Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rama sunanul huda

Nim : 181010800424

Kelas : 07TIDM003

1. harga adalah senilai uang yang harus dibayarkan konsumen kepada penjual untuk
mendapatkan barang atau jasa yang ingin dibelinya
2. Konsep dan peranan harga Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai
contoh dalam dunia perdagangan produk disebut harga, dalam dunia perbankan disebut
bunga, atau dalam bisnis jasa akuntansi, konsultan disebut fee, biaya transportasi taxi,
telepon disebut tarif sedangkan dalam dunia asuransi disebut premi.
3. Tujuan penetapan harga, di antaranya: - Orientasi laba, meliputi target baru, serta
meningkatkan laba. – Orientasi penjualan, meliputi meningkatkan volume penjualan, serta
mempertahankan atau mengembangkan pangsa pasar.
4. Stabilitas harga (price stability) adalah ketika tingkat inflasi rendah dan tidak berfluktuasi
secara ekstrim
5. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga adalah faktor biaya produksi,
kondisi perekonomian, elastisitas permintaan, penawaran dan permintaan, persaingan,
peraturan pemerintah, tujuan perusahaan dan lain-lain.
6. Metode pricing merupakan teknik yang diterapkan perusahaan untuk mengevaluasi harga
pokok produknya. Proses ini merupakan tantangan yang paling menantang yang dihadapi
oleh perusahaan, karena harga harus sesuai dengan struktur pasar saat ini dan juga
melengkapi pengeluaran perusahaan dan mendapatkan keuntungan.
7. Penyesuaian khusus terhadap harga menurut daftar (list price) terdiri atas diskon, allowance,
dan penyesuaian geografis (geographical adjustment).
8. Strategi penetapan harga (pricing strategy) adalah kebijakan perusahaan dalam menetapkan
harga jual produk mereka. Beberapa perusahaan mungkin menetapkan harga dengan lebih
mempertimbngkan pasar (market-based pricing), sementara yang lain lebih
mempertimbangkan biaya produksi (cost-based pricing).
9. Isu-Isu Sentral Dalam Penetapan Harga Jasa Sejalan dengan keunikan karakteristik jasa,
penetapan harga jasa berbeda dengan penetapan harga barang dalam beberapa aspek
berikut:
A. Jasa tidak menghasilkan transfer kepemilikan fisik. Tidak mudah bagi pemasar jasa untu
menghitung biaya finansial berkaitan dengan proses penciptaan kinerja intangible bagi
pelanggan. Jauh lebih mudah menghitung biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, biaya waktu
pemakaian mesin, biaya penyimpanan, dan biaya pengiriman dalam memproduksi barang
fisik yang kepemilikannya ditransfer kepada pelanggan seiring dengan terjadinya transaksi
penjualan.
B. Variabilitas input dan output. Unit konsumsi jasa tidak mudah diidentifikasi. Ini
memunculkan persoalan dalam hal menentukan basis penetapan harga jasa. Selain itu, unit
konsumsi jasa yang serupa belum tentu membutuhkan biaya yang persis sama dalam proses
produksinya dan nilainya juga belum tentu sama bagi para pelanggan.
C. Heterogenitas jasa membatasi pengetahuan konsumen tentang harga jasa. Pemasar jasa
memiliki fleksibilitas yang sangat besar dalam merancang konfigurasi jasa yang ditawarkan.
Perusahaan-perusahaan jasa bisa menawarkan variasi kombinasi dan permutasi layanan
yang relatif tidak terhingga sehingga struktur penetapan harga menjadi sangat kompleks.
D. Penyedia jasa tidak bersedia dan / atau tidak mampu mengestimasi harga. Situasi seperti
ini seringkali dijumpai dalam jasa medis dan konsultasi hukum. Penyedia jasa sulit
memperkirakan harga akhir sebelum melakukan pemeriksaan atas pasien atau situasi kasus
yang dihadapi klien.

Anda mungkin juga menyukai