Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN II


PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Optimalisasi Pengendalian Binatang Pengganggu di Rsud


Sukamara Kabupaten Sukamara

Disusun oleh
Nama : Imra’atul Azizah, A.Md.KL
NIP 19941224 202012 2 033
Angkatan III
Kelompok IV

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


MANUSIA PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN
TENGAH TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

Optimalisasi Pengendalian Binatang Pengganggu di Rsud Sukamara


Kabupaten Sukamara

Disusun Oleh
Nama : Imra’atul Azizah, A.Md.KL
NIP 19941224 202012 2 033
Angkatan III
Kelompok IV

Setuju Untuk Diseminarkan Tanggal…...........2022

Mentor, Coach,

M. Mugeni, AMK Dr. Hironymus Ghodang, S.Pd., M.Si


NIP. 19840312 200902 1 001 NIP. 19700706 199801 1 001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GELOMBANG I GOLONGAN II
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TAHUN 2022

Optimalisasi Pengendalian Binatang Pengganggu di Rsud Sukamara


Kabupaten Sukamara

Disusun oleh
Nama : Imra’atul Azizah, A.Md.KL
NIP 19941224 202012 2 033
Angkatan II
Kelompok IV

Telah Diseminarkan Tanggal............2022

Mentor, Penguji, Coach,

M. Mugeni, AMK Sri Widanarni, S.IP., M.Si Dr.Hironymus Ghodang,S.Pd., M.Si


NIP.19840312 200902 1 001 NIP. 19690212 198911 2 001 NIP. 19700706 199801 1 001

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan Aktualisasi yang
berjudul “Optimalisasi binatang pengganggu di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara”.
Penulisan rancangan aktualisasi ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan II Angkatan III BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2022. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Sri Widanarni, S.P., M.Si., sebagai Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Provinsi Kalimantan Tengah dan Penguji pada seminar rancangan aktualisasi ini
2. Bapak Dr. Hironymus Ghodang, S.Pd, M.Si sebagai Coach (pembimbing) yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam merancang program aktualisasi.
3. Ibu dr. Eflin N. M. Sianipar, sebagai Direktur RSUD Sukamara yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran serta dukungan dan arahannya dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini.
4. Bapak M. Mugeni, AMK, sebagai mentor yang telah bersedia meluangkan waktu,
memberikan bimbingan, arahan, saran, semangat serta dukungan dalam menyelesaikan
laporan aktualisasi ini.
5. Bapak dan Ibu pengajar dan panitian penyelenggara DIKLATSAR CPNS BPSDM Provinsi
Kalimantan Tengah tahun 2022.
6. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam pelaksanaan
DIKLATSAR CPNS
7. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Angkatan III
Kelompok IV Tahun 2022 Kabupaten Sukamara dan Kabupaten Barito Timur.
8. Seluruh rekan kerja IPSRS dan Instalasi CSSD RSUD Sukamara yang telah berpartisipasi
dan mendukung terselesaikannya Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih belum sempurna, oleh karenanya
penulis berharap kritik dan saran serta masukan yang sifatnya membangun dari berbagai pihak
agar menjadi lebih baik, sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

iv
Sukamara, 2022
Penulis,

Imra’atul Azizah, A.Md.KL


NIP. 19941224 202012 2 033

v
DAFTAR ISI

Cover Halaman
Lembar Persetujuan.............................................................................................................ii
Lembar Pengesahan............................................................................................................iii
Kata Pengantar....................................................................................................................iv
Daftar Isi.............................................................................................................................vi

Daftar Gambar...................................................................................................................vii

Daftar Tabel......................................................................................................................viii

Bab I Pendahuluan...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Identifikasi Isu.................................................................................................7

1.3 Maksud Dan Tujuan......................................................................................13

1.4 Manfaat..........................................................................................................14

Bab II Gambaran Umum Organisasi..................................................................................15

2.1 Identitas Organisasi......................................................................................15

2.2 Struktur Organisasi......................................................................................22

2.3 Visi Dan Misi...............................................................................................25

2.4 Nilai Organisasi...........................................................................................26

2.5 Role Model..................................................................................................27

Bab III Rancangan Aktualisasi...........................................................................................28

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN BerAKHLAK.........................................................28

3.2 Kedudukan Dan Peran PNS Dalam NKRI..................................................32

3.3 Rancangan Aktualisasi.................................................................................34

3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisas....................................................................39

vi
BAB IV Penutup................................................................................................................40

Daftar Pustaka

Lampiran

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Sampah di depan ruang VIP.............................................................................2

Gambar 1.2 Sampah di ruang Isolasi...................................................................................2

Gambar 1.3 Petugas kebersihan tidak menggunakan APD saat bekerja..............................3

Gambar 1.4 Limbah domestik di depan ruang rawat inap...................................................3

Gambar 1.5 Pengukuran pencahayaan di R.VIP..................................................................4

Gambar 1.6 Data pengukuran pencahayaan di R.VIP..........................................................4

Gambar 1.7 Kucing di lingkungan RSUD Sukamara..........................................................5

Gambar 2.1 Peta RSUD Sukamara....................................................................................15

Gambar 2.2 Foto RSUD Sukamara....................................................................................15

Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUD Sukamara............................................................24

Gambar 2.4 Foto Bupati dan Wakil Bupati Sukamara......................................................25

Gambar 2.5 dr. Eflin N.M.Sianipar....................................................................................27

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Permasalahan, Sumber isu dan penyebab di RSUD Sukamara...........................8

Tabel 1.2 Analisis isu dengan tekhnik APKL....................................................................10

Tabel 1.3 Menentukan skala prioritas masalah dengan tekhnik USG...............................12

Tabel 2.1 Data Kepegawaian RSUD Sukamara per 31 Desember 2021...........................20

Tabel 3.1 Keterkaitan kegiatan kreatif terhadap nilai-nilai ASN.......................................30

Tabel 3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi.......................................................................36

Tabel 3.4 Jadwal Rencana Pelaksananaan Aktualisasi......................................................39

ix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penulis merupakan CPNS angkatan 2019 di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.


Penulis bekerja di unit sanitasi IPSRS RSUD Sukamara sebagai sanitarian terampil.
Kemudian pada bulan kedua setelah masa penugasan di unit sanitasi IPSRS RSUD
Sukamara kemudian penulis diberi surat perintah tugas oleh direktur untuk membantu
bertugas di instalasi CSSD. Walaupun tugas utama saat ini di instalasi CSSD namun
penulis tetap ikut serta dalam berkoordinasi beberapa program unit sanitasi IPSRS
bersama tim sanitarian RSUD Sukamara.. Penulis dalam mengemban tugas sebagai
sanitarian terampil telah berlangsung selama 1 tahun 5 bulan terhitung sejak
ditetapkannya menjadi CPNS di RSUD Sukamara. Sejauh ini penulis dapat beradaptasi
pada instalasi CSSD dan tetap menjalin kerjasama yang baik dengan tim unit sanitasi
RSUD Sukamara perihal tanggungjawab sebagai sanitarian terampil.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat (Depkes RI, 2009). Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sukamara dengan kualifikasi rumah sakit Kelas C Non Pendidikan Pada Tahun 2020.
RSUD terletak diatas tanah seluas 22.896,5 m2 dengan beberapa bangunan yang
didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan, yang berada di Jalan Tjilik Riwut
Km. 5,5 Kelurahan Mendawai, Kecamatan Sukamara Kabupaten Sukamara, mempunyai
108 tempat tidur dengan tingkat hunian rata-rata 60% per tahun. Wilayah dispersi atau
jangkauan pelayanan Rumah Sakit meliputi seluruh Wilayah yang berada di Kabupaten
Sukamara serta desa dan kecamatan yang berada di Wilayah Kabupaten Ketapang
Provinsi Kalimantan Barat.
Selama melaksanakan tugas di RSUD Sukamara, adapun beberapa isu/permasalahan
yang ditemukan di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara berkaitan dengan kesehatan
lingkungan rumah sakit sebagai berikut :

1
Permasalahan 1 : Rendahnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah
pada tempatnya di lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Membuang
sampah pada tempatnya sangat membantu menjaga kebersihan, keindahan dan
kenyamanan. Penerapan kebersihan lingkungan rumah sakit yaitu membuang sampah
pada tempatnya, ini harus dilakukan oleh setiap pengunjung di lingkungan rumah sakit.

