Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Komunikasi Terapeutik Melalui Media Elektronik Telepon/SMS/WA/Email


Dosen Pembimbing Ns. Yulifah Salistia Budi, M.Kep

Disusun Oleh :

1. Putri Widya Pramitha (202002058)


2. Bayu Ardiyan Dwi Saputro (202002043)
3. Sri Astuti Wahyu Utami (202002057)
4. I Ketut Catur Pradya Weda (202002027)
5. Dwi Siti Rukmana (202002014)
6. Dwi Intan Septyani (202002013)
7. Abdi Zilhakki Kalau (202002011)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi


Program Studi S1 Keperawatan
Oktober
2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Makalah : Komunikasi Terapeutik Melalui Media Elektronik


Telepon/SMSWA/Email

2. Peserta :
a. Ketua kelompok
Nama : Dwi Intan Septyani
Nim 202002013
Prodi : S1 Ilmu Keperawatan
b. Jumlah anggota 6

3. Dosen pembimbing

a. Nama : Ns. Yulifah Salistia Budi, M.Kep


b. NIDN :0716078502

Berdasarkan hasil bimbingan dari Ns. Yulifah Salistia Budi, M.Kep bimbingan
mengenai makalah “Komunikasi Terapeutik Melalui Media Elektronik
Telepon/SMS/WA/Email” prodi S1 Keperawatan sejak tanggal 23 Oktober 2021.

Banyuwangi, 23 Oktober 2021

Pembimbing Ketua kelompok

Ns. Yulifah Salistia Budi, M.Kep Dwi Intan Septyani


NIDN : 0716078502 NIM : 2020.02.013

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr. wb.

Puji syukur kamipanjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini, tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam kami curahkan kepada Nabi kita yaitu Muhammad SAW. yang membawa
kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang lebih baik, berlimpah ilmu
pengetahuan.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Promosi Kesehatan semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pembaca. Semoga
makalah yang kami buat ini dapat dipahami dengan mudah dan juga berguna, khususnya
pada kami selaku mahasiswi yang masih dalam proses belajar dan tentunya kepada
semua orang yang membaca. Kami mohon maaf atas segala kesalahan kata-kata yang
mungkin kurang berkenan, dan kembali lagi kami memohon kritik serta saran yang
membangun untuk perbaikan dimasa yang mendatang.
Wassalamualaikum wr.wb.

Banyuwangi, 23 oktober 2021

Tim Penyusun

iii
DAFRTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................

LEMBAR
PENGESAHAN............................................................................................................ii

KATA
PENGANTAR...............................................................................................................iii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................
................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
...............................................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................
...............................................................................................................................2

BAB II : ISI
2.1 Definisi komunikasi ................................................................................................
2.2 Tahap komunikasi elektronik......................................................................................
2.3 Jenis Komunikasi.................................................................................
24 Etika dan tata krama pada saat chating dan telepon ……………………………..
2.5 kelebihan dan kekurangan menggunakan komunikasi menggunakan media elektronik
………………………………………………
2.6 Contoh dialog terapeutik SBAR ................................................................................

BAB III : PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan prasayarat bagi kehidupan manusia. Sebelum


ditemukannya teknologi informasi yang canggih menjangkau jarak yang jauh dan
bersifat global. Teknologi informasi dan komunikasi pertama kali dalam sejarah
dimulai dengan tradisi media lisan berkomunikasi dengan cara verbal dan tulisan
pada daun-daun ataupun tanah liat. Periode ini disebut juga dengan periode history
awal, terjadi sejak 4000 tahun sebelum masehi era komunikasi tulisan ini dimulai
ketika bangsa sumeria mulai menulis dalam lembaran tanah liat. Pada tahun 2000
sebelum masehi bangsa Mesir Kuno menggunakan papirus untuk menyampaikan
pesan tertulis dan merekam informasi. Pada era bangsa Maya dan bangsa Cina
mengembangkan sistem tulisan mereka secara independen, bahkan di cina pada
tahun 1041 yaitu Pi Seng telah menemukan sejenis alat cetak buku yang sederhana
(Moerdiati,2012:29).

