Anda di halaman 1dari 16

SOLUSI MENANGGAPI TEMAN YANG TERJERUMUS DALAM

KEGELAPAN NODA DAN DOSA MENUJU ARTI YANG

BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN

Dosen pengampu :
MAULIDIN IQBAL, S.Tb,M.Tb

Disusun oleh:
Hanifah Espina Angkat

2020203050013

TRPE 1 A

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2021
Abstract

Dalam hidup ini tentu banyak permasalahan dan ujian yang terkadang merasa hidup ini begitu berat
bahkan seolah tak pernah terlihat jalan keluar dan putus asa. Namun jangan pernah lupa dan
percayalah bahwa sesungguhnya manusia selalu menemui cobaan dan masalah dalam hidup nya .
Namun perlu diingat adalah dengan diberinya cobaan maka manusia akan semakin kuat dukungan
dari keluarga dan juga teman. Peranan (Role) ialah suatu himpunan pengharapan manusia terhadap
bagaimana caranya agar individu bersikap dan berbuat apabila di dalam situasi tertentu berdasarkan
status dan fungsi sosialnya. Teman sebaya merupakan lingkungan sosial yang pertama di mana remaja
belajar untuk hidup bersama dengan orang lain yang bukan anggota keluarganya. Teman sebaya
merupakan salah satu dari faktor lingkungan pembentuk pribadi remaja menjadi pribadi yang lebih
baik lagi . Teman memberikan perhatian jika remaja mengalami masalah, kemudian peran teman
sebaya juga sebagai mediator dalam memberikan dukungan dan semangat dalam suatu permasalahan
yang di hadapi oleh temannya.

Kata kunci : peran teman dan keluarga, kepribadian,


KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillahirabbil’alamin segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah


SWT serta shalawat dan salam disampaikan kepada Rasullullah SAW atas limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Solusi
Menanggapi Teman yang Terjerumus dalam Kegelapan Noda dan Dosa Menuju Arti yang
Bermanfaat Bagi Orang Lain”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada bapak Maulidin Iqbal, S.Th.,M.Th.Selaku .dosen pembimbing dalam mata kuliah ini
dan memberikan pengarahan dalam penulisan jurnal ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan para
pembaca umum. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Penulis
DAFTAR ISI

ABSTRAK..........................................................................................................................

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

2.1 Pengaruh Seseorang Terjerumus Kedalam Perbuatan Dosa..........................................

1. Faktor Internal.........................................................................................................
2. Faktor Eksternal.......................................................................................................

2.2 Solusi untuk seseorang yang terjerumus ke dalam perbuatan dosa...............................

2.3 Hakekat Pertemanan Dalam Al-Qur’an.........................................................................

BAB III PENUTUP...........................................................................................................

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................

3.2 Saran..............................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari zaman ke zaman ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu pesat
sehingga menggeser ajaran-ajaran terdahulu dalam kehidupan masyarakat. Kehidupan di
zaman sekarang ini banyak sekali tuntutan yang harus di realisasikan sehingga setiap orang
akan bersaing untuk mencapai itu, terutama di kalangan remaja yang dimana di didik ddalam
membentuk baik perilaku, sikap, serta kepribadian remaja.

Segala sesuatu tindakan manusia yang mengacu pada pandangannya tentang baik dan
buruk. Kebaikan dan keburukan pada dasarnya akan menjadi sumber rujukan (frame of
refence) dalam melakukan setiap tindakan yang akan dilakuakan di dalam hidupnya. Manusia
dalam setiap perbuatannya, bagaimanapun juga dalam mengejar sesuatu yang baik, maka dari
itu definisi dari baik ialah sesuatu yang di kejar sedangkan keburukan itu adalah kebalikan
dari baik yaitu sesuatu yang dihindari atau di tinggalkan.1

Perilaku buruk adalah perilaku yang hina dan sesuatu yang dilarang oleh agama dan
harus di tinggalkan dengan berbagai bentuk dan jenis nya, namun di dalam kehidupan
beragama Islam yang berada di Indonesia kata dan perbuatan buruk sering kita dengar,
bahkan muncul ungkapan-ungkapan yang salah dalam mengklaim seseorang dikarenakan
pola pikir yang dan kurangnya dalam pengetahuan sehingga salah menafsirkan yang buruk
dianggap baik dan yang baik dianggap buruk.

Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara berkelompok yang sifatnya melanggar
ketentuan-ketentuan hukum, moral, serta sosial yang berlaku di dalam lingkungan
masyarakat. Perkembangan remaja pada saat ini sudah tidak bisa lagi di banggakan. Perilaku
kenakalan remaja pada saat ini sudah sulit diatasi.

Peranan orang tua sangat di perlukan dalam perkembangan anak. Perhatian orang tua
adalah di pusatkan untuk mendukung dan bertanggung jawab atas anak. Perhatian orang tua
adalah faktor utama dalam membimbing, serta mengarahkan anaknya di kalangan keluarga
serta masyarakat sehingga anak dapat menjadi generasi penerus yang baik.2
1
Burhanuddin Salam, Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral (Jakarta:Rineka Cipta, 2000), 31
2
Maya Carolita,” Pengaruh Motivasi Belajar, Perhatian Orang Tua, Dan Teman Sebaya Terhadap Prestasi
Belajar Akutansi Siswa Xi Ips SMA Negeri Depok Tahun Ajaran 2016/2017”. 2017
Perhatian dan teladan orang tua akan di contoh oleh anak-anaknya dalam
pembentukan karakter di masa depan. Perhatian yang di berikan oleh orang tua sangat
diperlukan untuk menanamkan sifat disiplin pada anak contohnya disiplin dalam mengatur
waktu bermain, membaca, bermain bersama teman, dan menonton televisi. Semua yang
dilakukan anak perlu adanya pengawasan yang dilakukan oleh orang tua meskipun begitu
orang tua juga harus memberikan kebebasan pada anak. Kebebasan yang di maksud adalah
kebebasan yang dilakukan oleh anak tetapi masih dalam pantauan orang tua. 3 Hubungan
orang tua dan anak menggambarkan sejauh maan intensitas komunikasi antara anak dan
orang tua.4

Salah satu cara agar pemuda atau remaja terhindar dari hal-hal negatif adalah dengan
terlebih dahulu memulai dari hal yang terkecil yaitu dengan memperhatikan dengan siap[a ia
bergaul khususnya melihat bagaimana teman disekitarnya. Karena kita tahu bahwa pengaruh
dari teman terhadap pendidikan sangat anak remaja merupakan masa yang penting dalam
proses perkembangannya. Karena dengan melihat bersama siapa ia berteman maka akan
diketahui bagaimana nantinya anak anak akan bersikap apakah temannya mampu membawa
ke dalam kebaikan, peduli kepada temannya, dan selalu membantu temannya apabila dalam
kesulitan ataukah menjadi remaja yang berperilaku tidak baik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa saja yang mempengaruhi seseorang terjerumus ke dalam perbuatan dosa?
2. Bagaimana solusi untuk seseorang yang terjerumus ke dalam perbuatan dosa?
3. Bagaimana hakikat pertemanan dalam Al-Qur’an?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa pengaruh dari terjerumusnya seseorang kedalam dosa


2. Mengetahui solusi dari masalah tersebut
3. Mengetahui hakikat pertemanan dalam Al-Qur’an

BAB II

PEMBEHASAN

3
Ibid., 6.
4
Munawir Yusu, Pendidikan Bagi Anak Dengan Problem Belajar (Surakarta:Tiga Serangkai,2003), 43.
2.1 Pengaruh Terjerumus ke Dalam Noda dan Dosa

Dosa menurut terminologi adalah segala sesuatu yang bertentangan dengan perintah
Allah SWT, baik yang berkaitan dengan melakukan sesuatu ataupun meninggalkannya. 5 TM
Hasby Ash Shiddieqy merumuskan doa adalah pelanggaran terhadap sesuatu ketentuan Allah.
Ketentuan tuhan disini adalah ketentuan yang hukumnya wajib dikerjakan atau wajib
ditinggalkan. Jadi bukan ketentuan Tuhan yang hukumnya sunnah, makruh atau mubah.

