Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1

ISSN: 2338-6371, e-ISSN 2550-018X

OVERCROWDED DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


DR. ZAINOEL ABIDIN

OVERCROWDED IN EMERGENCY WARD OF DR. ZAINOEL ABIDIN PUBLIC


HOSPITAL
Rindiana Putri1, Halimuddin2, Irfanita Nurhidayah2
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
2
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala

Abstrak

Kondisi overcrowded di IGD dikarenakan tidak sesuainya jumlah pasien dengan jumlah perawat, keterlambatan
perawatan pada pasien kritis, dan penurunan kapasitas tempat tidur ruang rawat inap. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan angka mortalitas, menurunnya kepuasaan pasien, mengurangi kualitas dan kuantitas, serta konsistensi
pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis overcrowded di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin menggunakan
NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). Jenis penelitian ini observasional analitik dengan
desain penelitian survei. Penelitian dilakukan pada 7 Desember – 20 Desember 2022, di RSUD dr. Zainoel Abidin.
Jumlah sampel penelitian 1.429 pasien. Pengambilan sampel penelitian dengan teknik total sampling. Alat
pengumpulan data berupa NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). Hasil penelitian bahwa
jumlah bed IGD 45 unit, jumlah bed rumah sakit 940 unit, jumlah pasien dengan ventilator selama 14 hari terdapat 2
pasien, jumlah pasien admit selama 14 hari sebanyak 577 pasien, rata-rata waktu tunggu terlama pasien rawat inap
5,17 jam, dan rata-rata waktu terlama pasien di IGD 2,91 jam. Hasil analisa dan perhitungan dengan formula NEDOCS
diperoleh hasil bahwa tingkat kepadatan/overcrowded di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin mayoritas berada pada level 4
(overcrowded), serta terdapat dua hari berada pada level 5 (severely overcrowded). Direkomendasikan kepada pihak
rumah sakit untuk membentuk strategi dalam mengatasi atau mengurangi kondisi overcrowded di IGD.

Kata Kunci: Overcrowded, IGD, NEDOCS.

ABSTRACT

The overcrowded condition in the emergency ward was caused by the inappropriate number of patients and nurses,
the delay in patient care, and the decreased of bed capacity in the inpatient ward. These problems may lead to an
increase in the mortality rate, and a decrease in patient satisfaction, quality and quantity, and service consistency.
This research aimed to analyze the overcrowded condition in the emergency ward of dr. Zainoel Abidin Public Hospital
uses NEDOCS. This research was an analytic observational with a survey design. The research was conducted on 7
Desember – 20 Desember 2022. The method used in choosing the sample was a total sampling technique with 1.429
patients in 14 days. The data collection tool was NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). The
result of the research revealed the total number of bed in the emergency ward were 45 units, the total number of
hospital bed was 940 units, the total number of patients with ventilators during 14 days were two patients, and the
total number of admitted patients were 577 patients. The patient’s average longest waiting time was 5.17 hours. The
patient’s average shortest waiting time was 2.91 hours. Based on the seven components of NEDOCS, the level of
overcrowded in the emergency ward of dr. Zainoel Abidin public hospital was generally on level 4 (overcrowded), and
the level of crowded was on level 5 (severely overcrowded) for two days. It was recommended that the hospital to
develop a strategy for overcoming and reducing the overcrowded condition in the emergency ward.

Korespondensi:

*Halimuddin, Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan-USK Banda Aceh;


Email: halimuddin.ners@usk.ac.id
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1