Gambar 1.1 Sampah di depan VIP Gambar 1.2 Sampah dihalaman teras ruang
Ruang isolasi
Sumber : dokumentasi pribadi
Dari dokumentasi diatas menunjukkan bahwa pada beberapa ruang rawat inap RSUD
Sukamara ditemukan sampah yang dibuang sembarangan. Hal ini menunjukan bahwa
rendahnya kepedulian pengunjung maupun pasien untuk membuang sampah pada
tempatnya, sehingga mengganggu estetika dan dapat menyebabkan resiko penyakit.
Permasalahan 2 : Kurangnya pengetahuan petugas kebersihan terhadap
penggunaan APD di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Peran petugas
kebersihan sangat penting dalam memutuskan rantai penularan penyakit. Rumah sakit
merupakan tempat berbagai jenis kuman maupun virus yang berbahaya bagi kesehatan.
Maka dari itu petugas kebersihan harus paham tentang pencegahan infeksi salah satunya
dengan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).

2
Gambar 1.3 Petugas kebersihan tidak menggunakan APD saat bekerja
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan pernyataan penanggungjawab kebersihan yang selalu mengamati, hal
tersebut sering sekali terjadi dan terbukti dengan foto petugas yang tidak menggunakan
APD saat bekerja. Padahal hal tersebut dapat menimbulkan resiko penyakit dan cidera.
Permasalahan 3 : Kurang optimalnya kinerja petugas pengangkut sampah
dalam jam pengambilan sampah domestik di RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara. Petugas kebersihan sangat penting untuk menjamin kebersihan dan
menghindari tercemarnya lingkungan. Petugas yang bertanggungjawab terhadap
kebersihan rumah sakit yaitu harus memiliki kualifikasi yang baik, dengan menciptakan
suasana nyaman bagi pasien khusunya pasien rawat inap. Salah satu faktor kenyaman
untuk pasien yaitu dalam hal penanganan sampah domestik dimana setiap hari sampah
yang dihasilkan selalu di angkut tepat waktu agar tidak menimbulkan resiko penularan
penyakit dan aroma tidak sedap.

3
Gambar 1.4 Limbah domestik di depan ruang rawat
inap Flamboyan tidak diangkut sesuai jadwal

Sumber : dokumentasi pribadi


Berdasarkan pengalaman pribadi yang melihat langsung sampah domestik didepan
ruang rawat inap flamboyan tidak di angkut tepat waktu sehingga menimbulkan aroma
yang tidak sedap dan mengganggu pemandangan.
Permasalahan 4 : Rendahnya intensitas pencahayaan pada ruang VIP RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara. Pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat
mempengaruhi kenyamanan pasien selama menjalani rawat inap, disamping juga
berpengaruh bagi kelancaran paramedis dalam menjalankan aktivitasnya untuk melayani
pasien. Kualitas pelayanan dalam rumah sakit dapat ditingkatkan apabila didukung oleh
peningkatan kualitas fasilitas fisik. Ruang rawat inap merupakan salah satu wujud
fasilitas fisik yang penting keberadaannya bagi pelayanan pasien.

4
Gambar 1.6 Pengukuran pencahayaan Gambar 1.7. Data pengukuran pencahayaan di R.VIP
di R.VIP
Sumber : dokumentasi pribadi
Berdasarkan dokumentasi dan data diatas menunjukkan bahwa pada ruang rawat inap
VIP RSUD Sukamara ditemukan intensitas cahaya cenderung kurang. Pada beberapa
tempat juga bahkan ditemukan permasalah ada ruangan yang gelap akibat tidak
memiliki penerangan.
Permasalahan 5 : Optimalisasi pengendalian binatang pengganggu di RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara. Pengendalian binatang pengganggu adalah tindakan
yang ditujukan untuk menurunkan populasi serendah mungkin sehingga keberadaannya
tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit. Salah satu fakor penyebab
terjadi banyaknya populasi binatang penganggu yaitu kondisi sanitasi lingkungan yang
buruk.

5
Gambar 1.8. Kucing di lingkungan RSUD Sukamara
Sumber : dokumentasi pribadi
Dari dokumentasi diatas menunjukkan bahwa pada RSUD Sukamara ditemukan hewan
penggangu salah satunya kucing sering berkumpul di ruang dapur instalasi gizi RSUD
Sukamara. Dimana ruang dapur merupakan tempat penyimpanan dan pengolahan
makanan untuk seluruh pasien rawat inap. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan
resiko terjadinya penularan penyakit
Berdasarkan permasalahan di unit kerja saya, maka diperlukan adanya bentuk upaya
penanggulangan yang invasif, efisien dan efektif agar pelaksanaan manajemen
pelayanan, penunjang, umum dan sumber daya manusia di rumah sakit RSUD Sukamara
dapat tertangani dan terciptanya derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Adapun
kegiatan yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut :
1. Rendahnya kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya di
lingkungan RSUD Sukamara.
2. Kurangnya pengetahuan petugas kebersihan terhadap penggunaan APD di RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara.
3. Kurang optimalnya kinerja petugas pengangkut sampah dalam jam pengambilan
sampah domestik di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.

6
4. Rendahnya intensitas pencahayaan pada ruang VIP RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara.
5. Optimalisasi pengendalian binatang pengganggu di RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara.
1.2 Identifikasi Isu
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menemukan 5 (lima) isu permasalahan
yang terjadi di RSUD Sukamara.
Isu pertama yaitu rendahnya kesadaran pengunjung untuk membuang
sampah pada tempatnya di lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.
Hasil yang didapat dari pengamatan tim sanitasi saat melakukan pengawasan kesehatan
lingkungan rumah sakit, seringkali ditemukan sampah yang dibuang sembarangan
padahal RSUD Sukamara sudah menyediakan tempat sampah. Hal ini menunjukan
bahwa rendahnya kepedulian pengunjung maupun pasien untuk membuang sampah pada
tempatnya, sehingga mengganggu estetika dan dapat menyebabkan resiko penyakit.
Isu kedua yaitu kurangnya pengetahuan petugas kebersihan terhadap
penggunaan APD di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Dari hasil pengamatan
yang dilakukan ditemukan beberapa petugas kebersihan tidak menggunakan APD saat
bekerja. Padahal hal tersebut dapat menimbulkan resiko penyakit dan cidera.
Isu ketiga yaitu kurang optimalnya kinerja petugas pengangkut sampah
dalam jam pengambilan sampah domestik RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara
. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan ditemukan sampah domestik didepan ruang
rawat inap flamboyan yang belum diambil melewati dari waktu pengangkutan
seharusnya, sehingga menimbulkan aroma yang tidak sedap dan mengganggu
pemandangan.
Isu keempat yaitu rendahnya intensitas pencahayaan pada ruang VIP RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara . Berdasarkan pengamatan dan data hasil pemeriksaa
petugas sanitasi RS menunjukkan bahwa pada ruang rawat inap VIP RSUD Sukamara
angka intensitas cahaya cenderung rendah. Pada beberapa tempat juga bahkan
ditemukan permasalah ada ruangan yang gelap akibat tidak memiliki penerangan.
Pencahayaan yang rendah dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan
pasien selama menjalani rawat inap, disamping juga berpengaruh bagi kelancaran
paramedis dalam menjalankan aktivitasnya untuk melayani pasien.
7
Isu kelima yaitu optimalisasi pengendalian binatang pengganggu di RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara. Berdasarkan pengamatan dan keluhan dari petugas
unit instalasi gizi bahwa disekitar ruang tersebut ditemukan binatang pengganggu.
Dimana ruang dapur merupakan tempat penyimpanan dan pengolahan makanan untuk
seluruh pasien rawat inap. Sehingga hal tersebut dapat menimbulkan resiko terjadinya
penularan penyakit
Dari hasil identifikasi yang ditemukan di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara
untuk menentukan sumber isu dan penyebab isu dapat dilihat pada tabel dibawah.
Tabel 1.1
Permasalahan, Sumber isu dan penyebab di RSUD Sukamara
No Isu Sumber Isu Penyebab Isu
1 Rendahnya kesadaran Pelayanan a. Kurangnya kesadaran untuk
pengunjung untuk publik membuang sampah pada tempatnya
membuang sampah pada masih rendah.
tempatnya di lingkungan b.Peletakan tempat sampah yang kurang
RSUD Sukamara strategis
Kabupaten Sukamara c. Belum adanya stiker/spanduk larangan
membuang sampah sembarangan beserta
dasar hukumnya serta sanksi yang
dikenakan jika melanggar peraturan
tersebut
2 Kurangnya pengetahuan Pelayanan a.Kesadaran untuk menggunakan APD
petugas kebersihan publik saat bekerja.
terhadap penggunaan b.Kurangnya sosialisasi kepada petugas
APD di RSUD Sukamara kebersihan untuk anjuran menggunakan
Kabupaten Sukamara APD
c.Memberlakukan tindakan punishment
kepada petugas yang tidak menggunakan
APD
3 Kurang optimalnya kinerja Pelayanan a.Kurangnya kesadaran petugas
petugas pengangkut sampah publik pengangkutan sampah untuk
dalam jam pengambilan meningkatkan kinerja
sampah domestik di RSUD b.Memberlakukan tindakan punishment
Sukamara Kabupaten kepada petugas kebersihan yang tidak
Sukamara tepat waktu
c.Kurangnya sosialisasi tentang apa saja
resiko yang dapat terjadi jika
pengangkutan sampah tidak sesuai
jadwal.

