Proposal Evaluasi Program MSP - Neng Siska Fitriani-Uas
Proposal Evaluasi Program MSP - Neng Siska Fitriani-Uas
MAN 2 BOGOR
DISUSUN OLEH:
Menyetujui,
Mengesahkan,
Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
i
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga Proposal Evaluasi Program Manajemen Berbasis
Madrasah Di MAN 2 Bogor ini dapat diselesaikan. Tidak lupa shalawat beserta salam
semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.
Tugas proposal ini dibuat oleh penulis untuk melengkapi tugas ujian akhir semester
mata kuliah Evaluasi Program Manajemen Satuan Pendidikan, tak lupa penulis ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk penyusunan tugas proposal
ini. Bahkan penulis juga menyadari bahwa pentingnya sumber bacaan baik referensi
internet maupun referensi lainnya yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
akan menjadi bahan tugas proposal.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan tugas proposal ini
sehingga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan
tugas proposal ini. Penulis meminta maaf jika dalam tugas proposal ini terdapat kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik yang Maha Kuasa yaitu Allah Swt,
serta kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga tugas proposal ini dapat
menjadi acuan dan bermanfaat bagi kita semuanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 44
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen merupakan suatu proses perencanaan, pengorganisasian dan
pengolahan staf, kepemimpinan, dan pengawasan dalam oragnisasi yang dilakukan
secara sistematis guna mencapai tujuan (Hafulyon, 2015:1). Sedangkan menurut
George R. Terry mengatakan bahwa manajemen adalah pencapaian tujaun yang
ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan kegiatan orang lain (Abhanda,
2018:2).
Husaini Usman mengemukakan bahwa manajemen pendidikan dapat
didefinisikan sebagai suatu seni dan ilmu mengelola sumber daya pendidikan
pendidikan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa dan negara
(Asmenderi, 2012:8). Sedangkan pendidikan islam merupakan aktivitas
pendidikan yang diselenggarakan atau didirikan di sebuah instansi seperti Pondok
Pesantren, Madrasah Diniyah, pendidikan formal, dan nonformal.
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebut sebagai pendidikan keagamaan (Islam) formal, seperti Pondok
Pesantren/Madrasah Diniyah. Manajemen pendidikan islam lebih khusus dalam
mengarah manajemen dalam menerapkan pendidikan islam demi meningkatkan
mutu pendidikan saat ini. Disisi lain, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah penyelenggara pendidikan adalah salah satu urusan
wajib yang menjadi wewenang pemerintah/kota. Pemerintah/ kota memberikan
wewenang kepada madrasah dalam mengatur program madrasah. Semua
manajemen pendidikan telah dilimpahkan kepada madrasah, untuk memberikan
keleluasan mengatur pendidikan. Seperti, manajemen kurikulum, layanan khusus,
manajemen peserta didik, tenaga kependidikan, hubungan masyarakat, dan
manajemen pendidikan yang lain. Dari Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan diselenggarakan
secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung
tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan
bangsa. (Arbangi & dkk, 2016:45).
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas, maka rumusan masalah proposal ini antara
lain:
1. Bagaimana cara madrasah dalam merencanakan program untuk kebutuhan
stakeholder?
2. Bagaimana ketersedian komponen Input dari manajemen berbasis madrasah di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor?
3. Bagaimana proses pelaksanaan manajemen berbasis madrasah di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Bogor?
4. Bagaimana hasil dari pelaksanaan manajemen berbasis madrasah di Madrasah
Aliyah Negeri 2 Bogor?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan proposal ini antara lain:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara madrasah dalam merencanakan program
untuk kebutuhan stakeholder.
2. Untuk mengetahui bagaimana ketersedian komponen Input dari manajemen
berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pelaksanaan manajemen berbasis
madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor.
