Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEKNIK INSTALASI LISTRIK

INSTALASI REL KERETA LISTRIK

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

NAMA:
1. BAYU PRASETIYO (M1A116001)
2. SALMON FRANDES ARITONANG (M1A116012)
3. ANAS RIZAL (M1A116018)
4. ROBINSYAH (M1A116026)
5. HERIDODO MARTADO (M1A116036)

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JAMBI
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
1.3. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................................5
2.1 Kereta Listrik...............................................................................................................5
2.2 Stamformasi Kereta Rel Listrik...................................................................................5
2.3 Sistem Elektrifikasi Jalur KRL....................................................................................6
2.4 Bentuk Kelistrikan KRL..............................................................................................7
2.5 Suplai Tegangan Tinggi...............................................................................................8
2.6 Suplai Tegangan Rendah.............................................................................................8
2.7 Perawatan dan Pemeliharan KRL................................................................................8
2.8 Rencana Anggaran Biaya (RAB) KRL........................................................................8
2.9 Denah Instalasi Stasiun KRL.......................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kereta rel listrik (KRL) adalah kereta yang menggunakan energi listrik sebagai suplai
tegangan kerjanya. Daya listrik yang dibutuhkan KRL ini akan disuplai dari sebuah gardu
traksi menggunakan kawat konduktor yang membentang di bagian atas sepanjang rute KRL
tersebut yang disebut dengan system catenary atau LAA (Listrik Aliran Atas). Kereta rel
listrik itu sendiri menggunakan 1500V DC sebagai tegangan kerjanya, namun untuk
mendapatkan tegangan kerja yang diinginkan perlu melalui beberapa proses diantaranya,
suplai PLN sebesar 20kV AC diturunkan menjadi 1200V AC oleh transformator step down
yang kemudian dikonversi dari arus AC menjadi DC dengan menggunakan Silicon rectifier,
dari proses ini maka didapat tegangan 1500V DC dari hasil konversi tersebut. Untuk proses
selanjutnya Chopper DC-DC menyalurkan tegangan 1500V DC dan mengatur tegangan DC
pada KRL motor DC, sehingga membuat pengaturan tegangan lebih mudah dan efisiensi lebih
baik, untuk bisa menggerakan sekaligus mengendalikan putaran motor traksi maka diperlukan
pula komponen drive control (konverter), untuk drive control yang digunakan adalah Chopper
DC to DC, dengan menggunakan mekanisme switching tegangan DC yang akan
menghasilkan tegangan output DC yang berubah-ubah tegangannya sehingga bisa dihasikan
kecepatan putaran motor yang berbeda. penggerak KRL menggunakan motor dc seri sebagai
motor traksinya. Motor traksi DC seri sangat cocok digunakan sebagai motor traksi KRL
dikarenakan karakteristik torsi start yang tinggi
Tegangan 1500V DC akan di konversi kembali menjadi 600V DC menggunakan
Chopper dc-dc yang bertujuan untuk memberikan tegangan yang stabil (600VDC) pada
muatan cooler inverter, yang bertujuan untuk mengubah tegangan 600V DC yang ada pada
Inverter CVF, transformator, dan instalasi rektifikasi menjadi 200V AC, 100V DC, 24V DC
yang berguna untuk mensupply lampu pijar, kontrol sumber tegangan listrik, dan instalasi
transmisi.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Kereta Listrik?
2. Apa saja Stamformasi Kereta Rel Listrik?
3. Apa saja Sistem Elektrifikasi Jalur KRL?
4. Apa saja Bentuk Kelistrikan KRL?
5. Apa saja suplai tegangan yang dipakai di KRL?
6. Bagaimana Rencana Anggaran Biaya yang dipakai di KRL?
7. Bagaimana denah instalasi KRL?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kereta Listrik
2. Untuk mengetahui apa saja Stamformasi Kereta Rel Listrik?
3. Untuk mengetahui apa saja Sistem Elektrifikasi Jalur KRL
4. Untuk mengetahui apa saja Bentuk Kelistrikan KRL
5. Untuk mengetahui apa saja suplai tegangan yang dipakai di KRL
6. Untuk mengetahui bagaimana Rencana Anggaran Biaya yang dipakai di KRL
7. Untuk mengetahui bagaimana denah instalasi KRL
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kereta Listrik