8
4 Rendahnya intensitas Pelayanan a.Pasien yang tidak merasa puas dengan
pencahayaan pada ruang publik pelayanan rumah sakit terutama di ruang
VIP RSUD Sukamara VIP RSUD Sukamara
Kabupaten Sukamara b.Kurang nya pengetahuan petugas akan
standar pencahayaan yang tepat untuk
ruang rawat inap pasien di rumah
sakit
c.Belum optimalnya koordinasi anatar
petugas sanitasi dengan
penanggungjawab saran dan prasarana
rumah sakit.
5 Optimalisasi pengendalian Pelayanan a. Kurangnya kesadaran petugas akan
binatang pengganggu di publik resiko yang terjadi apabila ditemukan
RSUD Sukamara keberadaan binatang pengganggu
Kabupaten Sukamara b.Kurangnya pengetahuan tentang bahaya
resiko penyakit akibat binatang
pengganggu
c. Belum terlaksananya pengawasan
binatang pengganggu di lingkungan RS.

Berdasarkan identifikasi isu, sumber isu dan penyebab isu maka untuk menetukan
isu terpilih penulis menggunakan 2 teknik analisis isu yaitu APKL (Aktual, Problematik,
kekhalayakan dan Kelayakan) merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk
menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya. Aktual, yaitu isu tersebut benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Problematik, yaitu isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicari solusinya secara
komprehensif. Kekhalayakan, artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Dan kelayakan, artinya isu tersebut masuk akal, realistis, relevan dan dapat dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 1.2
Analisis isu dengan tekhnik APKL
Kriteria APKL
No Isu Keterangan
A P K L
1 Rendahnya kesadaran pengunjung untuk √ √ √ √ Memenuhi
membuang sampah pada tempatnya di
lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara

9
2 Kurangnya pengetahuan petugas √ √ √ x Tidak
kebersihan terhadap penggunaan APD di memenuhi
RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara
3 Kurang optimalnya kinerja petugas √ √ √ x Tidak
pengangkut sampah dalam jam memenuhi
pengambilan sampah domestik RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara
4 Rendahnya intensitas pencahayaan pada √ √ √ √ Memenuhi
ruang VIP RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara
5 Optimalisasi pengendalian binatang √ √ √ √ Memenuhi
pengganggu di RSUD Sukamara
Kabupaten Sukamara

Dari hasil analisis teknik APKL diatas, dari 5 (lima) isu permasalahan yang ada,
dapat dikatakan bahwa isu atau permasalahan kedua dan ketiga tidak memenuhi kriteria
APKL. Untuk isu nomor 2 (dua) yaitu Kurangnya pengetahuan petugas kebersihan
terhadap penggunaan APD di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara tidak memenuhi
kriteria APKL dalam unsur L (kelayakan). Hal ini dikarenakan permasalahan yang terjadi
hanya sebatas menyangkut kesadaran menggunakan APD pada petugas kebersihan, tidak
menyangkut atau berpengaruh pada diri orang banyak. Untuk itu penulis berkoordinasi
langsung dengan koordinator kebersihan untuk melakukan pengawasan berkala dan
sosialisasi kewajiban penggunaan APD. Untuk isu nomor 3 (tiga) yaitu kurang
optimalnya kinerja petugas pengangkut sampah dalam jam pengambilan sampah
domestik RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara tidak memenuhi kriteria APKL dalam
unsur L (kelayakan). Hal ini karena permasalahan yang terjadi hanya karena petugas
kebersihan tersebut seringkali tidak tepat waktu ketika jam pengangkutan sampah
domestik. Untuk itu penulis akan berkoordinasi langsung dengan koordinator limbah
domestik untuk mengevaluasi SOP penanganan limbah dari awal pengangkutan hingga
pemusnahan dan menerapkan nya kepada petugas kebersihan yang bersangkutan.
Untuk isu-isu yang memenuhi kriteria APKL adalah isu nomor 1 (satu) yaitu
rendahnya kepedulian pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya di
lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Untuk isu ini termasuk dalam kriteria
APKL karena A (Aktual) hal ini masih terjadi hingga saat ini, P (Problematik) kesadaran
rendah akan membuat dampak yang buruk pada kesehatan dan lingkungan, K

1
1
(Kekhalayakan) yaitu artinya isu tersebut menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kemudian kriteria L (Kelayakan) dimana kepedulian membuang sampah sangat realistis,
relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Isu nomor 4 (empat) yaitu rendahnya intensitas pencahayaan pada ruang VIP
RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Untuk isu ini termasuk dalam kriteria APKL
karena A (Aktual) hal ini terjadi hingga saat ini, P (Problematik) yaitu isu tersebut
memiliki dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu segera dicari solusinya. K
(Kekhalayakan) pencahayaan yang rendah dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi
kenyamanan pasien selama menjalani rawat inap, juga berpengaruh bagi kelancaran
paramedis dalam melayani pasien. Kriteria L (Layak) dimana rendahnya pencahayaan di
ruang rawat inap VIP sangat realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
Isu nomor 5 (lima) yaitu optimalisasi pengendalian binatang pengganggu di
RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara. Untuk isu ini termasuk dalam kriteria APKL
karena A (Aktual) hal ini terjadi hingga saat ini, P (Problematik) isu tersebut termasuk
masalah yang kompleks dan sangat perlu dicari solusinya, K (Kekhalayakan) isu ini
sangat menyangkut kepada bahaya penularan penyakit yang diakibat kan binatang
penggangu kepada seluruh pasien dan kriteria L (Layak) isu ini realistis dan relevan dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Langkah selanjutnya untuk menetapkan skala prioritas masalah adalah dengan
menggunakan teknik USG (urgency, seriousness dan growth). Teknik USG merupakan
salah satu teknik yang digunakan untuk menentukan skala prioritas masalah, yaitu
dengan cara menentukan tingkat urgensinitas masalah, keseriusan masalah dan apabila
tidak tertangani ditentukan dengan menggunakan skala 1-5 untuk tiap-tiap unsur USG
yaitu :
1 : Tidak mendesak/serius/berdampak
2 : Kurang
mendesak/serius/berdampak 3 : Cukup
mendesak/serius/berdampak 4 :
Mendesak/serius/berdampak
5 : Sangat mendesak/serius/berdampak

1
Tabel 1.3
Menentukan skala prioritas masalah dengan tekhnik USG
Kriteri USG
No Isu U S G Jumlah Rank
1 Rendahnya kesadaran pengunjung untuk
membuang sampah pada tempatnya di
lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara
a. Kurangnya kesadaran untuk membuang 4 3 4
sampah pada tempatnya masih rendah.
b. Peletakan tempat sampah yang kurang 4 3 4 31 II
strategis
c. Belum adanya stiker/spanduk larangan 3 3 3
membuang sampah sembarangan beserta
dasar hukumnya serta sanksi yang
dikenakan jika melanggar peraturan
tersebut.
2 Rendahnya intensitas pencahayaan pada
ruang VIP RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara
a. Pasien yang tidak merasa puas dengan 4 3 4
pelayanan rumah sakit terutama di ruang
VIP RSUD Sukamara
b. Kurang nya pengetahuan petugas akan 3 3 3 30 III
standar pencahayaan yang tepat untuk
ruang rawat inap pasien di rumah sakit
c. Belum optimalnya koordinasi anatar 4 3 3
petugas sanitasi dengan
penanggungjawab saran dan prasarana
rumah sakit.
3 Optimalisasi pengendalian binatang
pengganggu di RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara
a. Kurangnya kesadaran petugas akan 3 4 4
resiko yang terjadi apabila ditemukan
keberadaan binatang pengganggu 33 I
b. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya 4 3 3
resiko penyakit akibat binatang
pengganggu
c. Belum terlaksananya pengawasan 4 4 4
binatang pengganggu di lingkungan RS.
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG diatas, dari 3 (tiga) isu atau
permasalahan dapat didapatkan isu nomor 3 (tiga) adalah isu prioritas utama karena
memiliki skor tertinggi yaitu 33 dengan rincian Urgen (11), Keseriusan (11) dan

1
Perkembangan isu (11). Oleh karena itu isu yang terpilih adalah “Optimalisasi
pengendalian binatang pengganggu di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara”.