4. Untuk mengetahui bagaimana hasil dari pelaksanaan manajemen berbasis
madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Konsep Evaluasi Program
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” dari bahasa Inggris, kata tersebut
diserap ke dalam perbendaharaan dalam bahasa Indonesia dengan tujuan
mempertahankan kata aslinya dengan penyesuaian lafal Indonesia, selanjutnya
dijelaskan keduanya bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu sehingga informasi tersebut digunakan
untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan (Ananda,
2017:1).
Menurut Ralph Tyler, evaluasi adalah proses yang menentukan sampai
sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai (Tayibnapis, 2008:3). Ada dua
macam tujuan evaluasi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan secara khusus
diarahkan pada masing-masing komponen.
Evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu:
a. Evaluasi pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tingkat tentang
penguasaan materi pembelajaran siswa.
b. Evaluasi program, untuk menentukan tingkat ketercapaian program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan.
c. Evaluasi sistem yang keguanaan utamanya adalah untuk menentukan
tingkat ketercapaian tujuan lembaga dan komitmen kepemimpinan para
pengelolanya terhadap tujuan pokok dan fungsi lembaga tersebut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 57 ayat (1), evaluasi dilakukan dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan diantaranya terhadap peserta didik, lembaga dan program
pendidikan. Menurut (Sukardi, 2011:1) evaluasi selalu mengandung proses.
Proses evaluasi harus tepat terhadap tipe tujuan yang biasanya dinyatakan
dalam bahasa. Dikarenakan tidak semua perilaku dapat dinyatakan dengan alat
evaluasi yang sama, maka evaluasi menjadi salah satu hal yang sulit dan
menentang, yang harus disadari oleh guru.
5
6
(c) Staf yang kompeten dan berdedikasi tinggi; (d) Memiliki harapan
prestasi yang tinggi; (e) Fokus pada pelanggan (khususnya siswa); dan (f)
Input manajemen.
2) Proces
Dalam proses terdapat sejumlah karakter yaitu; (a) Proses belajar
mengajar dengan efektivitas yang tinggi; (b) Kepemimpinan madrasah
yang kuat; (c) Lingkungan madrasah yang aman dan tertib; (d)
Pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif ; (e) Madrasah memiliki
budaya mutu; (f) Madrasah memiliki teamwork yang kompak, cerdas dan
dinamis; (g) Madrasah memiliki kewenangan; (h) Partisipasi yang tinggi
dari warga madrasah dan masyarakat; (i) Madrasah memiliki keterbukaan
(tranparansi) manajemen.
3) Output
Output dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu output berupa prestasi
akademik dan output berupa prestasi non akademik. Output prestasi
akademik misalnya lomba karya ilmiah remaja, lomba (Bahasa Inggris,
Matematika, Fisika), cara berpikir (kritis, kreatif, divergen, nalar,
rasional, induktif, deduktif, dan ilmiah). Output non akademik, misalnya
akhlak/budi pekerti, dan perilaku sosial yang seperti bebas narkoba,
kejujuran, kerjasama yang baik, rasa kasih sayang yang tinggi terhadap
sesama, solidaritas yang tinggi, toleransi, kedisplinan, kerajinan, prestasi
olahraga, kesenian, dan kepramukaan.
Mulyasa (2002:29) karakteristik manajemen berbasis madrasah dapat
dilihat dari bagaimana madrasah dapat mengoptimalkan kinerja organisasi
madrasah, proses belajar mengajar, pengelolaan sumber daya manusia dan
pengelolaan sumber daya dan adminstrasi. Ciri-ciri manajemen berbasis
madrasah dalam tabel berikut ini.