Pada periode perkembangan selanjutnya, tradisi media lisan kemudian


berkembang seiring dengan ditemukannya sejenis alat cetak buku. Sekitar tahun
1900 yang merupakan era awal masyarakat industri mulai memasuki tradisi baru
dalam teknologi informasi dan komunikasi. Berkembang dari tradisi media lisan,
informasi dan komunikasi kemudian dilakukan melalui paper-based communication.
Proses telekomunikasi dilakukan dengan mengandalkan individu-individu sebagai
pengantar pesan. Contohnya tukang pos, loper koran, kurir pribadi kalangan borjuis.
Produk dari paper-based information ini tidak lain adalah buku, koran, majalah, dll.
Proses informasi secara mekanik yang mengandalkan mesin-mesin lebih canggih
masih terbatas sampai dengan era awal abad 19 yang ditandai dengan penemuan
telephone dan juga telegraph untuk menyampaikan pesan. Kala itu telepon hanya
dinikmati oleh kalangan borjuis serta kebutuhan perusahaan, menggunakan kabel dan
memutar atau memencet tombol angka pada telepon.

Tradisi penyampaian komunikasi dan informasi kemudian berkembang seiring


dengan masyarakat yang berubah dari masyarakat industri menjadi masyarakat post
industri atau yang kemudian dikenal dengan sebutan masyarakat modern. Pada
pertengahan tahun 1950 arus globalisasi mulai menyebar pada masyarakat.
penyampaian informasi yang tadinya menggunakan jasa kurir ataupun tukang post
kemudian berkembang dimana penyampaiannya menggunakan gelombang
elektronik. Ini merupakan era kemunculan TV (hitam-putih), Radio, LP Records,
Amplifier. Kemunculan media informasi tersebut juga menandakan apa yang disebut
McLuhan sebagai “The Global Village” dimana informasi yang diberikan tidak lagi
terbatas dalam lingkup domestik saja, namun lebih global lagi.
Komunikasi merupakan komponen dasar dari hubungan antar manusia dan
meliputi pertukaran informasi, perasaan, pikiran dan perilaku antara dua orang atau
lebih. Komunikasi mempunyai dua tujuan, yaitu untuk pertukaran informasi dan
mempengaruhi orang lain. Menurut Thomas M. Scheidel (2015) mengemukakan
bahwa kita berkomunikasi terutama untuk menyatakan dan mendukung identitas diri,
untuk membangun kontak social dengan orang di sekitar kita, dan untuk
mempengaruhi orang lain untuk merasa berfikir, atau berperilaku seperti yang kita
inginkan. Namun menurut Scheidel tujuan dasar kita berkomunikasi adalah untuk
mengendalikan lingkungan fisik dan psikologis kita.
1
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan
antar manusia. Pada profesi keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna
karena merupakan metode utama dalammengimplementasikan proses keperawatan.
Pengalaman ilmu untuk menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan
kepedulian social yang besar (Abdalati, 1989). Untuk itu perawat memerlukan
kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup keterampilan intelektual,
teknikal dan interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring atau kasih sayang
dan cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak
hanya akan mudah menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, tetapi juga
mencegah terjadinya masalah legal, memberikan kepuasan professional dalam
pelayanan keperawatan, dan meningkatkan citra profesi keperawatan, serta citra
rumah sakit (Achir Yani, 1996). Akan tetapi, yang paling penting adalah
mengamalkan ilmunya untuk memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi komunikasi ?
2. Apa tahapan tahapan komunikasi terapeutik melalui media elektronik ?
3. Apa Jenis komunikasi yang digunakan dalam komunikasi menggunakan media
elektronik ?
4. Bagaimana Etika dan tata krama pada saat chating dan telepon ?
5. Apa kelebihan dan kekurangan menggunakan komunikasi menggunakan media
elektronik ?
6. Bagaimana contoh dialog komunikasi terapeutik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa definisi komunikasi
2. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam komunikasi terapeutik melalui media
elektronik
3. Untuk mengetahui Apa Jenis komunikasi yang digunakan dalam komunikasi
menggunakan media elektronik
4. Untuk mengetahui Bagaimana Etika dan tata krama pada saat chating dan telepon
5. Untuk mengetahui apa kelebihan dan kekurangan menggunakan komunikasi
menggunakan media elektronik
6. Untuk mengetahui contoh dialog komunikasi terapeutik