PENDAHULUAN kunjungan ke Rumah Sakit Umum (MoH,


Instalasi Gawat Darurat berfungsi 2015 dalam Ahsan, 2017). Peningkatan
memberikan pelayanan medis yang pemanfaatan fasilitas IGD oleh
sifatnya gawat dan darurat selama 24 jam, masyarakat sebanding dengan kenaikan
7 hari seminggu (IDAI, 2017). Penanganan jumlah kunjungan pasien ke IGD sehingga
yang cepat tentu saja sangat dipengaruhi mengakibatkan kepadatan yang sekaligus
oleh sumber daya manusia (seperti menjadi masalah krisis nasional dan
dokter/perawat), tata cara kerja, fasilitas internasional. Tidak sedikit rumah sakit
pemeriksaan yang menunjang untuk yang mengabaikan kejadian ini (Ningsih,
menentukan diagnostic, obat-obatan 2015 & Subandi, 2021).
yang digunakan, serta alur transportasi Overcrowded adalah ketika terjadi
yang mendukung (Salway, et al, 2017). peningkatan jumlah kunjungan pasien ke
Angka kunjungan pasien ke IGD juga IGD dalam satu waktu (Chang et al, 2018.,
memberi dampak terhadap overcrowded. Higginson & Boyle, 2018). Beberapa
Jumlah kunjungan IGD di dunia penyebab kepadatan di IGD adalah
mengalami peningkatan sekitar 30% kurangnya staf/tenaga kesehatan untuk
(Bashkin et al, 2015). Berdasarkan data memantau dengan baik pasien dari awal
statistic NHS England (2018) di United waktu kedatangan ke IGD sampai pasien
Kingdom pada tahun 2017, jumlah dipindahkan ke tempat tidur IGD setelah
kunjungan pasien di Instalasi Gawat selesai pemeriksaan dan pengobatan
Darurat diperkirakan lebih dari 23,7 juta. darurat. Selanjutnya, disebabkan karena
Pada tahun 2018, jumlah pasien yang tempat tidur pasien rawat inap belum
dirawat di IGD di Korea adalah memadai sedangkan jumlah pasien di IGD
10.609.107, meningkat 1,76% terus meningkat sehingga menyebabkan
dibandingkan tahun sebelumnya, dan waktu tunggu yang lama di IGD (Chang et
jumlah pasien yang dirawat melalui IGD al, 2018., Higginson & Boyle, 2018.,
juga bertambah menjadi 2,95% Lindner, 2019). Overcrowded akan
dibandingkan tahun sebelumnya (Jung, et mengurangi kualitas, kuantitas dan
al., 2021). konsistensi pelayanan serta perawatan
Kementrian Kesehatan Republik yang diberikan akan menurun kualitasnya
Indonesia mengatakan bahwa jumlah (Jadmiko, 2014 & Firdaus, 2017 dalam
kunjungan ke IGD di Indonesia adalah Kundiman, 2019., Castner & Suffoleto,
4.402.205 pasien (13,3%) dari seluruh 2018 dalam Rasimin 2021., Subandi 2021).
44
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
Kematian rumah sakit dilaporkan setiap diperoleh skor/nilai kepadatan di IGD
tahun di rumah sakit yang penuh sesak di RSUD dr. Zainoel Abidin. Level I (Tidak
IGD, bahwa ada 13 kematian (Lindner, sibuk/not busy) jika skornya antara 0-20,
2019). Level II (Sibuk/busy) jika skornya antara
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel 21-60, Level III (sangat sibuk tapi tidak
Abidin merupakan rumah sakit rujukan terlalu penuh /extremely busy but not
pertama untuk provinsi Aceh. Setiap overcrowded) jika skornya antara 61-100,
pasien rujukan dari seluruh daerah di Level IV (penuh sesak/overcrowded) jika
provinsi Aceh akan dirujuk ke RSUDZA. skornya antara 101-140, Level V (sangat
Selain itu, RSUDZA berhasil meraih penuh sesak/severely overcrowded) jika
akreditasi paripurna, sehingga masyarakat skornya antara 141-180, Level VI (penuh
memiliki rasa percaya untuk sesakberbahaya/dangerously
mendapatkan pelayanan kesehatan di overcrowded) jika nilai skornya antara
RSUDZA. Berdasarkan fenomena diatas, 181-200.
peneliti tertarik untuk melakukan Instrumen NEDOCS terdiri dari 7
penelitian dengan menganalisis komponen yaitu, jumlah bed IGD, Jumlah
overcrowded di Instalasi Gawat Darurat bed rumah sakit, jumlah pasien di IGD,
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel pasien dengan ventilator, jumlah pasien
Abidin. admit, waktu tunggu pasien masuk
METODE terlama, dan waktu tunggu pasien berada
Metode yang digunakan dalam di IGD. Instrumen NEDOCS telah resmi
penelitian ini adalah observasional digunakan untuk mengukur kepadatan di
analitik. Desain pengumpulan data adalah IGD. Pada penelitian Weiss (2006), telah
survey. Tempat dan waktu penelitian ialah diuji validitas dan realibilitas, dengan nilai
di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin, pada 0,83 (95% CI = 0,75 hingga 0,90). Link
tanggal 7 s/d 20 Desember 2022 atau akses NEDOCS adalah
selama dua minggu. Jumlah pasien selama https://www/mdcalc.com/calc/3143/ned
penelitian adalah 1.429 orang yang telah ocs-score-emergency-department-
terdaftar di IGD setiap harinya. overcrowding. Penelitian ini adalah
Alat ukur adalah data sekunder rekam analisis univariat dan dilakukan setelah
medik pasien selanjutnya di catat pada lulus oleh Komite Etik Penelitian
lembar observasi. Analisa data Kesehatan RSUD dr. Zainoel Abidin
menggunakan web resmi NEDOCS untuk dengan nomor protokol 22-11-257 pada
45
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
22 November 2022. bahwa 95% bahwa rata-rata jumlah
pasien di IGD selama 14 hari adalah
HASIL
diantara 96,71 sampai dengan 107,71
Berdasarkan penelitian yang telah
orang.
dilakukan, didapatkan hasil sebagai
Rata-rata waktu pasien berada di IGD
berikut:
adalah selama 2.91 jam dengan waktu
Tabel 1. Distribusi Pasien
minimum 0.17 jam dan maksimum 17 jam.
Berdasarkan Usia, Jumlah pasien di IGD,
Dari hasil estimasi interval dapat
Waktu pasien berada di IGD, dan Waktu
disimpulkan bahwa 95% diyakini bahwa
Tunggu Perawat (n=1.429)
rata-rata waktu pasien berada di IGD
Distribusi Pasien Berdasarkan Usia
(n=1.429) adalah diantara 2,68 sampai dengan 3,15