Tabel 1.1 Ciri-ciri MBM
Sumber Daya
Organisasi Proses Belajar Sumber Daya Dan
Madrasah Mengajar Manusia Adminitrasi
masyarakat dan
pemerintah)
3. Tujuan Manajemen Berbasis Madrasah
Menurut Djam’an dalam Daryanto (2013:225-226) tujuan utama
manajemen berbasis madrasah adalah untuk menjamin mutu pembelajaran
peserta didik yang berpijak pada asas student driven service. Asas ini
mengandung makna yang sangat mendasar karena kepentingan dan aspirasi
stakeholder (terutama bagi orang tua) adalah terciptanya kondisi dan situasi
yang kondusif dalam penyelenggaraan pendidikan di madrasah untuk
kepentingan prestasi hasil belajar dan kualitas pengembangan pribadi putra-
putrinya. Manajemen berbasis madrasah yang ditandai dengan otonomi
madrasah dan pelibatan masyarakat merupakan respons pemerintah terhadap
gejala-gejala yang muncul di masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan
efesiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Sementara peningkatan mutu
dapat diperoleh, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap madrasah,
fleksibilitas pengelolaan madrasah dan kelas, peningkatan profesionalisme
guru dan kepala madrasah, berlakunya sistem insentif serta disentif. Senada
dengan Djam’an, Nurkholis dalam Daryanto menyebutkan bahwa tujuan
utama manajemen berbasis madrasah adalah meningkatkan kinerja madrasah
dan terutama meningkatan kinerja belajar siswa menjadi lebih baik (Daryanto,
2013:226).
Menurut Tim Pokja Manajemen Berbasis Madrasah (Daryanto, 2013:225),
implementasi manajemen berbasis madrasah memiliki tujuan sebagai berikut :
a. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
madrasah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang
tersedia.
b. Meningkatkan kepedulian warga madrasah dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
c. Meningkatkan tanggung jawab madrasah kepada orang tua madrasah dan
pemerintah tentang mutumadrasah.
d. Meningkatkan kompetisi yang sehat antarmadrasah untuk pencapaian
yang diharapkan.
4. Manfaat Manajemen Berbasis Madrasah
17
C. Penelitian Relevan
Berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, ada beberapa
penelitian yang dilakukan sebelumnya yang memiliki relevansi atau berkaitan
langsung dengan tema proposal atau penelitian yang dilakukan oleh penulis saat
ini yaitu tentang “Manajemen Berbasis Madrasah”, akan tetapi mereka mengkaji
dari sudut pandang yang berbeda, adapun pemaparannya sebagai berikut:
Rukayah (2016) jurnal Manajemen Pendidikan. Di Madrasah Dasar Negeri
Kabupaten Semarang yang berjudul “Evaluasi Manajemen Berbasis Madrasah”.
Hasil penelitian dalam jurnal tersebut ialah evaluasi input, yaitu tenaga pendidik
20
E. Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian evaluasi manajemen berbasis madrasah
adalah sebagai berikut:
1. Komponen Contect
Bagaimana cara madrasah dalam menentukan kebutuhan stakeholder yang
akan dicapai?
2. Komponen Input
Bagaimana karakter input dari program manajemen berbasis madrasah di
Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor?
3. Komponen Process
Bagaimana karakter proses yang dijalankan oleh stakeholder dalam
program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor?
4. Komponen Output
Apa saja output yang dihasilkan dari program manajemen berbasis
madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor?
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi
pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitif merupakan metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
dan sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif. Penelitian ini hanya memandang
realitas/gejala/fenomena yang bersifat tunggal dan dapat diklarifikasi.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor, Kecamatan
Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
23
24
1 YA 1 0
2 TIDAK 0 1
2. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner.
Sementara, wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang,
maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek lain. Oberservasi
merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian untuk
mengamati fenomena yang ada serta mencatat secara sistematis hal-hal yang
diperlukan (Sugiyono, 2014 234).
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian (Sugiyono, 2014:178). Instrumen yang digunakan dalam penlitian ini
adalah angket.
25
Tabel 1.3
Kisi-Kisi Angket
Keterangan:
P : Persentase
f : Frekuensi jawaban angket/kuesioner
N : Jumlah responden (Sudijono, 2005:43).
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan menentukan kategori yang
diperoleh masing-masing indikator dalam variabel dari perhitungan skor
kemudiandapat ditafsirkan dalam bentuk kalimat.
