PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Rumah sakit dituntut untuk berespon cepat dan aman terhadap pasien,
salah satunya pada pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD). IGD merupakan
salah satu unit rumah sakit yang memberikan pelayanan gawat darurat untuk
Instalasi gawat darurat (IGD) merupakan unit krusial dari satu rumah
sakit yang berfungsi sebagai pintu utama dalam penanganan kasus kegawat
Petugas tim kesehatan IGD di rumah sakit terdiri dari dokter, dokter gigi,
perawat, tenaga kesehatan lain dan tenaga non kesehatan yang telah mendapat
2018)
penurunan kapasitas tempat tidur (Andi subadi & Dwi Noerjoedianto 2021).
Pada umumnya penyebab terjadinya Overcrwded atau kepadatan
dalam suatu instalasi gawat darurat. Hal tersebut meliputi kurangnya tempat
tidur yang dimiliki rumah sakit. Selain itu, faktor lainnya yang mempengaruhi
pada daerah dirumah sakit yang diteliti sehingga hal tersebut akan berdampak
dengan tingginya angka kunjungan pasien disuatu rumah sakit tersebut (Andi
adaptasi pada lingkungan. Selain itu, stress adalah “ persiapan yang tidak di
bersifat negatif mengganggu atau merugikan yang terjadi pada saat tuntutan
tugas tidak sesuai dengan kapabilitas, sumber daya, atau keinginan pekerja.
dialami melibatkan juga pihak organisasi perusahaan atau tempat orang yang
Setiap tahun, lebih dari dua juta orang /tahun datang mengunjungi
IGD, tidak jarang terjadi penumpukan pasien (overcrowded) di IGD. Hal ini
di IGD (Kudiman dkk, 2019). Menurut CDC, sekitar 50% dari ED mengalami
darurat.
Sulawesi Selatan pada tahun 2014 berjumlah 64.094 pasien dan pada tahun
yang penuh sesak atau Overcrowded ketika kebutuhan akan layanan melebihi
sumber daya yang tersedia di departemen untuk perawatan pasien yang tepat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
Darurat
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa
b. Bagi Institusi
Darurat.
c. Bagi Peneliti
Gawat Darurat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
Sakit yang memberi penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit
c. Nama untuk instalasi atau unit gawat darurat di Rumah Sakit harus
B. Overcrowded
1. Pengertian
dapat diartikan kondisi ketika semua bed dalam IGD penuh, pasien
ditempatkan di koridor IGD karena instalasi rawat inap penuh, IGD tidak
menerima pasien baru atau mengalihkan ambulan yang akan datang, ruang
tunggu IGD penuh, tenaga kesehatan di IGD merasa sibuk sekali dan
waktu tunggu diperiksa dokter lebih dari satu jam (Hwang et al, 2011).
2013; Salway et al., 2017). Kepadatan IGD menjadi perhatian dalam dunia
Australia terjadi kepadatan IGD dan membuat waktu tunggu pasien untuk
mendapatkan bed rawat inap lebih dari 8 jam, sehingga kepadatan yang
staf/tenaga, tempat tidur pasien rawat inap belum memadai dan permintaan
3. Dampak Overcrowded
2013; Salway et al., 2017). Kepadatan IGD menjadi perhatian dalam dunia
Australia terjadi kepadatan IGD dan membuat waktu tunggu pasien untuk
mendapatkan bed rawat inap lebih dari 8 jam, sehingga kepadatan yang
C. Stress
1. Pengertian
timbulnya penyakit fisik ataupun mental serta perilaku yang tidak wajar
(Munandar, 2008). Menurut Mangkunegara (2015), stres kerja adalah
Stres kerja ini terlihat dari gejala-gejala seperti emosi tidak stabil, perasaan
tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak
mental, fisik, emosional, dan spiritual seseorang yang suatu saat dapat
kepuasan kerja yang tidak terwujud dari pekerjaannya. Stres adalah suatu
disimpulkan bahwa stres kerja merupakan suatu kondisi yang negatif yang
berpengaruh pada emosi, akal pikiran, dan kondisi fisik seseorang yang
sebagai berikut :
tanggung jawab
f. Konflik kerja
dalam kerja
D. Perawat
1. Pengertian
Perawat atau nurse berasal dari bahasa latin nutrix yang berarti
2. Peran Perawat
apa yang telah dianjurkan dokter dan tenaga medis lain. Dalam hal ini
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
atas privasi, hak untuk menntukan nasibnya sendiri dan hak untuk
d. Sebagai collabolator
kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain- lain
e. Sebagai coordinator
kebutuan klien.
Dalam hal ini perawat melakukan tindakan berupa penilaian dari tingkat
diartikan kondisi ketika semua bed dalam IGD penuh, pasien ditempatkan di
koridor IGD karena instalasi rawat inap penuh, IGD tidak menerima pasien
baru atau mengalihkan ambulan yang akan datang, ruang tunggu IGD penuh,
tenaga kesehatan di IGD merasa sibuk sekali dan waktu tunggu diperiksa
tempat tidur untuk pasien yang di rawat inap. Faktor lain adalah meningkatnya
pasien tanpa diimbangi dengan tenaga kesehatan atau sarana prasarana dapat
2017). Stres kerja didefinisikan sebagai respon emosional dan fisik yang
bersifat negatif mengganggu atau merugikan yang terjadi pada saat tuntutan
tugas tidak sesuai dengan kapabilitas, sumber daya, atau keinginan pekerja.
Faktor utama yang mempengaruhi stres kerja perawat IGD adalah beban
interaksi sosialnya, baik itu dengan rekan kerja, dokter maupun pasien.
BAB III
A. Kerangka Konsep
antara variabel (baik variabel yang di teliti maupun yang tidak di teliti).
Keterangan :
Variable Independen
Variable Dependen
adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau lebih variabel
2017)