01
RUMAH SAKIT TK.IV 01.07.02
SURAT KEPUTUSAN
Nomor : KEP / 87 / XII / 2017
Tentang
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN KARUMKIT TK IV. 01.07.02 BINJAI TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN
2017 DI LINGKUNGAN RUMKIT TK IV. 01.07.02 BINJAI
Ditetapkan di : Binjai
Pada Tanggal: Desember 2017
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan mengutamakan
keselamatan pasien tidak pernah terlepas terhadap pencapaian kualitas pelayanan
yang bermutu, aman dan efektif bagi pasien dan pencapaian tugas untuk rumah
sakit sebagai suatu korporasi.
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terjadinya risiko di rumah sakit adalah
organisasi dan manajemen sebagai korporasi, lingkungan pekerjaan, sumberdaya
manusia dan karakteristik pasien yang berkunjung kerumah sakit berperan penting
dalam menentukan kemajuan dan kualitas rumah sakit.
b. Bagi Pasien
Mampu melindungi pasien dari kerugian-kerugian yang parah sehingga
keluarga terhindar dari musibah.
III. PENGERTIAN
1. Risiko adalah potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses
kegiatan saat sekarang atau kejadian dimasa datang.
2. Risiko klinis adaiah semua isu yang dapat berdampak terhadap
pencapaian pelayanan pasien yang bermutu tinggi, aman, dan efektif.
3. Risiko non klinis adalah semua isu yang dapat berdampak terhadap
tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari rumah sakit sebagai
korporasi.
4. Manajemen risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko,
serta membentuk strategi untuk memberi daya yang tersedia di rumah
sakit. Strategi yang dapat digunakan antara lain degan mentransfer risiko
pada pilihan mengurangi efek buruk dari risiko dan menerima sebagian
maupun seluruh konsekwensi dari risiko tersebut.
5. Manajemen Risiko terintegrasi adalah Manajemen Risiko merupakan
suatu kegiatan untuk mengantisipasi, mengurangi, mencegah terulangnya
kejadian dan Eksternal dengan identifikasi, analisis, evaluasi, pengelolaan
dan monitoring risiko
IV. RERAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM MANAJEMEN RISIKO
1. Kepala rumah sakit:
a. Membentuk Sub Komite Manajemen Risiko dengan mengeluarkan
surat keputusan/Sprin.
b. Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan
prasarana termasuk anggaran yang dibutuhkan.
c. Menentukan kebijakan manajemen risiko berdasarkan saran dari tim
manajemen risiko.
d. Mengadakan evaluasi kebijakan manajemen risiko berdasarkan saran
dari tim manajernen risiko.
e. Mengadakan evaluasi kebijakan manajernen risiko di rumah sakit
berdasarkan saran dari Tim manajemen risiko.
f. Dapat menutup suatu unit perawatan atau instalasi yang dianggap
potensial menularkan penyakit untuk beberapa waktu sesuai
kebutuhan berdasarkan saran dari Tim manajemen risiko.
g. Mengesahkan SPO (Standar Prosedur Operasional) untuk manajemen
risiko.
MEMBANGUN KONTEKS
:
- FAKTOR YANG MENDUKUNG DAN YANG MENGHAMBAT
- TENTUKAN TUJUAN DAN SARAN
IDENTIFIKASI RESIKO :
ANALISA RESIKO :
EVALUASI RISIKO :
Risiko diterima
Risiko
PENGELOLAAN RISIKO :
Tidak-Tetapkan alternatf / pilihan
diterima -Analisa untug rugi
-Pilih tindakan yang paling sesuai
-Perencanaan tindakan & Implementasi
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO
Rumkit Tk.lV 01.07.02 Binjai mengatur tata iaksana manajemen risiko melalui
tahapan atau proses sebagai berikut:
1. Identifikasi Risiko
2. Analisa Risiko
3. Evaluasi Risiko
4. Pengelolaan Risiko
Keterangan :
1. Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko adalah proses menemukan, memgenal dan mendskripsikan
risiko Proses Identifikasi di Rumah Sakit melalui pendekatan Proaktif dan Reaktif.
a. Proses Identifikasi Proaktif melalui kegiatan yang dilakukan dengan cara
Proaktif mencari risiko yang berdampak, Metode yang dilakukan adalah :
Ronde Keselamatan Pasien
Brainstroming
HFMEA
Survey INOK
Pembahasan kasus potensial masalah melalui rapat KSM dan
pembahasan kasus sulit
Audit Medis
b. Proses Identifikasi Risiko Reaktif merupakan kegiatan Identifkasi yang
dilakukan setelah risiko muncul dalam pasien. Metode yang biasa dilakukan
melalui pelaporan insiden keselamatan pasien.
2. Analisa Risiko
Analisa Risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan
peringkat risiko. Setelah dilakukan dengan cara menilai seberapa sering peluang
risiko tersebut itu muncul, serta berat ringannya dampak yang ditimbulkan dilakukan
dengan menentukan tingkat atau prioritas dari risiko yang mungkin terjadi serta
dampaknya terhadap pelayanan runah sakit melalui penghitungan Risk Priority
Number (RPN).
Metode analisa risiko dalam proses assessment risiko adalah Root Cause Analysis
(RCA) dan Healthcare (HFMEA).
Risk Priority Number =Severity x Probability x Detection
RPN merupakan alat untuk rnenetapkan prioritas penanganan risiko, nilai RPN
semakin tinggi maka prioritas penanganan utama.
