Abstrak
Kondisi overcrowded di IGD dikarenakan tidak sesuainya jumlah pasien dengan jumlah perawat, keterlambatan
perawatan pada pasien kritis, dan penurunan kapasitas tempat tidur ruang rawat inap. Hal ini dapat menyebabkan
peningkatan angka mortalitas, menurunnya kepuasaan pasien, mengurangi kualitas dan kuantitas, serta konsistensi
pelayanan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis overcrowded di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin menggunakan
NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). Jenis penelitian ini observasional analitik dengan
desain penelitian survei. Penelitian dilakukan pada 7 Desember – 20 Desember 2022, di RSUD dr. Zainoel Abidin.
Jumlah sampel penelitian 1.429 pasien. Pengambilan sampel penelitian dengan teknik total sampling. Alat
pengumpulan data berupa NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). Hasil penelitian bahwa
jumlah bed IGD 45 unit, jumlah bed rumah sakit 940 unit, jumlah pasien dengan ventilator selama 14 hari terdapat 2
pasien, jumlah pasien admit selama 14 hari sebanyak 577 pasien, rata-rata waktu tunggu terlama pasien rawat inap
5,17 jam, dan rata-rata waktu terlama pasien di IGD 2,91 jam. Hasil analisa dan perhitungan dengan formula NEDOCS
diperoleh hasil bahwa tingkat kepadatan/overcrowded di IGD RSUD dr. Zainoel Abidin mayoritas berada pada level 4
(overcrowded), serta terdapat dua hari berada pada level 5 (severely overcrowded). Direkomendasikan kepada pihak
rumah sakit untuk membentuk strategi dalam mengatasi atau mengurangi kondisi overcrowded di IGD.
ABSTRACT
The overcrowded condition in the emergency ward was caused by the inappropriate number of patients and nurses,
the delay in patient care, and the decreased of bed capacity in the inpatient ward. These problems may lead to an
increase in the mortality rate, and a decrease in patient satisfaction, quality and quantity, and service consistency.
This research aimed to analyze the overcrowded condition in the emergency ward of dr. Zainoel Abidin Public Hospital
uses NEDOCS. This research was an analytic observational with a survey design. The research was conducted on 7
Desember – 20 Desember 2022. The method used in choosing the sample was a total sampling technique with 1.429
patients in 14 days. The data collection tool was NEDOCS (National Emergency Department Overcrowded Scale). The
result of the research revealed the total number of bed in the emergency ward were 45 units, the total number of
hospital bed was 940 units, the total number of patients with ventilators during 14 days were two patients, and the
total number of admitted patients were 577 patients. The patient’s average longest waiting time was 5.17 hours. The
patient’s average shortest waiting time was 2.91 hours. Based on the seven components of NEDOCS, the level of
overcrowded in the emergency ward of dr. Zainoel Abidin public hospital was generally on level 4 (overcrowded), and
the level of crowded was on level 5 (severely overcrowded) for two days. It was recommended that the hospital to
develop a strategy for overcoming and reducing the overcrowded condition in the emergency ward.
Korespondensi:
Mean Median SD
Min- 95% CI jam.
Max Lower Upper
Rata-rata waktu tunggu pasien rawat
0
37,96 39 22,3 36,86 39,13
95 inap adalah selama 5.17 jam dengan
Distribusi Jumlah Pasien IGD Selama 14 Hari
(n=1.29) waktu minimum 0.12 dan maksimum
81
102.07 100 10.965 96,71 107,71 12.75 jam. Dari hasil estimasi interval
125
Distribusi Waktu Pasien Berada di IGD dapat disimpulkan bahwa 95% diyakini
(n=1.429)
0,17 bahwa waktu tunggu pasien rawat inap
2.91 1.86 2.9 2,68 3,15
17,00
adalah diantara 4,73 sampai dengan 5,62
Distribusi Wakt Tunggu Rawat Inap
(n=1.429) jam.
0,12
5.17 4.75 2.62 4,73 5,62
12,75 Tabel 2. Distribusi Pasien
Hasil analisis didapatkan rata-rata usia Berdasarkan jenis kelamin, Diagnosa,
pasien 37,96 tahun (95% CI: 36,86 – Status pasien, Triase dan Waktu
Kedatangan (n=1.429)
39,13), median 39.00 tahun dengan
standar deviasi 22.3 tahun. Usia termuda Data f %
Demografi
0 tahun dan usia tertua 95 tahun. Dari Jenis Kelamin
hasil estimasi interval dapat disimpulkan Laki-laki 719 50,3
Perempuan 710 49,7
bahwa rata-rata usia pasien adalah antara Diagnosa
Infeksi 157 11,0
36,86 tahun sampai dengan 39,13 tahun. Jantung 125 8,7
Pencernaan 130 9,1
Rata-rata jumlah pasien perhari yaitu Pernapasan 128 9,0
Saraf 136 9,5
102,07, dengan jumlah pasien minimum
81 orang dan maksimum 125 orang. Dari Data f %
Demografi
hasil estimasi interval dapat disimpulkan Status pasien
46
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
Admit 577 40,4 200
PBJ 479 33,5 180
Ranap 125 8,7 160
PAPS 11 8 140
OKA 3 2 120
Meninggal 7 5 100
Triase 80
Hijau 289 20,2 60
Kuning 953 66,7 40
Merah 70 4,9 20
Waktu 0
Kedatangan
Rabu malam
Kamis siang
Kamis malam
Minggu siang
Minggu malam
Senin siang
Senin malam
Rabu malam
Kamis siang
Kamis malam
Minggu siang
Minggu malam
Senin siang
Senin malam
Rabu pagi
Kamis pagi
Rabu siang
Senin pagi
Rabu pagi
Kamis pagi
Rabu siang
Minggu pagi
Senin pagi
Minggu pagi
Jumat malam
Sabtu siang
Selasa malam
Jumat malam
Selasa malam
Jumat pagi
Jumat siang
Sabtu pagi
Sabtu malam
Selasa pagi
Sabtu siang
Selasa pagi
Selasa siang
Jumat pagi
Jumat siang
Sabtu pagi
Sabtu malam
Selasa siang
Pagi 401 28,1
Siang 478 33,4
Malam 550 38,5
Ket: Admit (pasien sudah diputuskan ranap namun
masih di IGD), PBJ (Pulang Berobat Jalan), Ranap
(Rawat Inap), PAPS (Pulang Atas Permintaan Minggu I Minggu II
Sendiri), OK (Kamar Operasi).
47
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
penyakit infeksi terbanyak adalah dengue melebihi jumlah bed serta lama pasien
fever. Angka kesakitan atau Incidence berada di IGD lebih dari 6 jam. Kemudian,
Rate (IR) DBD tahun 2019 meningkat mayoritas hasil kepadatan berada pada
dibandingkan tahun 2018, yaitu dari 29 kategori level 4 (overcrowded),
menjadi 44 per 100,000 penduduk dikarenakan jumlah pasien melebihi
(Kemenkes, 2022). jumlah bed yang tersedia, lama pasien
Pasien yang terbanyak berada pada berada di IGD lebih dari 7 jam, jumlah
triase kuning. Dikarenakan berdasarkan pasien yang admit lebih banyak.
data saat observasi ditemukan bahwa Hasil penelitian yang telah dilakukan
banyak pasien menderita PTM seperti oleh Kundiman (2019), sebagian besar
anemia, functional dyspepsia, fever kondisi di IGD RSU GMIM Pancaran Kasih
unspecified dan lainnya. Manado berada dalam kategori
2. Karakteristik Overcrowded di IGD overcrowded. Dapat disimpulkan bahwa
RSUDZA dengan jumlah kunjungan pasien di IGD
Hasil penelitian, bahwa tingkat yang terus meningkat, maka tingkat
kepadatan/overcrowded di IGD RSUD dr. kepadatan di IGD pun terus bertambah
Zainoel Abidin yang tertinggi yaitu dengan sehingga menyebabkan kondisi
skor 150 (level 5) pada hari sabtu siang, overcrowded. Terdapat beberapa kondisi
tingkat kepadatan terendah yaitu dengan seperti lama pasien di IGD, banyaknya
skor 38 (level 2) pada hari minggu pagi, pasien yang admit, serta lamanya pasien
serta rata-rata tingkat kepadatan berada dipindahkan ke ranap dikarenakan belum
pada level 4. Hari sabtu siang berada pada tersedia bed kosong di ruang rawat inap,
kategori level 5, dikarenakan jumlah yang menjadi penyebab kepadatan di IGD.