1.3 Maksud dan Tujuan


1.3.1 Maksud
Adapun maksud dari aktualisasi yaitu untuk mengetahui, memahami dan
merealisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK yang harus dimiliki oleh seorang
Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya sebagai seorang petugas di Rumah Sakit
Umum Daerah Sukamara Kabupaten Sukamara
1.3.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai penulis dalam rancangan aktualisasi
ini adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesadaran pengunjung untuk membuang sampah pada tempatnya
di lingkungan RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.
2. Meningkatkan pengetahuan petugas kebersihan terhadap penggunaan APD di
RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.
3. Mengoptimalkan kinerja petugas pengangkut sampah dalam jam pengambilan
sampah domestik di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.
4. Mengoptimalkan intensitas pencahayaan pada ruang VIP RSUD Sukamara
Kabupaten Sukamara.
5. Mengoptimalkan pengendalian binatang pengganggu di RSUD Sukamara
Kabupaten Sukamara.
1.4 Manfaat
Berdasarkan tujuan diatas, adapun manfaat kegiatan aktualisasi ini sebagai berikut :
1. Bagi penulis : diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai ASN
BerAKHLAK di lingkungan kerja sehingga dapat memberikan pelayanan prima
dalam melayani masyarakat.
2. Bagi instansi : diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya
pelayanan kesehatan yang diberikan.
3. Bagi pasien/masyarakat : diharapkan dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang
profesional dan optimal agar terwujudnya pelayanan kesehatan terbaik.

1
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1 Identitas Organisasi


2.1.1 Gambaran Umum RSUD Sukamara

Gambar 2.1 Peta RSUD Sukamara


Sumber : Google Maps

Gambar 2.2 Foto RSUD Sukamara


Sumber : https://m.facebook.com/Promosi-Kesehatan-RSUD-Sukamara-
108795818475828/? tn =HH-R
Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara (RSUD Sukamara) adalah rumah
sakit Kelas C Non Pendidikan milik pemerintah Kabupaten Sukamara. RSUD
Sukamara terletak diatas tanah seluas 22.896,5 m2 dengan beberapa bangunan

1
yang

1
didirikan dan digunakan untuk operasional pelayanan, terletak di Jalan Tjilik
Riwut KM. 5,5 Nomor 35 Desa Natai Sedawak, Kecamatan Sukamara, Kabupaten
Sukamara. Wilayah dispersi atau jangkauan pelayanan Rumah Sakit meliputi
seluruh wilayah yang berada di Kabupaten Sukamara serta desa dan kecamatan
yang berada di wilayah Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
Berdasarkan Peraturan Bupati Sukamara Nomor 31 Tahun 2020 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Unit Pelaksana Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukamara bahwa RSUD Sukamara mulai tanggal 23
Desember 2020 berubah statusnya menjadi UPT Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukamara berbentuk organisasi bersifat khusus yang memberikan layanan secara
profesional melalui pemberian otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang
milik daerah serta bidang kepegawaian. Namun sesuai dengan ketentuan
mengenai pengelolaan dan tata kerja Perangkat Daerah yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dalam
melaksanakan otonomi tersebut Direktur rumah sakit tetap bertanggung jawab
kepada dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan
melalui penyampaian laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang
milik daerah serta bidang kepegawaian rumah sakit dalam hal ini adalah Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukamara.
Selain itu saat ini RSUD Sukamara sudah melaksanakan pengelolaan
keuangan dengan PPK-BLUD sehingga diharapkan dapat dilaksanakan
pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan tepat dengan
tetap melaksanakan fleksibilitas dengan mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara adalah lembaga teknis daerah
Kabupaten Sukamara di bidang pelayanan kesehatan dan satu-satunya rumah sakit
umum milik Pemerintah Daerah Kabupaten Sukamara yang memiliki peran
strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan melalui upaya pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada masyarakat sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.

1
Adapun Tugas dan Fungsi RSUD Kabupaten Sukamara berdasarkan Peraturan
Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara, sebagai berikut:
1) Tugas
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukamara mempunyai tugas
untuk melaksanakan pelayanan kesehatan paripurna, dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan perorangan, yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan 10 upaya peningkatan
pencegahan, serta melaksanakan upaya rujukan.
2) Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, RSUD
Sukamara mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan medis;
b. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis;
c. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
d. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan rumah sakit;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2.1.2 Identitas Rumah Sakit
1 Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara (RSUD
Sukamara) Kabupaten Sukamara Provinsi
Kalimantan Tengah
2 Alamat Rumah Sakit : Jl. Tjilik Riwut Km. 5,5 No.35 Sukamara
3 Kode/Telpon/Fax : (0532) 26752, 26753 / Fax.(0532) 26753
4 Kecamatan/Kabupaten : Sukamara / Sukamara
5 Kelas Rumah Sakit : C / Non Pendidikan
6 Nama Direktur : dr. EFLIN N. M. SIANIPAR
7 Pendidikan : FK Universitas Methodist Indonesia
8 Satus Rumah Sakit : Milik Pemerintah Kabupaten Sukamara
9 Status Akreditasi : Akreditasi Penuh 3 (Tiga) Tahun (2012)
Akreditasi Perdana (2016)

1
Akreditasi Tingkat Madya (2019)
10 Luas Tanah : 126.50 M X 181.00 M = 22.896.5M2
11 Tahun Operasional : 2005
12 Kapasitas Tempat : 103 TT (Per 31 Desember 2021)
Tidur
2.1.3 Jenis Pelayanan Rumah Sakit
Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara dimulai sejak 01 April
2005 sampai dengan sekarang. RSUD Sukamara telah melaksanakan/
memberikan 4 (empat) pelayanan dasar (Dalam, Anak, Kandungan, dan Bedah)
serta Pelayanan Gawat Darurat 24 jam. Untuk pelayanan penunjang medik telah
dibuka pelayanan Laboratorium 24 Jam, Apotek 24 Jam, Radiologi, Poli Gigi,
Rehabilitasi Medik, Dapur RS, Laundry, Kamar Jenazah dan Sarana Prasarana
penunjang lainnya.
Sedangkan untuk pelayanan spesialistik sudah tersedia 4 (empat) pelayanan
spesialistik dasar yaitu Spesialis Anak (mulai tahun 2010), Spesialis Dalam dan
Spesialis Kebidanan Kandungan (mulai tahun 2011), Spesialis Bedah (mulai
tahun 2014) serta 3 (tiga) spesialis penunjang yaitu Spesialis Patologi Klinik
(mulai 2015), Spesialis Radiologi (mulai 2018) dan Spesialis Forensik (2019).
Jenis jasa pelayanan yang diberikan oleh RSUD Sukamara kepada masyarakat
adalah sebagai berikut:
1) Unit Gawat Darurat (UGD)
UGD dibuka selama 24 jam dengan layanan; Tindakan, Triase,
Kebidanan/PONEK, dan Ambulans.
2) Pelayanan Rawat Jalan
a. Pelayanan Rawat Jalan dibuka :
Senin - Sabtu, pukul 07.00 – 13.00 WIB.
b. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan pada :
Senin - Kamis mulai pukul 07.00 - 13.00
WIB Jum’at, pukul 07.00 – 11.00 WIB
Sabtu, pukul 07.00 – 12.00 WIB

1
c. Unit Rawat Jalan mempunyai 6 poliklinik meliputi :
1. Poli Penyakit Dalam
2. Poli Bedah
3. Poli Anak
4. Poli Kebidanan
5. Poli Gigi
6. Poli Umum
7. Poli Geriatri
8. Rehabilitasi Medis
3) Pelayanan Rawat Inap
a. Pelayanan rawat inap terdiri dari:
1) Ruang Bougenvile untuk Ruang VIP dan Kelas I.
2) Ruang Flamboyan untuk Ruang Rawat Inap kelas II dan III dewasa.
3) Ruang Melati untuk Ruang Rawat Inap Kebidanan kelas II dan III.
4) Ruang Dahlia untuk Ruang HCU.
5) Ruang Anggrek untuk Ruang Zaal Anak.
6) Ruang Mawar untuk Ruang Perinatologi.
7) Ruang Lavender untuk Ruang Isolasi.
b. Pelayanan Rawat Inap memiliki 103 tempat tidur terdiri dari :
1) Ruang VIP : 4 TT
2) Ruang Kelas I : 12 TT
3) Kelas II : 18 TT
4) Kelas III : 49 TT
5) Non Kelas/HCU : 4 TT
6) Ruang Isolasi : 16 TT
c. Instalasi Bedah Sentral mempunyai 3 kamar operasi
4) Pelayanan Penunjang, terdiri dari :
a. Instalasi Rekam Medis.
b. Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium).
c. Instalasi Radiologi.

