Oleh
Yogi Pratama
NIM: 1820305025
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Nim : 1820305025
Disetujui Oleh
Mengetahui,
Ketua JurusanTeknik Elektro,
i
ii
KATA PENGANTAR
ii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini,
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dengan ini
penulis siap menerima saran dan kritikan yang sifatnya membangun
demi kesempurnaan tulisan ini dimasa yang akan datang.
Yogi Pratama
NIM. 1820305025
iii
ABSTRAK
Oleh
Yogi Pratama
NIM: 1820305025
Kata kunci: jenis-jenis starter, sistem pendukung starter, sop pengoperasian sistem
starter
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.4 Tujuan.............................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................6
v
BAB III..................................................................................................................11
LANDASAN TEORI............................................................................................11
3.3.1 Kompresor................................................................19
3.3.4. Separator...........................................................................................24
BAB IV..................................................................................................................27
PEMBAHASAN...................................................................................................27
4.2 Persiapan.......................................................................................................29
BAB V....................................................................................................................31
PENUTUP.............................................................................................................31
vi
5.1 Kesimpulan...................................................................................................31
5.2 Saran.............................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................33
LAMPIRAN..........................................................................................................34
DAFTAR GAMBAR
system...................................................................13
Starter.....................................................................................14
………………………………………………….24
vii
Gambar 3.12 Separator…………………………………………………...………25
DAFTAR LAMPIRAN
…………………...…………………..34
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah motor diesel tidak dapat bekerja dari keadaan diam ke kondisi
kerja, oleh karena media kerja dalam hal ini gas pembakaran tidak tersedia dalam
keadaan motor tidak bekerja. Maka motor harus digerakkan oleh suatu sumber
energi dari luar. Motor diesel putaran menengah dan motor diesel putaran rendah
suatu start dengan udara tekan, yang khusus dilewatkan melalui katup-katup
yang ditempatkan pada tutup silinder dan mengisi silinder sewaktu langkah kerja
dari silinder yang bersangkutan. Udara disimpan dalam botol angin yang
volumenya cukup untuk menstart motor sehingga beberapa kali tanpa menambah
pemompaan udara. Instalasi dengan sebuah motor penggerak harus dapat di start
sebanyak 12 kali berturut- turut bergantian untuk putaran maju dan putaran
mundur tanpa menambah pemompaan lagi.
Starting air valve adalah salah satu komponen pendukung dari instalasi
udara start yang berfungsi sebagai tempat penyaluran udara bertekanan yang
1
masuk kedalam silinder untuk menekan piston ke Tititk Mati Bawah (TMB)
sehingga motor diesel dapat menghasilkan pembakaran sendiri dan starting air
merupakan salah satu bagian terpenting dari sistem start awal untuk mesin diesel.
Udara adalah salah satu penunjang kelancaran operasi mesin induk, dimana udara
merupakan langkah awal untuk memulai mesin beroperasi. Di ULPLTD Cot
Trueng peneliti mengenal starting udara, dengan menggunakan media udara
bertekanan yang disupply ke dalam silinder, karena kebanyakan ini dilakukan di
mesin yang berukuran besar. Penginjeksian udara bertekanan ini dilakukan
dengan urutan yang sesuai untuk arah putaran yang diisyaratkan. Supply udara
bertekanan di simpan dalam tabung udara (air reservoir) yang siap digunakan
setiap saat. Dengan adanya sistem udara , maka sistem pengoperasian saat start
awal berjalan dengan baik, mudah dan efisien.
Setelah penulis melaksanakan praktik di ULPLTD Cot Trueng. penulis
menyadari dan memahami bahwa dalam kelancaran pengoperasian suatu mesin,
terutama bagian-bagian yang membantu pengoperasian awal Mesin Induk yaitu
yang berhubungan dengan udara start perlu didukung oleh kesempurnaan proses
kerja dari setiap bagian atau komponen, agar mesin dapat bekerja dengan optimal.