Dosa dan kesalahan merupakan maslaah penting dalam Islam, karena keduanya menyangkut
hubungan, baik antara manusia dengan Allah swt, dengan masyarakat dan lingkungannya
serta dirinya sendiri. Ketentraman beserta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia banyak di
tentukan oleh seberapa jauh ia akan terhindar atau bersih dari dosa dan kesalahan, ataupun
sampai seberapa banyak ketaatan dan kebaikan yang diperbuatnya. Sebaliknya penderitaan,
kesengsaraan dan ketidakbahagiaan manusia banyak pula ditentukan oleh seberapa banyak
dosa dan kesalahan yang telah dilakukannya. Orang-orang yang berbuatan dosa dan
kesalahan di ancam Allah dengan hukuman berat, baik didunia maupun di akhirat.sebaliknya
orang yang berbuat taat dan kebaikan dijanjikan dan diberikan Allah pahala yang besar, baik
di dunia maupun di akherat.

Telah kita ketahui bahwa perbuatan maksiat merupakan tindakan manusia yang
melanggar hukum moral yang bertentangan dengan perintah Allah. Bahkan, perbuatan
maksiat dapat melemahkan dan memutuskan jalan menuju Tuhan. Kenapa? Karena perbuatan
maksiat dapat membuat seorang individu untuk berbuat suatu hal yang condong kepada
kemungkaran.

Lalu perbuatan maksiat mempunyai beberapa ciri-ciri intrinsik yaitu dapat


menghasilkan kepuasan di dalam diri, mengasikkan serta nikmat sehingga dapat membuat
seorang individu senang dan bahkan kecanduan untuk melakukan kembali hal tersebut
contohnya Zina yang dapat menimbulkan kecanduan psikologi.

Di zaman sekarang ini, perbuatan maksiat telah kian meraja lela, sehingga banyak
manusia yang terjerumus dalam lembah kemaksiatan tersebut.  Sebenarnya seluruh manusia
memang memiliki dosa sehingga tak heran jika manusia sulit untuk terhindarkan dari
perbuatan maksiat. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda;

5
Imam Al-Gzhali, Rahasia Taubat, terj. Muhammad Bagir, Mizan Media Utama, Bandung, 2003, Hlm.61.
“Seluruh anak Adam berdosa, dan sebaik-baik orang yang berdosa adalah yang
bertaubat.” (HR. Ibnu Maajah)

Kemudian, Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya Allah telah


menetapkan atas diri anak keturunan Adam bagiannya dari zina. Dia mengetahui yang
demikian tanpa dipungkiri. Mata bisa berzina, dan zinanya adalah pandangan (yang
diharamkan). Zina kedua telinga adalah mendengar (yang diharamkan). Lidah (lisan) bisa
berzina, dan zinanya adalah perkataan (yang diharamkan). Tangan bisa berzina, dan zinanya
adalah memegang (yang diharamkan). Kaki bisa berzina, dan zinanya adalah ayunan langkah
(ke tempat yang haram)…,” (HR. Bukhari dan Muslim)

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya dosa dalam berzinah yaitu: Faktor


moral, faktor pergaulan atau lingkungan, faktor ekonomi, dan faktor kesempatan.
Dampak buruk yang akan ditimbulkan akibat perbuatan zina yaitu akan menimbulkan dan
menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit, merusak sendi-sendi kehidupan keluarga,
Memberi pengaruh demoralisasi kepada lingkungan, berkorelasi dengan kriminalitas dan
kecanduan bahan-bahan narkotika, merusak sendi-sendi moral,  susila, hukum, dan
agama,  meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak-anak, dilakukannya aborsi yang
ilegal dan sangat berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan perempuan terutama jika
dilakukan secara sembarangan yaitu oleh mereka yang tidak terlatih. Selain itu, dampak
buruk dari perbuatan zina antara lain adalah dosa secara biologis, pada umumnya yang
dialami wanita, dosa secara psikologis, yaitu perasaan malu, menyesal dan putus asa,
dosa secara sosiologis, yang pada umumnya, pelaku zina terpinggirkan dari masyarakat; 
Dosa secara akademis. Pelajar yang masih sekolah dikeluarkan dari institusi tempatnya
menuntut ilmu, dosa secara teologis, semua agama melarang adanya perzinahan tanpa
terkecuali.