Tabel 1.4
Klasifikasi Kategori
No Klasifikasi Interval
1 Sangat baik 85-100
2 Baik 75-84
3 Cukup 60-74
4 Kurang 40-59
5 Kurang Sekali 0-39
27
XII.3 Agama 15 21 36
XII.4 Agama 15 21 36
Jumlah 544 542 1.086
5. Keadaan Sarana dan Prasarana MAN 2 Bogor
Sarana dan prasaran merupakan alat penunjang dalam proses pembelajaran
pada pendidikan. Kondisi sarana dan prasarana yang ada di MAS Thawalib
tersebut antara lain:
a. Data Ruang Kelas
1) Kelas X : 2 Ruang (Kondisi Baik)
2) Kelas XI : 2 Ruang (Kondisi Baik)
3) Kelas XII : 1 Ruang (Kondisi Baik)
b. Sarana dan Prasarana
1) Air Bersih : Mata Air
2) Listrik : PLN
3) WC : Ada (Kondisi Baik)
4) Telepon : Telkom
c. Ruangan
Tabel 1.9
Kondisi Ruangan
Kategori kerusakan
Jumlah Jumlah
Jenis Jumlah
No R.Kondisi R.kondisi Rusak
prasarana ruang Rusak Rusak
baik rusak berat
ringan sedang
Ruang
1 30
Kelas
Perpusta
2 1
kaan
R. Lab
3 1
IPA
R. Lab
4 1
Biologi
R. Lab
5 1
Fisika
R. Lab
6 1
Fisika
31
R. Lab
7 Kompute 1
r
R. Lab
8 1
Bahasa
R.
9 1
Pimpinan
10 R. Guru 1
11 R. TAS 1
R.
12 Konselin 1
g
Tempat
13 Beribada 1
h
14 R. UKS 1
Toilet
15 10
R.
16 ekstrakur 10
ikuler
Sarana
17 3
Olahraga
R.
18 1
Kesenian
Lahan
19 1
parkir
Kantin
20 dan 1
Koperasi
Taman
21 1
Hijau
H. Hasil Penelitian
Temuan khusus ini penulis akan memaparkan data angket tentang evaluasi
program Manajemen Berbasis Madrassah di Madrasah Aliyah Thawalib Tanjung
Limau antara lain sebagai berikut:
32
No Pernyataan N YA TIDAK
f % f %
membangun perkembangan
Madrasah kedepannya.
Telah terpenuhinya
kebutuhan stakeholder 24,2
2 33 25 75,8 8
yang diberikan oleh Kepala
Madrasah.
Kepala Madrasah
mempunyai gaya
3 kepemimpinan demokratis 33 23 69,7 10 30,3
dalam mengambil
keputusan.
33
Perkembangan Manajemen
Berbasis Madrasah di 15,2
4 33 28 84,8 5
Madrasah Aliyah Negeri 2
Bogor
Mengacu pada tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil dari analisis angket
dan membandingkan dengan standar penilaian evaluasi, maka didapatkan
beberapa indikator yang belum sesuai dengan standar evaluasi. Hasil penlitian
menunjukan bahwa hasil evaluasi konteks pada manajemen berbasis madrasah
memperoleh persentase (78,9%) yang artinya sebagian besar perencanaan
terhadap kebutuhan suatu program sudah terlaksana, dan sebagian diperoeh
persentase (21,1%) yang artinya ada beberapa perencanaan program yang
belum terlaksana.
Untuk melihat tingkat ketercapaian dalam evaluasi input atau masukan
terhadap manajemen berbasis madrasah dapat di kategorikan dalam 5 kategori
yaitu : sangat baik, baik, cukup, kurang, kurang sekali. Ketegori ini
ditunjukkan dengan persentase yang diperoleh dari rata – rata persentasi.
Setiap indikator yang di evaluasi dinilai dengan skala 0-100. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.11
Tingkat Ketercapaian Evaluasi Konteks Manajemen Berbasis Madrasah
Jumlah Kategori
N F NTotal Presentase (P)
Indikator
Kebijakan, Tujuan, dan Sasaran Mutu yang Jelas, Sumber daya Tersedia dan
Siap, Staf yang Kompeten dan Berdedikasi Tinggi, Memiliki Harapan Prestasi
yang Tinggi, dan Fokus pada Pelanggan (khususnya Siswa). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.12
Evaluasi Input (Masukan) Manajemen Berbasis Madrasah
Alternatif Jawaban
No Pernyataan N YA TIDAK
f % f %
Tujuan Madrasah
menerapkan Manajemen 15,2
1 33 28 84,8 5
Berbasis Madrasah di
MAN 2 Bogor.
