Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Maksud.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................. 2
BAB II PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
2.1 Gambaran Perusahaan.......................................................................... 3
2.1.1Identitas Perusahaan................................................................... 3
2.1.2 Pemanfaatan Lahan................................................................... 4
2.1.3 Room Night / Occupancy Rate.................................................. 5
2.1.4 Hasil Uji / Pemantauan.............................................................. 5
2.1.5 Peralatan Mesin…...................................................................... 6
2.1.6 Penggunaan Air PDAM & Air Tanah........................................ 7
2.1.7 Penggunaan Tenaga Kerja ......................................................... 7
2.2 Pengertian Air Limbah ..................................................................... 8
2.3 Sumber Air Bersih ............................................................................ 9
2.4 Standar Kualitas Air Bersih............................................................... 10
2.5 Jenis Air Tanah..................................................................................` 12
2.6 Sumber Air yang digunakan di HSPM.............................................. 12
2.7 Spesifikasi Depwell di HSPM........................................................... 13
2.8 Sistem Instalasi Air Bersih di HSPM................................................ 13
2.9 Sistem Air Depwell dan PDAM di HSPM........................................ 14
BAB 3 KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 15
3.2 Rencana Tindak Lanjut...................................................................... 15
3.3 Lampiran............................................................................................ 16

ii
KATA PENGANTAR

Hotel Santika Premiere Malang adalah salah satu anak perusahaan dari PT.

Grahawita Santika, yang telah berdiri sejak tahun 2004. Sesuai dengan misi Hotel

Santika yakni “ menciptakan nilai lebih bagi stake holders dengan menyajikan

produk bermutu disertai pelayanan profesional yang ramah dalam mewujudkan

sentuhan Indonesia sebagai citra Santika”, maka adalah sebuah prioritas untuk

memberikan nilai lebih bagi stake holders; yang salah satunya adalah pemerintah,

terkhusus pemerintah daerah Kota Malang. Sumbangsih ini berupa upaya

pengendalian Air bersih ABT yang diakibatkan oleh operasional hotel. Begitu

pula dengan pemantauan lingkungan sekitar hotel, sehingga dampak negatif yang

akan timbul dapat diminimalkan.

Disusun Oleh,

Manaser Pasaribu
Chief Engineering HSPM

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat penting, tidak
saja diperlukan oleh semua makhluk hidup, tetapi juga diperlukan bagi proses-
proses geologi. Air disamping sebagai agen atau media yang mempunyai sifat- sifat
kimiawi yang beragam sangat diperlukan terutama sebagai media dalam proses
geologi seperti proses pelapukan, erosi, transportasi, dan pengendapan material
bumi. Distribusi air di bumi dengan konsentransi terbesar berada dilautan,
merupakan air yang berada dilapisan hidrosfer sebagai air besar (fresh-water)
tersebar di atmosfer, kutub-kutub bumi sebagai gunung-gunung es dan didaratan
baik yang ada di permukaan maupun bawah permukaan bumi.
Apabila air yang berada di atmosfer mengalami presipitasi maka uap air
akan berubah menjadi partikel-partikel air yang pada gilirannya jatuh kembali ke
bumi sebagai air hujan atau sebagai salju. Air yang turun di daratan akan
berinteraksi dengan material kulit bumi dan dapat terjadi beberapa kemungkinan
antara lain infiltrasi masuk kedalam (pori-pori tanah), pori-pori batuan sebagai air
tanah dangkal dan air tanah dalam (shallow water and deep water), mengalir di
permukaan tanah sebagai air permukaan (surface runoff/ run of water), masuk ke
dalam saluran-saluran sungai dan pada akhinya mengalir masuk kembali ke laut
Sumber air yang digunakan Hotel Santika Premiere Malang di dalam
menjalankan operasional ada dua yaitu Air PDAM dan Air DEPWEL. Kedalaman
air tanah yang digunakan di Hotel Santika Premiere Malang ± 180 meter dengan
kapasitas pompa ±12m3/jam dan berlokasi didepan area.

1.2 Maksud Pembuatan Laporan

Maksud dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah

a) Sebagai basis sumber informasi / data serta pedoman berbagai pihak terkait dalam
pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan Air Bersih ABT

b) Sebagai acuan /deteksi dini guna pencegahan dan meminimalkan dampak negatif
serta memaksimalkan dampak positif.