Dengan begitu, sebagai umat Islam hendaknya kita menjaga diri mereka agar
terhindar dari perbuatan-perbuatan maksiat. Sebab jika tidak maka perbuatan-perbuatan
maksiat tersebut kelak akan sangat merugikan di dunia maupun di akhirat. 

Padahal, manusia adalah makhluk yang paling mulia di sisi Allah,  namun di sisi lain
manusia akan menjadi hina disisi Allah,  jika ia sendiri menenggelamkan dirinya dalam
perbuatan maksiat.  Menurut ajaran Islam Orang yang semacam ini lebih hina dari binatang,
karena ia diberikan mata oleh Allah namun tidak digunakan untuk melihat ayat-ayat Allah
selain itu diberi telinga oleh Allah namun tidak digunakan untuk mendengarkan firman Allah.

Secara tegas, ajaran Islam telah menerangkan bahwa suatu kerugian bagi manusia
yang melakukan maksiat yaitu menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu pengetahuan,
sehingga terhalangnya ketaatan kepada Allah, menyebabkan seseorang menjadi hina,
hilangnya rasa malu, mendapat akhir hidup yang buruk, hati menjadi keras, menghilangkan
berkah, membuat hati menjadi sempit, mendapatkan laknat dan siksa Allah di akhirat.

Al-Qur'an telah banyak menceritakan berbagai kejadian dan bahaya yang ditimbulkan
dari perbuatan maksiat. Cerita tersebut bukanlah sesuatu yang dibuat-buat atau lamunan,
apalagi cerita bohong untuk sekedar menakut-nakuti manusia, namun ia benar-benar terjadi
dan menjadi tragedi bagi umat manusia. Diantaranya adalah banjir besar yang mencapai
puncak gunung pada masa nabi Nuh as yang menjadikan penghuni bumi karam tenggelam,
angin puting beliung yang berhembus keras membanting kaum ‘Ad hingga semua mati
bagaikan pelepah kurma yang berguguran, guntur dahsyat yang mematikan kaum Tsamud,
hujan batu di negri Sodom pada kaum nabi Luth yang membinasakan semua penghuninya,
awan azab berupa mega naungan yang ketika turun bagaikan api yang membakar kaum
Syu'aib, tenggelamnya Fir'aun dan kaumnya di sungai Nil, pekik keras yang menghancurkan
orang-orang yang digambarkan dalam surat Yasin.

Ada banyak faktor yang menyebabkan perilaku kenakalan remajaitu muncul, baik
secara internal (Faktor dari dalam rumah dan psikologi) maupun eksternal (faktor lingkungan
luar).