Kebijakan Pemerintah
terkait dengan program 18,2
2 33 27 81,8 6
Manajemen Berbasis
Madrasah.
Sarana dan Prasarana serta
3 guru yang ada memenuhi 33 28 84,8 5 15,2
No Pernyataan N YA TIDAK
f % f %
tugasnya
Budaya sekolah dapat
4 meningkatkan mutu di 33 23 69,7 10 30,3
MAN 2 Bogor
Stakeholder memiliki
5 teamwork yang kompak, 33 22 66,7 11 33,3
Program Manajemen
Berbasis Madrasah yang
telah di tetapkan
No Pernyataan N YA TIDAK
f % f %
Setiap indikator yang di evaluasi dinilai dengan skala 0-100. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.17
Hasil Evaluasi Produk Manajemen Berbasis Madrasah
Jumlah Kategori
N F NTotal Presentase (P)
Indikator
I. Pembahasan
Evaluasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pelakasanaan
manajemen berbasis madrasah, penilaian evaluasi yang dilakukan manajemen
berbasis madrasah yang merupakan kegiatan penting untuk kemajuan atau hasil
yang dicapai madrasah dalam melaksanakan fungsinya rencana yang sudah
disusun oleh masing-masing madrasah. Dengan demikian, akan dapat diketahui
apakah program tersebut layak dilanjutkan, dibenahi, atau harus dihentikan.
Sesuai dengan uraian diatas, evaluasi program manajemen berbasis
madrasah yang telah dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor dibutuhkan
tolak ukur sebagai alat untuk melihat sampai sejauh mana efektivitas dan efesiensi
keberhasilan manajemen berbasis madrasah dalam mencapai tujuan yang telah
direncanakan. Dalam hal ini, tolak ukur yang digunakan adalah model CIPP.
Manajemen berbasis madrasah mulai dilakukan dari evaluasi context, input,
process, dan product yang terdiri dari pelaksanaan program yang dirancang, input
(masukan) dalam pelaksanaan program, melihat bagaimana proses terlaksananya
suatu program yang dirancang, hingga tindak lanjut suatu program yang telah
dilaksanakan. Apakah program tersebut ditindak lanjuti, dibenahi, ataupun
diberhentikan.
Dari penelitian yang penulis lakukan, evaluasi program manajemen
berbasis madrasah dengan menggunakan model CIPP yang terdiri dari Context
(konteks), Input (masukan), Process (proses), dan Product (hasil). Pada tahap
konteks (Input) yang dievaluasi terdiri dari gambaran dan kebutuhan stakeholder
sudah terlakasna dengan baik diperoleh persentase (78,9%) yang artinya seluruh
perencanaan terhdap kebutuhan suatu program sudah terlaksana, sebagian
40
diperoleh persentse (21,1%) yang artinya ada perencanaan program yang belum
terlaksana. Pada tahap masukan (Input) yang dievaluasi terdiri dari komponen-
komponen manajemen berbasis madrasah terdiri dari manajemen kurikulum,
majaemen pendidik, manajemen kesiswaan, manajemen hubungnan dan
masyarakat, manajemen tenaga kependidikan, manajemen keuangan, dan
manajemen layanan khusus. Sudah terlaksana dengan sangat baik dan hasil
persentase (81,1%). Tahap proses (proscess) yang terdiri dari implikasi program
manajemen berbasis madrasah yang telah dirancang sebelumnya dengan baik dan
diperoleh persentase (76,9%). Dan tahap akhir adalah hasil dari implikasi program
manajemen berbasis madrasah yang terdiri dari prestasi akademik dan prestasi non
akademik peserta didik telah dilaksanakan dengan sangat baik dan diperoleh
persentase (86,9%).