Mean Median SD
Min- 95% CI jam.
Max Lower Upper
Rata-rata waktu tunggu pasien rawat
0
37,96 39 22,3 36,86 39,13
95 inap adalah selama 5.17 jam dengan
Distribusi Jumlah Pasien IGD Selama 14 Hari
(n=1.29) waktu minimum 0.12 dan maksimum
81
102.07 100 10.965 96,71 107,71 12.75 jam. Dari hasil estimasi interval
125
Distribusi Waktu Pasien Berada di IGD dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini
(n=1.429)
0,17 bahwa waktu tunggu pasien rawat inap
2.91 1.86 2.9 2,68 3,15
17,00
adalah diantara 4,73 sampai dengan 5,62
Distribusi Wakt Tunggu Rawat Inap
(n=1.429) jam.
0,12
5.17 4.75 2.62 4,73 5,62
12,75 Tabel 2. Distribusi Pasien
Hasil analisis didapatkan rata-rata usia Berdasarkan jenis kelamin, Diagnosa,
pasien 37,96 tahun (95% CI: 36,86 – Status pasien, Triase dan Waktu
Kedatangan (n=1.429)
39,13), median 39.00 tahun dengan
standar deviasi 22.3 tahun. Usia termuda Data f %
Demografi
0 tahun dan usia tertua 95 tahun. Dari Jenis Kelamin
hasil estimasi interval dapat disimpulkan Laki-laki 719 50,3
Perempuan 710 49,7
bahwa rata-rata usia pasien adalah antara Diagnosa
Infeksi 157 11,0
36,86 tahun sampai dengan 39,13 tahun. Jantung 125 8,7
Pencernaan 130 9,1
Rata-rata jumlah pasien perhari yaitu Pernapasan 128 9,0
Saraf 136 9,5
102,07, dengan jumlah pasien minimum
81 orang dan maksimum 125 orang. Dari Data f %
Demografi
hasil estimasi interval dapat disimpulkan Status pasien

