Anda di halaman 1dari 2

Jadi, ini kan maksudnya matahin statemen saya soal arus uang telkom via telkomsel menjadi pemicu

2 dari 3 step hybrid revaluasi harga saham goto, dan setelah itu ada buy back ke pemegang saham
lama

Jadi, skema konflik kepentingan, penerima manfaat nya terpola...


Ini dipatahin ama pendapat pakar ini, yang berbeda dengan saya tidak dibuat terbuka, tidak ada di
media (saya capture slide saya di DPR poin yang ini)... yang ini terbuka; dan dibuat framingnya jadi
berita (capture berita di media)

Bahwa, proses panja di DPR dan atau penegakan hukum di OJK akan "membersihkan" kasus ini,
bagi saya itu ngak penting...
Yang penting itu, kita rakyat biasa bisa memetakan apa yang terjadi, dan bagaimana caranya
melambungkan valuasi sampai ratusan triliun, dan exit strategi itu apa...
Saya juga bilang ke anggota DPR, di bukalapak proses valuasi seperti ini ada, tapi kenapa saya
tertarik yang goto, karena ini uang BUMN

Saya katakan Rp6,4Triliun senilai Century, dan jika itu untuk digitalisasi membantu transformasi
petani dalam olah lahan, dengan investasi teknologi (alat) deteksi unsur hara tanah, ditembak ke
satelit, jadi distribusi pupuk subsidu dengan tepat, itu lebih sesuai ideologi BUMN sebagai agent of
development

Statement itu dipotong, katanya itu soal lain, saya nyatakan saja kalo tanpa uang telkom telkomsel
memangnya goto tidak akan besar dan apa jadi rugi?

Itu saya jawab, ya sesuai dengan catatan laporan keuangan goto di prospektus tentang goodwill,
adalah jelas Ernst and Young melakukan revaluasi nilai wajar saham, terkait 2 aksi korporasi
telkomsel, soal konversi obligasi di tanggal merger, dan eksekusi right di harga USD5049 menjadi
pembentuk harga "pasar ipo teramati" dalam bahasa EY untuk saham di hari pertama identitas goto

Saya sampaikan, secara akuntansi revaluasi dari goodwill, karena merger, jika tak ada harga acuan
baru, maka tidak akan ada revaluasi harga saham sebesar ini
Nah, sekarang kita ngak usah pikirin ini mau dibawa kemana... yuk, kita belajar akuntansi dari
statement pakar ini "gampang aja liat aja arus kas, goto banyak duitnya... "

Saya capture arus kas dari prospektus goto yang dimaksud, detailnya

1. Arus Kas operasi NEGATIF, yaitu (Rp14,636 Triliun), jadi dari menjalankan usaha
operasionalnya saja sudah rugi usaha dan rugi operasi. Perusahaan kayak gini banyak duit (likuid)
dari koceknya sendiri?

2. Arus Kas Investasi NEGATIF, yaitu (Rp91,251 Triliun), yang terbesar adalah dari proses merger
akuisisi tokopedia sampai keluar kas 92,089 Triliun), ini juga secara jurnal akuntansi yang
menimbulkan nilai Goodwiil akibat merger menjadi Rp98 Triliun, yang menurut EY berdampak ke
sisi ekuitas Rp108T

3. Arus kas Pendanaan POSITIF, yaitu Rp121,531 Triliun. Yang didapat (liat garis merah yang saya
kasih tanda A) dari penerimanaa penerbitan saham baru senilai Rp135,61 Triliun
4. Soal no. 3 apa bener itu saham baru, liat capture saya di laporan perubahan ekuitas di prospektus
goto, angka Rp135,61 T itu bukan dari Cash, tapi dari revaluasi tambagan modal disetor, yang dalam
catatan soal tambahan modal disetor jelas dinyatakan itu selisih nilai wajar (revaluasi) dengan
nominal lama
Jadi, kalau di mata kuliah pengantar akuntansi, tambahan modal disetor ini adalah agio (valuasi),
akrual bukan uang tunai.

5. Seperti saya utarakan, bahwa goto aktif melakukan treasury stock, jadi untuk buy back, uang tunai
dari sisi cash, 2021 yang terpantau di catatan laporan keuanhan goto hanya uang telkomsel, yang lain
hasil revaluasi semua, termasuk treasury stock goto
Ya, itu yang saya pahami dari sisi akuntansi, yang juga (bagi saya) gampang aja analisa arus kas goto
ngak ada duitnya, satu-satunya yang positif arus kas pendanaan itupun karena ada revaluasi nilai
wajar saham, yang kalo dibuka hanya ada aksi korporasi telkomsel yang berhimpit menjadi dasar
valuasi EY...

Gitu aja, ya buat saya meski ini akan dianggap angin lalu, tapi kita harus mengerti juga, dan belajar
apa sih "cetak duit" itu?
Dan, saya tetap berpegang, sesuai data di catatan laporan keuangan prospektus goto, pemicunya
adalah duit Rp6,4T tunai dari kas Telkom ke Goto via Telkomsel...
#enjoyAja
-yanuar RIZKY, WNI biasa Aja

Menurut PSAK 22, kombinasi bisnis, Perusahaan harus

Anda mungkin juga menyukai