2
d. Instalasi Farmasi melayani Rawat Inap dan Rawat Jalan maupun
masyarakat umum selama 24 jam.
e. Instalasi Gizi.
f. Instalasi Sanitasi Lingkungan.
g. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana.
h. Instalasi Pemulasaraan Jenazah.
i. Pelayanan Rehabilitasi Medik.
j. High Care Unit (HCU).
k. Ambulance memiliki 6 unit kendaraan.
l. Unit Transfusi Darah (buka 24 jam).
5) Tim Pengaduan melayani pengaduan langsung masyarakat yang berhubungan
dengan pelayanan rumah sakit. baik melalui kotak saran, telepon, dan
pengaduan langsung secara lisan.
2.1.4 Data Tenaga Rumah Sakit
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi RSUD Sukamara didukung oleh
Sumber Daya Manusia Aparatur sebanyak 173 (seratus tujuh puluh tiga) orang PNS
dan 151 (seratus lima puluh satu) orang Tenaga Kontrak. Berikut ini adalah
gambaran data ketenagaan di RSUD Sukamara seperti tergambar di dalam tabel di
bawah ini :
Tabel 2.1
Data Kepegawaian RSUD Sukamara per 31 Desember 2021
JUMLAH
NO NAMA JABATAN NON TOTAL KET
PNS
PNS
1 Jabatan Struktural 11 0 11
2 Jabatan Fungsional Umum 15 0 15
3 Dokter Spesialis Anak 2 0 2
4 Dokter Spesialis Kandungan 1 0 1
5 Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 0 1
6 Dokter Spesialis Bedah 0 0 0
7 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1 0 1
8 Dokter Spesialis Anesthesi 0 1 1
Dokter
9 Dokter Spesialis Forensik 1 0 1
Mitra
Dokter
10 Dokter Spesialis Radiologi 1 0 1 Mitra
11 Dokter Umum 10 2 12 3 Tubel
12 Dokter Gigi 1 2 3
13 Perawat 46 31 77

2
JUMLAH
NO NAMA JABATAN NON TOTAL KET
PNS
PNS
14 Perawat Gigi 2 1 3
15 Penata Anesthesi 3 0 3
16 Bidan 19 20 39
17 Analis Kesehatan 11 5 16
18 Radiografer 6 1 7
19 Nutrisionis 11 3 14
20 Apoteker 3 3 6
21 Asisten Apoteker 9 2 11
22 Fisiotherapis 4 0 4
23 Terapi Wicara 1 0 1
24 Perekam Medis 5 1 6
25 Sanitarian 5 0 5
26 Teknisi Elektromedis 3 0 3
27 Kesehatan Masyarakat 0 4 4
28 Akutansi 0 3 3
29 Tenaga Umum Lainnya 0 71 71
JUMLAH 173 151 324
Sumber Data : Bagian Kepegawaian RSUD Sukamara
2.1.5 Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten
Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau,
Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya dan
Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4180;
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
3. Keputusan Bupati Sukamara Nomor SK.445/51/SOS/2003 tanggal 23 Januari
2003 tentang Peningkatan Status Puskesmas Perawatan Sukamara menjadi
Rumah Sakit Umum Daerah Persiapan Type D;

2
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sukamara Nomor 13 tahun 2008 tentang Organisasi
dan Tata Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
341/MENKES/SK/V/2009 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah
Sukamara Milik Pemerintah Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah,
tanggal 7 Mei 2009 dengan klasifikasi Kelas D;
6. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara Nomor:
445/190/DINKES/2010 tentang Izin Operasional RSUD Sukamara selama 5
(lima) tahun yaitu tahun 2010-2015;
7. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Sukamara Nomor 503.9/001/DPMPTSP, Tanggal 18 September 2017
tentang Izin Operasional dan Penetapan Kelas Rumah Sakit;
8. Sertifikat Izin Operasional dan Penetapan Kelas Rumah Sakit Kelas C RSUD
Sukamara, tanggal 18 September 2017;
9. Peraturan Bupati Sukamara Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukamara.
2.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi RSUD Sukamara adalah sebagai berikut:
a. Susunan organisasi UPT RSUD Sukamara mengikuti klasifikasi rumah sakit sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
b. Susunan organisasi disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban kerja.
c. Struktur organisasi harus membagi habis seluruh tugas dan fungsi.
d. Susunan Organisasi UPT RSUD Sukamara terdiri dari:
1) Direktur membawahi:
a) Kepala Bagian Tata Usaha
b) Kepala Bidang Pelayanan Medis
c) Kepala Bidang Pelayanan Penunjang
2) Kepala Bagian Tata Usaha, membawahi:
a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2
b) Sub Bagian Keuangan dan Aset
c) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3) Kepala Bidang Pelayanan Medis, membawahi:
a) Seksi Pelayanan Medis
b) Seksi Pelayanan Keperawatan
4) Bidang Pelayanan Penunjang, terdiri atas:
a) Seksi Pelayanan Penunjang Medis
b) Seksi Pelayanan Penunjang Non Medis
5) Kelompok Jabatan Fungsional
6) Satuan Pengawas Internal (SPI)
e. Bagan struktur organisasi UPT RSUD Sukamara digambarkan sebagai berikut:

2
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUD Sukamara
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RSUD SUKAMARA KELAS C
(Peraturan Bupati Sukamara Nomor 31 Tahun 2020)

DIREKTUR
KELOMPOK dr. EFLIN N.M SIANIPAR
JABATAN SPI
FUNGSIONAL

KABID PELAYANAN MEDIK DAN KABID PELAYANAN KEPALA BAGIAN TATA USAHA
KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIK
RUSPIDA, S.SOS
H. MOHAMMAD IMRON, S.I.Kom -

KASI PELAYANAN
KASI PELAYANAN KASI PELAYANAN KASI PELAYANAN KASUBBAG KASUBBAG KASUBBAG
MEDIK PERENCANAAN,
KEPERAWATAN PENUNJANG MEDIK PENUNJANG NON UMUM DAN KEUANGAN DAN
ADITYA PRATAMA, EVALUASI DAN
MEDIK KEPEGAWAIAN PELAPORAN ASET
S.Kep BUSTANUL ARIFIN, AHMAD HAMDANI,
M. MUGENI, AMK PURNAWATI, A.Md KHUSNUL KHOTIMAH,
MARTINI, S.Kep
S.Kep, Ns S.Kep S.KM

INSTALASI INSTALASI

2
2.3 Visi & Misi
2.3.1 Visi & Misi Bupati Kabupaten Sukamara

Gambar 2.4 Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sukamara


Sumber : sukamarakab.go.id
a. Visi Bupati Kabupaten Sukamara
Visi Bupati Sukamara adalah “TERWUJUDNYA MASYARAKAT
SUKAMARA YANG SEJAHTERA, MAJU DAN BERMANFAAT
DIDUKUNG PEMERINTAHAN YANG PROFESIONAL”.
b. Misi Bupati Kabupaten Sukamara
1) Membangun manajemen pemerintahan yang profesional, bersih dan
demokratis yang berbasis pada pelayanan masyarakat.
2) Meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan
pembangunan infrastruktur yang terukur, terarah dan berkeadilan.
3) Mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian, perkebunan,
nelayan dan industri serta pengelolaan potensi daerah dengan memperhatikan
kelestarian lingkungan hidup.
4) Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat. Misi ini
menggambarkan bahwa Kabupaten Sukamara sebagai miniatur indonesia
yang beragam kelompok, suku, ras dan agama.
5) Mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram dan dinamis.
2.3.2 Visi & Misi RSUD Sukamara
a. Visi RSUD Sukamara
Visi RSUD Sukamara adalah ”TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT SEBAGAI
PILIHAN UTAMA MASYARAKAT SUKAMARA DAN SEKITARNYA’’

2
b. Misi RSUD Sukamara
Misi RSUD Sukamara adalah:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan prima yang berorientasi pada
pelanggan, profesional dan terjangkau oleh masyarakat;
2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia rumah sakit
yang berdaya saing kuat dan profesional;
3) Meningkatkan Kualitas Sarana dan Prasarana RS untuk kepentingan publik;
4) Menjadi pusat rujukan di Kabupaten Sukamara dan sekitarnya.
5) Mewujudkan rumah sakit yang bersih, rapi, santun, nyaman dan aman;
6) Mengupayakan perlindungan hukum dan kenyamanan bagi tenaga
kesehatan di Rumah Sakit.
2.4 Nilai Organisasi
Nilai dasar disusun sebagai acuan bagi RSUD Sukamara dalam berperilaku yang
menunjang tercapainya Visi dan Misi. Nilai dasar tersebut diharapkan dapat menjadi
budaya organisasi di RSUD Sukamara. Nilai-nilai dasar tersebut adalah :
1. Profesionalisme
Keyakinan terhadap tatanan dalam memberikan pelayanan yang berlandaskan
pada kaidah ilmiah dan kaidah profesi serta tidak bertentangan dengan norma–norma
yang berlaku di masyarakat, dengan ciri-ciri: bertanggung jawab, inovatif, kreatif,
dan optimis.
2. Integritas
Berperilaku sebagai insan yang beriman, jujur, kerja keras, disiplin, berkomitmen,
mendahulukan kepentingan organisasi, serta mampu menjaga keseimbangan
Emotional Quotion (EQ), Intelectual Quotion (IQ), dan Spiritual Quotion (SQ).
3. Kemitraan
Penuh empati, berpikir positif, ikhlas, terbuka untuk pembaharuan dalam
mewujudkan keberhasilan bersama.
4. Keadilan
Menjunjung tinggi keseimbangan antara hak dan kewajiban dalam menjalankan
tugas sesuai beban tugas dan kinerjanya.