46
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
Admit 577 40,4 200
PBJ 479 33,5 180
Ranap 125 8,7 160
PAPS 11 8 140
OKA 3 2 120
Meninggal 7 5 100
Triase 80
Hijau 289 20,2 60
Kuning 953 66,7 40
Merah 70 4,9 20
Waktu 0
Kedatangan

Rabu malam
Kamis siang
Kamis malam

Minggu siang
Minggu malam
Senin siang
Senin malam

Rabu malam
Kamis siang
Kamis malam

Minggu siang
Minggu malam
Senin siang
Senin malam
Rabu pagi
Kamis pagi
Rabu siang

Senin pagi

Rabu pagi
Kamis pagi
Rabu siang

Minggu pagi
Senin pagi
Minggu pagi
Jumat malam
Sabtu siang

Selasa malam

Jumat malam

Selasa malam
Jumat pagi
Jumat siang
Sabtu pagi
Sabtu malam

Selasa pagi

Sabtu siang

Selasa pagi
Selasa siang

Jumat pagi
Jumat siang
Sabtu pagi
Sabtu malam

Selasa siang
Pagi 401 28,1
Siang 478 33,4
Malam 550 38,5
Ket: Admit (pasien sudah diputuskan ranap namun
masih di IGD), PBJ (Pulang Berobat Jalan), Ranap
(Rawat Inap), PAPS (Pulang Atas Permintaan Minggu I Minggu II
Sendiri), OK (Kamar Operasi).

Hasil analisis disimpulkan bahwa PEMBAHASAN


pasien kunjungan ke IGD RSUDZA
1. Karakteristik Pasien IGD RSUDZA
dominan adalah laki-laki 719 (50.3%),
Hasil penelitian terdapat rata-rata
diagnose terbanyak yaitu penyakit infeksi
usia pasien yang berkunjung ke IGD
sebanyak 157 pasien (11.0%), dan 577
RSUDZA adalah 37,96 tahun. Usia dewasa
status pasien admit (40.4%).
akhir telah memasuki usia tua yang
Distribusi triase pasien masuk IGD
ditandai dengan perubahan fisik dan
RSUDZA terbanyak Triase Kuning dengan
psikis, sehingga lebih sering ditemukan
jumlah 953 pasien (66.7%), triase Hijau
pada pelayanan kesehatan (Khasanah,
289 pasien (20.2%), dan triase Merah 70
2017).
pasien (4.9%).
Berdasarkan data tabel 2, jenis
Waktu kedatangan pasien distribusi
kelamin pasien terbanyak yaitu laki-laki
tertinggi yaitu berkunjung pada malam
dengan jumlah 722 pasien, 157 pasien
hari berjumlah 550 pasien (38.5%), pada
dengan diagnose infeksi dan status pasien
siang hari 478 pasien (33.4%) dan
admit dengan jumlah 577 pasien. Hasil
distribusi terendah berkunjung pada pagi
penelitian ini sejalan dengan penelitian
hari berjumlah 401 pasien (28.1%).
Kim, HK & Lee, M tahun 2016 yang
menyatakan bahwa pria lebih banyak
menggunakan pelayanan kesehatan
dibandingkan wanita (Kim & Lee, 2016).
Grafik. Hasil Pengukuran NEDOCS
Berdasarkan hasil observasi, untuk