Berdasarkan pada pentingnya starting terhadap pengoperasian mesin
utama, maka penulis mengambil judul “Sistem Pengoperasian Starting Pada
Mesin Catterpilar 3616 Menggunakan Metode Peneumatik pada PT.PLN (persero)
ULPLTD COT TRUENG ”.
2
pendukung pengoperasian sistem peunematik yang penulis amati dan pelajari
selama praktek kerja.
1.4 Tujuan
Secara umum, tujuan Praktek Kerja Lapangan adalah memberikan
kemampuan kepada mahasiswa agar dapat:
1. Mengembangkan kreativitas kemandirian mental di dunia industri;
2. Mengetahui dan memahami aplikasi ilmu pembangkitan yang telah
didapat di dunia industri;
3. Mengetahui dan memahami sistem kerja industri dan terjun atau turut serta
dalam prosesnya;
4. Mengetahui produktivitas industri;
5. Membandingkan antara teori yang dipelajari dengan prakteknya di dunia
industri;
6. Menambah pengetahuan mengenai aplikasi ilmu pembangkitan dalam
dunia industri;
7. Menumbuh kembangkan sikap mandiri, kreatif dan inovatif;
8. Mampu memahami dan menganalisa faktor dalam dan faktor luar yang
mempengaruhi keberhasilan suatu sistem instrumentasi pembangkit;
9. Mengenal situasi kerja;
10. Menyerap ilmu yang ada di lapangan serta menjalin kerja sama yang
mutual dengan instansi;
11. Mengetahui prospek kerja mahasiswa dalam dunia industri.
Namun ada beberapa tujuan khusus dari kegiatan ini yang didasarkan
dari rumusan masalah, yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui Jenis starter yang digunakan pada mesin diesel.
2. Mengetahui cara kerja dari starting mesin menggunakan metode
peneumatik.
3
1.5 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan kegiatan magang ini memakan waktu selama 1 bulan,
terhitung dari tanggal 9 Agustus 2021 sampai 9 September 2021 dilaksanakan di
lokasi PT PLN (Persero) ULPLTD Cot Trueng,Muara Batu,Kabupaten Aceh
Utara,Aceh.
1.6 Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan penulis dalam
menyelesaikan laporan kerja praktik ini, penulis menggunakan beberapa metode
yaitu sebagai berikut:
1. Konsultasi
Konsultasi dilakukan dengan staff karyawan divisi electrical maupun
mechanical dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada
pembimbing maupun karyawan lain baik pada saat kerja ataupun pada saat
istirahat.
2. Metode Kepustakaan
Metode keperpustakaan adalah melakukan pencarian dan pengumpulan
informasi melalui data-data perusahaan, laporan-laporan, jurnal online, terkait
yang diberikan ataupun disarankan oleh pembimbing lapangan dan staff
karyawan divisi electrical dan mechanical.
3. Observasi
Metode observasi adalah suatu cara melakukan pengumpulan data dan
informasi dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung pada
perangkat generator di lapangan pada saat proses operasi maupun pada saat
maintenece atau pemeliharaan.
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, dasar dan tujuan
pelaksanaan kerja praktek, maksud pelaksanaan kerja praktek, metode
pengumpulan data, waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktek serta sistematika
penulisan dalam menyusun laporan.
4
BAB 2 : PROFIL PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan dan menceritakan tentang profil PT. PLN (Persero)
Unit Pelaksana Pembangkitan Sabang, sejarah berdiri juga awal mulanya serta
visi dan misi perusahaan, lokasi PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana ULPLTD Cot
Trueng dan struktur organisasi yang ada di PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana
ULPLTD Cot Trueng
BAB 3 : KOMPONEN PENDUKUNG STARTING UDARA
Dalam Bab ini dijelaskan secara singkat tentang apa saja komponen
pendukung pada sistem starting udara pada mesin catterpilar pada PLTD Cot
Trueng.
BAB 4: SOP DAN CARA KERJA PENGOPERASIAN STARTING UDARA
Bab ini berisi cara kerja dari sistem starting udara pada mesin catterpilar
pada ULPLTD Cot Trueng
BAB 5: PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran penulis terhadap materi yang penulis
tuliskan dalam laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
Bab ini berisikan buku-buku rujukan dan referensi lainnya untuk
penulisan laporan kerja praktek.
