DIAGNOSTIK KOMUNITAS
PROGRAM KESEHATAN GIGI DAN MULUT
Disusun Oleh :
Kelompok Puskesmas
Gayamsari
Muhamad Taufik Noor Dianzyah J3A018016
Yogi Nanda Kharismawan J3A018018
M Ghozy El Yusa J3A018019
Ayu Puji Lestari J3A018027
Septi Duvasti Kurnia J3A018029
i
HALAMAN PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................v
DAFTAR TABEL........................................................................................................vi
BAB I.............................................................................................................................1
A. PENYAJIAN DATA..........................................................................................1
1. Demografi.......................................................................................................1
2. Situasi Derajat Kesehatan...............................................................................6
3. Status Gizi Bayi Dan Balita.........................................................................10
4. Morbiditas.....................................................................................................15
B. PRIORITAS MASALAH.................................................................................17
1. Identifikasi Masalah......................................................................................20
2. Kajian Teori..................................................................................................20
3. Indepth Interview..........................................................................................25
4. Hasil Observasi Lapangan............................................................................27
C. PENGOLAHAN DATA...................................................................................27
1. Penyebab Masalah........................................................................................27
2. Prioritas Penyebab Masalah..........................................................................29
D. PENGKAJIAN DATA.....................................................................................30
BAB II.........................................................................................................................31
A. PENENTUAN PRIORITAS PROGRAM KESGILUT...................................31
1. Alternatif Pemecahan Masalah.....................................................................31
2. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah.......................................................35
B. RENCANA PROGRAM KESGILUT.............................................................36
iii
BAB III........................................................................................................................38
A. PELAKSANAAN PROGRAM KESGILUT...................................................38
B. EVALUASI PROGRAM KESGILUT.............................................................39
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................40
LAMPIRAN................................................................................................................41
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
A. PENYAJIAN DATA
1. Demografi
1
Gambar 1.1 Batas Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari
2
jiwa/km2 dan yang terendah adalah Kelurahan Sambirejo 9.773 jiwa/ km2.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pandeanlamp
4 0,98 15.549 7.517 7.760 15.277 4.290 11 102
er
TOTAL
5,03 14,732 36.732 37.222 73.954 20.713 61 436
KECAMATAN
3
Tabel 1.2 Kependudukan di Wilayah Kecamatan Gayamsari Berdasarkan
umur tahun 2019
0-4 5.149
5-9 6.178
10-14 5.875
15-19 6.003
20-24 5.538
25-29 5.708
30-34 5.678
35-39 6.656
40-44 5.844
45-49 5.229
50-54 4.724
55-59 4.120
60-64 3.067
65-69 1.784
70-74 996
≥75 1.405
>= 75
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
-4.000 -2.000 0 2.000 4.000
wanitapria
4
Akademi/DiploDiploma Strata II; Strata III; Tidak/belum
ma III/Sarjana IV/Strata I; 204; 1% 8; 0% Sekolah; 360; Belum Tamat
Muda; 671; 3% 1.981; 9% 2% SD/Sederajat;
Diploma I/II; 57; 0% 4.958; 22%
SLTA/Sederajat
; 8.349; 37% SLTP/Sederajat
; 4.479; 20%
Tamat
SD/Sederajat; 1.353; 6%
Islam; 66.976;
91%
5
Karyawan Honorer Buruh Harian
0% buruh 10%lepas 1G%uru / Dosen kesehatan 0% 1%
Karyawan Pedagang 2%
BUMWNi/rBasUwMaDsta0%12%
Karyawan Swasta
60%
Lainnya 1%
Belum/Tidak Bekerja 2%
Mengurus Rumah
Tangga 9%
Pekebun / Pelajar/Mahasisw a 1%
Perikanan 0% Kepolisian RI 1%
6
a. Umur Harapan Hidup
79,1179,1179,1179,1379,1579,17
7
kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
AKI juga dapat digunakan dalam pemantauan kematian terkait
dengan kehamilan. Indikator ini dipengaruhi status kesehatan secara
umum, pendidikan dan pelayanan selama kehamilan dan
melahirkan. Sensitivitas AKI terhadap perbaikan pelayanan
kesehatan menjadikannya indikator keberhasilan pembangunan
sektor kesehatan.
Kematian ibu di wilayah Puskesmas Gayamsari pada tahun 2015
terdapat 2 kasus, pada tahun 2016 terdapat 1 kasus, tahun 2017
terdapat 3 kasus, tahun 2018 terdapat 3 kasus, dan tahun 2019
terdapat 1 kasus kematia. Walaupun Puskesmas Gayamsari
melakukan berbagai upaya untuk mencegah kematian ibu terus
dilakukan dengan berbagai kegiatan yaitu : pendataan dan
penjaringan ibu hamil dan ibu nifas, pendampingan ibu hamil dan
ibu nifas bersama kader, peningkatan jejaring kesehatan,
meningkatkan sosialisasi dan koordinasi, dan kelas ibu hamil,
senam hamil, serta melakukan Pemantauan Wilayah setempat.
GAMBARAN JUMLAH KEMATIAN BAYI, IBU DAN BALITA DI GAYAMSARI TAHUN 2015-2019
15
10
5
0
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kematian Bayi 11 15 13 0 1
Jumlah Lahir Mati 0 4 5 0 0
Jumlah Kematian Balita 1 2 4 0 1
Jumlah Kematian Ibu 2 1 3 3 1
Gambar 1.7 Jumlah Kematian Bayi, Balita dan Ibu di Puskesmas Gayamsari
8
2) Angka Kematian Bayi (AKB)
Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi
yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian. Angka
kematian bayi merupakan salah satu Indikator dari tujuan MDG’s
2015 yang ke 4.
4
2
0
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kematian Bayi11 15 13 0 1
9
Angka Kematian Balita (AKBa) adalah jumlah anak yang
meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. AKBa merepresentasikan risiko
terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum umur 5
tahun. Berdasarkan data kasus kematian Anak Balita, jumlah
Kematian Balita di wilayah Puskesmas Gayamsari tahun 2019 adalah
sebanyak 1 kasus dari 3768 kelahiran hidup, sehingga didapatkan
Angka Kematian Balita (AKABA) sebesar 0,26 per 1.000 KH . Jika
dibandingkan dengan target MDGs yang menetapkan bahwa AKBa
tahun 2015 di bawah 32 per 1.000 KH, maka AKBa Puskesmas
Gayamsari dari tahun 2015-2019 telah mencapai target dan juga
dibawah capaian AKBa Kota Semarang tahun 2016 (15,75 per 1.000
KH). Angka Kematian Balita di Puskesmas Gayamsari tahun 2015-2019
100%
80%
60%
40%
20%
Axis
0%
1
970%
8
650%
430%
210%
0%
Gayam Pande Sambir Siwala Sawah Kaliga Tamba
sari an ejo n Besar we krejo
Lampe
r
2015 66% 76% 72% 77% 73% 69% 70%
2016 66% 75% 79% 79% 75% 75% 79%
2017 68% 78% 79% 81% 74% 76% 79%
2018 69% 78% 78% 80% 76% 76% 80%
2019 71% 76% 78% 81% 76% 78% 80%
D/S
TARGETTOTAL
100
872 8745 8706 8747 77
1
DATA D/S PUSKESMAS GAYAMSARI
970%
8
650%
430%
Axis
210%
0%
Pandea
Gayams Sambi Sawah Kaligaw Tambak
nlampe r
ari rejoSiwalan Besar erejo
76%
201566% 75% 72% 77% 73% 69% 70%
201666% 78% 79% 79% 75% 75% 79%
201768% 78% 79% 81% 75% 76% 79%
201869% 76% 78% 80% 76% 76% 80%
201971% 78% 81% 76% 78% 80%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1
40
35
30
25
20
15
10
5
0
2015 2016 2017 2018 2019
JML GIBUR 10 9 7 13 22
JML GIRANG 36 38 32 30 28
JML BBLR 2 4 6 1 0
GIZI BURUK
5
4
3
Axis
2
1
Pandea
0 Gayams Sambi Sawah Kaligaw Tambak
nlampe r
ari rejoSiwalan Besar erejo
1
20153 1 1 2 1 2 0
20162 0 0 2 1 2 1
20171 1 1 1 2 1 1
20182 3 2 2 3 2 1
20194 2 4 3 4 2
1
GIZI BURUK BERDASAR JENIS KELAMIN
12
10
8
6
Axis
4
2
0
2015 2016 2017 2018 2019
L 6 7 6 8 12
P 4 2 1 5 10
30
20
10
Axis
0
L P L P L P L P L P
2015 2016 2017 2018 2019
GIRANG 21 15 15 23 18 14 13 17 12 16
GIBUR 6 4 7 2 6 1 8 5 12 10
1
4. Morbiditas
25000 21893
20000 13951
15000 9298 7632 7569
70946575 5017 4141
10000 3473
5000
0
1
b. Penurunan kasus TB Paru diarahkan pada peningkatan penemuan
kasus (CDR) TB, peningkatan petugas dalam pemantauan DOTs,
peningkatan lingkungan sehat.
c. Penurunan kasus DBD diarahkan pada peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat, pelaksanaan program pemantauan jentik nyamuk, dan
peningkatan peran masyarakat.
c. Kejadian Luar Biasa
6
5
4
3
2
1
0
2015 2016 2017 2018 2019
Jumlah KLB 6 3 0 0 0
KLB ditangani < 24 jam 6 3 0 0 0
1
d. Data Kesakitan Di Poli Gigi
B. PRIORITAS MASALAH
1
3. Bagaimana metode untuk mengidentifikasi masalah
1. Pulpitis
2. Periodontitis
3. Erupsi Gigi
4. Cabut gigi sulung
5. Cabut gigi tetap
6. Gigi Impaksi
7. Karies Dentin
PulpitisPeriodontitis Erupsi GigiCabut Gigi SuluCnagbut Gigi TetapGigi Impaksi Karies Dentin
Gambar 1.21 Kasus Penyakit Poli Gigi Puskesmas Gayamsari tahun 2020
1
Prioritas masalah berdasarkan metode Hanlon Kualitatif dengan kriteria
sebagai berikut : Permasalahan yang teridentifikasi tersebut kemudian ditentukan
prioritas masalahnya dengan menggunakan metode Hanlon kualitatif dengan 3
Kelompok kriteria :
1. Kelompok kriteria U : Mendesak (Urgency)
Pertimbangan ini dari aspek waktu, masih dapat ditunda atau harus segera
ditanggulangi. Semakin pendek tenggang waktunya, semakin mendesak
untuk ditanggulangi.
2. Kelompok Kriteria S : Kegawatan (Seriousness)
Besarnya akibat atau kerugian yang dinyatakan dalam besaran kuantitatif
berapa rupiah, orang dll.
3. Kelompok Kriteria G : Perkembangan (Growth)
Kecenderungan atau perkembangan akibat dari suatu permasalahan.
Semakin berat masalah, semakin diprioritaskan.
Caranya adalah :
a. setiap anggota memberi nilai 1 – 10
b. jumlah nilai yang diberi anggota dibagi jumlah anggota setiap masalah
dan kriteria
c. jumlahkan nilai dari 3 aspek USG tersebut, nilai tertinggi menjadi
prioritas utama
1 Pulpitis 7 7 8 22 I
2 Periodontitis 5 8 5 18 II
3 Erupsi Gigi 4 5 7 16 III
1
1. Identifikasi Masalah
2. Kajian Teori
Pulpitis atau inflamasi pulpa adalah suatu peradangan pada pulpa gigi
yang menimbulkan rasa nyeri. Pulpitis dapat terjadi akut atau kronis. Dahulu
dan Linn dan Seltzer menunjukan bahwa respon awal terhadap karies
1. Faktor Bakteri
2
menjadi nekrotik total dengan pembentukan abses jika hanya terdapat
bakteri.
2. Faktor Iatrogenik
3. Faktor Trauma
Misalnya, trauma yang relative ringan dari oklusi akan sedikit atau tidak
juga yang menjadi nekrotik. Trauma yang menyebabkan fraktur pada gigi
memberikan jalan kepada oral flora mencapai pulpa. Hal ini dapat
4. Faktor Idiopatik
2
di dentin yang
2
teresorbsi. Juga terlihat gambaran radiolusensi di bagian periapikal yang
1. Pulpitis Reversibel
2
disebabkan karna karies yang baru mulai dan menjadi normal
pulpitis ireversibel.
sakit umumnya peka terhadap suatu stimulus, seperti air dingin atau
2. Pulpitis Ireversibel
2
bersama dengan limfosit,sel plasma,makrofag. Pada pusat abses
2
masuk ke lubang pembukaan akan terlihat suatu lapisan keabu-abuan
pasien hingga dicapai daerah pulpa yang lebih dalam. Pada tingkat
ini dapt terjadi sakit dan perdarahan. Bila pulpa tidak terbuka oleh
proses karies, dapat terlihat sedikit nanah jika dicapai jalan masuk ke
kamar pulpa.
3. Indepth Interview
2
Berdasarkan wawancara mendalam dengan key person sebagai mana
2
kemudian jika
ada siswa yang
membutuhkan
perawatan
diinstruksikan
untuk datang ke
puskesmas.
C. PENGOLAHAN DATA
1. Penyebab Masalah
2
SMP : 20%
SLTA : 37%
Diploma III : 3 %
Diploma IV/S1 : 9%
S2 : 1 %
3 Umur 20-29 tahun : 43,3 %
30-39 tahun : 20 %
40-49 tahun : 20 %
50-59 tahun : 16,6 %
4 Kebiasaan Makan Manis Iya : 64 %
Tidak : 36 %
5 Tingkat Pengetahuan Baik : 15 %
Sedang : 37 %
Kurang : 48 %
6 Perilaku Baik : 22 %
Sedang : 32 %
Kurang : 46 %
Dari penyebab masalah yang di dapatkan dari kuesioner, data dan indepth
interview dapat dibuat diagram fish bone sebagai berikut :
2
2. Prioritas Penyebab Masalah
3
4 Technological 1 3 3 2
Feasibility &
Resouces
Avaibility
Jumlah (B X 100% 44 32 30
S)
Rangking I II III
Prioritas
D. PENGKAJIAN DATA
Berdasarkan hasil data primer dari kuisioner yang di sebarkan pada pasien
Puskesmas Gayamsari dan data sekunder yang didapatkan dari buku laporan
bulanan dan tahunan poli gigi di puskesmas gayamsari kasus pulpitis merupakan
kasus tertinggi pada setiap bulannya selama satu tahun. Dari data yang ada
terdapat
1.438 kasus pulpitis selama setahun.
Data yang didapatkan dari jumlah kunjungan pasien ke poli gigi berdasarkan
banyaknya jumlah kasus yang dialami dan perawatan apa yang diterima yaitu,
rata
– rata pasien berkunjung atau datang ke puskesmas banyak yang mengalami
masalah pulpa dan pasien lebih banyak datang untuk mendapatkan pengobatan
dibandingkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulutnya.
3
BAB II
Weakness:
1) Masalah kesehatan gigi dan mulut tidak menjadi prioritas utama.
2) Perilaku masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut masih kurang.
3) Mayoritas tingkat pendidikan masyarakat rendah.
3
Faktor eksternal sebagai “potensi / opportunity”
Opportunity:
1) Fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat.
2) Rasa ingin tahu dan keaktifan kader dan masyarakat Puskesmas
Gayamsari yang tinggi di lingkungan masyarakat.
3) Adanya kerjasama lintas sektoral yang baik.
Treath:
1) Kurangnya pemerataan edukasi kesehatan gigi dan mulut di masyarakat,
terutama masalah promotif dan preventif.
2) Pengetahuan masyarakat tentang puskesmas sebagai sarana kesehatan
strata pertama masih kurang.
Tabel 2.1. Analisa SWOT Faktor Resiko Pulpitis di Wilayah Kerja Puskesmas
Gayamsari
Parameter Strength Factor Weakness Factor
SWOT 1) Lokasi 1) Masalah
Puskesmas kesehatan gigi
Gayamsari dan mulut
yang strategis, tidak menjadi
masyarakatnya prioritas
tinggal di utama.
daerah 2) Perilaku
perkotaan yang masyarakat
didukung oleh untuk
banyaknya menjaga
layanan kesehatan gigi
kesehatan. dan mulut
masih kurang.
3
2) Tersedianya 3) Mayoritas
tenaga tingkat
kesehatan yang pendidikan
tercukupi di masyarakat
Puskesmas rendah.
Gayamsari
3) Tersedianya
sarana dan
prasarana
penunjang yang
memadai.
3
3) Adanya
kerjasama
lintas sektoral
yang baik.
Dari keempat strategi di atas, diperlukan satu upaya yang di prioritaskan dari
keempat strategi tersebut, sehingga berhasil dan berdaya guna, agar lebih efektif
dan efisien.
3
2. Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
3
JUMLAH (B x S) 47 38 27 32
RANKING I II IV III
PRIORITAS
Menurut analisis SWOT dan matrik MCUA program aksi yang diprioritaskan
dalam mengurangi pulpitis di Wilayah Kerja Puskesmas Gayamsari adalah
melakukan pembuatan video edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut untuk
masyarakat.
a. Persiapan
1. Menyiapkan video animasi dan materi tentang penyakit gigi dan mulut
serta pencegahannya. Materi yang terdapat di video adalah :
3
Cara menyikat gigi yang baik dan benar
Mengunjungi dokter gigi minimal 6 bulan sekali
Menyikat gigi 2x sehari setelah sarapan pagi dan malam sebelum
tidur
Menambahkan benang gigi dan obat kumur jika diperlukan
Memperbanyak konsumsi buah dan sayur serta mengurangi
makanan manis
Menghilangkan kebiasaan buruk yang dapat menganggu kesehatan
gigi dan mulut
2. Menyerahkan video animasi ke bagian Promkes Puskesmas Gayamsari.
3. Menyebarkan video animasi melalui grup whatsapp kader Puskesmas
Gayamsari.
4. Menampilkan video animasi pada televisi di ruang tunggu Puskesmas
Gayamsari agar dapat dilihat oleh pasien saat menunggu.
3
BAB III
3
B. EVALUASI PROGRAM KESGILUT
3
DAFTAR PUSTAKA
Buku Registrasi Kunjungan Poli Gigi Tahun 2019-2020. Puskesmas Gayamsari Kota
Semarang
Mulut Murid-murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) DKI Jakarta. Penderita Gigi
Khusus):490-95.
(2007).
Notoadmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikai Edisi Revisi 2010.
Nama :
Jenis Kelamin : L / P
Usia :
Alamat :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang kamu pilih sebagai jawaban yang
tepat.
Pengetahuan mencegah gigi berlubang
A. Agar mulut tetap bersih dan ketika bangun tidak bau mulut
B. Bakteri berkembangbiak lebih cepat pada malam hari
C. Sisa makanan yang melekat akan sulit dibersihkan dipagi harinya
4. Bagaimana menjaga kesehatan rongga mulut selain dengan sikat gigi ?
5. Untuk menjaga kebersihan dan kesehatan gigi kita harus rajin periksa ke dokter
gigi, berapa bulan sekali kita ke dokter gigi ?
A. 1 bulan sekali
B. 3 bulan sekali
C. 6 bulan sekali
1. Dibawah ini manakah alat yang dapat digunakan untuk membersihkan gigi setiap
hari ?
A. Membersihkan lidah
B. Membersihkan sudut mulut
C. Membersihkan sela-sela gigi
A. Bagian belakang
B. Bagian dalam
C. Bagian samping
9. Mengapa gerakan menyikat gigi dilakukan perlahan sehingga tidak terlalu keras ?
A. B. C.
Pengambilan Data Kuesioner