1. faktor internal
Masa remaja biasanya identik dengan keceriaan, kebingungan, persahabatan,
pengenalan diri dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena
remaja lebih cenderung memiliki sifat egosentris. Dalam faktor internal penyebab
penyimpangan prilaku remaja, lebih cenderung kepada:
a. Psikologi Pribadi
Mental pada anak remaja masih tergolong labil dengan didukung
keingintahuan yang kuat, maka biasanya mereka cenderung melakukan apa saja tanpa
mempertimbangkan akibat yang akan ditimbulkan.
Oleh sebab itu, dalam kondisi yang seperti ini para orang tua tidaklah
membiarkan dengan begitu saja bagi anaknya khususnya pada masa remaja. Di usia
yang rentan lebih baik diarahkan dalam pendidikan yang positif, seperti halnya
mengikuti kegiatan remaja masjid (Remas) yang ada dilingkungannya, atau pun
mengikuti kegiatan seni dan olah raga yang diadakan oleh sekolah.13 Dalam diri
seseorang pasti ada kemampuan yang tak terduga. Misalnya saja berperilaku yang
baik dengan lingkungan yang baik pula dan perlu adanya bimbingan ataupun
pendampingan dari orang tua.
b. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan merupakan dasar
fundamental bagi perkembangan dan pertumbuhan kepribadian anak. Oleh karena itu
keluarga mempunyai peranan penting dalam memberikan gerak atau warna bagi
pembentukan kepribadian anak. Lingkungan keluarga ada bermacam-macam
keadaannya dan sarana potensi dapat memberikan pengaruh yang positif maupun
negative. Keluarga yang baik akan memberikan pengaruh positif terhadap
perkembangan anak.
Keadaan keluarga yang terpecah (broken home) maupun keluarga yang broken
home semu (quasi broken home), keduanya memberikan potensi yang kuat dalam
membuat siswa menjadi
c. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya
dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena
remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.15 Kenakalan remaja berarti menata
kembali emosi dan perasaan mereka yang telah rusak karena proses terhadap
lingkungan sekitar.
d. Kontrol Diri Yang Lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang
dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku “nakal”.
Begitu pun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan tingkah laku tersebut,
namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.16 Kenakalan remaja juga terjadi karena banyak orang tua yang tidak
dapat berperan sebagai orang tua semestinya. Mereka hanya menyediakan materi,
sarana dan fasilitas bagi anaknya tanpa memperhatikan kebutuhan anaknya baik
secara lahiriyah maupun batiniyahnya. Dan orang tua sering menuntut keinginannya
terhadap anaknya apa yang diinginkan saja tanpa memberikan arahan dan contoh
yang baik buat anaknya.6
2. Faktor Eksternal
1. Lingkungan Masyarakat
Perkembangan pada teknologi yang menimbulkan heboh para remaja yang
memiliki mental untuk menerima perubahan baru. Media massa seperti film dan buku
bacaan yang menggambarkan siswa yang membolos, tawuran, melakukan kejahatan,
kelicikan, perampok, pencuri, cerita-cerita porno memberikan kesempatan kepada
anak untuk mengungkapkan rasa hati yang terpendam. Disamping pengaruh
rangsangan untuk mencontohnya dalam kehidupan sehari-hari akhinya secara tidak
disadari mereka telah meniru apa yang terdapat dalam film maupun dalam bacaan-
bacaan tersebut. Secara psikologis para pelajar mempunyai sifat imitatif, yaitu ingin
meniru apa yang dilakukan oleh idolanya yang diperoleh ketika membaca buku, film,
komputer/laptop yang sekarang ini seperti kebutuhan sehari-hari dan sebagainya.
2. Teman Pergaulan
Perilaku seseorang tidak akan jauh dari teman pergaulannya. Menurut
beberapa psikolog, remaja itu cenderung hidup berkelompok (geng) dan selalu ingin
diakui identitas kelompoknya di mata orang lain. Oleh sebab itu, sikap perilaku yang
muncul diantara mereka itu sulit untuk dilihat perbedaannya. Dampak kenakalan
remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan
tumbuh menjadi sosok dengan berkepribadian buruk. Remaja yang melakukan
kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang.
Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak
berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa
mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti
gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau
malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
2.2 Solusi untuk seseorang yang terjerumus ke dalam perbuatan dosa

Pada hakikatnya manusia menurut Islam adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Hakikat
wujudnya manusia adalah makhluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan
dan lingkungan. Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani

6
Kartini Kartono, Psikologi Remaja, (Bandung : PT Rosda Karya, 1988), hlm. 5
sebagai potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam QS.
AlQashash : 77
Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.7
Jika seorang anak tidak belajar adab-adab pergaulan yang benar sejak kecil, maka ia akan
menuai banyak kecaman dari orang- orang sekitamya dan bahkan akan jatuh dalam posisi
yang sulit dan memalukan. Oleh karena itu, salah satu kewajiban orang tua adalah
memperhatikan hal ini sejak kecil dan mengajarinya adab dan sopan santun umum ketika
hadir di suatu tempat. Islam telah mengatur perilaku remaja. Perilaku tersebut merupakan
batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus
diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan
dalam pergaulan adalah:
a) Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kehormatan diri dan keberhasilan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi
dan tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya, terutama kepadaa lawan
jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta tidak menimbulkan fitnah. Aurat laki-laki
yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan bagi perempuan yaitu seluruh anggota
tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Di samping aurat, pakaian yang dikenakan juga tidak
boleh ketat, transparan atau tipis.
b) Menjauhi Perbuatan Zina
Islam adalah agama yang menjaga kesucian. Pergaulan di dalam Islam adalah
pergaulan yang dilandasi nilai-nilai kesucian dan kehormatan. Dalam pergaulan dengan
lawan jenis haruslah ada jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya kejahatan seksual
yang pada akhirnya akan merusak diri sendiri maupun masyarakat umum.
c) Etika Pergaulan Yang Baik
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran Islam
sebagai pedoman hidup umat juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi
nilai-nilai agama.
d) Meminta Izin
7
Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemah ..., hlm. 394
Meminta izin disini berarti tidak boleh meremehkan hak-hak orang lain. Karena setiap
hak yang kita miliki pasti dibatasi dengan hak-hak orang lain di sekitar kita. Rasulullah SAW
bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian sudah meminta izin tiga kali dan belum juga
diizinkan, hendaklah ia pulang”.2
e) )Menghormati Yang Tua dan Menyayangi Yang Muda
Orang yang terhormat adalah orang yang bisa menghormati orang lain, orang-orang
yang sering bergaul dengan mereka sesuai dengan usia dan tingkatan mereka yang
beragam. Banyak hadits yang menyebutkan tentang belajar menghormati orang lain. Di
antaranya seperti arti hadits berikut: “Tidak termasuk golongan kami orang yang tidak
menghormati yang besar, tidak menyayangi yang kecil, dan tidak mengetahui hak orang
berilmu” (diriwayatkan oleh Ahmad di dalam musnadnya, juz 2/185-207, dan al-Hakim
di dalam al-Mustadrak juz 1/122).8
f) Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam pergaulan perilaku yang ditunjukkan biasanya ingin dipandang lebih dari
temannya. Hal yang demikian tidak pemah diterapkan dalam Islam. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong.
2.3 Hakekat Pertemanan Dalam Al-Qur’an

Di dalam bahasa Indonesia kata pertemanan adalah kata yang berimbuhan per dan an.
Sedangkan kata teman di dalam kamus Bahasa Indonesia juga diartikan kawan, sahabat.
Dalam artian seseorang yang bersama-sama dalam bekerja, berbuat, berjalan, bercakap-cakap
dan juga bisa diartikan menjadi orang yang menjadi pelengkap atau pasangan.9

Di dalam Al-Qur’an banyak sekali tema mengenai pertemanan/persahabatan, ada ayat


berisikan membina, menjalin dan melenggengkan ikatan persahabatan. Oleh karena itu agama
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu nilai
kemanusiaan itu adalah ikatan di dalam sebuah pertemanan/persahabatan.10

Nabi Muhammad saw. Sendiri sampai mengibaratkan sebuah


pertemanan/persahabatan yaitu antara dua orang muslim dengan kedua belah tangan. Seperti
yang telah kita ketahui bahwa kedua tangan itu memiliki ikatan yang kuat antara satu sama
lainnya. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh tangan kanan maka akan dilakukan oleh tangan