LAMPIRAN
Berisikan data-data yang perlu dilampirkan yang berhubungan dengan
bahasan laporan kerja praktek.
5
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
6
PLTD Cot Trueng diresmikan oleh Menteri Pertambangan dan Energi
DR. Soebroto ( Kabinet Pembangunan IV ) pada tanggal 17 Oktober 1987, pada
saat pertama dioperasikan sampai bulan April 1988 PLTD dibawah pengelolaan
Wilayah kerja PLN Cabang Lhokseumawe dan pada bulan Mei 1988 PLTD Cot
Trueng peralihan pengelolaan dibawah PT. PLN UIK Sumbagut Unit Pelaksana
Pembangkitan Nagan Raya. Hingga saat ini pusat listrik Cot Trueng memiliki 4
unit PLTD yaitu Caterpillar 3616 dengan daya terpasang 4700 KW (2 unit), 5
Mirrlees KV 12 Major dengan daya terpasang 5218 KW, dan Daihatsu 6 PSHTC
26 DM dengan daya terpasang 520 KW,dan dapat dilihat pada Gambar 2.1 diatas
merupakan penampilan kantor ULPLTD Cot trueng
2.2 Lokasi Dan Tata Letak Perusahaan
Berikut merupakan lokasi dan tata perusahaan, yaitu dapat dilihat pada
gambar 2.2 berikut.
7
Lokasi PT PLN (Persero) ULPLTD Cot Trueng terletak di Gampong Cot
Trueng, Cot Trueng, Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh.
8
mesin secara kontinu untuk setiap unit-unit pembangkit listrik yang baik guna
mengatur dan menjalankan suatu pola kerja teratur dan juga terarah.
9
Supervisor administrasi dibantu oleh beberapa orang pegawai dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
5. Pejabat Pelaksana Lingkungan
10
BAB III
LANDASAN TEORI
Pada dasarnya prinsip kerja mesin diesel adalah merubah energi kimia
menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses pembakaran
dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang bakar).
Pada mesin diesel, terdapat ruangan yang dirancang khusus agar di ruangan itu
dapat terjadi peningkatan suhu hingga mencapai titik nyala yang sanggup
membakar bahan bakar. Ruangan ini “dimampatkan” sehingga memiliki tekanan
dan suhu yang cukup tinggi.
Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau
mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel ,
yang menerima paten pada 23 Februari1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu
bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia)
11
tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini
kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering. Mesin diesel
memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran
dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang
sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan rendah (seperti pada mesin kapal) dapat
memiliki efisiensi termal lebih dari 50%. Mesin diesel dikembangkan dalam versi
dua- tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin
uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal
selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat
lainnya. Di tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak saat
itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of
Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni
Eropa adalah mobil bermesin diesel,
3.2 Sistem Starting
Sebuah motor diesel tidak dapat bekerja dari keadaan diam ke kondisi
kerja, oleh karena media kerja dalam hal ini gas pembakaran tidak tersedia dalam
keadaan motor tidak bekerja. Maka motor harus digerakkan oleh suatu sumber
energi dari luar. Motor diesel putaran menengah dan motor diesel putaran rendah
suatu start dengan udara tekan, yang khusus dilewatkan melalui katup-katup yang
ditempatkan pada tutup silinder dan mengisi silinder sewaktu langkah kerja dari
silinder yang bersangkutan. Udara disimpan dalam botol angin yang volumenya
cukup untuk menstart motor sehingga beberapa kali tanpa menambah pemompaan
udara. Instalasi dengan sebuah motor penggerak harus dapat distart sebanyak dua
belas kali berturut-turut bergantian untuk putaran maju dan putaran mundur tanpa
menambah pemompaan lagi (Maanen, 1995). Untuk menstart mesin diesel dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain start dengan udara tekan, tangan,
mesin bensin bantu, gasoline, peluru ledak, dan motor listrik (Maleev, 1995). Dan
pada mesin caterpilar 3616 pada ULPLTD Cot Trueng menggunakan sistem
starting peneumatik.
