Nim 191fi03038
MatKul AsKan Penyakit Penyerta
RESUME TUBERKOLUSIS
Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacteriumtuberculosis.
WHO melaporkan 1,5 juta orang meninggal karena TB padatahun 2015 kasus TB adalah
330.910 kasus.
Sebagian besar TB AKTIF terjadi di paru-paru sedangkan pada TB LATEN, seseorang dengan
penyakit TB di paru-paru biasanya mengalami batuk sampai disertai darah. Gejala umum
penyakit TB meliputi demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan,
PRA ANESTESI
Periksa keadaan umum pasien pastikan keadaan normal akibat inflamasi penyakit
Pengobatan yang diterima pasien dan potensi interaksi obat yang cukup besar
Pertimbangan:
Hilangkan infeksi TB yang aktif sebelum pembedahan yang tidak cito. Observasi
Anestesi harus dalam dan musclerelaxan baik untuk mencegah batuk saat intubasi
Peralatan anestesi : gunakan alat-alat sekali pakai (ETT, currogated, filter) letakan
Bersihkan mesin dan alat anestesi menggunakan larutan tuberkulosida dan sterilkan
PASCA ANESTESI
Pemulihan : PACU harus tersendiri dan terdapat standar pencegahan TB. Jika tidak,
pemulihan pasien dilakukan diruang operasi atau ICU. Tenaga kesehatan harus
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) merupakan kondisi terjadinya keterbatasan aliran
udara yang tidak sepenuhnya reversible, yaitu bias terjadi pada jalan nafas
(bronchitis/bronkiolitis kronis) dan kerusakan parenkim paru (emfisema). PPOK terjadi tanpa
gejala namun pada pemeriksaan fungsi paru akan menunjukan obstruksi aliran nafas
rigiditas dinding bronkiolus, peningkatan kecepatan aliran udara pada bronkiolus, spasme
bronkus aktif, obstruksi akibat secret, rusaknya parenkim paru, pelebaran kantung dan
berkembangnya emfisema.
TANDA DAN GEJALA PPOK
Sesak dada
Batuk kronis yang dapat menghasilkan lender(dahak) yang mungkin jernih, putih,
Kurang energy
Pasien dengan PPOK di persiapkan secara optimal sebelum pembedahan elektif seperti pada
pasien dengan asma. Evaluasi sesak nafas produksi suptum dan wheezing maupun ronki
mobilisasi dan mengurangi sekresi dan dapat mengurangi komplikasi pascabedah. Merokok
dihentikan 6-8 minggu sebelum oprasi untuk menurunkan sekresi dan mengurangi
komplikasi. Menghentikan rokok dalam 24 jam pun secara teoritis menguntungkan karena
kapasitas angkut oksigen hemoglobin dapat meningkat. Fisioterapi dada prabedah (perkusi
dada dan drainase postural) dengan sprometri intensif serta latihan nafas dalam dapat
INTRA ANESTESI
Walaupun anestesi regional lebih sering dipilih daripada anestesi umum, spinal tinggi dan
anestesi epidurak dapat menurunkan volume paru, membatasi penggunaan otot respirasi
tambahan, menyebabkan batuk tidak efektif berakibat sesak nafas serta posisi litotomi atau
lateral decubitus menambah sesak nafas. Preoksigenasi sebelum induksi anestesi umum
dapat mencegah desaturasi oksigen, interverensi untuk mengatasi air trapping yaitu : (1)
memberikan waktu lebih untuk ekshalasi dengan menurunkan RR dan rasio I:E (2)
Hiperkapnia permisif (3) menggunakan PEEP eksternal yang rendah (4) memberikan terapi
PASCA ANESTESI
Ektubasi dilakukan setelah pemberian manjemen nyeri yang baik, reversal blok
neuromuscular adekuat, tidak adanya bronkopasme dan secret tidak adanya hiperkapnie
dan asidosis serta tidak adanya depresi respirasi akibat efek sisa agen anestesi. Pasien
dengan FEV1 <50% membutuhkan ventilasi pascabedah terutama pascabedah toraks dan
abdomen atas.