KRL atau Kereta Rel Listrik adalah kereta atau sarana gerak yang
menggunakan energy listrik sebagai sumber daya penggeraknya, yang artinya dalm
operasi normal KRL bersifat mandiri tidak memerlukan lokomotif penarik sebagai
penggeraknya. Sementara untuk sumber catu daya listriknya tersedia melalui kawat
troly beertegangan 1500 VDC yang disuplai melalui gardu-gardu listrik sepanjang
lintasan KRL.
Kereta Rel Listrik (disingkat KRL) merupakan kereta rel yang bergerak
dengan sistem propulsi motor listrik.
Terdapat dua jenis KRL, terpusat (locomotive-hauled) atau terdistribusi
(electric multiple unit) EMU. Kereta cepat di Eropa kebanyakan menganut sistem
terpusat dengan hanya 1 gerbong yang memiliki sistem penggerak, seperti lokomotif
pada kereta konvensional. Keuntungan dari sistem ini adalah biaya produksi yang
lebih rendah karena hanya 1 gerbong saja yang berisi peralatan, disamping itu getaran
dan kebisingan yang lebih rendah bagi para penumpang. (Shiddiq, 2016)

2.2 Stamformasi Kereta Rel Listrik


Satu set kereta rel listrik terdiri dari empat buah gerbong yang terdiri dari
empat buah gerbong yang terdiri dari : 1. Trailer Car 1 = kereta gandengan 1 (TC1)
2. Motor Car 1 = kereta penggerak 1 (MC1)
3. Motor Car 2 = kereta penggerak 2 (MC2)
4. Trailer Car 2 = kereta gandengan 2 (TC2)

Gambar 2.1. Stamformasi ideal Kereta Rel Listrik (KRL)


Kereta gandengan (TC) adalah tempat masinis mengemudikan kereta. Pada
TC1 dan TC2 terdapat system pengaturan untuk keseluruhan kerja kereta, sedangkan
motor traksi dan pantograph terdapat pada gebong M1 dan M2. Secara umum
pengoperasian kereta untuk melayani transportasi dapat dibagi menjadi 4 (empat)
kategori. Pengelompokan tersebut berdasarkan pada jenis layanan dan jarak tempuh
dari angkutan kereta tersebut.
a) Kereta untuk Angkutan Penumpang Antar Kota (moin line passenger
traffic).
b) Kereta untuk Angkutan Penumpang dalam Kota dan Sekitar Kota (sub
urban passenger traffic).
c) Kereta untuk Angkutan Barang Antar Kota (main line freight traffic).
d) Kereta untuk Angkutan Barang dalam Kota (Local Freight traffic).
e) Kereta Listrik Penggerak Tersebar
f) Kereta Listrik Penggerak Terpusat.

2.3 Sistem Elektrifikasi Jalur KRL


Sistem elektrifikasi yang dipakai memakai sistem elektrifikasi Arus searah
1500 volt DC dengan memakai sistem penyuplaian melalui Jaringan Listrikaliran
Atas. Sistem saluran atas 1.500 volt DC mendapat catu daya dari pusat-
pusatlistrik/gardu listrik.Gardu listrik mendapat catu daya dari jaringan distribusi
tegangan menengah 20 kV AC milik PLN, yang selanjutnya oleh gardu listrik,
tegangan PLN tersebut diturunkandan diubah menjadi tegangan 1500 volt DC.
Gambar 2.2 Single Line Diagram Sistem Gardu Induk Pemyuplai LAA
Tegangan listrik yang akan digunakan untuk peralatan-peralatan yang disebut
di atas harus diturunkan dahulu melalui transformator / trafo sesuai kebutuhan.
Sebagai contoh untuk pintu perlintasan, 1 phase 6 kV diturunkan dengan
transformator tiang 6 kV/220 volt,dengan kapasitas 3 kVA, sehingga setiap ada pintu
perlintasan elektrik selalu ada trafotiang.

Gambar 2.3 Saluran Listrik Aliran Atas (LAA) Kereta Rel Listrik
2.4 Bentuk Kelistrikan KRL
Sumber daya yang digunakan sebagai catu daya utama pada system kereta di
Indonesia diperoleh dari jaringan listrik PLN yang kemudian disearahkan oleh
penyearah (rectifier) pada gardu traksi (substation) hingga menjadi listrik arus searah
dengan besar tegangan nominalnya yaitu 1500 VDC yang disalurkan melalui saluran
atas (catenary) dan dialirkan ke kereta dengan menggunakan pantograph. Pantograph
terletak pada atap gerbong M1 dan M2. Masing-masing pantograph mencatu daya
untuk instalasi listrik. Arus balik pada instalasi tegangan tinggi disalurkan kembali
menuju rel melalui roda-roda pada gerbong M1 dan M2.

