PENDAHULUAN
1.* +umusan
+umusan !asalah
ari latar belakang didapatkan rumusan masalah sebagai berikut%
1. -pa pengert
pengertian
ian dan
dan apa saja tipe
tipe & tipe
tipe bangun
bangunan
an pintu
pintu Romijn
Romijn
*. Bagaim
Bagaimanaana bent
bentuk
uk hidr
hidrolis
olis dari
dari pintu
pintu Romijn
Romijn
1
/. Bagaimana perencanaan hidrolis pintu Romijn
0. -pa saja kelebihan dan kekurangan dari pintu Romijn
1./ ujuan
1. !engetahui pengertian dan apa saja tipe & tipe bangunan ukur pintu
Romijn
*. !engetahui dan mengerti bentuk serta perencanaa hidrolis dari pintu
Romijn
/. !engetahui kelebihan dan kekurangan dari pintu Romijn
*
BAB 2
PEMBAHASAN
/
*.*.* Bangunan )elengkap
a. Bangunan )engambilan
Bangunan pengambilan dimaksudkan sebagai kompleks bangunan yang
direncanakan di sepanjang sungai atau aliran air untuk membelokkan air kedalam
jaringan saluran agar dapat dipakai untuk keperluan irigasi #-nonim, 1675$.
8ontoh bangunan pengambilan ini seperti bendung, bendung gerak. Bendung
merupakan bangunan yang dibuat pada tepi sungai guna mengalirkan air ke dalam
jaringan irigasi, tanpa mengatur ketinggian muka air disungai. 3onstruksi dari
bendung terbuat dari bahan tetap #beton, pasangan batu kali dan lain&lain$
#9ansen, et,al., 166*$.
b. Bangunan )emba"a
Bangunan pemba"a atau saluran merupakan tempat mengalirnya air yang
dibelokkan dari bangunan pengambilan. (elain itu, saluran digunakan untuk
membuang kelebihan air dari areal irigasi yang biasa disebut drainase #-nonim,
1675$.
itinjau dari jenis dan fungsi saluran irigasi pemba"a dapat dibedakan
menjadi saluran primer, sekunder, tersier dan kuarter. (aluran primer merupakan
saluran yang mengambil langsung air dari bangunan pengambilan, kemudian
mengalirkannya ke saluran sekunder, atau langsung mengalirkannya ke areal
pertanian yang berada didekat saluran tersebut. (aluran tersier yaitu saluran yang
memba"a air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier
*6 lalu ke saluran kuarter. (aluran kuarter akan memba"a air ke sa"ahsa"ah
yang akan diairi #!a"ardi dan !och. !emed. *445$.
c. Bangunan Bagi (adap
Bangunan bagi dapat dipergunakan untuk membagi aliran ke beberapa buah
saluran. emi pembagian aliran yang cermat, sekat pembaginya haruslah dipasang
dalam suatu alur yang panjang dan lurus agar distribusi kecepatan melintang
saluran dapat cukup seragam #Linsley dan )ran:ini, 1665$.
0
d. Bangunan )engatur !uka -ir
Bangunan ini mengatur muka air di jaringan irigasi utama sampai batas&
batas yang diperlukan untuk dapat memberikan debit yang konstan kepada
bangunan sadap tersier. Bangunan pengatur mempunyai /1 potongan pengontrol
aliran yang dapat distel atau tetap. Bangunan pengatur diperlukan pada tempat
yang tinggi muka air saluran dipengaruhi oleh bangunan terjun atau got miring
#chute$. ntuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di saluran dipakai
mercu tetap atau celah kontrol trapesium #trapezoidal notch$ #-nonim, 1675$.
e. )intu -ir
)intu air digunakan untuk membuka, mengatur dan menutup aliran air di
saluran baik yang terbuka maupun tertutup. )enggunaannya harus disesuaikan
dengan debit air dan tinggi tekanan #selisih tinggi air$ yang akan dialiri.
3ebanyakan berbentuk persegi panjang, kecuali pintu cincin dan pintu selinder
yang berbentuk lingkaran. -pabila saluran airnya berbentuk lingkaran atau
trapesium, harus dibuat saluran peralihan yang berbentuk persegi panjang
#(oedibyo, 166/$
<
*.0 ipe = tipe )intu Romijn
(ejak pengenalannya pada tahun 16/*, pintu Romijn telah dibuat dengan
tiga bentuk mercu #>ambar *.1$, yaitu%
a. Bentuk mercu datar dan lingkaran gabungan untuk peralihan
penyempitan hulu #>ambar *.1-$
b. Bentuk mercu miring ke atas 1%*< dan lingkaran tunggal sebagai
peralihan penyempitan #>ambar *.1B$
c. Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal sebagai peralihan
penyempitan #>ambar *.18$
ipandang dari segi hidrolis, bentuk mercu datar dan lingkaran gabungan
ini merupakan perencanaan yang baik. etapi pembuatan kedua lingkaran
gabungan sulit, padahal tanpa lingkaran = lingkaran itu pengarahan air diatas
mercu pintu bisa saja dilakukan tanpa pemisahan aliran.
ntuk mercu datar dengan kemiringan ke atas 1%*< dan lingkaran tunggal,
?lugter #1601$ menganjurkan penggunaan pintu Romijn dengan kemiringan
mercu 1%*<. 9asil penyelidikan model hidrolis di laboratorium yang mendasari
rekomendasinya itu tidak bisa direproduksi lagi #Bos 16@5$. etapi dalam program
riset terakhir mengenai mercu berkemiringan 1%*<, kekurangan = kekurangan
mercu ini menjadi jelas %
a. Bagian pengontrol tidak berada di atas mercu, melainkan diatas tepi
tajam hilirnya, dimana garis = garis aliran benar = benar melengkung.
3erusakan terhadap tepi ini menimbulkan perubahan pada debit alat
ukur.
b. 3arena garis = garis aliran ini, batas moduler menjadi 4,*<% bukan 4,5@
seperti anggapan umumnya. )ada aliran tenggelam 9*'91 ; <@ 3riteria
)erencanaan = Banguna n Bangunan )engatur ebit 3riteria
)erencanaan = Bangunan 4,5@, pengurangan dalam aliran berkisar dari
/A untuk aliran rendah sampai 14A untuk aliran tinggi #rencana$.
3arena mercu kemiringan 1%*< juga lebih rumit pembuatannya
dibandingkan dengan mercu datar, maka penggunaan mercu dengan kemiringan
ini tidak dianjurkan.
5
!ercu horisontal dan lingkaran tunggal adalah yang bagus antara dimensi
hidrolis yang benar dengan perencanaan konstruksi. Jika dilaksanakan pintu
Romijn, maka sangat dianjurkan untuk menggunakan bentuk mercu ini
a b c
@
imensi tergantung pada perhitungan hidrolis dan tebal tembok sayap
minimum 4,/4 m. (tabilitas pintu diperhitungkan terhadap tekanan hidrostatis dan
tekanan lumpur.
7
ilihat dari segi hidrolis, pintu Romijn dengan mercu horisontal dan
peralihan penyempitan lingkaran tunggal adalah serupa dengan alat ukur ambang
lebar yang telah disebutkan diatas. ntuk kedua bangunan tersebut, persamaan
antara tinggi dan debitnya adalah%
* *
2 ; 8d C8 ? C gCb c Ch11,<
/ / ..................................................................#*.1$
imana%
2 ; debit #m/'s$
8d ; koefisien debit
8v ; koefisien kecepatan datang
g ; percepatan gravitasi #m's*$
bc ; lebar meja #m$
h1 ; tinggi energi hulu diatas meja #m$
6
engan
v1*
91 ; h1 D
*g ............................................................................................#*./$
*
91 ; h1
/ .................................................................................................#*.0$
an debit sama dengan
imana%
2 ; debit #m/'s$
B ; lebar ambang #m$
91 ; tinggi energi diatas meja #m$
?1 ; kecepatan dihulu alat ukur #m's$
3oefisien kecepatan datang 8 v dipakai untuk mengoreksi penggunaan h 1
dan bukan 9 1 didalam persamaan tinggi energi = debit #)ersamaan *.*$.
14
1,<4 4,<4 4,47 = 4,64
3ehilangan tinggi energi Fh yang diperlukan di atas alat ukur yg bisa
digerakkan ; 4,11, di mana alat ukur mempunyai saluran hilir segi&0 dengan
potongan pendek seperti gambar di *./. Jika saluran hilir lebih lebar maka
sebaiknya Fh ; 4,0 9 maks.
abel *.* ipe )intu Romijn (tandar
I II III IV V VI
Kedalaman
maksal!ran 0,%% 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50
"ada m#ka a!r ren$ana
11
*.@ 3arakteristik -lat kur Romijn
3arekteristik pintu Romijnadalah sebagai berikut%
1. 3alau pintu Romijn dibuat dengan mercu datar dan peralihan penyempitan
sesuai dengan >ambar *.1.8, tabel debitnya sudah ada dengan kesalahan
kurang dari /A.
*. ebit yang masuk dapat diukur dan diatur dengan satu bangunan
/. 3ehilangan tinggi energi yang diperlukan untuk aliran moduler adalah di
ba"ah //A dari tinggi energi hulu dengan mercu sebagai acuannya yang
relatif kecil.
0. 3arena pintu Romijn ini bisa disebut Gberambang lebarH, maka sudah ada
teori hidrolika untuk merencanakan bangunan tersebut.
<. )intu Romijn dengan pintu ba"ah bisa dieksploitasi oleh orang yang tak
ber"enang, yaitu mele"atkan air lebih banyak dari yang di i:inkan dengan
cara mengangkat pintu ba"ah lebih tinggi lagi.
1*
*.6 )enggunaan )intu Romijn pada saluran irigasi
)intu Romijnadalah bangunan pengukur dan pengatur serba bisa yang
dipakai di Indonesia sebagai bangunan sadap tersier. ntuk ini tipe standar paling
kecil #lebar 4,<4 m$ adalah yang paling cocok. etapi, pintu Romijndapat juga
dipakai sebagai bangunan sadap sekunder dan bangunan intake pada saluran
primer. ksploitasi bangunan itu sederhana dan kebanyakan juru pintu telah
terbiasa dengan alat ukur pintu Romijn.
1/
BAB %
PENU4UP
/.1 3esimpulan
)intu Romijn adalah alat ukur ambang lebar yang bisa digerakkan untuk
mengatur dan mengukur debit di dalam jaringan saluran irigasi. -da / tipe pintu
Romijn yaitu Bentuk mercu datar dan lingkaran gabungan untuk peralihan
penyempitan hulu, Bentuk mercu miring ke atas 1%*< dan lingkaran tunggal
sebagai peralihan penyempitan dan Bentuk mercu datar dan lingkaran tunggal
sebagai peralihan penyempitan dari ketiga tipe diatas tipe mercu datar dan
lingkaran tunggal adalah tipe yang disarankan untuk digunakan.
Bentuk hidrolis dari pintu Romijn adalah bentuk pengaliran sempurna
melalui ambang lebar yaitu pengaliran yang terjadi saat keadaan aliran kritis
diatas mercu yang mengalir mendatar dengan ketinggian *'/ h diatas mercu.
)erhitungan 9idrolis untuk mendapatkan nilai debit pada pintu Romijn adalah
* *
2 ; 8 d C8 ? C gCb c Ch 11,<
/ /
3elebihan yang dimiliki oleh pintu Romijn dibanding alat ukur debit yang
lain adalah dapat mengukur sekaligus mengatur aliran debit aliran serta
kehilangan tinggi energi aliran yang relatif kecil. engan adanya pintu dibagian
ba"ah dapat menghindari pengendapan sedimen dibagian hulu. 3ekurangnnya
adalah pembuatan yang rumit dan mahal. an dapat disalahgunakan dengan cara
membuka pintu bagian ba"ah.
/.* (aran
alam pengukuran menggunakan pintu Romijnini perlu diperhatikan saat
memilih tipe pintu Romijn karena semakin rumit pembuatannya semakin mahal
pula biayanya. an diperlukannya penga"asan berkala untuk me"aspadai
penyalahgunaan pintu pembilas yang berada dibagian ba"ah.
10