Tabel Probabilitas
Probability
Value Description Creteria
Sangat jarang Kemungkinan kejadian sangat jarang, kegagalan tidak
1
pernah terlihat pada percobaan labor yang relevan.
Detection
Value Description
Criteria
Deteksi A : sistem deteksi otomatis tervalidasi.
1 derajat tinggi B : dua/lebih sistem deteksi survaledasi yang
dioperasikan secara manual.
Tingkat A : satu sistem deteksi tervaledasi yang dioperasikan
deteksi baik secara manual, itu merupakan pengukuran langsung
3
dari kegagalan.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko
dengan krIteria risiko untuk menentukan besarnya dapat diterima atau ditoleransi.
Sedangkan kreteria risiko adalah kerangka acuan membuat dievaluasi, dengan
evaluasi risiko ini, setiap risiko dikelola oleh yang bertanggung jawab sesuai dengan
demikian, tidak ada risiko yang terlewati dan terjadi pendelegasian tugas
menggunakan metode :
- Risk Ranking
- Prioritize the risk
Evaluasi risiko dalam bentuk rapat evaluasi dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh
tim manajemen risiko
4. Pengelolaan Risiko
Hasil dari Analisa dan Evaluasi risiko menghasilkan suatu rekomendasi
bagaimana penanganan dampak risiko terhadap Rumah Sakit tersebut dapat
dihindari, diturunkan, dikurangi atau dihilangkan. Penanganan risiko di Rumkit Tk. IV
01.07.02 Binjai dalam bentuk, diantarannya ;
1. Menghindari risiko dengan memmutuskan untuk tidak memulai
atau melanjutkan aktivitas / pelayanan yang meningkatkan risiko
2. Mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat peluang (Lebih baik,
lebih memguntungkan)
3. Menghilangkan sumber risiko
4. Mengubah kemungkinan
5. Mengubah konsekuensi
6. Berbagi risiko dengan pihak lain (Termasuk kontrak dan pembiayaan risiko)
7. Mempertahankan risiko dengan informasi pilihan.
Hasil Waktu
No Tujuan Strategis Kegiatan Pelaksana
(out come) (Time sapk)
1 Risk Manajemen Penyusunan
sebagai bagian rencana dan
integral dari kebijakan strategis
rencana strategi tentang manajemen
risiko
2 Membangun Sosialisasi
kesadaran dan manajemen risiko
kepedulian staff kepada seluruh staff
tentang
manajemen risiko
4 Pembelajaran dari Penyebarluasan
pengalaman risiko proses manajemen
tahun lalu risiko
X. MONITORING, AUDIT, DAN REVIEW
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum
dilakukan oleh Rumkit Tk, IV 01.07.02 Binjai. Dalam melaksanakan tinjauan
diperlukan suatu alat bantu yang dinamis dan efektif untuk mendata risiko dan
dampak dari risiko tersebut.
Alat bantu yang digunakan adalah Risk Register (Daftar Risiko) Risk Register
adalah ;
Alat Manajemen yang memungkinkan suatu organisasi memahami profil risik
risio secara menyeluruh.ini penyimpanan untuk semua informasi risiko.
Catatan segala jenis risiko yang mengancam keberhasilan Rumah Sakit dalam
mencapai tujuannya.
Risk Register dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Risk Register Rumah Sakit, digunakan untuk Risiko Ekstrim
Risk Register Divisi / Instalasi, digunakan untuk risiko dengan peringkat lebih
rendah atau resiko yang diturunkan digunakan karena peringkatnya sudah turun.
Untuk mengurangi beban Administrasi, risiko rendah tidak perlu dimasukan.
Risk Register ini bersifat sangat dinamis. Setiap bulan bisa berubah. Perubahan ini
dapat berupa:
Jumlahnya berubah karena ada risiko baru teridentifikasi
Tindakan pengendalian risikonya berubah karena terbukti tindakan pengendalian
risiko yang ada tidak cukup efesien
Peringkat resikonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah
Ada risiko yang dihilangkan dari daftarRumah Sakit, karena peringkatnya sudah
lebih rendah dimana nilai Risk Register Divisi / Instalasi)
Ditetapkan di : Binjai
Pada Tanggal: Desember 2017
KETUA
SEKRETARIS
drg. Andri CL
Letda Ckm NRP 11160038050990
INOS
Anna Ivra SJ K3
PNS III/b NIP
197904262005012005 Fitriyantoro Hanis
Lettu Ckm NRP 11120033200588
NAKES
Fitriyantoro Hanis
Lettu Ckm NRP 11120033200588
Seluruh anggota staf memiliki tanggung jawab pribadi dalam hal pelaksanaan
manajemen risiko dan diharapkan memgerti dan mampu mengimplementasi strategi
dan kebijakan manajemen risiko Rumkit Tk IV 01.07.02 Binjai
Uraian tugas :
Ketua : Ketua Mutu dan Risiko
Tugas :
a. Mengkoordinir pelaksanaan intregrated risk management
b. Mengumpulkan dan membuat rekapitulasi laporan insiden
c. Melakukan analisa bersama-sama anggota
d. Menyusun rekomendasi penanganan risiko kepada Karumkit
Tk.Iv.Dr.Bratanata
e. Menyusun Risk Register dalam skala Rumah Sakit dan Divisi/
Instalasi, selanjutnya bersama-sama anggota manajemen risiko
setiap 6 bulan sekali
f. Memimpin rapat evaluasi manajemen risiko