8
Ibid., hlm. 84
9
Pusat Bahasa Department Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h.
1338
10
Rizem Aizid, Sahabatmu Kekuatan Jiwamu (Cet. 1; Yogyakarta: Diva Press, 2015),h.27.
kiri, apa yang tidak bisa dilakukan oleh tangan kiri maka akan dikerjakan oleh tangan kanan.
Keduanya bersatu dalam mewujudkan suatu tujuan. Dari sini kita mengetahui bahwa kuatnya
emosi jalinan persahabatan yang oleh Rasulullah saw. Ibaratkan yaitu dengan kedua belah
tangan.11

Islam juga menjelaskan bahwa pertemanan yang sebenarnya adalah besifat simbiosis
mutualisme, yakni saling menguntungkan. Bila tidak di dasari dengan prinsip yang seperti ini
maka bisa dipastikan bahwa hungan pertemanan itu tidak akan berlangsung lama. Jika salah
satunya memiliki kepentingan tertentu terhadap yang dijadikan teman olehnya, maka
pertemanan itu buksnlsh sejati, sebab, ketika ia sudah mencapai tujuannya, maka ia akan
hilang meninggalkan temannya itu. Pertemanan akan hilang dengan seiringnya waktu dalam
pencapaian yang diinginkan. Salah satu contoh pertemanan yang menguntungkan adalah
teman yang mampumemberikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Tentunya pertemanan
seperti ini harus dilandasi oleh kesadaran spritual, bukan hanya melihat aspek belaka. Sebab
pertemanan akan bernilai dan abadi apabila di dasari oleh kesadaran spritual. Sebuah
kesadaran yang menempatkan manusia pada derajatnya yang sama.12

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Kenakalan remaja dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang dalam masalah
social, hal ini terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-
aturan sosial ataupun nilai dan norma sosial yang berlaku. Perilaku menyimpang
dapat dianggap sebagai sumber masalah, karena dapat membahayakan tegaknya
sistem sosial.
2. Ada beberapa faktor kenakalan remaja yang dapat diketahui yaitu meliputi faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi: psikologi pribadi, keluarga,
krisis identitas dan kontrol yang lemah. Sedangkan faktor eksternal meliputi:
lingkungan masyarakat, teman pergaulan dan keluarga.
3. Solusi yang ditempuh dalam pendidikan agama Islam yaitu dengan cara menutup
aurat, menjauhi perbuatan zina, mengatur etika dalam pergaulan sehari-hari dengan
sesame, dan pembentukan lingkungan yang baik dan mendukung.
11
Rizem Aizid, Sahabatmu Kekuatanmu, h.28
12
Komaruddin Hidayat, Ungkapan Hikmah; Membuka mata, Mrnagkap Makna (Bandung: Penerbit Noura
Book,2013),h.84.
3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam setiap penulisan makalah ini pasti terdapat
kekurangan baik disengaja maupun tidak sengaja.Oleh karena itu penulis mengaharapkan
adanya saran atau masukan dari dosen dan juga teman-teman dengan tujuan untuk menjadi
lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin Salam, Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral (Jakarta:Rineka Cipta,
2000), 31
Departemen Agama RI, Al Qur‟an dan Terjemah ..., hlm. 394
Ibid., hlm. 84
Ibid., 6.
Komaruddin Hidayat, Ungkapan Hikmah; Membuka mata, Mrnagkap Makna (Bandung:
Penerbit Noura Book,2013),h.84.Rizem Aizid, Sahabatmu Kekuatan Jiwamu
(Cet. 1; Yogyakarta: Diva Press, 2015),h.27.
Kartini Kartono, Psikologi Remaja, (Bandung : PT Rosda Karya, 1988), hlm. 5
Maya Carolita,” Pengaruh Motivasi Belajar, Perhatian Orang Tua, Dan Teman Sebaya
Terhadap Prestasi Belajar Akutansi Siswa Xi Ips SMA Negeri Depok Tahun
Ajaran 2016/2017”. 2017
Munawir Yusu, Pendidikan Bagi Anak Dengan Problem Belajar (Surakarta:Tiga
Serangkai,2003), 43.
Rizem Aizid, Sahabatmu Kekuatanmu, h.28
Pusat Bahasa Department Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia
(Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), h. 1338

Anda mungkin juga menyukai