12
terjadinya pembakaran setelah mesin terjadi pembakaran maka alat starting akan
berhenti secara otomatis alat yang digunakan untuk starting mesin diesel beragam
seperti motor DC, engkol manual , dan juga dengan pneumatic.
13
lebih dari jumlah waktu tertentu, biasanya 30 detik pada suatu waktu. Kemudian
biarkan hingga dingin selama 2 atau 3 menit sebelum menggunakannya lagi
Untuk memulai mesin diesel, Anda harus membaliknya dengan cepat untuk
mendapatkan panas yang cukup untuk menyalakan bahan bakar.
Motor starter berlokasi dekat dari roda gila, dan dorongan gigi pada
starter diatur sehingga dapat cocok dengan gigi pada roda gila ketika saklar mulai
ditutup. Mekanisme drive harus berfungsi untuk (1) mengirimkan kekuatan
beralih ke mesin saat motor mulai berjalan, (2) melepas motor mulai dari mesin
segera setelah mesin telah menyala, dan (3) memberikan rasio gigi reduksi antara
memulai motor dan mesin.
Mekanisme drive harus memisahkan pinion dari roda gila segera setelah
mesin dijalankan. Setelah mesin menyala, kecepatannya bisa meningkat pesat
menjadi sekitar 1.500 rpm. Jika drive pinion tetap menyatu dengan roda gila dan
juga terkunci dengan poros dari motor mulai dari kecepatan mesin yang normal
(1.500 rpm), poros akan berputar dengan kecepatan tinggi (22.500 sampai 30.000
rpm). Pada kecepatan tersebut, motor mulai akan rusak parah.
Berikut ini merupakan Motor starter ,yaitu dapat dilihat pada Gambar
3.3 berikut.
14
kumparan berputar, maka fluks magnet yang menembus kumparan itu selalu
berubah-ubah setiap saat. Menurut hukum Faraday , hal ini mengakibatkan
timbulnya arus listrik yg disebut arus imbas (induksi) arus bolak-balik (AC). Jika
dilihat dengan osiloskop, grafik arus listrik ini berupa fungsi sinusoida.
perubahan dari daya listrik menjadi daya gerak. Motor stater mobil
/sepeda motor/genset/pesawat/kapal dll, ialah bagian untuk menggerakan mesin
pertama kali dengan bantuan aliran listrik (battery/Accu),dirubah menjadi
tenaga/daya gerak.(putaran).yang terhubung dengan flywheel (roda gila).
Pada motor starter terdapat 3 terminal, yaitu,
a) terminal 50,
b) terminal 30 dan
c) terminal C.
Terminal 50 mendapatkan suplai dari baterai (aki) pada saat kita
memutar kunci kontak pada posisi starter. Kemudian, suplai listrik tersebut akan
mengerakkan / mengaktifkan solenoid.
Selanjutnya solenoid menghubungkan kontak point/switch antara
terminal 30 (yang langsung mendapatkan suplai arus (+) dari baterai) dengan
terminal C.Sehingga suplai arus (+) dari baterai terhubung ke terminal C.
Dan terminal C mendapatkan suplai arus (+), lalu suplai positif tsb
segera menggerakan/ memutarkan motor starter. Putaran motor starter ini
otomatis memutarkan mesin melalui fly wheel, yang memungkinkan komponen
mesin dapat berputar hidup.
Berikut ini merupakan Motor starter dan terminal,yaitu dapat dilihat
pada Gambar 3.4 berikut.
15
Berikut ini merupakan Komponen‐komponen Motor Starter ,yaitu
dapat dilihat pada Gambar 3.5 berikut.
16
Armature Brake
Berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan roda penerus.
Drive Lever atau tuas penggerak
Berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan
roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda
penerus.
Starter Cluth
Berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada
roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi
sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung
memutarkan pinion gear.
Pinion Gear
Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter
clutch ke roda penerus atau ring gear.