pasien lebih banyak daripada jumlah bed Hasil observasi saat penelitian,
yang tersedia, lama pasien berada di IGD bahwa jumlah tempat tidur di Instalasi
lebih dari 10 jam, serta waktu tunggu Gawat Darurat RSUDZA adalah 45 bed.
pasien rawat inap lebih dari 12 jam, Penelitian Savioli et al., (2022)
sehingga kondisi IGD sangat padat. menyatakan bahwa ketidakseimbangan
Terdapat hasil dengan kategori level 2 antara jumlah kunjungan atau pasien di
pada minggu pagi, dikarenakan jumlah IGD dengan jumlah bed maka akan terjadi
pasien lebih sedikit. Selanjutnya, terdapat overcrowded. Berdasarkan data sekunder,
beberapa hari yang berada pada kategori jumlah bed di setiap unit di rumah sakit itu
level 3 dikarenakan jumlah pasien sedikit berjumlah 940 buah. Rumah Sakit umum
48
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
kelas A sebagaimana dimaksud dalam dilakukan oleh National Asociation of
Pasal 16 ayat (1) huruf a merupakan Healthcare Access Management (NAHAM)
Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah mendapatkan waktu tunggu rata-rata
tempat tidur paling sedikit 250 (dua ratus untuk penerimaan pasien ranap (inpatient
lima puluh) buah (Permenkes, 2020). admission) adalah 7,7 menit dan waktu
Jumlah ventilator di IGD terdapat 3 wawancara rata-rata 10,57 menit jadi
buah. Ketika observasi, terdapat pasien jumlah total waktunya sekitar 18 menit 4
yang menggunakan ventilator, sehingga detik (Mantick, 2014 dalam Dewi, P.K.,
beberapa perawat, PPDS, dan tenaga 2015).
medis lainnya datang untuk memeriksa Rata-rata waktu tunggu pasien rawat
serta mengontrol kondisi pasien sebelum inap adalah selama 5,17 jam atau 5 jam 10
dipindahkan ke ruang intensif. menit dengan waktu minimum 0.12 (7
Dikarenakan ruang intensif selalu penuh, menit) dan maksimum 12.75 jam atau 12
maka pasien yang menggunakan jam 45 menit, dapat dilihat pada tabel 1.
ventilator yang akan dirawat di ruang Pada hasil penelitian, diperoleh bahwa
intensif harus menunggu di IGD, sehingga tingkat kepadatan tertinggi yaitu pada
hal tersebut menyebabkan overcrowded. hari sabtu dan minggu, dikarenakan pada
Jumlah pasien terbanyak yaitu hari hari tersebut DPJP tidak bertugas,
ke-4 (Sabtu) sebanyak 125 pasien, dengan sehingga pasien di ruang rawat inap
rata-rata pasien perhari adalah 7,56 atau ditunda kepulangannya. Hal tersebut yang
terdapat 100 pasien perhari, dapat dilihat menyebabkan pasien di IGD harus
pada tabel 1. Peningkatan jumlah menunggu untuk dipindahkan ke ranap,
kunjungan pasien di IGD mengakibatkan sehingga kondisi di IGD menjadi padat.
terjadinya penumpukan pasien stagnan Semakin lama waktu yang dibutuhkan
setelah diputuskan untuk dirawat inap memesan ruangan rawat inap maka waktu
(Setyoadi & Deviantony, 2017). tunggu pasien setelah keputusan rawat
Berdasarkan tabel 1, menunjukkan inap diputuskan di zona kuning juga
bahwa rata-rata waktu pasien berada di semakin lama. Semakin cepat waktu
IGD adalah selama 2.91 jam atau 2 jam 54 pasien untuk dipindah ke ruangan
menit dengan waktu minimum 0.17 jam semakin cepat pula waktu tunggu pasien
atau 10 menit dan maksimum 17 jam. setelah keputusan rawat inap diputuskan
Terdapat penelitian yang sejalan dengan di IGD zona kuning (Ahsan, et al. 2017).
penelitian ini yaitu penelitian yang telah Kejadian overcrowded di IGD menjadi
49
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
pertimbangan yang perlu diperhatikan, pediatric-intensive-care-unit-picu-di-
karena ini berdampak pada kesehatan rumah-sakit
52
Rindiana Putri, Halimuddin, Irfanita Nurhidayah/ Jurnal Ilmu Keperawatan (2023) 11:1
53