2
5. Kemandirian
Mampu mengoptimalkan kapabilitas yang dimiliki, untuk mewujudkan jati diri
yang terpercaya, baik sebagai individu, tim maupun organisasi.
6. Etika
Nilai yang dijunjung tinggi dalam pergaulan dengan klien, antar sesama anggota
tim kesehatan, antara petugas dengan pimpinan unit kerja maupun etika dalam
menjalankan profesi kesehatan dengan klien berprinsip senantiasa mengutamakan
kesehatan penderita.
2.4 Role Mode

Gambar 2.5 dr. Eflin N.M.Sianipar


Sumber : https://www.instagram.com/p/Ce0aQbEro_V/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Di instansi tempat penulis bertugas yaitu RSUD Sukamara, ada satu sosok yang
penulis jadikan sebagai role model. Beliau adalah Direktur RSUD Sukamara, dr. Eflin
N.M.Sianipar. Beliau merupakan seorang pemimpin yang memiliki integritas tinggi.
Menurut penulis selama bertugas di RSUD Sukamara, beliau selalu menunjukan
bahwasannya beliau adalah orang yang bertanggungjawab. Selain itu yang menjadikan
beliau sebagai role model penulis adalah karena beliau merupakan contoh seorang
perempuan yang sangat cerdas, kritis, dan gigih sebagai seorang pemimpin.
Nama : dr. Eflin N. M. Sianipar
NIP 19760611 200604 2 028
Pangkat/Golongan : Pembina Tk, I/IVb
Jabatan : Direktur RSUD

2
Sukamara

2
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN Berakhlak


Tatanan nilai dasar bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah panduan perilaku
bagi para ASN dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Pada 27 Juli 2021
lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan nilai-nilai dasar (core values) dan employer
branding bagi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut dituangkan dalam akronim “ASN
BerAKHLAK” dengan employer branding atau semboyan “Bangga Melayani Bangsa”.
BerAKHLAK merupakan panduan perilaku bagi ASN. Nilai dasar yang harus dijalankan
dengan penuh tanggungjawab dan menjadi pondasi budaya kerja ASN yang profesional.
Ada 7 (tujuh) nilai dasar bagi ASN yang termasuk dalam BerAKHLAK, yakni:
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif.
1. Berorientasi Pelayanan
Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Ramah, cekatan, solutif, dan
dapat diandalkan, serta melakukan perbaikan tiada henti. Berorientasi pada pelayanan
dimaksudkan agar ASN dalam melaksanakan tugas pekerjaannya lebih
mengedepankan pemberian pelayanan yang terbaik kepada masyarakat (publik).
Sebagai aparat birokrasi pemerintah, dalam memberikan pelayanan kepada publik
maka ASN sudah seharusnya berorientasi kepada pemenuhan kepuasan pengguna
layanan (customer service) melalui pelayanan prima.
2. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, serta disiplin dan
berintegritas tinggi. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif dan efisien, dan tidak menyalahgunakan kewenangan
jabatan. Dalam hal ini, akuntabel atau akuntabilitas adalah kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai sesuai dengan tanggung jawab yang menjadi
amanahnya baik selaku individu, kelompok atau institusi. Akuntabel dimaksudkan
agar ASN dalam melaksanakan tugas secara jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi. Melalui nilai-nilai akuntabilitas tersebut, bertujuan untuk

2
membentuk sikap dan perilaku ASN dengan mengedepankan kepentingan publik,

2
imparsial, dan berintegritas. Dalam hal ini, akuntabilitas publik berfungsi untuk
menyediakan kontrol demokratis; mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan,
serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
3. Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah.
Membantu orang lain belajar, dan melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Kompeten yang berarti kecakapan atau ketrampilan yang dimiliki seseorang dalam
bidangnya. Seorang ASN sudah seharusnya kompeten atau memiliki kecakapan dan
ketrampilan dalam menjalankan tugas dan pekerjaan yang diembannya. Seseorang
dianggap kompeten apabila mereka dapat melaksanakan tugas-tugas tertentu secara
profesional.
4. Harmonis
Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya. Suka menolong orang lain,
dan membangun lingkungan kerja yang kondusif. ASN diharapkan bersikap harmonis
dalam lingkungan kerjanya. Perilaku yang harmonis tergambar dengan sikap saling
menghargai dan peduli dengan sesamanya. Terciptanya harmonisasi dalam lingkup
organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya
berefek kepada keberhasilan pencapaian tujuan, tugas dan fungsi organisasi.
5. Loyal
Memegang teguh ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah, menjaga
nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan
dan negara. Sebagai aparatur negara, dalam menjalankan tugasnya ASN dilengkapi
dengan kewenangan dan sumber daya oleh negara. Dengan demikian, sudah
seharusnya ASN memiliki loyalitas yang tinggi kepada pemerintah, bangsa dan
negara. Loyalitas kepada bangsa dan negara pada akhirnya bermuara kepada sikap
untuk memberikan layanan yang prima dan mengayomi kepada segenap lapisan warga
negara.
6. Adaptif
Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan. Terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas, dan bertindak proaktif. Dalam hal ini, seorang ASN
hendaknya selalu mengembangkan kreativitas dan terus berinovasi dalam menyikapi
3
perubahan-perubahan yang terjadi. ASN juga dituntut untuk selalu proaktif dalam
menghadapi setiap perubahan yang terjadi sehingga tidak menghalangi tugas dan
tanggung jawab yang diembannya, utamanya yang berkaitan dengan pelayanan publik.
7. Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam
bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah, dan menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumber daya untuk tujuan bersama. Nilai ini diperlukan sebagai upaya dari
pemecahan masalah dengan membangun kerja sama yang sinergis, baik antar sesama
ASN maupun antar Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah.
Berdasarkan hasil analisis dengan teknik USG, didapatkan isu atau permasalahan
prioritas yaitu “Belum optimalnya pengendalian binatang pengganggu di RSUD
Sukamara Kabupaten Sukamara”. Berkaitan dengan permasalah tersebut terdapat 5 (lima)
kegiatan kreatif yang akan dilakukan penulis diantaranya sebagai berikut.
1. Membentuk tim TaMPan KaLi (TAngani Masalah PengendaliAN Kucing LIar)
2. Jum’at berburu
3. Membuat video kreatif EDOKIAP (EDukasi resikO penyaKit akIbat
binAtang Penganggu)
4. Membuat poster digital tips mengetahui keberadaan hewan pengganggu
5. Temu fola (Temukan, Foto, Laporkan)
Gagasan kreatif untuk penyelesaian isu di atas penulis kaitkan dengan Mata
Pelatihan (MP) Agenda II dalam hal ini terkait penerapan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK .
Tabel 3.1
Keterkaitan kegiatan kreatif terhadap nilai-nilai ASN
No Kegiatan Kreatif Keterkaitan Terhadap Nilai-Nilai ASN
1 Membentuk tim TaMPan KaLi Berorientasi pelayanan : Tim yang dibentuk
(TAngani Masalah bertujuan untuk memberi pelayanan prima demi
PengendaliAN Kucing LIar) kepuasan pengunjung RSUD Sukamara, memahami
dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adaptif : dari masalah yang ditemukan maka
terbentuklah inovasi untuk membentuk tim TaMPan
KaLi

3
Kolaboratif : Tim TaMPan KaLi bersama-sama
dengan menggerakan pemanfaatan sumber daya
untuk tujuan bersama.
2 Jum’at berburu Berorientasi pelayanan : Jum’at berburu bertujuan
untuk memberi pelayanan prima demi kepuasan
pengunjung RSUD Sukamara, memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Adaptif : dari permasalahan yang ditemukan
maka terbentuklah inovasi untuk melakukan
jum’at berburu.
Loyal : Dengan adanya Jum’at berburu, dalam hal
ini telah mengimplemetasikan dedikasi dan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
Kolaboratif : Jum’at berburu bersama-sama dengan
menggerakan pemanfaatan sumber daya untuk tujuan
bersama.
3 Membuat video kreatif Kompeten : dalam hal ini penulis terus belajar dan
EDOKIAP (EDukasi resikO mengembangkan kapabilitas dengan membuat
penyaKit akIbat binAtang promosi kesehatan dalam bentuk digital
Penganggu) Adaptif : Video digital yang didesain
semenarik mungkin ini termasuk dalam antusias
dalam menghadapi perubahan, terus berinovasi
dan
mengembangkan kreatifitas
4 Membuat poster digital tips Berorientasi pelayanan : tujuan dibuatnya poster
mengetahui keberadaan hewan tips mengetahui keberadaan hewan pengganggu
pengganggu sebagai bentuk dari memberi pelayanan prima
dan melakukan perbaikan tiada henti.
Kompeten : dalam hal ini penulis terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas dengan membuat
poster promosi kesehatan dalam bentuk digital
Adaptif : Poster yang didesain semenarik mungkin
ini termasuk dalam antusias dalam menghadapi
perubahan, terus berinovasi dan mengembangkan
kreatifitas
5 Temu fola (Temukan, Foto, Akuntabel : dengan adanya sarana Temu FoLa
Laporkan) maka telah mengimplementasikan tanggungjawab
dan kepercayaan langsung
Kompeten : dengan adanya Temu FoLa berarti telah
melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
Kolaboratif : dengan adanya Temu FoLa ini maka
akan membangun kerjasama yang sinergis dan
terbuka dalam bekerja sama antarsesama.

3
3
3.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Terdapat 3 hal utama yang perlu dipahami dan di implementasikan seorang PNS
dalam kesehariannya ketika menjalankan tugas negara, yaitu pemahan tentang
Manajemen ASN dan Smart ASN.
3.2.1 Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
memiliki nilai dasar BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, 25
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), professional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
mempunyai kewajiban untuk menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan
maupun partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Sebagai Pelaksana kebijakan publik;
2. Sebagai Pelayan publik; dan
3. Sebagai Perekat dan pemersatu bangsa.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul
selaras dengan perkembangan jaman. Kedudukan atau status jabatan PNS dalam
system birokrasi selama ini dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi
yang professional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep
yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang
ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Berdasarkan
jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas :
a. Pegawai Negeri Sipil (PNS)
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara
nasional.

3
b. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain untuk menjauhkan
birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala
perhatian, pikiran, dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Pada
kegiatan ini, gagasan kreatif untuk penyelesaian isu penulis kaitkan dengan
Manajemen ASN yaitu penulis melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik
yang sesuai nilai dasar, etika profesi, bebas dari politik, bersih praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Sehingga pelayanan masyarakat yang diberikan di RSUD
Sukamara berjalan dengan baik.
3.2.2. Smart ASN
Smart ASN merupakan ASN dengan kompetensi, kinerja, serta profesionalisme
yang tinggi sehingga mampu beradaptasi dan semakin responsif terhadap perubahan
dan pencapaian tujuan organisasi, maka ASN memerlukan kemampuan yakni
literasi digital. Literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses, mengelola,
memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan, mengevaluasi, dan
menciptakan informasi secara aman dan tepat melalui teknologi digital untuk
pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan kewirausahaan. Terdapat empat pilar litersi
digital yaitu :
a. Digital Ethics
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-
hari.

3
b. Digital Culture
Budaya bermedia digital adalah kemampuan individu dalam
membaca,menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-
hari.
c. Digital Safety
Keamanan bermedia digital adalah kemampuan individu dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan
kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
d. Digital Skills
Kecakapan bermedia digital adalah Kemampuan individu dalam mengetahui,
memahami dan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak , TIK serta
operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
Bentuk penerapan manajemen ASN dalam kegiatan aktualisasi ini yaitu
penulis melakukan tugas dan kewajibannya dalam memberikan pelayanan
melalui kegiatan pengendalian binatang pengganggu di lingkungan RSUD
Sukamara. Sedangkan bentuk penerapan smart ASN dalam kegiatan aktualisasi
ini penulis menggunakan media digital yaitu membuat poster digital tips
mengetahui keberadaan hewan pengganggu, membuat video kreatif EDOKIAP
(EDukasi resikO penyaKit akIbat binAtang Penganggu), mempublikasikan
poster dan video tersebut melalui media sosial.
3.3 Rancangan Aktualisasi
3.3.1 Penetapan Gagasan atau Kegiatan Kreatif
Gagasan kreatif atau kegiatan kreatif untuk penyelesaian isu yang menjadi
prioritas, penulis kaitkan dengan penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
dan Smart ASN dimana perlunya kreatifitas dan inovasi dalam penggunaan media
digital serta kecakapan penggunaan media digital dalam membantu mengatasi
masalah- masalah yang muncul dalam pelaksanaan tugas tersebut. Adapun gagasan
atau kegiatan kreatifnya sebagai berikut :
1. Membentuk tim TaMPan KaLi (TAngani Masalah PengendaliAN Kucing LIar)
2. Jum’at berburu

3
3. Membuat video kreatif EDOKIAP (EDukasi resikO penyaKit akIbat binAtang
Penganggu)
4. Membuat poster digital tips mengetahui keberadaan hewan pengganggu
5. Temu fola (Temukan, Foto, Laporkan)

3.3.2 Rancangan Kegiatan Aktualisasi


Penulis merancang secara detail rancangan aktualisasi yang terdiri dari
beberapa poin, diantaranya: 1) Nomor Kegiatan, 2) Kegiatan, 3) Tahapan Kegiatan,
4) Output/Hasil, 5) Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan, 6) Kontribusi dengan
Misi Organisasi, dan 7) Penguatan Nilai Organisasi. Rancangan aktualisasi
"“Optimalisasi pengendalian binatang pengganggu di RSUD Sukamara Kabupaten
Sukamara”. dapat dilihat pada tabel berikut.

3
Tabel 3.2
Jadwal Rencana Pelaksaanaan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Target Keterkaitan Subtansi Mata Kontribusi Terhadap Misi Penguatan Nilai
Pelatihan Organisasi Organisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Membentuk tim 1. Berkonsultasi 1. Pimpinan Berorientasi pelayanan : Dengan terbentuknya tim Kegiatan membentuk
TaMPan KaLi dengan atasan menyetujui penulis membentuk tim ini diharapakan dapat tim TaMPan KaLi
(TAngani 2. menunjuk dan penulis TaMPan KaLi (TAngani memberi konstribusi (TAngani Masalah
Masalah membentuk tim membentuk tim Masalah PengendaliAN terhadap misi RSUD PengendaliAN Kucing
PengendaliAN 3. membuat grup WA TaMPan KaLi Kucing LIar) untuk Sukamara yakni : LIar)
Kucing LIar) dan menambahkan 2. Adanya anggota memberikan pelayanan prima - Menyelenggarakan adalah bentuk
anggota dan terbentuknya Kolaboratif : membentuk tim pelayanan kesehatan profesionalisme,
4. Menginformasikan tim TaMPan TaMPan KaLi (TAngani prima yang integritas,
pada WA grup KaLi Masalah PengendaliAN berorientasi pada kemitraan dan
3. Tersedianya Grup Kucing LIar) agar mencapai pelanggan, profesional etika.
Wa berisikan tujuan bersama dan terjangkau oleh
anggota tim Adaptif : berinovasi dengan masyarakat.
TaMPan KaLi membuat grup WA dan - Meningkatkan Kualitas
4. Tersedianya menambahkan anggota tim Sarana dan Prasarana RS
informasi terbaru TaMPan KaLi (TAngani untuk kepentingan
pada WA Grup Masalah PengendaliAN publik.
TaMPan KaLi Kucing LIar) - Mendukung program
Kompeten : melaksanakan prioritas bidang
kerja tim dengan sebaik- kesehatan.
baiknya melalui tim TaMPan
KaLi (TAngani Masalah
PengendaliAN Kucing LIar)
2 Jum’at berburu 1. Berkonsultasi 1. Mendapatkan Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini memiliki Kegiatan Jum’at
dengan atasan izin dari penulis melaksanakan Jum’at kontribusi dalam mencapai berburu adalah bentuk
2. Mempersiapkan pimpinan untuk berburu untuk memberikan misi RSUD Sukamara profesionalisme,
peralatan pelaksanaan pelayanan prima yakni : integritas,
3. Menentukan waktu Jum’at berburu Kompeten : melaksanakan - Menyelenggarakan kemitraan dan
pelaksanaan 2. Tersediannya kerja tim dengan sebaik- pelayanan kesehatan etika.
kegiatan peralatan yang prima yang berorientasi