47
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
penyakit infeksi terbanyak adalah dengue melebihi jumlah bed serta lama pasien
fever. Angka kesakitan atau Incidence berada di IGD lebih dari 6 jam. Kemudian,
Rate (IR) DBD tahun 2019 meningkat mayoritas hasil kepadatan berada pada
dibandingkan tahun 2018, yaitu dari 29 kategori level 4 (overcrowded),
menjadi 44 per 100,000 penduduk dikarenakan jumlah pasien melebihi
(Kemenkes, 2022). jumlah bed yang tersedia, lama pasien
Pasien yang terbanyak berada pada berada di IGD lebih dari 7 jam, jumlah
triase kuning. Dikarenakan berdasarkan pasien yang admit lebih banyak.
data saat observasi ditemukan bahwa Hasil penelitian yang telah dilakukan
banyak pasien menderita PTM seperti oleh Kundiman (2019), sebagian besar
anemia, functional dyspepsia, fever kondisi di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih
unspecified dan lainnya. Manado berada dalam kategori
2. Karakteristik Overcrowded di IGD overcrowded. Dapat disimpulkan bahwa
RSUDZA dengan jumlah kunjungan pasien di IGD
Hasil penelitian, bahwa tingkat yang terus meningkat, maka tingkat
kepadatan/overcrowded di IGD RSUD dr. kepadatan di IGD pun terus bertambah
Zainoel Abidin yang tertinggi yaitu dengan sehingga menyebabkan kondisi
skor 150 (level 5) pada hari sabtu siang, overcrowded. Terdapat beberapa kondisi
tingkat kepadatan terendah yaitu dengan seperti lama pasien di IGD, banyaknya
skor 38 (level 2) pada hari minggu pagi, pasien yang admit, serta lamanya pasien
serta rata-rata tingkat kepadatan berada dipindahkan ke ranap dikarenakan belum
pada level 4. Hari sabtu siang berada pada tersedia bed kosong di ruang rawat inap,
kategori level 5, dikarenakan jumlah yang menjadi penyebab kepadatan di IGD.
pasien lebih banyak daripada jumlah bed Hasil observasi saat penelitian,
yang tersedia, lama pasien berada di IGD bahwa jumlah tempat tidur di Instalasi
lebih dari 10 jam, serta waktu tunggu Gawat Darurat RSUDZA adalah 45 bed.
pasien rawat inap lebih dari 12 jam, Penelitian Savioli et al., (2022)
sehingga kondisi IGD sangat padat. menyatakan bahwa ketidakseimbangan
Terdapat hasil dengan kategori level 2 antara jumlah kunjungan atau pasien di
pada minggu pagi, dikarenakan jumlah IGD dengan jumlah bed maka akan terjadi
pasien lebih sedikit. Selanjutnya, terdapat overcrowded. Berdasarkan data sekunder,
beberapa hari yang berada pada kategori jumlah bed di setiap unit di rumah sakit itu
level 3 dikarenakan jumlah pasien sedikit berjumlah 940 buah. Rumah Sakit umum
48
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
kelas A sebagaimana dimaksud dalam dilakukan oleh National Asociation of
Pasal 16 ayat (1) huruf a merupakan Healthcare Access Management (NAHAM)
Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah mendapatkan waktu tunggu rata-rata
tempat tidur paling sedikit 250 (dua ratus untuk penerimaan pasien ranap (inpatient
lima puluh) buah (Permenkes, 2020). admission) adalah 7,7 menit dan waktu
Jumlah ventilator di IGD terdapat 3 wawancara rata-rata 10,57 menit jadi
buah. Ketika observasi, terdapat pasien jumlah total waktunya sekitar 18 menit 4
yang menggunakan ventilator, sehingga detik (Mantick, 2014 dalam Dewi, P.K.,
beberapa perawat, PPDS, dan tenaga 2015).
medis lainnya datang untuk memeriksa Rata-rata waktu tunggu pasien rawat
serta mengontrol kondisi pasien sebelum inap adalah selama 5,17 jam atau 5 jam 10
dipindahkan ke ruang intensif. menit dengan waktu minimum 0.12 (7
Dikarenakan ruang intensif selalu penuh, menit) dan maksimum 12.75 jam atau 12
maka pasien yang menggunakan jam 45 menit, dapat dilihat pada tabel 1.
ventilator yang akan dirawat di ruang Pada hasil penelitian, diperoleh bahwa
intensif harus menunggu di IGD, sehingga tingkat kepadatan tertinggi yaitu pada
hal tersebut menyebabkan overcrowded. hari sabtu dan minggu, dikarenakan pada
Jumlah pasien terbanyak yaitu hari hari tersebut DPJP tidak bertugas,
ke-4 (Sabtu) sebanyak 125 pasien, dengan sehingga pasien di ruang rawat inap
rata-rata pasien perhari adalah 7,56 atau ditunda kepulangannya. Hal tersebut yang
terdapat 100 pasien perhari, dapat dilihat menyebabkan pasien di IGD harus
pada tabel 1. Peningkatan jumlah menunggu untuk dipindahkan ke ranap,
kunjungan pasien di IGD mengakibatkan sehingga kondisi di IGD menjadi padat.
terjadinya penumpukan pasien stagnan Semakin lama waktu yang dibutuhkan
setelah diputuskan untuk dirawat inap memesan ruangan rawat inap maka waktu
(Setyoadi & Deviantony, 2017). tunggu pasien setelah keputusan rawat
Berdasarkan tabel 1, menunjukkan inap diputuskan di zona kuning juga
bahwa rata-rata waktu pasien berada di semakin lama. Semakin cepat waktu
IGD adalah selama 2.91 jam atau 2 jam 54 pasien untuk dipindah ke ruangan
menit dengan waktu minimum 0.17 jam semakin cepat pula waktu tunggu pasien
atau 10 menit dan maksimum 17 jam. setelah keputusan rawat inap diputuskan
Terdapat penelitian yang sejalan dengan di IGD zona kuning (Ahsan, et al. 2017).
penelitian ini yaitu penelitian yang telah Kejadian overcrowded di IGD menjadi
49
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
pertimbangan yang perlu diperhatikan, pediatric-intensive-care-unit-picu-di-
karena ini berdampak pada kesehatan rumah-sakit