2
BAB II
ISI

2.1 Definisi Komunikasi


Komunikasi adalah istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang
bersumber dari kata komunis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna,
jadi komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan di terima oleh komunikan. Hovland mendefenisikan
proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan
rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain. (Mulyana, 2010:62).
Dalam komunikasi yang melibatkan dua orang, komunikasi berlangsung apabila
adanya kesamaan makna. sesuai dengan definisi tersebut pada dasarnya sesorang melakukan
komunikasi adalah untuk mencapai kesamaan makna antara manusia yang terlibat dalam
komunikasi yang terjadid, dimana kesepahaman yang ada dalam benak komunikator
(penyampai pesan) dengan komunikan (penerima pesan) mengenai pesan yang disampaikan
haruslah sama agar apa yang komunikator maksud juga dapat dipahami dengan baik oleh
komunikan sehingga komunikasi berjalan baik dan efektif (Effendy, 2005:9).

2.2 Tahapan Komunikasi


1. Tahap Pra Interaksi

Tahap ini disebut juga tahap apersepsi di mana perawat menggali lebih dahulu kemampuan
yang dimiliki sebelum kontak/berhubungan dengan klien termasuk kondisi kecemasan yang
menyelimuti diri perawat sehingga terdapatdua unsur yang perlu disiapkan dan dipelajari
pada tahap pra-interaksi yaitu unsur diri sendiri dan unsur dari klien.

2. Tahap orientasi

Tahap ini adalah tahap interaksi difokuskan pada masalah yang utama atau prioritas utama
agar komunikasi tidak banyakyang menyimpang dari kontekstual, tidak berlarut-larut, serta
dilangsungkan ditempat representatif atau tempat yang nyaman.

3. Tahap Kerja

Tahap ini merupakan inti dari keseluruhan proses komunikasi terapeutik. Tahap ini
perawatbekerja sama dengan pasien untuk menghadapi masalah yang dihadapi pasien. Tahap
kerja ini berhubungan dengan rencana pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan oleh
perawat untuk pasien.

4. Tahap Terminasi

Tahap terminasi ini dibagi menjadi dua yaitu terminasi sementara dan terminasi akhir. Dalam
tahap ini terjadi adanya evaluasi, tindak lanjut terhadap interaksi, lalu perawat dan pasien
membuat kontrak kesepakatan untuk melakukan pertemuan selanjutnya.

2.3 Jenis Komunikasi


1. Tertulis
Komunikasi tertulis adalah tindakan menulis, mengetik atau mencetak simbol seperti
huruf dan angka untuk menyampaikan informasi. Ini membantu karena memberikan
catatan informasi untuk referensi. Menulis biasanya digunakan untuk berbagi
3
informasi melalui buku, pamflet, blog, surat, memo dan lainnya. Email dan obrolan
adalah bentuk komunikasi tertulis yang umum di tempat kerja.
2. Visual
Komunikasi visual adalah tindakan menggunakan foto, seni, gambar, sketsa, bagan,
dan grafik untuk menyampaikan informasi. Visual sering digunakan sebagai bantuan
selama presentasi untuk memberikan konteks yang membantu di samping komunikasi
tertulis dan / atau verbal. Karena orang memiliki gaya belajar yang berbeda,
komunikasi visual mungkin lebih membantu bagi beberapa orang untuk
mengkonsumsi ide dan informasi.

