Anda di halaman 1dari 3

AMALAN ORANGF KAFIR

Kebaikan ada yang bersifat universal, artinya orang mukmin dan kafir menganggap
itu sebagai kebaikan, seperti sifat jujur, berbakti kepada orangtua dan membantu
orang miskin.

Kebaikan yang disebut sebagai amal sholeh adalah kebaikan yang sifatnya lebih
spesifik menurut pandangan Islam. Artinya, kebaikan tersebut harus sesuai dengan
standar dan berada dalam koridor ajaran agama Islam.

Dari sini bisa dipahami bahwa kebaikan yang dilakukan oleh orang kafir tidak
disebut sebagai amal sholeh, karena tidak memenuhi syarat yaitu pelakunya harus
seorang muslim.

Apakah kebaikan orang kafir sia-sia saja?

Kebaikan orang kafir tidak pernah sia-sia, kebaikan orang kafir mendapatkan
balasan di dunia tapi tidak mendapatkan balasan di akhirat.

Orang kafir tidak mendapatkan balasan di akhirat, karena orang kafir tersebut tidak
mengharapkan amalannya agar dibalas di akhirat nanti atau ia mengharapkan
balasan tapi tidak memenuhi syarat untuk dibalas di akhirat, yaitu syarat sebagai
seorang yang beragama Islam.

Allah Ta’ala berfirman:

‫َوقَ ِد ْمنَا إِ ََل َما َع ِملُوا ِم ْن َع َم ٍل فَ َج َع ْلنَاهُ َهبَاءً َمْن ثُ ًورا‬


Dan kami perlihatkan segala amal kebaikan yang dilakukan, lalu kami jadikan amal
itu (bagaikan) debu yang berterbangan. (Al Furqan:23)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan arti ayat tersebut dengan berkata:”Ketika


Allah Ta’ala menghisab amalan para hambaNya yang baik dan yang buruk pada hari
kiamat. Pada waktu itu amalan orang-orang musyrikin yang disangka membawa
kebaikan bagi mereka, ternyata tidak memiliki nilai apapun. Hal itu disebabkan tidak
terpenuhinya syarat diterimanya amalan, yaitu ikhlas hanya kepada Allah dan sesuai
dengan syariat Allah” (Tafsir Ibnu Katsir 6/103)

Dan Allah menjelaskan dalam firmanNya yang lain:


‫اب بِِق َيع ٍة ََْي َسبُهُ الظَّ ْمآ ُن َماءً َح ََّّت إِ َذا‬
ٍ ‫والَّ ِذين َك َفروا أ َْعما ُُلُم َكسر‬
ََ ْ َ ُ َ َ
‫َجاءَهُ ََلْ ََِي ْدهُ َشْي ئًا‬
Dan orang-orang yang kafir kapada Allah, amal-amal yang mereka kerjakan tidaklah
diberikan pahala sama sekali, ia laksana fatamorgana di tanah yang rendah lagi
datar, yang dilihat dan disangka air oleh orang-orang yang sangat dahaga, lalu ia
pun mendatanginya, tetapi ketika mendatanginya dia tidak mendapati apapun (An
Nur:39)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ يُ ْعطَى ِِبَا ِِف الدُّنْيَا َوَُْيَزى ِِبَا ِِف‬،ً‫إِ َّن هللاَ ََل يَظْلِ ُم ُم ْؤِمنًا َح َسنَة‬
َِِّ ‫ات ما ع ِمل ِِبا‬
‫ َح ََّّت‬،‫ّلِل ِِف الدُّنْيَا‬ ِ َ‫ وأ ََّما الْ َكافِر فَيطْعم ِِبسن‬،‫ْاْل ِخرِة‬
َ َ َ َ َ َ َُ ُ ُ َ َ
‫ ََلْ تَ ُك ْن لَهُ َح َسنَةٌ َُْيَزى ِِبَا‬،‫ضى إِ ََل ْاْل ِخَرِة‬
َ ْ‫إِ َذا أَف‬
Bahwasanya Allah Ta’ala tidak mendzolimi seorang mukmin atas amalan kebaikan
yang dia lakukan, Allah membalas kebaikannya di dunia dan di akhirat. Adapun
orang kafir Allah memberinya makanan (rizki) di dunia sebagai balasan atas
kebaikannya, akan tetapi ketika seorang di akhirat nanti, maka kebaikannya tidak
ada nilainya lagi dan dia tidak mendapatkan balasan apa-apa. (HR. Muslim No.2162)

Imam An Nawawi berkata: ”Seluruh ulama telah berijma’ (bersepakat) bahwa


seorang kafir setelah dia meninggal dunia, dia tidak mendapatkan pahala di akhirat
dan tidak mendapatkan balasan atas amalan kebaikan yang dia lakukan di dunia”.
(Syarah Shohih Muslim, 17/150)

Dari penjelasan dan dalil-dalil yang disebutkan, dengan jelas kita mengetahui bahwa
balasan perbuatan orang kafir hanya di dunia, dan tidak mendapatkan balasan Allah
Taala di akhirat karena dia tidak mengharap dari amalannya balasan di akhirat atau
amalannya tersebut tidak ikhlas karena Allah dan tidak sesuai dengan syariat Allah.
Artinya, orang kafir tidak mungkin masuk surga karena amalan kebaikan yang dia
lakukan tidak memenuhi syarat sebagai amal sholeh yang memasukkannya ke
dalam surga. Bahkan seorang muslimpun tidak mendapatkan pahala kebaikannya
apabila tidak memenuhi syarat ikhlas dan sesuai syariat.

Wallahu’alam.
Referensi: https://konsultasisyariah.com/35548-benarkah-orang-kafir-bisa-masuk-
surga-jika-beramal-shalih.html

Anda mungkin juga menyukai