pasien, kelelahan petugas kesehatan,


Salway, R.J., Valenzuela, R., Shoenberger,
pelayanan yang diberikan kepada pasien, J.M., Mallon, W.K., & Viccellio, A.
sehingga dibutuhkan pengembangan (2017). Emergency Department (Ed)
Overcrowding: Evidence- Based
strategi untuk menangani atau
Answers To Frequently Asked
mengurangi masalah overcrowded di IGD. Question. Revista Médica Clínica Las
Condes, 28(2).
KESIMPULAN

1. Jumlah tempat tidur di IGD tersedia Bashkin,O., Caspi,S., Haligoa,R., Mizrahi,S.,


& Stalnikowicz,R. (2015).
45 unit, jumlah tempat tidur rumah
Organizational Factor affecting length
sakit 940 unit, jumlah pasien di IGD of stay in the emergency department
pada tanggal 7 s/d 20 Desember 2022 : Initial observational study Israel.
Journal of Health Policy Research.4
adalah 1.429 pasien, jumlah pasien
(38).
yang menggunakan ventilator https://doi.org/10.1186/s13548-
terdapat 2 pasien, jumlah pasien 015-0035-6
admit di IGD 577 pasien, waktu
Jung, H.M. (2021). The Effect Of
tunggu pasien rawat inap terlama Overcrowding In Emergency
12,75 atau 12 jam 45 menit, dan Departments On The Admission Rate
waktu terlama pasien berada di IGD According To The Emergency Triage
Level. Plos One.
selama 17 jam.