1
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan

Tujuan dari pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini adalah:


a)Untuk mengimplementasikan arahan pengelolaan dan pemantauan tentang Air
Bersih ABT Hotel Santika Premiere Malang

c) Memberikan kemudahan dalam Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Air Bersih


ABT dari dampak penting yang dihasilkan oleh Hotel Santika Premiere Malang

2
BAB II
PELAKSANAAN DAN EVALUASI PENGELOLAAN

UDARA AMBIEN DAN GENSET

2.1 Gambaran Umum Perusahaan

Berikut data administrasi perusahaan meliputi, luas bangunan, pemanfaatan ruang,

penggunaan energi, penggunaan air, jumlah MCK, jumlah IPAL, kapasitas

produksi, bahan baku produksi, mesin dan peralatan produksi, jumlah karyawan

serta pendukung lainnya.

2.1.1 Identitas Perusahaan

a. Nama kegiatan/usaha : Hotel Santika Premiere Malang

b. Jenis kegiatan/usaha : Jasa Akomodasi Penyediaan Layanan &


Kamar (HOTEL)

c. Alamat perusahaan/kegiatan : Jl. Letjen Sutoyo No.79 Lowokwaru,


Kec.Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur

d. Nomor telepon & Fax : Telp : (0341) 405405 Fax : (0341) 405500

e. Penanggung Jawab : Sang N Gunarta

f. Jabatan : General Manager

g. Alamat : Jl. Letjen Sutoyo No.79 Lowokwaru,

Kec.Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur

h. Nomor telepon : Telp : (0341) 405405 Fax : (0341) 405500

3
2.1.2 Pemanfaatan Lahan

a. Status Lahan : Hak Guna Bagunan

b. Sertifikat Tanah : Ada, No:308 Tahun 2000

c. Luas Total Bangunan Utama : ± 14.036 m²

d. Luas Total Area : ± 6.088 m²

e. Ruang Terbuka Hijau : ± 7.948 m²

f. Jumlah Lantai Bangunan : Tujuh Lantai terdiri dari Basement, Lantai 1,


Lantai 2, Lantai 3, Lantai 5,lantai 6, & Roof
top

g. Jumlah Kamar /Ruang :  63 Kamar Deluxe Room

Oprasional Hotel  24 Kamar Premiere Room

 6 Kamar Premiere Pool Access

 14 Kamar Family Room Premiere

 4 Kamar Executive Suite

 1 Ballroom

 1 Restaurant

 1 Bar

 4 Meeting Room

h. Jumlah Bed :  102 Twin Bed

 45 King Bed

 30 Queen Bed

 10 Extra Bed

i. Luas Lahan Parkir Basement : ± 3000 m² (100 mobil)

j. Luas Lahan Parkir Lobby : ±150 m² ( 6 mobil / 2 bus / 50 sepeda motor)

4
2.1.3 Room Night / Occupancy Rate Persemester

Bulan &Tahun Room Night Occupancy


No.
Rate
1. JULI 2018 3149 92.08%

2. AGUSTUS 2018 3032 88.50%

3. SEPTEMBER 2018 2789 84.77%

4 OKTOBER 2018 2984 87.84%

5 NOVEMBER 2018 3069 92.22%

3. DESEMBER 2018 3274 95.49 %

Ket : Occupancy Rate = Room Night : Room Available X 100%

2.1.4 Hasil Uji / Pemantauan

Hasil uji Ambien *Lampirkan

Hasil uji Genset *Lampirkan

Berikut hasil pengetesan di kamar maupun publik area, dengan menggunakan


multifunction enviromental thermometer:
1)Hasil pengetesan tingkat kebisingan suara di kamar – kamar :

No Tipe Kamar Living Room Bed Room


1 Premiere King (#106) 49,0 dB (lt.Bawah) 47,3 dB (lt. Atas)
2 Premiere King (#209) 49,4 dB (lt.Bawah) 48,9 dB (lt. Atas)
3 Premiere King (#511) 49,4 dB (lt.Bawah) 48,3 dB (lt. Atas)

