. 8-10 8 Pneumonia dan abses
paru karena bakteri
Gram (-)
Amikasin i.v., i.m. 15-20 6-8 Patogen Gram (-) resisten
dengan gentamisin dan
tobramisin
Netilmisin i.v. 4-6 12 Gram (-) yang resisten
terhadap
gentamisin
GOL. MAKROLID p.o. 30-50 6 M. pneumoniae, B.
Eritromisin i.v. (infus 40-70 6 pertussis, C. diphtheriae,
lambat) C. trachomatis,
Roksitromisin p.o. 5-8 12 Legionella pneumophila
KLINDAMISIN i.v. 15-40 6 S. aureus, Streptokokus,
p.o. 10-30 6 Pneumokokus yang
alergi penisilin dan
efalosporin Abses paru
karena bakteri anaerob
KLORAMFENIKOL i.v. 75-100 6 Epiglotitis, abses paru,
pneumonia
Indikasirawat
Kriteriarawatinap, yaitu :
Pada bayi
39
Pada anak
distresspernapasan
grunting
terdapat tandadehidrasi
Kriteriapulang:
Asupan peroraladekuat
Kondisirumahmemungkinkanuntukperawatanlanjutandirumah
3.14 KOMPLIKASI
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
40
Infeksisitemik
3.15 PROGNOSIS
anakdengankeadaanmalnutrisienergi-protein dan
datangterlambatuntukpengobatan.
Infeksiberatdapatmemperjelekkeadaanmelaluiasupanmakanan dan
peningkatanhilangnyazat-zatgiziesensialtubuh.
Sebaliknyamalnutrisiringanmemberikanpengaruhnegatif pada
dayatahantubuhterhadapinfeksi. Kedua-duanyabekerjasinergis,
makamalnutrisibersama-samadenganinfeksimemberidampaknegatif yang
malnutrisiapabilaberdirisendiri
3.16 PENCEGAHAN
Penyakitbronkopneumoniadapatdicegahdenganmenghindarikontakdenganp
enderitaataumengobatisecaradinipenyakit-penyakit yang
dapatmenyebabkanterjadinyabronkopneumoniaini.
41
Selainituhal-hal yang
dapatdilakukanadalahdenganmeningkatkandayatahantubuhkaitaterhadapberbagaip
Melakukanvaksinasi juga
diharapkandapatmengurangikemungkinanterinfeksiantara lain.
Vaksinasipneumokokus
VaksinasiH.Influenzae
Vaksinasivarisela
anakdengandayatahantubuhrendahdapatdiberikansetelahumur 12 bulan,
Vaksinasiinfluenza
42