NHS England. (2018). NHS Performance


2. Tingkat Kepadatan/Overcrowded di
Statistics.
IGD RSUD dr. Zainoel Abidin
MoH. (2015). Data dan Informasi Tahun
berdasarkan NEDOCS terdapat skor
2014 (Profil Kesehatan Indonesia)
terendah yaitu 38 yang berada pada Data and Information in 2014
level 2 (sibuk), untuk skor tertinggi (Health Profile of Indonesia)]. Edited
by P. D. dan I. Kemenkes. Jakarta:
yaitu 150 atau berada pada level 5
Kemenkes.
(sangat padat).
DAFTAR PUSTAKA Ahsan, A., Deviantony, F., & Setyoadi, S.
(2017). Analisa faktor yang
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2017). dari berhubungan dengan waktu tunggu
https://www.idai.or.id/artikel/seput pasien setelah keputusan rawat inap
ar-kesehatan-anak/mengenal- diputuskan di zona kuning instalasi
instalasi-gawat-darurat-igd-dan- gawat darurat RSUD dr. Iskak
50
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
Tulungagung. Nurse Line Journal. to manage an international
12(2). phenomenon. The Central European
https://ejournal.unair.ac.id/JNERS/ar Journal of Medicine.
ticle/view/6521/pdf
Jadmiko, A.W. (2016). Pengetahuan Dan
Ningsih, D.K. (2015). Overcrowding Patient Kecerdasan Emosional Terhadap
And Improving Emergency Patient Manajemen Nyeri Di Instalasi Gawat
Flow In Emergency Department: A Darurat. Jurnal Riset Kesehatan, 5 (2).
Literature Review. Jurnal Ilmu
Keperawatan. 3(2). Firdaus. R. F. (2021). Cerita Nakes Terima
Pasien Meninggal Usai Ditolak 4 RS
Subandi, A., & Noerjoedianto, D. (2021). Karena Penuh.
Analisis Overcrowded di Instalasi https://www.merdeka.com/peristiw
Gawat Darurat Rumah Sakit Umum a/cerita-nakes-terima-pasien-
Daerah Raden Mattaher Provinsi meninggal-usai-ditolak-4-rs-karena-
Jambi. PERSPEKTIF, 10 (2). penuh.html

Kundiman, V., Kumaat, L., & Kiling, M.


Chang, A. M., et al. (2018). Hospital
(2019). Hubungan Kondisi
Strategies For Reducing Emergency
Overcrowded Dengan Ketepatan
Department Crowding : A
Pelaksanaan Triase Di Instalasi Gawat
MixedMethods Study. Annals of
Darurat Rsu Gmim Pancaran Kasih
Emergency Medicine. Ann Emergency
Manado. e-journal Keperawatan.
Medical. 71(4).
7(1).
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28
844764/ Rasimin, R., Syam, Y., Arafat, R., & Majid, S.
(2021). Strategi Untuk Mengatasi
Higginson, I., & Boyle, A. (2018). What Kepadatan Unit Gawat Darurat (Ugd):
Should We Do About Crowding In Tinjauan Pustaka. Jurnal Ilmiah
Emergency Departments?. British Keperawatan. 7(1).
Journal of Hospital Medicine. 79(9).
Oroh, A.C., Mulyadi., & Hamel, R. (2017).
Boyle, A., et al. (2016). Comparison of the Hubungan Antara Kondisi
International Crowding Measure in Overcrowded Dan Pemberian
Emergency Departments ( ICMED ) Informasi Dengan Kecemasan
and the National Emergency Keluarga Pasien Di Instalasi Gawat
Department Overcrowding Score Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih
(NEDOCS) to measure emergency Gmim Manado. e-journal
department crowding. Emergency Keperawatan ( e-Kp ), 5(1).
Medical Journal. 307– 312.
Khasanah. (2017). Periodesasi
Lindner, G. & Woitok, B.K. (2019). Perkembangan Dewasa Akhir
Emergency department (Perkembangan Fisik, Psikis, Sosial,
overcrowding, Analysis and strategies
51
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
Keagamaan Dalam Periode
Kehidupannya). Artikel Ilmiah.
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.

Kim, H.K., & Lee, M. (2016). Factors


Associated With Health Services
Utilization Between The Years 2010
And 2012 In Korea: Using Andersen’s
Behavioral Model. Osong Public
Health Res Perspect. 7(1).

Savioli, G., et al. (2022). Emergency


Department Overcrowding:
Understanding the Factors to Find
Corresponding Solutions. Journal of
Personalized Medicine. 12, 279.

Permenkes. (2020). Klasifikasi dan


Perizinan Rumah Sakit

Dewi, P.K. (2015). Analisis Alur Proses


Penerimaan Pasien Rawat Inap di
Rumah Sakit “X” Tahun 2015 dengan
Pendekatan Lean. Jurnal ARSI. 2(1).

52
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1

53

Anda mungkin juga menyukai