5
2) Hasil pengetesan tingkat pencahayaan (lumen) di kamar maupun publik area:

No Room/Public Area Keterangan


1 Premiere King (#106) 28.8 lux (living room) 44.6 lux (bed room)
2 Premiere King (#209) 26.1 lux (living room) 46.4 lux (bed room)
3 Premiere King (#511) 24.1 lux (living room) 42.3 lux (bed room)

3)Hasil pengetesan tingkat humidity / kelembapan di kamar – kamar

No Tipe Kamar Living Room Bed Room


1 Suite Room (#517) 70,5 68,1
2 President suite (#617) 67,0 67,4
3 Premiere Room (#308) 51,6
4 Deluxe Room (#206) 73 %
5 Family Room (#607) 67.0 % (bawah)
66.7% (atas)
2.1.5 Peralatan/Mesin

Energi Jenis Dampak/


No Jenis Alat Jumlah
Penggerak Cemaran

1. Generator Genset 2 Solar Bising / Asap

2. Boiler Air Panas 2 Listrik & Solar Asap

3. Mesin Cuci 2 Listrik Air kotor/detergen

4. Pompa Hydrant 1 Listrik & Solar Bising

No Sumber Listrik Kapasitas Terpasang Keterangan

1 PLN 865 KVA Sumber Utama

2 Genset 800 KVA Cadangan

6
2.1.6 Penggunaan Air PDAM & Air Tanah

Bulan Room Night Event Meter PDAM Meter Air


(M3) Tanah(M3)
JULI 3149 43 32 5332
AGUSTUS 3032 32 0 5864
SEPTEMBER 2789 18 59 3910
2984
OKTOBER 40 518 4222
3069
NOVEMBER 66 0 5774

DESEMBER 3274 34 0 6371

2.1.7 Penggunaan Tenaga Kerja

NO Departemen Jumlah Tenaga Kerja

1 Administrasi &
General Dept 1 Orang

2
Sales & Marketing 7 Orang

3 HRD & Security


Dept 12 Orang

4
Front Office Dept 11 Orang

5 Food And
Beverage Service 13 Orang

6 Food And
Beverage Product 13 Orang

7
Engineering 11 Orang
8
Housekeeping 14 Orang
9
Accounting 12 Orang
94 yang Tenaga
TOTAL TENAGA KERJA kerja

7
2.2 Pengertian Air Bersih
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang
dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan
kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan dapat diminum apabila dimasak.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun


2005 Tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, didapat beberapa
pengertian mengenai :

1. Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah
dan/atau air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk
air minum.
2. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan
atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung diminum.
3. Air limbah adalah air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja
manusia dari lingkungan permukiman.
4. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat,
bersih, dan produktif.
5. Sistem Penyediaan Air Minum yang selanjutnya disebut SPAM merupakan
satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan non fisik dari prasarana dan sarana air
minum.
6. Pengembangan SPAM adalah kegiatan yang bertujuan membangun,
memperluas dan/atau meningkatkan sistemfisik (teknik) dan non fisik
(kelembagaan, manajemen,keuangan, peran masyarakat, dan hukum) dalam
kesatuan yang utuh untuk melaksanakan penyediaan air minum kepada
masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.

8
7. Penyelenggaraan pengembangan SPAM adalah kegiatan merencanakan,
melaksanakan konstruksi, mengelola, memelihara, merehabilitasi, memantau,
dan/atau mengevaluasi sistem fisik (teknik) dan non fisik penyediaan air
minum.
8. Penyelenggara pengembangan SPAM yang selanjutnya disebut Penyelenggara
adalah badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah, koperasi, badan
usaha swasta, dan/atau kelompok masyarakat yang melakukan
penyelenggaraan pengembangan sistem penyediaan air minum.