Gambar 2.4 Skema Kelistrikan pada Kereta Rel Listrik


Tegangan pada saluran atas memiliki kwalitas rendah, artinya tegangannya
bisa berubah-ubah dari 1000 – 1800 V DC. Hal ini disebabkan adanya pemakaian
tegangan yang bervariasi, misalnya pada saat kereta akan berangkat berarti menarik
arus yang cukup besar, sehingga tegangan menjadi turun, sebaliknya saat pengereman,
kereta memberikan energi ke saluran yang mengakibatkan tegangan menjadi naik.

2.5 Suplai Tegangan Tinggi


1500 V DC tegangan tinggi dari overhead line masuk kereta melalui
pantograph. Pantograph berada di atap M1 mensuplai tegangan tinggi untuk intalasi
traksi M1 dan static converter TC1. Pantograph diatap M2 mensuplai tegangan tinggi
untuk instalasi traksi M2 dan static converter TC2.

2.6 Suplai Tegangan Rendah


Suplai tegangan rendah untuk instalasi traksi di sediakan oleh statik
converter : SCAP 25s. Ada dua statik converter : satu dibawah TCI dan satu dibawah
TC2. Statik converter mempunyai dua output tegangan220/380 V AC dan 110 V DC.
2.7 Perawatan dan Pemeliharan KRL
Perawatan dan pemeliharaan system penggerak adalah proses kerja yang
bertujuan untuk merawat komponen – komponen serta memperhatikan tingkat batas
kelayakan pemakaian komponen – komponen tersebut, agar system penggerak dapat
dioperasikan.
a) Perawatan Pantograph
b) Kabel Sumber listrik atas(Catenary)
c) Bantalan Rel
d) Motor Car (Prakoso & Sadikin, 2009)

2.8 Rencana Anggaran Biaya (RAB) KRL


RAB KRL
“KUSUKA DODO”
2.9 Denah Instalasi Stasiun KRL
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
o KRL atau Kereta Rel Listrik adalah kereta atau sarana gerak yang menggunakan
energy listrik sebagai sumber daya penggeraknya, yang artinya dalm operasi
normal KRL bersifat mandiri tidak memerlukan lokomotif penarik sebagai
penggeraknya. Saluran Transmisi merupakan media yang digunakan untuk
mentransmisikan tenaga listrik dari Generator Station/ Pembangkit Listrik sampai
distribution station hingga sampai pada konsumer pengguna listrik.
o Satu set kereta rel listrik terdiri dari empat buah gerbong yang terdiri dari empat
buah gerbong yang terdiri dari : 1. Trailer Car 1 = kereta gandengan 1 (TC1)
2. Motor Car 1 = kereta penggerak 1 (MC1)
3. Motor Car 2 = kereta penggerak 2 (MC2)
4. Trailer Car 2 = kereta gandengan 2 (TC2)
o Sistem elektrifikasi yang dipakai memakai sistem elektrifikasi Arus searah 1500
volt DC dengan memakai sistem penyuplaian melalui Jaringan Listrikaliran Atas.
o Sumber daya yang digunakan sebagai catu daya utama pada system kereta di
Indonesia diperoleh dari jaringan listrik PLN yang kemudian disearahkan oleh
penyearah (rectifier) pada gardu traksi (substation) hingga menjadi listrik arus
searah dengan besar tegangan nominalnya yaitu 1500 VDC yang disalurkan
melalui saluran atas (catenary) dan dialirkan ke kereta dengan menggunakan
pantograph.
DAFTAR PUSTAKA

Prakoso, U. Y., & Sadikin, M. (2009). SISTEM PROPULSI PADA KERETA REL LISTRIK DI DEPO
KRL DEPOK.
Shiddiq, M. R. (2016). ANALISIS KINERJA KONVERTER DAN INVERTER PADA KELISTRIKAN
KERETA REL LISTRIK DI PT. KERETA API. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai