SKRIPSI
OLEH
AGNES BETHARI PURBA
NIM : 131000487
OLEH
AGNES BETHARI PURBA
NIM : 131000487
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Faktor Faktor
Simalungun Tahun 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya
saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-
cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko atau sanksi yang
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Disahkan oleh :
Komisi Pembimbing
Pembimbing I
ii
iii
iv
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena
berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) dari
dalamnya penulis mempersembahkan skripsi ini kepada orang tua terkasih Bapak
Jasa Aman Purba dan Ibu Rosma Sintan Saragih yang selalu memberikan
bantuan dari banyak pihak baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu,
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
3. Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes selaku Ketua Departemen Keselamatan dan
4. dr. Halinda Sari Lubis, M.KKK selaku dosen pembimbing I, Eka Lestari
Mahyuni, SKM., M.Kes selaku dosen pembimbing II, Bapak dr. Mhd.
6. Pangulu Desa Sigodang Barat beserta jajarannya, seluruh warga dan perajin
keranjang bambu Desa Sigodang Barat yang telah membantu penulis dalam
penelitian ini.
7. Seluruh dosen dan staf di FKM USU yang telah memberikan bekal ilmu
penyajian skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis menerima
vi
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................. iii
ABSTRACT .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv
RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... xv
vii
viii
ix
Halaman
Tabel 3.1 Aspek Pengukuran Variabel........................................................ 37
xi
xii
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................. 28
xiii
Halaman
Lampiran 1. Lembar Observasi Perilaku Penggunaan APD ....................... 78
xiv
xv
PENDAHULUAN
perlindungan tenaga kerja sekaligus melindungi aset perusahaan. Hal ini tercermin
No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu bahwa setiap tenaga kerja
setiap orang lainnya yang berada ditempat kerja perlu terjamin pula
secara aman dan efisien, sehingga proses produksi berjalan dengan lancar.
perajin kayu, penambang batu kapur dan lain sebagainya. Sebenarnya tidak ada
batasan jelas antara sektor informal dan sektor formal. Sementara ini sektor
informal dan formal dibedakan karena ketiadaan hubungan kerja atau kontrak
kerja yang jelas. Pada umumnya sifat pekerjaan sektor informal hanya
berdasarkan perintah dan perolehan upah. Hubungan yang ada hanya sebatas
2013).
Pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja bagi para pekerja ini juga
telah diatur dalam UU No. 13 Tahun 2003, yang menegaskan bahwa setiap
keselamatan dan kesehatan kerja (pasal 86 ayat 1). Upaya keselamatan dan
buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan
disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berhubungan atau kombinasi dari
berbagai faktor pendahulu (ILO: 1989). Pekerja tidak akan celaka dengan
kondisi kerja yang tidak aman, bekerja pada lingkungan kerja yang tidak nyaman,
panas, bekerja tanpa petunjuk kerja atau Standar Operasional Prosedur (SOP),
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
oleh pekerja demi melindungi dirinya dari potensi bahaya serta kecelakaan kerja
yang kemungkinan dapat terjadi di tempat kerja. Penggunaan APD oleh pekerja
saat bekerja merupakan suatu upaya untuk menghindari paparan resiko bahaya di
tempat kerja. Walaupun upaya ini berada pada tingkat pencegahan terakhir,
namun penerapan alat pelindung diri ini sangat dianjurkan (Tarwaka, 2008).
APD terutama dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang rendah dan status kerja.
untuk tema penelitian mengenai sikap, informan sudah memiliki kesadaran dalam
penggunaan APD tetapi tetap tidak menggunakan APD untuk itu sikap tidak
tangga yang memanfaatkan bambu sebagai bahan baku utama untuk membuat
kebutuhan logistik dalam mengemas hasil pertani seperti jeruk, tomat, kol,
terkena duri, dan kulit tergores. Proses berikutnya adalah pembelahan, yang
berisiko tersayat pisau atau potongan bambu saat membelah, terpapar debu serta
gatal saat kontak dengan bambu. Proses terakhir adalah penganyaman, yang
bambu dan terdapat 31 perajin yang menekuni usaha kerajinan tersebut. Peneliti
bahwa 5 dari 7 perajin tersebut tidak menggunakan APD. Selain itu, 2 dari 7
merupakan siswa SMP. Dari hasil wawancara juga ditemukan bahwa perajin
mengaku terpapar debu bambu dan pernah tersayat pisau atau potongan bambu itu
(APD) Pada Perajin Keranjang Bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei
yaitu faktor faktor apa saja yang memengaruhi penggunaan alat pelindung diri
(APD) pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei
2017.
1. Tidak
Ho : Tidak ada pengaruh faktor predisposisi (pengetahuan, sikap, umur,
penggunaan APD.
APD.
TINJAUAN PUSTAKA
dirancang menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat kerja
agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit ditempat kerja dengan
mematuhi atau taat pada hukum dan aturan keselamatan kerja dan kesehatan kerja,
(Kurniawati, 2013).
tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
7
Universitas Sumatera Utara
8
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
diduga semula yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda (Peraturan
tentang Keselamatan Kerja, kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang tidak
diduga semula dan tidak dikehendaki, yang mengacaukan proses yang telah diatur
dari suatu aktivitas dan dapat menimbulkan kerugian baik korban manusia
Mesin dan peralatan kerja harus didasarkan perencanaan yang baik dengan
1. Lingkungan
2. Manusia
3. Peralatan
dua, yaitu faktor manusia (unsafe action) dan faktor lingkungan (unsafe
perusahaan dan lain lain. Unsafe action ini juga disebabkan hal berikut:
Lingkungan Biologi.
2.3.1 Eliminasi
mesin yang bising dimatikan. Cara ini sangat efektif karena sumber bahaya
dieliminasi sehingga potensi risiko dapat dihilangkan. Karena itu, teknik ini
2.3.2 Substitusi
Substitusi adalah teknik pengendalian dengan mengganti alat, bahan, sistem atau
prosedur yang berbahaya dengan yang lebih aman atau yang lebih rendah
dalam proses produksi diganti dengan bahan kimia lain yang lebih aman.
Sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang ada
pengaman. Sebagai contoh, mesin yang bising dapat diperbaiki secara teknis
ventilasi yang baik. Bahaya pada mesin dapat dikurangi dengan memasang pagar
dengan mengatur jadwal kerja, istirahat, cara kerja atau prosedur kerja yang lebih
aman, rotasi atau pemeriksaan kesehatan, pemasangan tanda bahaya atau rambu-
dilakukan shift kerja, rotasi kerja dan mutasi personal, prosedur kerja
penggunaan APD merupakan pilihan terakhir atau last resort dalam pencegahan
kecelakaan. Hal ini disebabkan karena alat pelindung diri bukan untuk mencegah
personal protective equipment atau alat pelindung diri didefinisikan sebagai alat
yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang
diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya di tempat kerja, baik yang bersifat
APD adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang
yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di
Jadi, penggunaan APD adalah alternative terakhir yaitu kelengkapan dari segenap
(Suma’mur, 2009) :
1. Pengujian Mutu
dengan kondisi tempat kerja, bahaya kerja, dan tenaga kerja sendiri agar
tenaga kerja.
tenaga kerja, maka ukuran alat pelindung diri harus tepat. Ukuran yang tidak
ini tidak akan memberikan manfaat yang maksimal bila memakainya tidak
benar.
b. Menjelaskan bahaya potensial yang ada dan akibat yang akan diterima
oleh tenaga kerja jika tidak memakai alat pelindung diri yang
diwajibkan.
c. Cara memakai dan merawat alat pelindung diri secara benar harus
pelindung diri.
Kerja yaitu Bab VII pasal 12 ayat b dan c, Bab 9 pasal 13, dan Bab X
pasal 14 ayat c.
(Tarwaka, 2008) :
memakainya.
cukup lama.
peringatan.
dipasaran.
j. Alat pelindung diri yang dipilih harus sesuai dengan standar yang
diketahui, maka resiko bahaya yang timbul dapat menjadi lebih besar.
c. Saat digunakan, alat pelindung diri haru sudah dipilih dengan tepat dan
Menurut Tarwaka yang dikutip oleh Baja (2016), Alat Pelindung Diri
(APD) ada berbagai macam yang berguna untuk melindungi seseorang dalam
melakukan pekerjaan yang fungsinya untuk mengisolasi tubuh tenaga kerja dari
potensi bahaya di tempat kerja. Menurut Suma’mur (2013) Alat proteksi diri
4. Tangan dan Jari : Sarung tangan ( sarung tangan dengan ibu jari
Belum ada ketentuan/ standar Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan
(1998) Kode Praktis ILO Keselamatan dan Kesehatan Kerjadi Kehutanan pada
hutan dan ladang serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi
yang relevan dengan pekerjaan kerajinan keranjang bambu yang memiliki faktor
resiko penyakit dan bahaya yang sama, yaitu penelitian Pangestika dan Ariastuti
Kesehatan Kerja Pada Pengrajin Patung Kayu Di Wilayah Kerja Puskesmas Ubud
I Gianyar Bali, penelitian Purnomo dan Anwar mengenai Pajanan Debu Kayu
Sektor Informal.
kerja.
sebelum menentukan alat pelindung diri yang digunakan adalah sebagai berikut :
2. Menentukan jumlah APD yang akan disediakan jumlah tenaga kerja yang
bergantung pula pada jenis APD yang digunakan sendiri sendiri atau
3. Memilih kualitas atau mutu dari APD yang akan digunakan. Penentuan
2. Berbobot ringan.
7. Pemeliharaan mudah.
Menurut Budiono, dkk (2003) untuk menjaga daya guna dari alat
pelindung diri, hendaknya disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari debu,
2.5.1 Perilaku
terhadap rangsangan yang diterimanya dari luar organism (orang), tetapi dalam
yang bersangkutan dengan orang tersebut. hal ini berarti, bahwa setiap orang
1. Pengetahuan.
2. Sikap.
3. Tindakan.
nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan
sebagainya.
Menurut teori Green (1980) bahwa faktor predisposisi adalah faktor yang
a. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih lama daripada perilaku yang tidak didasari oleh
mengadopsi perilaku baru, di dalam diri oarang tersebut terjadi proses yang
dalam arti mengetahui stimulasi terlebih dahulu; (2) Interst, yakni orang mulai
stimulus terhadap dirinya), hal ini berarti sikap perajin sudah lebih lagi; (4) Trial,
orang telah mencoba perilaku baru; (5) Adoption, subjek telah berperilaku baru
tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know)
yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (Analysis)
dalam komponen, tetapi masih didalam suatu organisasi dan masih ada
5. Sintesis
yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
b. Sikap
respon. Respon akan timbul apabila individu dihadapkan pada stimulasi yang
oleh proses evaluasi dari dalam individu, yang memberikan kesimpulan nilai
terhadap stimulus dalam bentuk baik atau buruk, positif atau negatif,
menyenangkan atau tidak menyenangkan, suka tau tidak suka yang kemudaian
mengkristalkan sebagai potensi reaksi terhadap reaksi terhadap suatu obyek sikap.
Ekspresi sikap individu tergantung dari berbagi kondisi serta situasi yang
betul bebas dari berbagi bentuk tekanan atau hambatan yang dapat mengganggu
c. Umur
Menurut Gilmer yang dikutip oleh Dedek Mulyanti (2008) ada hubungan
antara umur terhadap penampilan kerja dan seterusnya akan berkaitan dengan
fisik dan mental akan digunakan bergantung pada jenis pekerjaan. Pada umumnya
tenaga yang telah berusia tua relatif tenaga fisiknya lebih terbatas pada tenaga
d. Jenis kelamin
Ada perbedaan antara tenaga kerja wanita dengan pria yang meliputi
segisegi berikut ini: secara fisik ukuran tubuh dan ukuran otot dari tenaga kerja
wanita relatif kurang jika dibandingkan dengan pria. Kenyataan ini sebagai akibat
dari pengaruh hormonal yang berbeda antara wanita dan pria (Suma’mur P.K,
1996).
e. Pendidikan
yang baru yang ada dalam lingkungannya. Seseorang dengan tingkat pendidikan
yang tinggi akan lebih mudah untuk memahami perubahan-perubahan yang terjadi
posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas ini
kesehatan.
a. Ketersediaan APD
pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat
petunjuk pegawai pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja. Alat pelindung diri
harus tersedia sesuai dengan risiko bahaya yang ada di tempat kerja.
b. Kenyamanan APD
karena faktor kenyamanan. Contohnya safety shoes yang terlalu kebesaran atau
kekecilan, tidak akan melindungi pekerja secara efektif namun tidak menutup
kemungkinan untuk muncul kejadian baru karena memakai safety shoes yang
tidak sesuai ukuran. Untuk memberikan perlindungan yang baik maka pakaian
harus pas dan sesuai. Menurut Roskam (1996) dalam Linggasari (2008) APD
biasanya didisain berdasarkan rata-rata ukuran orang Amerika Utara atau Eropa,
dan akan menjadi masalah jika digunakan oleh pekerja yang ukurannya berada
(Wentz, 1998):
APD
tokoh agama, para petugas kesehatan dan rekan kerja. Termasuk juga disini
kadang bukan hanya perlu pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas
saja, melainkan diperlukan perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat,
tokoh agama dan para petugas terlebih lagi petugas kesehatan. Di samping itu,
a. Rekan Kerja
berpengaruh dalam pemakaian APD disebabkan karena faktor bahaya yang telah
diketahui. Pekerja ini dapat mengingatkan sesama temannya untuk memakai APD
sektor formal sangat terlindungi (aturan hukum) dan menawarkan tingkat gaji dan
kondisi kerja yang jelas, dan sektor formal tidak mudah diperoleh, kecuali apabila
calon pekerja mampu lolos seleksi kriteria rekruitmen kerja yang disyaratkan.
Sebaliknya sektor informal merupakan lapisan pasar tenaga kerja yang relatif
tidak terlindungi, akan tetapi orang masuk ke sektor ini relatif bebas (free entry).
Adanya ‘free entry’ membuat sektor informal dibanjiri pekerja yang kurang
terdidik dan kurang trampilataupun tenaga kerja yang tidak bisa atau belum
sebagai pekerja yang berusaha sendiri dengan buruh tidak tetap dan dibantu
tenaga kerja keluarga yang tidak dibayar dimana tidak memerlukan ketrampilan.
Ini menunjukkan peluang yang ada dalam sektor informal tidak memerlukan
persyaratan tertentu dimana setiap orang dapat keluar masuk dalam sektor
tersebut.
meliputi :
konsumen, dan
Variabel Bebas
Faktor Predisposisi
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pengetahuan Variabel terikat
5. Sikap
Penggunaan APD
Faktor Pemungkin 1. Menggunakan
1. Ketersediaan APD 2. Tidak Menggunakan
2. Kenyamanan APD
1. Faktor Penguat
METODE PENELITIAN
Alasan :
saat bekerja.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2017 sampai Agustus 2017.
29
3.3.1 Populasi
keseluruhan perajin yang bekerja dalam pembuatan keranjang bambu mulai dari
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang ciri cirinya dapat diselidiki atau
diukur. Unit sampel dapat sama dengan populasi, tetapi dapat juga berbeda.
(Sumantri, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi (total
Data primer dalam penelitian merupakan sumber asli atau utama yang
diperoleh melalui narasumber atau perajin, yaitu orang yang dijadikan objek
Kuesioner kenyamanan APD dibuat oleh Linggasari (2008) dan kuesioner rekan
tentang suatu gejala. Informan (subjek) adalah salah satunya sumber sekunder,
dengan permasalahan yang diteliti. Data sekunder penelitian ini diperoleh dari
melakukan pekerjaanya.
perajin perajin.
menggunaakan APD.
pekerjaannya.
jawaban pilihan berganda dan pertanyaan tertutup. Pada skala Guttman dengan
jenis pertanyaan dengan jawaban pilihan berganda, pilihan jawaban yang paling
benar diberi nilai 1 dan jawaban lainnya 0. Sedangkan untuk setiap pertanyaan
tertutup jawaban paling benar diberi nilai 1 dan salah diberi nilai 0 (Sugiono,
2012).
ditentukan.
1. Umur
a. < median, umur yang lebih rendah dari nilai tengah umur seluruh
pekerja.
b. ≥ median, umur yang lebih tinggi atau sama dengan nilai tengah
2. Jenis Kelamin
dalam kuesioner. Jenis kelamin dalam hal ini dibagi dalam 2 kategori:
a. Laki-laki
b. Perempuan
3. Pendidikan
a. SD
b. SMP
c. SMA
4. Pengetahuan
5. Sikap
(Sugiono, 2012) :
a. Setuju :1
b. Tidak setuju :0
a. Setuju :0
b. Tidak Setuju :1
Skala pengukuran sikap dalam hal ini dibagi 2 kategori sebagai berikut :
1. Ketersediaan APD
observasi. Variabel ini ditentukan dalam 2 (dua) kategori, yaitu tersedia jika
diceklis. Tidak tersedia jika ≥75% dari jumlah kolom “tidak tersedia”
2. Kenyamanan APD
sebagai berikut,
a. Ya :1
b. Tidak :0
a. Ya :0
b. Tidak :1
kategori :
1. Rekan Kerja
APD atau minimal menggunakan 7 buah alat pelindung diri dalam mengerjakan
<70% dari total jumah APD atau menggunakan maksimal 6 buah alat pelindung
diri.
Skala
No. Variabel Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur
Variabel Bebas
1. Umur Kuesioner Ordinal 1. <Median
2. ≥Median
2. Jenis Kelamin Kuesioner Nominal 1. Laki-laki
2. Perempuan
3. Pendidikan Kuesioner Ordinal 1. SD/ Sederajat
2. SMP/ Sederajat
3. SMA/ Sederajat
4. Pengetahuan Kuesioner Ordinal 1. Baik
2. Kurang Baik
5. Sikap Kuesioner Ordinal 1. Baik,
2. Kurang Baik
6. Ketersediaan Kuesioner Nominal 1. Tersedia
APD 2. Tidak Tersedia
7. Kenyamanan Kuesioner Rasio 1. Nyaman
APD 2. Kurang Nyaman
8. Rekan Kerja Kuesioner Rasio 1. Baik
2. Kurang Baik
Variabel Terikat
1. PenggunaanKu Kuesioner Nominal 1. Menggunakan
APD 2. Tidak
Menggunakan
dengan menentukan hubungan variabel bebas dan variabel terikat melalui uji
terikat.
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, serta melihat variabel mana
yang paling dominan. Uji statistik yang digunakan pada analisis multivariat ini
adalah uji regresi logistik berganda karena data penelitian ini jenis kategorik dan
HASIL PENELITIAN
tahun 2010 yang merupakan pemekaran wilayah dari Nagori Panei Tongah.
Lokasi desa berada di ketinggian 1100m diatas permukaan laut. Penduduk Desa
ini dimulai sejak tahun 1998, dimana warga melihat potensi tumbuhan bambu
yang melimpah wilayah desa tersebut serta pada awal pekerjaan dulu. Semakin
saat ini ada sebagian warga yang menjadikan kerajinan keranjang bambu menjadi
penghasilan tetapnya. Ada juga warga yang menjadikan pekerjaan ini menjadi
variabel, baik variabel dependen dan variabel independen dilakukan uji univariat
40
Universitas Sumatera Utara
41
Tahun 2017
Menurut teori Green (1980) bahwa faktor predisposisi adalah faktor yang
misalkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan atau masa kerja. Faktor
predisposisi yang menjadi variabel bebas penelitian ini adalaah umur, jenis
penggunaan APD pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan
panei Kabupaten Simalungun Tahun 2017 mayoritas perajin berumur ≥30 tahun
sebanyak orang 16 orang (64%), mayoritas perajin berjenis berjenis kelamin laki
kategori yaitu pengetahuan baik jika mendapatkan nilai >50% atau menjawab
benar minimal 6-10 pertanyaan dan pengetahuan kurang baik jika mendapatkan
nilai ≤50% atau menjawab benar maksimal 0-5 pertanyaan. Sehingga didapatkan
berdasarkan jumlah nilai yang didapatkan kedalam 2 kategori yaitu sikap Setuju
jika mendapatkan nilai >50% atau menjawab benar 6-10 pertanyaan dan sikap
Tidak Setuju jika mendapatkan nilai ≤50% atau menjawab benar 0-5 pertanyaan.
Sehingga didapatkan hasil seperti yang tertera dalam tabel 4.1, dimana mayoritas
(52%).
posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas ini
kesehatan. Faktor pemungkin yang menjadi variabel bebas penelitian ini adalah
penggunaan APD pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan
ketersediaan APD tergolong kategori Tidak Tersedia tidak tersedia 72%. Hasil ini
Tidak
Tersedia Total
Ketersediaan APD Tersedia
F % f % f %
1.Masker/ 2 8 23 92 25 100
Kain Penutup/Sejenisnya
2.Sarung Tangan 20 80 5 20 25 100
3.Pakaian Kerja/ Lengan 20 80 5 20 25 100
Panjang
4.Penutup Kepala/ Topi 18 72 7 28 25 100
5.Sepatu Kerja/ Boot 10 40 15 60 25 100
kategori yaitu yaitu tersedia jika >75% dari jumlah kolom “tersedia” diceklis atau
4-5 kolom“tersedia” diceklis. Tidak Tersedia jika ≥75% dari jumlah kolom “tidak
tersedia” diceklis atau 2-5 kolom “tidak tersedia” diceklis sehingga didapatkan
Ya Tidak Total
Kenyamanan APD
f % f % f %
1.Perasaan nyaman menggunakan APD 9 36 16 64 25 100
selama bekerja
2.Penggunaan APD telah sesuai dengan 16 64 9 36 25 100
kebutuhan perlindungan diri
3.Penggunaan APD mengganggu aktivitas 10 40 15 60 25 100
4.Penggunaan APD menimbulkan bahaya 13 52 12 48 25 100
tambahan
nilai yang didapatkan dalam 2 kategori yaitu nyaman jika mendapatkan nilai
>50% atau menjawab benar 3-4 pertanyaan dan kurang nyaman jika mendapatkan
nilai ≤50% atau menjawab benar 0-2 pertanyaan. sehingga didapatkan hasil
tokoh agama, para petugas kesehatan dan rekan kerja. Faktor pemungkin yang
APD pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei
rekan kerja pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei
Ya Tidak Total
Rekan Kerja
f % f % f %
1. Rekan kerja selalu mengingatkan anda 9 36 16 64 25 100
untuk menggunakan APD
2. Anda mengikuti anjuran rekan kerja 9 36 16 64 25 100
anda
3. Rekan kerja anda sudah menggunakan 18 72 7 28 25 100
APD saat bekerja
4. Anda mengingatkan rekan kerja anda 10 40 15 60 25 100
untuk menggunakan APD
5. Anda menegur jika rekan anda tidak 3 12 22 88 25 100
menggunakan APD
6. Anda memiliki hubungan kerja yang 24 96 1 4 25 100
baik dengan rekan anda dalam melakukan
pekerjaan
nilai yang didapatkan kedalam 2 kategori yaitu baik jika mendapatkan nilai >50%
atau menjawab benar 4-6 pertanyaan dan kurang baik jika mendapatkan nilai
≤50% atau menjawab benar 0-3 pertanyaan, sehingga didapatkan hasil seperti
Tahun 2017
alat pelindung diri oleh perajin keranjang bambu dalam melakukan pekerjaannya.
pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten
(ketersediaan APD dan kenyamanan APD), dan faktor penguat (rekan kerja )
dengan variabel terikat (Penggunaan APD) dengan menggunakan uji chi square
yang berumur ≥30 Tahun tidak menggunakan APD sebanyak 10 orang (40%)
dengan nilai p=0,661 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan umur dengan
penggunaan APD.
pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten
(48%), dengan nilai p=1,000 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan umur
nilai p=0,771 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan pendidikan dengan
penggunaan APD.
dengan nilai p = 1,000 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan pengetahuan
bersikap tidak setuju tidak menggunakan APD sebanyak 10 orang (40%), dengan
nilai p=0,202 (p>0,05) yang bermakna tidak ada hubungan antara sikap dengan
penggunaan APD
Berdasarkan tabel 4.15 di atas dapat diperoleh bahwa perajin dengan APD
tidak tersdia tidak menggunakan APD sebanyak 14 orang (56%), dengan nilai
kurang nyaman dan tidak menggunakan APD sebanyak 14 orang (56%), dengan
Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat diperoleh perajin dengan rekan kerja
kurang baik tidak menggunakan APD sebanyak 14 orang (56%) dengan nilai
p=0,010 (p<0,05), hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara rekan kerja
predisposisi, faktor pemungkin, dan faktor penguat) dengan variabel terikat yaitu
penggunaan APD pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan
Panei Kabupaten Simalungun Tahun 2017 didapatkan hasil uji chi-square pada
tabel berikut.
Keterangan :
Tahun 2017
APD, maka dilanjutkan dengan melakukan uji regresi logistik berganda dengan
yang memenuhi kriteria yaitu hasil uji chi square nilai p<0,25.
variabel tersebut masuk dalam kriteria uji regresi logistik berganda metode
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat 2 variabel yaitu rekan kerja dan
kenyamanan APD yang ada pada hasil akhir uji yang mencapai kemaknaan secara
statistik. Faktor penguat rekan kerja dengan nilai p=0,036 dan OR sebesar 0,070
yang bermakna rekan kerja yang baik akan memengaruhi penggunaan APD 0,070
kenyamanan APD dengan nilai p=0,036 yang artinya kenyamanan APD yang
PEMBAHASAN
yaiitu faktor pemungkin (kenyamanan APD) dan faktor penguat (rekan kerja)
Menurut teori Green (1980) bahwa faktor predisposisi adalah faktor yang
Hasil uji menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara umur dengan
64% (16 orang) perajin berumur lebih besar sama dengan 30 tahun yang
merupakan nilai temgah dari seluruh umur perajin. Hasil uji statistik penelitian ini
57
antara umur dengan implementasi penggunaan APD pada tenaga kerja (p=0,885).
manusia akan mengalami perubahan fisik dan mental akan digunakan bergantung
pada jenis pekerjaan. Pada umumnya tenaga yang telah berusia tua relatif tenaga
fisiknya lebih terbatas pada tenaga kerja yang masih muda. Akan tetapi menurut
Gilmer yang dikutip oleh Mulyanti (2008) ada hubungan antara umur terhadap
Menurut Suma’mur P.K (1996) ada perbedaan antara tenaga kerja wanita
dengan pria yang meliputi secara fisik ukuran tubuh dan ukuran otot dari tenaga
kerja wanita relatif kurang jika dibandingkan dengan pria. Kenyataan ini sebagai
akibat dari pengaruh hormonal yang berbeda antara wanita dan pria. Dari hasil uji
statistik didapatkan tidak ada hubungan jenis kelamin dengan penggunaan APD
(p=1,000). Hasil uji chi square menunjukan bahwa mayoritas perajin berjenis
kelamin laki laki 72% (18 orang) dan dari jumlah tersebut hanya 6 orang yang
menggunakan APD.
Hasil uji penelitian ini selaras dengan penelitian Apriluana dkk (2016)
bahwa tidak ada hubungan signifikan antara jenis kelamin dengan penggunaan
alat pelindung diri pada tenaga kesehatan (p=0.940). Selain itu penelitian ini
sejalan dengan peneltian Wibowo (2013) bahwa tidak ada hubungan antara jenis
kelamin dengan penggunaan sarung tangan pada perawat (p=0,136). Hal ini
tidak menggunakan APD. Setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama
menengah bawah (SD dan SMP) berjumlah 76 % (19 orang) dimana yang
bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan penggunaan APD (p=0,771).
Penelitian ini sejalan dengan peneltian Wekoyla (2012) dimana tidak ada
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
(Notoatmodjo, 2012).
pengetahuan baik yaitu 56% (14 orang) dimana dari perajin yang berpengetahuan
baik tersebut kebanyakan tidak menggunakan APD yaitu 9 orang. Hasil uji
(2016) dimana tidak ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan APD pada
Dari setiap jawaban respoden dalam wawancara juga dapat dilihat bahwa
perajin memiliki pengetahuan yang baik. Mayoritas perajin telah mengetahui akan
pentingnya APD dan bahaya bahaya serta akibatnya jika tidak menggunakan APD
penggunaan APD mayoritas perajin tidak menggunakan APD. Hal ini mungkin
Hasil penelitian ini juga bertolak belakang dengan teori Lawrence Green
yang menyatakan bahwa perajin yang memiliki pengetahuan kurang baik tentang
namun hubungan positif antara kedua variabel ini telah diperlihatkan dalam
sejumlah penelitian yang dilakukan sampai saat ini. Pengetahuan tertentu tentang
terjadi, tetapi tindakan penggunaan APD yang diharapkan mungkin tidak akan
terjadi kecuali apabila pekerja mendapat isyarat yang cukup kuat untuk
Sikap merupakan reaksi atau respons yang masih tertutup dari seseorang
banyak hal, termasuk nilai nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam
masyarakat serta pengetahuan. Hal ini dapat dipahami karena sikap merupakan
orang yang setuju mengugunakan APD tapi nyatanya sikap setuju tidak sejalan
tidak setuju terdapat 12 orang dimana sejalan dengan yang tidak menggunakan
APD yaitu 10 orang. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak ada hubungan
(79,8%), didukung juga oleh penelitian Baja (2016) dimana tidak ada hubungan
menyesuaikan diri dari situsi sosial yang telah terkondisikan. Sikap negatif yang
Sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengubah sikap agar tercipta tindakan
posyandu, polindes, pos obat desa, dokter atau bidan praktek swasta. Fasilitas ini
kesehatan.
APD tersedia ditempat kerja setiap perajin. Hasil observasi ketersediaan APD
pada penelitian ini menunjukan bahwa ada 72% yang tergolong kategori APD
tidak tersedia di tempat kerja, dimana pada kategori tersebut ada 14 orang (56%)
yang tidak menggunakan APD. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak
ini sejalan dengan penelitian Apriluana, dkk (2016) tidak hubungan signifikan
juga dengan penelitam Putri (2014) yang menyatakan bahwa ketersediaan APD
(p=0,625). Hasil ini bisa saja disebabkan oleh faktor lain, dimana perajin hanya
menggunakan APD pada saat tertentu, misal jika sudah terjadi kecelakaan.
fasilitas harus sesuai dengan resiko dan bahaya yang dihadapi di tempat kerja.
Sarana APD dapat mendukung pembentukan perilaku. Hal ini sesuai dengan teori
dimiliki perajin sudah cukup baik, tapi tidak didukung sarana yang lengkap tidak
berganda yaitu :
penggunaan APD pada perajin keranjang bambu Desa Sigodang Barat Kecamatan
Panei Kabupaten Simalungun Tahun 2017 adalah variabel rekan kerja dan
kenyamanan APD dimana kedua variabel tersebut memiliki nilai p value yang
sama yaitu p=0,036 dan OR sebesar 0,070 yang berarti perajin yang mempunyai
rekan kerja baik dan nyaman menggunakan APD dapat memengaruhi penggunaan
APD sebnyak 0,07 kali dibandingkan perajin yang mempunyai rekan kerja kurang
baik dan kurang nyaman menggunakan APD serta memiliki pengaruh cukup kuat
kenyamanan APD dengan penggunaan APD pada perajin keranjang bambu. Hasil
ini didasarkan pada uji statistik diperoleh p=0.010 dengan hasil uji regresi juga
APD dengan nilai p=0,036 dan OR sebesar 0,070 yang bermakna rekan kerja yang
baik berpengaruh 0,07 kali terhadap penggunaan APD. Hasil ini sesuai dengan
menggunakan APD karena merasa risih bekerja menggunakan APD. Hal ini juga
didukung oleh respon perajin terhadap pertanyaan kuesioner dimana lebih dari
setengah dari seluruh perajin merasa tidak nyaman (64%) serta merasa terganggu
pekerjaan yang fungsinya mengisolasi pekerja dari bahaya tempat kerja. Karena
itu pentingnya alat pelindung diri bisa digunakan oleh pekerja secara nyaman dan
tidak menimbulkan bahaya baru. Perasaan tidak nyaman yang timbul pada saat
tersebut yaitu menahan rasa tidak nyaman dan tetap memakai, sesekali melepas,
hanya digunakan pada saat tertentu, tidak digunakan sama sekali, merasa nyaman
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Arifin dan Susanto (2012) dimana
kerja dengan penggunaan APD pada perajin keranjang bambu. Hasil ini
didasarkan pada uji statistik diperoleh p=0.010 dengan hasil uji regresi juga
didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh rekan kerja dengan penggunaan APD
dengan nilai p=0,036 dan OR sebesar 0,070 yang bermakna rekan kerja yang baik
didasari oleh sikap sesama perajin yang tidak saling menghiraukan yang
dilakukan oleh rekannya dalam hal ini penggunaan APD. Dari hasil pengamatan
bercanda, dan saling berbagi cerita ketika bekerja, akan tetapi dalam hal
penggunaan APD mereka tidak saling menghiraukan. Hal ini juga didukung oleh
rekan kerja perajin selalu tidak mengingatkan perajin lainnya (60%) supaya
hasil uji statistik dengan menggunakan contingency coefficient, faktor peran rekan
dalam kategori sedang dengan p=0.459, sehingga dapat diartikan bahwa faktor
pengetahuan dan sikap positif serta dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan
perilaku contoh (acuan) dari para tokoh masyarakat, teman sejawat, lingkungan
sosial, tokoh agama dan para petugas terlebih lagi petugas kesehatan. Rekan kerja
pekerja. Tekanan rekan kerja semakin meningkat saat semakin banyak orang
terlibat dalam perilaku tertentu dan saat anggota grup yang berperilaku tertentu
terlihat relatif kompeten atau berpengalaman (Geller, 2001). Hal ini menunjukan
bahwa peran rekan kerja dalam hal penggunaan APD pada perajin keranjang
bambu masih sangat minim. Sesama perajin tidak menghiraukan rekan kerjanya
Tahun 2017
mengaku kurang nyaman dan merasa terganggu ketika menggunakan APD yang
dapat menghambat pekerjaan mereka. Selain itu dari hasil observasi juga
didaptkan bahwa alat pelindung diri yang dikategorikan tersedia hanya pada 7
perajin (28%).
konsep K3, penggunaan APD merupakan pilihan terakhir atau last resort dalam
pencegahan kecelakaan. Hal ini disebabkan karena alat pelindung diri bukan
pekerjaannya sehingga dibutuhkan perhatian dari perajin itu sendiri supaya mau
ketersediaan APD serta perhatian sesama rekan kerja untuk saling mandukung
6.1 Kesimpulan
Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Tahun 2017 maka
orang (52%).
(64%).
kenyamanan APD dan faktor penguat yaitu rekan kerja memiliki hubungan
69
0,01.
terhadap penggunaan APD dengan nilai p=0,036 dan nilai Odds Ratio atau
Exp(B) = 0,070 yang artinya rekan kerja yang baik akan memengaruhi
penggunaan APD 0,070 kali dibandingkan dengan rekan kerja kurang baik
menggunakan APD.
6.2 Saran
Desa Sigodang Barat Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun Tahun 2017 maka
saat bekerja.
Abidin, Z., Tri W J., Ishandono D., 2008. Hubungan Perilaku Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan Dosis Radiasi pada Pekerja Reaktor Kartini.
Seminar Nasional IV SDM Teknologi Nuklir Yogyakarta, 25-26 Agustus
2008. ISSN 1978-0176. Yogyakarta. http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-
content/uploads/2008/12/2-zaenal67-75.pdf Diakses 17 April 2017.
Anjari, I., Doy S., Indriati P., 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kepatuhan Penggunaan APD Pada Pekerja Kerangka Bangunan
(Proyek Hotel Mercure Grand Mirama Extention Di PT. Jagat
Konstruksi Abdipersada). Jurnal. Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Airlangga. http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-
kklk4d5d3527eb2full.pdf Diakses 1 Mei 2017.
Apriluana, G., Laily, K., Ratna, S. 2016. Hubungan Antara Usia, Jenis
Kelamin, Lama Kerja, Pengetahuan, Sikap, dan Ketersediaan Alat
Pelindung Diri (APD) Dengan Perilaku Penggunaan APD Pada
Tenaga Kesehatan. Jurnal. Universitas Lambung Mangkurat. http.
ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/JPKMI/article/download/2754/2400
Diakses 27 Agustus 2017
Budiono, A.M.S., Jusuf, R.M.S., Adriana P., 2003. Bunga Rampai Higiene
Perusahaan Ergonomi (HIPERKES) dan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro,
72
Universitas Sumatera Utara
73
ILO. 1998. Safety and Health in Forestry Work. Hak Cipta: International
Labour Organization 1998
Purnomo, A., T. Anwar. 2015. Pajanan Debu Kayu (Pm10) Terhadap Gejala
Penyakit Saluran Pernafasan Pada Pekerja Meubel Sektor Informal .
Jurnal Vokasi Kesehatan. Poltekkes Kemenkes Pontianak,
Saragih, F. R. P., Halinda S. L., Lina T., 2014. Faktor – Faktor Yang
Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman Pada
PekerjaLapangan P T. Telkom Cabang Sidikalang Kabupaten Dairi
Tahun 2014. Jurnal S1 FKM USU. http : //jurnal.usu.ac.id/. Diakses 8
Februari 2017.
Tribowo, C., Mitha E.P., 2013. Kesehatan Lingkungan dan K3. Yogyakarta:
Nuha Medika
Penggunaan APD
Masker/ Pakaian
Penutup Sepatu
Jenis Kain Sarung Kerja/
Kepala kerja/Boo
Pekerjaan Penutup/ Tangan Lengan
/Topi t
Sejenisnya Panjang
Tida
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya
k
Penebangan
dan
Pemotongan
Pembelahan
Penganyama
n
Kepada Yth.
Di tempat.
Dengan Hormat,
NIM : 131000487
2017”. Untuk itu saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi menjadi
perajin dalam penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan
Atas perhatian dan ketersediaan serta kerjasama yang baik dari Bapak/Ibu,
Peneliti,
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENGGUNAAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAJIN KERANJANG BAMBU
DESA SIGODANG BARAT KECAMATAN PANEI
KABUPATEN SIMALUNGUN
TAHUN 2017
No. Responden :
Tanggal Wawancara :
I. DATA UMUM KARAKTERISTIK PERAJIN
Nama :
Umur : Tahun
Jenis Kelamnin : 1. Laki Laki 2. Perempuan
Pendidikan : 1. SD 2. SMP 3. SMA
II. Pengetahuan Tenaga Kerja
Petunjuk : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan, Saudara diminta memberikan
jawaban pada pilihan yang dianggap benar, dengan memberikan tanda silang (X).
6. Menurut saudara, faktor resiko bahaya apa yang dapat terjadi pada saat
melakukan pekerjaan..?
a. Tangan tersayat/terluka ketika menganyam, tertimpa bambu ketika menebang,
terhirup debu/rogon bambu
b. Terhirup debu/rogon bambu
c. Terkena cuaca buruk, seperti panas dan hujan
10. Alat pelindung diri (APD) apakah yang wajib selalu dipakai pada saat
bekerja..?
a. Topi, pakaian pelindung badan, sepatu boot, masker, sarung tangan.
b. Topi, sepatu boot, pakaian pelindung badan
c. Pakaian pelindung badan dan boot
No Pernyataan S TS
Kenyamanan APD
Petunjuk : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan, saudara diminta memberikan
jawaban pada pilihan yang dianggap benar, dengan memberikan tanda cheklist
(√ ).
Penilaian dilakukan sebagai berikut:
Ya : Jika pertanyaan tersebut anda anggap Ya
Tidak : Jika Pertanyaan tersebut anda anggap Tidak
Rekan Kerja
Petunjuk : Dibawah ini ada beberapa pertanyaan, saudara diminta memberikan
jawaban pada pilihan yang dianggap benar, dengan memberikan tanda cheklist
(√ ).
Penilaian dilakukan sebagai berikut:
Ya : Jika pertanyaan tersebut anda anggap Ya
Tidak : Jika Pertanyaan tersebut anda anggap Tidak
MASTER DATA
PENGETAHUAN
MASTER DATA
SIKAP
S S
No. S1 S2 S3 S4 S5 S8 S9 S10 STOT SKAT
6 7
1. 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Tidak Setuju
2. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 Setuju
3. 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6 Setuju
4. 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 4 Tidak Setuju
5. 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 Tidak Setuju
6. 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 Tidak Setuju
7. 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3 Tidak Setuju
8. 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 4 Tidak Setuju
9. 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4 Tidak Setuju
10. 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 Setuju
11. 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2 Tidak Setuju
12. 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8 Setuju
13. 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 7 Setuju
14. 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Setuju
15. 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 6 Setuju
16. 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 4 Tidak Setuju
17. 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 2 Tidak Setuju
18. 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 6 Setuju
19. 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Tidak Setuju
20. 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 7 Setuju
21. 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 6 Setuju
22. 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 Setuju
23. 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 Tidak Setuju
24. 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Setuju
25. 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 Setuju
MASTER DATA
KETERSEDIAAN APD
MASTER DATA
KENYAMANAN APD
MASTER DATA
REKAN KERJA
MASTER DATA
PENGGUNAAN APD
1. Hasil Univariat
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 11 1 4.0 4.0 4.0
14 2 8.0 8.0 12.0
16 1 4.0 4.0 16.0
20 1 4.0 4.0 20.0
22 1 4.0 4.0 24.0
24 1 4.0 4.0 28.0
25 1 4.0 4.0 32.0
27 1 4.0 4.0 36.0
30 1 4.0 4.0 40.0
34 1 4.0 4.0 44.0
35 1 4.0 4.0 48.0
36 2 8.0 8.0 56.0
38 1 4.0 4.0 60.0
39 1 4.0 4.0 64.0
42 1 4.0 4.0 68.0
45 1 4.0 4.0 72.0
46 1 4.0 4.0 76.0
48 1 4.0 4.0 80.0
50 1 4.0 4.0 84.0
57 2 8.0 8.0 92.0
63 2 8.0 8.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 18 72.0 72.0 72.0
Perempuan 7 28.0 28.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 7 28.0 28.0 28.0
SMP 12 48.0 48.0 76.0
SMA 6 24.0 24.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pengetahuan
1. Menurut saudara, apakah pengertian alat pelindung diri (APD)…?
p1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 4 16.0 16.0 16.0
1 21 84.0 84.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 5 20.0 20.0 20.0
1 20 80.0 80.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 12 48.0 48.0 48.0
1 13 52.0 52.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 8 32.0 32.0 32.0
1 17 68.0 68.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 60.0 60.0 60.0
1 10 40.0 40.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
6. Menurut saudara, faktor resiko bahaya apa yang dapat terjadi pada saat
melakukan pekerjaan..?
p6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 5 20.0 20.0 20.0
1 20 80.0 80.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 6 24.0 24.0 24.0
1 19 76.0 76.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 14 56.0 56.0 56.0
1 11 44.0 44.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 9 36.0 36.0 36.0
1 16 64.0 64.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
10. Alat pelindung diri (APD) apakah yang wajib selalu dipakai pada saat
bekerja..?
p10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 16 64.0 64.0 64.0
1 9 36.0 36.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
SIKAP
Dengan memakai Alat Pelindung Diri (APD) dapat
mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja
s1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 3 12.0 12.0 12.0
1 22 88.0 88.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Ketersediaan APD
Masker
ket1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 23 92.0 92.0 92.0
1 2 8.0 8.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Sarung Tangan
ket2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 5 20.0 20.0 20.0
1 20 80.0 80.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pakaian Kerja
ket3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 5 20.0 20.0 20.0
1 20 80.0 80.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Pelindung Kepala
ket4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 7 28.0 28.0 28.0
1 18 72.0 72.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Sepatu Boot
ket5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 15 60.0 60.0 60.0
1 10 40.0 40.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Kenyamanan APD
Apakah selama bekerja anda merasa nyaman menggunakan APD?
k1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 16 64.0 64.0 64.0
1 9 36.0 36.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
Rekan Kerja
Apakah rekan kerja anda selalu mengingatkan anda untuk menggunakan APD?
rk1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 16 64.0 64.0 64.0
1 9 36.0 36.0 100.0
Total 25 100.0 100.0
2. Hasil Bivariat
Crosstabs
1. Hubungan Umur dengan Penggunaan APD
Crosstab
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
Umur Responden <Median 7 2 9
>=Median 10 6 16
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
JKelamin Laki-laki 12 6 18
Perempuan 5 2 7
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Crosstab
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 6.016(a) 2 .049
Likelihood Ratio 6.581 2 .037
Linear-by-Linear
.157 1 .692
Association
N of Valid Cases
25
a 5 cells (83.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.92.
NPar Tests
Mann-Whitney Test
Ranks
Test Statisticsb
Pendidikan
Mann-Whitney U 61.000
Wilcoxon W 97.000
Z -.441
Asymp. Sig. (2-tailed) .659
Exact Sig. [2*(1-tailed a
.711
Sig.)]
a. Not corrected for ties.
b. Grouping Variable: Penggunaan APD
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
Pengetahuan Kurang Baik 8 3 11
Baik 9 5 14
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
sik kategori Tidak Setuju 10 2 12
Setuju 7 6 13
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
Ket kategori Tidak Tersedia 14 4 18
Tersedia 3 4 7
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
keny kategori Kurang Nyaman 14 2 16
Nyaman 3 6 9
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
Count
Penggunaan APD
Tidak
Menggunakan Menggunakan Total
rk kategori Kurang baik 14 2 16
Baik 3 6 9
Total 17 8 25
Chi-Square Tests
3. Hasil Multivariat
Chi-square df Sig.
Step 1 Step 16.086 4 .003
Block 16.086 4 .003
Model 16.086 4 .003
Step 2a Step -.316 1 .574
Block 15.770 3 .001
Model 15.770 3 .001
Step 3a Step -2.421 1 .120
Block 13.350 2 .001
Model 13.350 2 .001
a. A negative Chi-squares value indicates that the
Chi-squares value has decreased from the
previous step.
Model Summary
Classification Tablea
Predicted
Penggunaan APD
Tidak Percentage
Observed Menggunakan Menggunakan Correct
Step 1 Penggunaan APD Tidak Menggunakan 15 2 88.2
Menggunakan 1 7 87.5
Overall Percentage 88.0
Step 2 Penggunaan APD Tidak Menggunakan 15 2 88.2
Menggunakan 0 8 100.0
Overall Percentage 92.0
Step 3 Penggunaan APD Tidak Menggunakan 16 1 94.1
Menggunakan 4 4 50.0
Overall Percentage 80.0
a. The cut value is .500
Change in
Model Log -2 Log Sig. of the
Variable Likelihood Likelihood df Change
Step Sikkat -8.835 2.412 1 .120
1 rkkat -11.007 6.756 1 .009
Kenykat -10.157 5.056 1 .025
Ketkat -7.787 .316 1 .574
Step Sikkat -8.997 2.421 1 .120
2 rkkat -11.040 6.507 1 .011
Kenykat -10.172 4.771 1 .029
Step rkkat -11.757 5.520 1 .019
3 Kenykat -11.757 5.520 1 .019
Score df Sig.
Step 2a Variables Ketkat(1) .301 1 .584
Overall Statistics .301 1 .584
Step 3b Variables Sikkat(1) 2.287 1 .130
Ketkat(1) .308 1 .579
Overall Statistics
2.611 2 .271