2.3 Sumber Air Bersih


Berdasarkan petunjuk Program Pembangunan Prasarana Kota Terpadu perihal
Pedoman Perencanaan dan Desain Teknis Sektor Air Bersih, disebutkan bahwa
sumber air baku yang perlu diolah terlebih dahulu adalah:

1. Mata air, Yaitu sumber air yang berada di atas permukaan tanah. Debitnya
sulit untuk diduga, kecuali jika dilakukan penelitian dalam jangka beberapa
lama.
2. Sumur dangkal (shallow wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya kurang dari 40 meter.
3. Sumur dalam (deep wells), Yaitu sumber air hasil penggalian ataupun
pengeboran yang kedalamannya lebih dari 40 meter.
4. Sungai, Yaitu saluran pengaliran air yang terbentuk mulai dari hulu di daerah
pegunungan/tinggi sampai bermuara di laut/danau. Secara umum air baku
yang didapat dari sungai harus diolah terlebih dahulu, karena kemungkinan
untuk tercemar polutan sangat besar.
5. Danau dan Penampung Air (lake and reservoir), Yaitu unit penampung air
dalam jumlah tertentu yang airnya berasal dari aliran sungai maupun
tampungan dari air hujan.
Sumber-sumber air yang ada dapat dimanfaatkan untuk keperluan air minum
adalah (Budi D. Sinulingga, Pembangunan Kota Tinjauan Regional dan Lokal,
1999):

1. Air hujan. Biasanya sebelum jatuh ke permukaan bumi akan mengalami


pencemaran sehingga tidak memenuhi syarat apabila langsung diminum.

9
2. Air permukaan tanah (surface water). Yaitu rawa, sungai, danau yang tidak
dapat diminum sebelum melalui pengolahan karena mudah tercemar.
3. Air dalam tanah (ground water). Yang terdiri dari air sumur dangkal dan
air sumur dalam. Air sumur dangkal dianggap belum memenuhi syarat untuk
diminum karena mudah tercemar. Sumber air tanah ini dapat dengan mudah
dijumpai seperti yang terdapat pada sumur gali penduduk, sebagai hasil budidaya
manusia. Keterdapatan sumber air tanah ini sangat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti topografi, batuan, dan curah hujan yang jatuh di permukaan tanah.
Kedudukan muka air tanah mengikuti bentuk topografi, muka air tanah akan
dalam di daerah yang bertopografi tinggi dan dangkal di daerah yang bertopografi
rendah.
Di lain pihak sumur dalam yang sudah mengalami perjalanan panjang adalah
air yang jauh lebih murni, dan pada umumnya dapat langsung diminum, namun
memerlukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan kualitasnya.
Keburukan dari pemakaian sumur dalam ini adalah apabila diambil terlalu banyak
akan menimbulkan intrusi air asin dan air laut yang membuat sumber air jadi asin,
biasanya daerah-daerah sekitar pantai.

1. Mata air (spring water). Sumber air untuk penyediaan air minum berdasarkan
kualitasnya dapat dibedakan atas:
A. Sumber yang bebas dari pengotoran (pollution).
B. Sumber yang mengalami pemurniaan alamiah (natural purification).
C. Sumber yang mendapatkan proteksi dengan pengolahan buatan (artificial
treatment).

2.4 Standar Kualitas Air Baku


Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan zat-
zat yang alamiah dan buatan manusia. Untuk menggarap air alam, meningkatkan
mutunya sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu kotoran dan
kontaminan yang terlarut di dalamnya. Pada umumnya kadar kotoran tersebut
tidak begitu besar.

Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih,
maka dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di

10
Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan
Menteri Kesehatan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang
Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri
Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar baku mutu air dibagi dalam tiga
bagian yaitu:

1. Persyaratan kualitas air untuk air minum.


2. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.
3. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah beroperasi.
Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka kualitas
air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:

1. Syarat fisik, antara lain:


A. Air harus bersih dan tidak keruh.
B. Tidak berwarna
C. Tidak berasa
D. Tidak berbau
E. Suhu antara 10 -25  C (sejuk)
o  o

F. Syarat kimiawi, antara lain:


i. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.
ii. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
iii. Cukup yodium.
iv. pH air antara 6,5 – 9,2.
v. Syarat bakteriologi, antara lain:
Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan
bakteri patogen penyebab penyakit.

Pada umumnya kualitas air baku akan menentukan besar kecilnya investasi
instalasi penjernihan air dan biaya operasi serta pemeliharaannya. Sehingga
semakin jelek kualitas air semakin berat beban masyarakat untuk membayar harga
jual air bersih.