3
4.Melaksanakan menunjang baiknya bersama tim untuk pada pelanggan,
kegiatan Jum’at Jum’at berburu melaksanakan jum’at berburu profesional dan
berburu 3. Hari dan Kolaboratif : bersama tim terjangkau oleh
waktu yang TaMPan KaLi (TAngani masyarakat.
sudah Masalah PengendaliAN - Meningkatkan Kualitas
ditentukan Kucing LIar) melaksanakan sarana dan Prasarana RS
4. Terlaksananya jum’at berburu. untuk kepentingan
Jum’at berburu publik.
- Mendukung program
prioritas bidang
kesehatan.
3 Membuat video 1. Berkonsultasi 1. Mendapatkan izin Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini memiliki Kegiatan membuat
kreatif dengan atasan dari pimpinan penulis membuat media kontribusi dalam mencapai video kreatif
EDOKIAP 2. Mencari bahan 2. Tersedianya edukasi berupa video kreatif visi RSUD Sukamara yaitu EDOKIAP (EDukasi
(EDukasi resikO untuk video bahan untuk isi tentang resiko penyakit terwujudnya rumah sakit resikO penyaKit akIbat
penyaKit akIbat 3. Membuat isi video video EDOKIAP akibat binatang pengganggu sebagai pilihan utama binAtang Penganggu)
binAtang 4. Mempublikasikan 3. tersedianya video Kompeten : penulis masyarakat sukamara dan adalah bentuk
Penganggu) secara digital kreatif melaksanakan tugas dengan sekitarnya’. profesionalisme,
EDOKIAP kualitas terbaik melalui video integritas,
4. video EDOKIAP kreatif EDOKIAP (EDukasi kemitraan dan
terpublikasi resikO penyaKit akIbat etika.
kepada binAtang Penganggu)
masyarakat Adaptif : Video digital yang
didesain semenarik mungkin
ini termasuk dalam antusias
dalam menghadapi
perubahan, terus berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas
4 Membuat poster 1. Berkonsultasi 1. Mendapatkan izin Berorientasi pelayanan : Kegiatan ini memiliki Kegiatan membuat
digital tips dengan atasan dari pimpinan tujuan dibuatnya poster tips kontribusi dalam mencapai poster digital tips
mengetahui 2. Mencari bahan 2. Tersedianya mengetahui keberadaan visi RSUD Sukamara yaitu mengetahui
keberadaan untuk poster bahan untuk isi hewan pengganggu sebagai terwujudnya rumah sakit keberadaan hewan
hewan 3. Mendesain isi poster bentuk dari memberi sebagai pilihan utama pengganggu adalah
pengganggu poster 3. Tersedianya pelayanan prima dan bentuk
media profesionalisme,
informasi
3
4. Mempublikasikan poster digital tips melakukan perbaikan tiada masyarakat sukamara dan integritas,
secara digital mengetahui henti. sekitarnya’. kemitraan dan
keberadaan Kompeten : dalam hal ini etika.
hewan penulis terus belajar dan
pengganggu mengembangkan kapabilitas
4. Poster dengan membuat poster
terpublikasi promosi kesehatan dalam
kepada bentuk digital
masyarakat Adaptif : Poster yang
didesain semenarik mungkin
ini termasuk dalam antusias
dalam menghadapi
perubahan, terus berinovasi
dan mengembangkan
kreatifitas
5 Temu fola 1. Mengaktifkan 1. Tersedianya WA Akuntabel : dengan adanya Dengan terlaksannya Kegiatan Temu
(Temukan, Foto, akun wa bisnis sarana Temu FoLa maka telah kegiatan ini diharapkan fola (Temukan,
Laporkan) bisnis 2. Tersedianya mengimplementasikan dapat memberi konstribusi Foto,
2. Mendesain kalimat balasan tanggungjawab dan terhadap misi UPT. RSUD Laporkan)adalah
kalimat wa otomatis pada kepercayaan langsung Sukamara yakni bentuk
bisnis WA bisnis Kompeten : dengan adanya menyelenggarakan profesionalisme,
3. Mempublikasikan 3. WA bisnis Temu FoLa berarti telah pelayanan kesehatan integritas,
nomor WA bisnis terpublikasi melaksanakan tugas dengan prima yang berorientasi kemitraan dan
4. Menerima pesan 4. Terjalinnya kualitas terbaik pada pelanggan, etika.
dalam bentuk kerjasama yang Kolaboratif : dengan adanya profesional dan terjangkau
laporan sinergis antara Temu FoLa ini maka akan oleh masyarakat
tim dan membangun kerjasama yang
pelapor. sinergis dan terbuka dalam
bekerja sama antarsesama.

4
3.4 Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 3.2
Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Juli 2022 Agustus 2022
No Kegiatan Minggu ke - Minggu ke -
II ( 13 – 17 ) III ( 18 – 24 ) IV ( 25 – 31 ) I(1–7) II ( 8 - 14 ) III ( 15 – 21 ) IV ( 22-23)
1 Membentuk tim
TaMPan KaLi
(TAngani Masalah
PengendaliAN
Kucing LIar)
2 Jum’at berburu
3 Membuat video
kreatif EDOKIAP
(EDukasi resikO
penyaKit akIbat
binAtang
Penganggu)
4 Membuat poster
digital tips
mengetahui
keberadaan hewan
pengganggu
5 Temu fola
(Temukan, Foto,
Laporkan)

4
BAB IV
PENUTUP

Pelaksanaan kegiatan merupakan hasil capaian kegiatan aktualisasi yang


diimplementasikan berdasarkan laporan yang telah dibuat oleh ASN dengan menerapkan
nilai- nilai dasar PNS. Dalam melaksanakan kegiatan yang dibuat dalam butiran laporan
aktualisasi peran mentor sangatlah dominan dalam keberhasilan ASN melaksanakan kegiatan
tersebut. Dengan kerjasama yang bersinergi baik dengan mentor maupun coach semua
kegiatan dapat berjalan dengan baik. Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS di unit kerja
merupakan langkah yang harus ditempuh setelah membuat rancangan aktualisasi. Adapun
(lima) kegiatan kreatif yang di laksanakan di RSUD Sukamara Kabupaten Sukamara.
1. Membentuk tim TaMPan KaLi (TAngani Masalah PengendaliAN Kucing LIar)
2. Jum’at berburu
3. Membuat video kreatif EDOKIAP (EDukasi resikO penyaKit akIbat binAtang Penganggu)
4. Membuat poster digital tips mengetahui keberadaan hewan pengganggu
5. Temu fola (Temukan, Foto, Laporkan)
Semua kegiatan yang telah dirancang kemudian akan di aktulisasikan dengan
menerapkan ketujuh (7) nilai dasar “ASN BerAKHLAK” (Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Kegiatan-kegiatan
tersebut akan dilaksanakan mulai tanggal 13 Juli 2022 sampai 24 Agustus 2022 dengan
bimbingan dan arahan dari coach serta mentor.

3
DAFTAR PUSTAKA

Andi Adiyat Mirdin, S.H. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :

Lembaga Administrasi Negara.

Dr. Ahmad Jalis, MA. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga

Administrasi Negara.

Dra. Elly Fatimah, M.Si dan Erna Irawati, S.Sos., M.Pol.Adm. 2021. Modul Manajemen ASN

Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Dwi Rahmanendra, S.Hut., M.Pd. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Jarot Sembodo, S.E., M.Ak., Ak. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Analisis Isu
Kontemporer. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kesiapsiagaan Bela
Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Wawasan Kebangsaan
Dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Ramah Handoko, S.Sn, M.Pd. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

Rizki Amelia, SS, M.Si. 2021. Modul Smart ASN Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.

RSUD Sukamara. 2021. Profil RSUD Sukamara. Sukamara : RSUD Sukamara.

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Nomor 20 Tahun 2021.
2021. Implementasi Core Values Dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara.
Tri Atmojo Sejati, S.T., S.H., M.Si. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara.

Yogi Suwarno, MA. Ph.D.. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar CPNS. Jakarta : Lembaga
Administrasi Negara.
LAMPIRAN
Foto screenshoot konsul Rancangan Aktualisasi BAB I dan BAB I

Foto screenshoot konsul Rancangan Aktualisasi BAB III dan BAB IV


Foto screenshoot konsul Rancangan Aktualisasi Lengkap

Foto Konsultasi Rancangan Aktualisasi bersama mentor

Anda mungkin juga menyukai