2.4 Etika dan tata krama pada saat chating dan telepon
A. Etika dan tata krama pada saat chating
a. Dimulai dengan sapaan yang sopan.
Dalam mengirim pesan pada dokter atau rekan sejawat, seharusnya dimulai
dengankalimat sapaan yang sopan. Kebanyakan dari kita lupa untuk mengirim
sapaan yangsopan kepada dokter dan teman sejawat dengan mereka terlihat sangat
ramah, gaul dansangat dekat dengan kita. Sebaiknya dari sekarang anda harus
merubah sikap itu dancobalah untuk memberi ucapan sapaan yang sopan.
b. Memperkenalkan diri
Jangan terlalu merasa kenal dengan para dokter atau atasan. Mereka memiliki
banyak rekan kerja ataupun bawahan, sehingga belum tentu mereka mengenali
anda apalagi nomor telpon anda. Dan gunakan Bahasa yang sopan saat
memperkenalkan diri
c. Menjelaskan maksud dan tujuan
Sebaiknya dalam menjelaskan tujuan harus dibuat dengan kata-kata yang jelas
dan tidak bertele-tele. Dan pastikan isi pesan tidak menggambarkan anda berkata
memerintah, jika dalam pesan anda mengajak bertemu, usahakan menanyakan jam
dan tempat yang dapat dijanjikan
d. Akhiri dengan ucapan terima kasih
Jangan lupa ucapan terima kasih pada akhir pesan, meskipun tampak sepele,
namun itu menandakan anda sangat menghargai penerima pesan
B. Etika dan tata krama pada saat telepon
a. yang boleh
 angkat telpon yang penting dan bicara seperlunya terutama saat anda
bekerja
 matikan fungsi suara atau gunakan nada getar dalam ruangan yang banyak
berisi orang
 menjaga sopan santun dengan orang didekat anda
 gunakan ruang public saat anda sedang menelpon
b. yang tidak boleh
 berbicara keras-keras
 jangan gunakan nada dering mengganggu
 jika tidak perlu hindari mengangkat telpon saat berkendara
 jangan melakukan pembicaraan bersifat emosional didepan umum
Tata cara menelpon dan menerima telpon dengan baik dan tepat
A. Tata cara menelepon
 Siapkan nomor yang akan dihubungi
 Tekan nomor yang dituju jika tersambung dan pihak yang dituju sudah
menerima lalu ucapkan salam, sebelum mengutarakan maksud dan tujuan
 Sebutkan identitas dengan jelas lalu kemukakan tujuan anda

4
 Setelah selesai berikan kesan ramah dan ucapkan terima kasih dan salam
penutup
B. Tata cara menerima telepon
 Menyiapkan kertas dan alat tulis (jika perlu)
 Jangan membiarkan telepon masuk berdering lebih dari 3 kali
 Bicara dengan nada yang enak didengar (tidak mara-marah)
 Simak semua pembicaraan dengan seksama dan penuh perhatian, jangan
memotong pembicaraan
 Apabila ada pesan catatlah(jika anda pelupa)
 Akhiri percakapan dengan ucapan terima dan salam, biarkan penelopon
menutup percakapan terlebih dahulu

2.5 kekurangan dan kelebihan komunikasi dengan media elektronik


Kelebihan Komunikasi Daring :
 Lebih Cepat.
 Menciptakan Lapangan Pekerjaan.
 Perbaikan Sektor Pendidikan.
 Teknologi digital menawarkan biaya lebih rendah, keandalan (reliability) yang lebih
baik, pemakaian ruang yang lebih kecil, serta konsumen daya yang rendah.
 Alat-alat pada teknologi digital lebih stabil, praktis, dan memiliki daya tahan yang
lama dalam pemakaiannya
 Teknologi digital membuat kualitas komunikasi tidak tergantung pada jarak.
Kelemahan Komunikasi Daring :
 Kehilangan Privasy atau Data Pribadi.
 Berkurangnya Kesadaran Berbudaya.
 Menyita Konsentrasi.
 Tidak mewakili Emosi Pengguna. Pengguna terbatas untuk berekspresi
 Memerlukan perangkat tertentu
 Kesalahan Ketika Digitalisasi
 Dominasi Dunia Oleh Teknologi Analog
 Investasi Public
 Rangkaian Elektronika Lebih Rumit atau Kompleks

5
2.6 Contoh dialog komunikasi TELEPON

Perawat : Assalamualaikum, mohon maaf menganggu waktunya. Apakah benar ini


dengan dokter Zahara ?
Dokter : Waalaikumsalam iya benar
Perawat :Saya perawat Nur aisah dari ruang Mawar RS Seiya Sekata ingin melaporkan
keadaan pasien yang bernama Tn.Panji umur 42 tahun, tanggal masuk 28 November
2019sudah 3 hari perawatan, DPJP : dr.Zahara Nila Kandi, SpPD, diagnosa medis : Post
OperasiApendiksitis. Nyeri tetap ada selama dirawat dibagian bekas operasi pasien
terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit, kesadaran composmentis. Hasil laboratorium
terbaru : Hb 9 mg/dl,albumin 15, ureum 237 mg/dl.
Dokter : Iya sus, ada apa ?
Perawat : Tn. Panji, merasakan nyeri berat pada bekas operasinya dikarenakan pasien
mengkonsumsi makanan pedas ketika makan malam semalam. Saya sudah
menganjurkan pasien latihan tarik nafas untuk mengurangi rasa nyerinya dan saya
berikan analgesik.
Dokter : Nah, tolong terapi latihan tarik nafas diteruskan ya sus. Berikan juga
obatantiemetik parenteral untuk mengurangi rasa nyeri di bekas operasi bapak tersebut.
Perawat : Baik dok, saya ulangi rekomendasi dari dokter. Latihan tarik nafas diteruskan
dan berikan obat antiemetik parentl untuk mengurangi rasa nyeri.
Dokter : Ya sus, benar
Perawat : Baik dokter terimakasih atas waktunya, asalamualaikum.
Dokter : Waalaikumsalam.

6
BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Komunikasi adalah istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang
bersumber dari kata komunis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna,
jadi komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang
disampaikan oleh komunikator dan di terima oleh komunikan. Ada 2 jenis komunikasi yang
bisa digunakan dalam komunikasi menggunakan media elektronik yaitu tertulis dan visual.
Dan ada beberapa etika yang harus dilakukan saat chating dan telepon, juga ada tata krama
dalam menelpon dan menerima telepon Lalu komunikasi terapeutik memiliki tahapan –
tahapan dalam berkomunikasi, diantaranya yaitu :
- Tahap pre interaksi
- Tahap orientasi
- Tahap kerja
- Tahap terminasi

Ada kelebihan dan kekurangan dalam komunikasi menggunakan media elektronik bebarapa
diantaranya :
Kelebihan :
• Lebih Cepat.
• Menciptakan Lapangan Pekerjaan.
• Perbaikan Sektor Pendidikan.
Kekurangan :
• Kehilangan Privasy atau Data Pribadi.
• Berkurangnya Kesadaran Berbudaya.
• Menyita Konsentrasi.
• Tidak mewakili Emosi Pengguna. Pengguna terbatas untuk berekspresi

7
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.radenfatah.ac.id/4595/5/BAB%20II.pdf

https://media.neliti.com/media/publications/114790-EN-komunikasi-terapeutik-
perawat-dalam-pros.pdf

http://eprints.umm.ac.id/49036/4/BAB%20II.pdf

https://kbbi.web.id/kasus

https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/coronavirus-disease-2019-
covid-19/definisi-kasus

https://www.scribd.com/document/428497872/Komunikasi-terapeutik

https://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/38067/1/13730026_BAB%20I%2C%20BAB%20IV
%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA%2C%20LAMPIRAN.pdf

http://eprints.umm.ac.id/67276/3/BAB%20II%20.pdf

http://eprints.umm.ac.id/28154/2/jiptummpp-gdl-wirandaazz-29321-2-babi.pdf

http://eprints.ums.ac.id/43913/3/BAB%20I.pdf

https://binus.ac.id/malang/2018/07/perkembangan-teknologi-informasi-tradisi-media-
lisan-cetak-era-first-age-media-second-age-media-era-digital/

https://fisipol.uma.ac.id/4-jenis-komunikasi/

8
9

Anda mungkin juga menyukai