11
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Men.Kes/Per/VII/1977, penyediaan air harus memenuhi kuantitas dan
kualitas, yaitu:
1. Aman dan higienis.
2. Baik dan layak minum.
3. Tersedia dalam jumlah yang cukup.
4. Harganya relatif murah atau terjangkau oleh sebagian besar masyarakat.
Mengenai parameter kualitas air baku, Depkes RI telah menerbitkan standar
kualitas air bersih tahun 1977 (Ryadi Slamet, 1984:122). Dalam peraturan tersebut
standar air bersih dapat dibedakan menjadi tiga kategori (Menkes No. 173/per/VII
tanggal 3 Agustus 1977) :

1. Kelas A. Air yang dipergunakan sebagai air baku untuk keperluan air minum.
2. Kelas B. Air yang dipergunakan untuk mandi umum, pertanian dan air yang
terlebih dahulu dimasak.
3. Kelas C. Air yang dipergunakan untuk perikanan darat.

2.5 JENIS AIR TANAH


1) Air Tanah Freatik
merupakan air tanah dangkal, contohnya air sumur yang terletak di antara air
permukaan dan lapisan kedap air (impermeable).
2) Air Tanah Dalam (Artesis)
meruapakan air tanah dalam, terletak di antara lapisan akuifer dengan lapisan
batuan kedap air (akuifer terkekang).
3)Air Tanah Meteorit (Vados)
merupakan air tanah yang berasal dari proses presipitasi (hujan) dari awan
yang mengalami kondensasi bercampur debu meteorit.
4)Air Tanah Baru (Juvenil)
merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam bumi karena intrusi magma.
air tanah juvenil ditemukan dalam bentuk air panas (geyser).
5)Air Konat
merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba sehingga sering

copypaste dari fuat cepat disebut fosil water.

12
2.6 Sumber Air yang digunakan di Hotel Santika Premiere
Malang
 Air Depwell
 Air PDAM

2.7 Spesifikasi Depwell di Hotel Santika Premiere Malang


• Jenis pompa : Submersible Pump
• Merk POMPA : LOWARA
• Motor pompa : Franklin
• Type : 16 GS 40
• Daya : 4.0 KW, 3x380 V
• Kapasitas : - 3.50lt/dt, Head 60m
- 4.00lt/dt, Head 52m
- 5.00lt/dt, Head 42m
• Pipa Naik Pompa : 2”
• Panjang pompa + motor : 1,938m
• Berat : 39.7 kg
• deepwell kedalaman air bawah tanah yang digunakan ± 180 meter dengan
kapasitas pompa ± 12m3/jam
2.8 Sistem Instalasi Air Bersih di Hotel Santika Premiere
Malang
Sistem Instalasi Air bersih
Air dari Deepwell atau PDAM ditampung terlebih dahulu pada
penampungan air (intermediete) tank dengan voume ± 30 m3.
Kemudian melalui proses penyaringan sand filter dan karbon filter di
tampung ke Ground Water Tank, dan kemudian dikirim ke tandon air yang
ada di atas yaitu ROOF TANK setelah disimpan di Roof Tank kemudian
didistribusikan ke kamar-kamar, kitchen, dan laundry.

13
2.9 Proses Air Depwell dan PDAM di Hotel Santika Premiere
Malang
Depwell & PDAM
TANDON AIR

GROUND
INTERMADIATE FILTER FILTER WATER TANK
( GWT)

KAMAR – KAMAR
KITCHEN
LAUNDRY

14
BAB III

KESIMPULAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT

3.1 Kesimpulan

 Hasil Air Bersih ABT Hotel Santika Premiere Malang, sudah sesuai dengan
standard baku mutu yang telah ditetapkan.

3.2 Rencana Tindak Lanjut

Pada bulan Maret 2019 akan dilakukan pengambilan sample Air ABT oleh Jasa

Tirta

15
LAMPIRAN
* Daily check list Pemakaian Air Depwell

* Surat Izin Tanah Pengairan

* Surat Izin Pengambilan Air Tanah SIPA Perpanjangan

sumur BOR ke-1

* Hasil Uji Air berih ABT oleh Jasa Tirta

* Hasil Uji Air berih PDAM oleh Jasa Tirta

* Hasil Uji Air Kolam Renang oleh Jasa Tirta

16

Anda mungkin juga menyukai