Magnetic Switch
Magnetic Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan
dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan
arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
17
pada langkah ekspansi di silinder tersebut dan menutup pada sesaat sebelum BDC
langkah ekspansi. Membuka dan menutupnya starting valve diatur oleh suatu
alat yang disebut dengan air starting distributor. Air starting distributor
mempunyai satu inputan udara bertekanan 6 bar dengan satu valve otomatis
yang disebut starting air control valve dan beberapa keluaran udara bertekanan
tergantung pada jumlah silinder pada mesin diesel.
Untuk mesin diesel, baik diesel 4 tak maupun 2 tak digunakan udara
untuk start engine, udara ini diproduksi dari air compressor dan ditampung di
bejana udara (air reservoir). Tekanan kerja untuk udara start ini dimulai dari
tekanan 7-10 bar. Menurut SOLAS, bahwa untuk mesin digerakkan langsung
tanpa reduction gear (gear box) harus dapat distart 12 kali tanpa mengisi lagi,
sedangkan untuk mesin -mesin dengan gear box dapat distart 6 kali
Starting valve terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang
merupakan komponen utama dari starting valve. Katup utama akan membuka jika
udara kontrol menekan piston sehingga valve terbuka dan udara bertekanan 7-10
bar masuk ke ruang bakar menekan piston. Hal tersebut berlangsung berurutan
18
sesuai dengan urutan firing order sampai terjadi pembakaran di ruang bakar.
Setelah terjadi pembakaran di ruang bakar maka staring air control valve akan
berhenti bekerja dan semua starting valve akan menutup.
19
Pada saat langkah kompresi, saat tekanan naik di atas tekanan tekan,
katup tekan membuka dan udara keluar dengan tekanan konstan. Pada akhir
langkah kompresi tekanan di ruang rugi dari kompresor sama dengan tekanan
tekan karena gaya pegas dari katup, maka katup akan menutup dan mengurung
sisa udara yang telah bertekanan didalam ruang rugi, antara piston dengan
cylinder head. Pada langkah isap, udara pada ruang rugi akan mengembang
sehingga tekanan jauh sampai sedikit dibawah tekanan isap dan menyebabkan
terbukanya katup isap. Berikut ini merupakan Diagram indikator kompresor,yaitu
dapat dilihat pada Gambar 3.7 berikut
Prinsip kerja kompresor udara adalah sebagai berikut: Pada saat piston
kompresi bergerak kebawah, volume ruang silinder diatas permukaan piston low
pressure mengembang dan tekanannya menjadi turun, hal ini membuat low
pressure suction valve menjadi terbuka dan low pressure delivery valve tertutup.
Udara masuk terhisap melalui suction filter untuk di saring agar kotoran-kotoran
yang terkandung dalam udara tidak ikut masuk, kemudian udara yang telah di
saring oleh filter tersebut masuk ke ruang silinder di atas piston low pressure
melalui low pressure suction valve yang terbuka. Pada saat bersamaan di bawah
ruang silinder piston high pressure terjadi penyempitan volume
Pada saat piston bergerak ke atas secara pelan, volume ruang silinder di
atas piston low pressure akan menyempit dan terjadi peningkatan tekanan
(kompresi) udara di dalam ruang silinder tersebut dan suhu udara menjadi
meningkat. Tekanan udara tersebut mengakibatkan low pressure suction valve
menutup dan low pressure delivery valve membuka, sehingga udara keluar dari
20
ruang silinder tersebut melalui low pressure delivery valve menuju ke air cooler
untuk di dinginkan. Pendinginan ini bertujuan untuk menyerap panas yang
terkandung dalam udara dengan media pendingin air tawar untuk menurunkan
rendemen volumetrik. Kemudian udara yang telah di dinginkan oleh air cooler
tersebut menekan high pressure suction valve sehingga terbuka dan udara tersebut
masuk ke dalam ruang silinder high pressure. Karena piston bergerak ke atas
maka volume ruang silinder high pressure mengembang dan membantu
pembukaan high pressure suction valve dan high pressure delivery valve menjadi
menutup
Pada saat piston bergerak lagi ke bawah, di dalam ruang silinder high
pressure terjadi penyempitan volume dan peningkatan tekanan (kompresi) udara
yang mengakibatkan high pressure suction valve menutup dan high pressure
delivery valve membuka. Didalam ruang silinder high pressure lebih sempit di
banding dengan ruang silinder low pressure dan konstruksi piston high pressure
lebih kecil dari pada piston low pressure, hal ini bertujuan untuk meningkatkan
tekanan udara. Kemudian udara tersebut tertekan keluar melalui high pressure
delivery. Berikut ini merupakan Kompresor torak dua tingkat sistem pendingin
udara,yaitu dapat dilihat pada Gambar 3.8 berikut
21
didinginkan, selanjutnya dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh
torak kedua sampai pada tekanan yang diinginkan. Pemampatan
(pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan naik
selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan
memasang sistem pendingin.
Berikut ini merupakan Kompresor dua tingkat tekan,yaitu dapat dilihat pada
Gambar 3.9 berikut
22
hingga 30 bar. Pada tabung udara terdiri dari badan tabung, Drain valve dan
kepala tabung. Pada kepala tabung terdapat main stop valve, safety valve dan
auxiliary valve. Safety valve berguna sebagai pengaman jika terjadi tekanan yang
melebihi tekanan yang disyaratkan oleh tabung, Maka katup akan otomatis
membuka. Main stop valve berfungsi untuk menyalurkan udara bertekanan
menuju ke katup pejalan yang ada pada kepala silinder. Auxiliary valve dapat
digunakan sebagai sistem udara kontrol. Sistem udara kontrol biasanya
mempunyai tekanan sekitar 6 bar, sehingga diperlukan air reducer. Reducing
station berfungsi untuk mengurangi tekanan dari 30 bar menjadi 7 bar guna
keperluan untuk pembersihan turbo charger dan pengisian tekanan pada tanki
hidrophore.
Berikut ini merupakan Botol angin (Main Air Receiver),yaitu dapat
dilihat pada Gambar 3.9 berikut
23
macammacam katup udara adalah sebagai berikut :
a. Main starting valve Main starting valve berfungsi sebagai katup
penyaluruntuk pembagi ke masing-masing kepala silinder dan penyalur
udara untuk pejalan.
b. Reducing valve Berfungsi untuk mereduksi takanan keluaran dari main air
receiver sebesar 30 bar guna keperluan pengujian katup bahan bakar dan
keperluan yang lain.
c. Air starting valve Air starting valve berfungsi untuk menyalurkan udara start
kedalam cylinder liner terdiri dari katup utama, Piston, Bushing dan spring yang
merupakan komponen utama dari starting valve. Katup utama akan membuka jika
udara kontrol menekan piston sehingga katup terbuka dan udara bertekanan 30 bar
masuk ke ruang bakar menekan piston. Hal tersebut berlangsung berurutan sesuai
dengan urutan firing order sampai terjadi pembakaran di ruang bakar. Setelah
terjadi pembakaran di ruang bakar maka starting air control valve akan berhenti
bekerja dan semua starting valve akan menutup. Berfungsi sebagai katup penyalur
untuk pembagi ke masing-masing kepala silinder dan penyalur udara untuk
menjalankan mesin. Berikut ini merupakan Air starting valve ,yaitu dapat dilihat
pada Gambar 3.10 berikut
24
3.3.4. Separator
Separarator berfungsi untuk memisahkan kandungan air yang turut serta
dalam udara/udara lembab (air humidity) kompresi yang diakibatkan oleh
pengembunan sebelum masuk ke tabung botol angin. Sehingga separator
disediakan steam trap guna menampung air tersebut untuk selanjutnya dibuang ke
got. Berikut ini merupakan Separator,yaitu dapat dilihat pada Gambar 3.11
berikut.
25
Gambar 3.12 pipa udara
26
Gambar 3.14 Distributor Valve
Sumber : Perencanaan Teknik Mesin, Juni 1995
BAB IV
PEMBAHASAN
27
Adapun penjelasan yang singkat dari prinsip kerja udara pejalan untuk
start engine baik pada saat kapal berangkat ataupun saat olah gerak, Dilaksanakan
sebagai berikut :
1. Udara dari bejana udara minimal 20 kg/cm2 (20 bar) karena bila tekanan
udara dibawahnya, maka udara tersebut tidak mampu menekan piston
kebawah.
2. Katup tekan di bejana udara dibuka penuh, maka udara akan keluar ke main
starting valve. Setelah udara tersebut direduksi tekanannya hingga ± 10 bar.
3. Bila handle start ditekan kebawah, maka udara keluar dari sistem sebagian
masuk dulu ke distributor valve dan sebagian lagi ke cylinder head air starting
valve. Udara start ini diatur oleh distributor valve dengan tekanan 10 bar
mana yang bekerja pada proses expansi (hanya ada 1 silinder yang bekerja)
melalui plunyer yang dihubungkan dengan firing ordernya (misalnya motor
diesel 4 tak adalah 1-3-5-2-4-6).
4. Distributor valve mengatur plunyer yang bekerja dan udara ini langsung
menggerakkan piston melalui air starting valve di cylinder head. Udara supli
ini diperoleh dari bejana udara. Jadi udara tersebut melaksanakan kerja
parallel,
disamping mengatur ke distributor valve sekaligus untuk udara pejalan
mendorong piston kebawah pada tekanan minimal 7 bar sesuai tekanan dalam
botol angin. Berikut ini merupakan Engine Starting system,yaitu dapat dilihat
pada Gambar 3.14 berikut.
28
Gambar 4.1 Engine Starting system
Sumber : Manajemen Perawatan, Mei 2003
5. Udara pejalan dengan tekanan 30 bar disuplai oleh starting air compressor
menuju ke starting air receiver dan dari starting air receiver menuju ke air
inlet pada mesin. Melalui reduction station udara ditekan atau dimampatkan
pada tekanan 7 bar yang disuplai ke mesin sebagai:
a. Mengontrol udara untuk sistem manuver, Dan untuk exhaust valve air
spring, melalui kontrol pemasukan udara.
b. Safety air untuk berhenti tiba-tiba (Emergency stop) melalui safety air
inlet.
c. Melalui reducing valve disuplai udara yang dimampatkan pada tekanan 10
bar ke air inlet untuk turbo charge cleaning, Dan volume yang sedikit
digunakan untuk fuel valve testing unit.
Didalam proses starting tentu ada syarat dan ketentuan yang sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku sebagai berikut:
4.2 Persiapan
Persiapan mesin haruslah di cheek secara benar dan harus selalu
berpegang teguh kepada SOP yang ada, maka hal yang harus di cheek adalah:
1. Cek power supply panel mesin dan panel generator dalam kondisi “ON”
29
2. Pastikan semua sekering / fuse didalam panel MCC yang diperlukan genset
dalam posisi normal ( tidak trip)
3. Reset semua alarm dan relay yang bekerja.
4. Check level bahan bakar di tangki harian.
5. Check valve bahan bakar dari tangki penimbunan ke tangki harian.
6. Check valve dari tangki harian hingga filter dan mesin.
7. Check level pelumas di carter mesin.
8. Check level air pendingin di tangki jaket water.
9. Check tekanan udara start pada tabung udara.
10. Drain air condensat dalam tabung udara start.
11. Check indicator udara start
12. Check tegangan baterai.
13. Check suplay power radiator.
14. Check lampu indicator di panel Auxiliaries.
15. Periksa alat control dan proteksi.
16. Check kondisi switch gear PMT 20 KV sinkron pada posisi open.
Setelah melakukan pengecekan persiapan tersebut, maka langkah
selanjutnya yaitu:
30
6. Putar kunci “START ENGINE “ pada posisi RUN yang ada pada panel
control lalu tekan tombol berlabel “I”(tombol warna hijau) pada panel
control.
7. Biarkan engine beroperasi lebih kurang 10 menit dan lakukan visual check di
local engine.
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan permasalahan yang
telah diuraikan dan dibahas pada bab sebelumnya, tentang “ Sistem Pengoperasian Starter
Mesin Catterpilar 3616 Menggunakan Metode Pneumatik Pada ULPLTD Cot Trueng,
maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk mesin diesel berukuran besar baik diesel 4 tak maupun 2 tak digunakan udara
untuk start engine, udara ini diproduksi dari air compressor dan ditampung di bejana
udara (air reservoir).
2. Starting valve terdiri dari katup utama, piston, bushing dan spring yang merupakan
komponen utama dari starting valve. Katup utama akan membuka jika udara kontrol
menekan piston sehingga valve terbuka dan udara bertekanan 7-10 bar masuk ke
ruang bakar menekan piston. Hal tersebut berlangsung berurutan sesuai dengan
urutan firing order sampai terjadi pembakaran di ruang bakar. Setelah terjadi
pembakaran di ruang bakar maka staring air control valve akan berhenti bekerja dan
semua starting valve akan menutup.
3. Komponen pendukung udara start harus dilakukan pengecekan secara berkala guna
memperlancar pengoperasian pada mesin diesel
5.2 Saran
32
1. Diharapkan kedepannya masih diberikannya kesempatan magang untuk
mahasiswa kerja praktek dikarenakan masih banyaknya kasus-kasus yang
belum dipahami oleh mahasiswa tersebut.
2. Banyak melakukan konsultasi secara daring tidak hanya dengan pembimbing
lapangan tapi juga dengan pengawai lain agar ilmu yang diperoleh lebih luas.
3. Bagi para mahasiswa praktik diharapkan untuk melaksanakannya dengan
sungguh-sungguh dan mampu memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-
baiknya serta memiliki keinginan besar untuk mengerti, memahami semua hal
yang sebelumnya belum dipahami
33
DAFTAR PUSTAKA
Achbab, ichfar mubarok. 2019 "sistem perawatan udara pejalan mesin induk di
mt. Dato siri loe sacom energia lda." Diakses 2 oktober
2021:http://repository.pip-semarang.ac.id/id/eprint/513
34
LAMPIRAN
Minggu I
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
Minggu II
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
35
17Agustus Memantu kegiatan perlombaan anak
Selasa
2021 pada acara 17 agustus
Minggu III
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
36
Minggu IV
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
Minggu V
Paraf
Hari Tanggal Kegiatan Pembimbing
Lapangan
37
2021 cot trueng
MUDAWALI
38
DAFTAR HADIR MAGANG INDUSTRI
Nim : 1820305025
MUDAWALI
39
PARAMETER PENILAIAN MAGANG INDUSTRI
Kriteria Penilaian
Sangat
Baik Cukup Kurang
NO Parameter Penilaian baik
10
90 80 70 60 50 40 30
0
1 Disiplin
2 Motivasi
3 Loyalitas
4 Tanggung jawab
5 Kerajinan/ketekunan
Pemahaman Terhadap
6
tugas yang diberikan
Kemampuan
7
melaksanakan tugas-tugas
Perawatan terhadap
8
peralatan
Kecakapan dalam
10
mengambil keputusan
11 Komunikasi
40
12 Kerjasama
13 Keselamatan Kerja
14 Akhlak/kelakuan
Rata-rata penilaian =
(1+2+3……..14)/14
MUDAWALI
41
LEMBAR PENILAIAN AKADEMIK MAGANG INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA PEMBANGKIT ENERGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
2. Inisiatif/ Kreatif
42
MESIN DIESEL UNIT CATERPILLAE 3616 ULPLTD COT TRUENG
43
PANEL ENGINE UNIT CATERPILLAR ULPLTD COT TRUENG
44
SPESIFIKASI GENERATOR UNIT CATERPILLAR ULPLTD COT
TRUENG
45
MEMBUAT KERANGKA DUDUKAN KOMPRESOR
46
MERAKIT PANEL KOMPRESOR
47
MEMBONGKAR PANEL YANG TIDAK TERPAKAI
48
49