Manajemen berbasis madrasah mengacu dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun
2003 pasal 51 ayat 1 bahwa pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini,
pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan
minimal dengan prinsip Manajemen Berbasis Madrasah. Selain itu manajemen
berbasis madrasah di semua satuan pendidikan formal semakin jelas dan tegas
dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah melalui UU Nomor 32 tahun 2004
tentang Pemerintaah Daerah dan PP Nomor 25 Tahun 2000 tentang Pembagian
kewenangan Pemerintah Pusat dan Otonomo Daerah. Dengan demikian, terjadi
pergeseran kewenangan dan keleluasaan dalam penyelenggaraan seluruh bidang
kehidupan. Termasuk bidang pendidikan.
1. Evaluasi Konteks (Context)
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan hasil analisis data
membuktikan bahwa komponen konteks pada manajemen berbasis madrasah
di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor berada dikategori baik dengan pencapaian
persentase sebesar (78,9%) yang artinya sebagian besar perencanaan terhadap
kebutuhan suatu program sudah terlaksana, dan sebagian diperoleh persentase
(21,1%) yang artinya ada beberapa perencanaan program yang belum
terlaksana.
2. Evaluasi masukan (Input)
Terlaksananya evaluasi input (masukan) terhadap manajemen berbasis
madrasah yang terdri dari beberapa komponen yaitu kurikulum, pendidik,
hubungan dan masyarakat, sarana dan prasarana dan tenaga kependidikan.
Pada tabel di atas hasil analisis angket memperoleh persentase keseluruhan
41
(81,1%) yang artinya ada 6 indikator yang sudah terpenuhi atau dilaksanakan
oleh guru, dan sebesar (18,1%) atau 1 indikator yang tidak terpenuhi atau
belum terlaksana oleh guru.
3. Tahap proses (Process)
Implikasi dari pelaksanaan program manajemen berbasis madrasah yang
dilaksanakan oleh stakeholder. Pada tabel di atas hasil analilis angket
memperoleh persentase keseluruhan sebesar (76.9%) yang artinya ada 6
indikator yang sudah terlaksana atau terpenuhi oleh guru, dan sebesar (23.1%)
atau ada 2 indikator yang belum terpenuhi atau terlaksana.
4. Evaluasi Hasil (Product)
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, analiasis data diperoleh persentase
sebesar (86,9%) yang artinya ada dua indikator yang telah terpenuhi atau
terlaksana oleh kepala sekolah dan guru, dan sebesar (13,1%) atau terdapat
satu indikator yang belum terpenuhi atau terlaksana oleh guru dan kepala
sekolah. Indikator tersebut adalah guru dan kepala sekolah. Output madrasah
adalah prestasi madrasah yang dihasilkan melalui proses pembelajaran dan
manajemen di madrasah. Pada umumnya output dapat diklasifikasikan
menjadi dua yaitu output berupa prestasi akademik yang berupa lomba karya
ilmiah remaja, cara-cara berpikir (kritis, kreatif, nalar, rasionalog, induktif,
deduktif, dan ilmiah) dan output non akademik berupa keingintahuan yang
tinggi, harga diri, kejujuran, kerjasama yang baik, toleransi, kedisiplinan,
prestasi olahraga, kesenian dari para peserta didik dan sebagainya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan tentang evaluasi program
manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor, Kecamatan
Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat antara lain sebagai berikut :
1. Evaluasi program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri
2 Bogor yang dilakukan dengan model CIPP ditinjau dari aspek konteks
tergolong dalam kriteria baik, dimana sub variabel yang sudah sesuai
berjumlah (78,8%) dan yang belum sesuai sebanyak (21,1%). Sub variabel
yang sesuai antara lain visi, misi madrasah, pengelolaan kepala madrasah
terhadap kebutuhan Stakeholder, kepemimpinan. Sedangkan sub variabel yang
belum sesuai meliputi sistem informasi manajemen berbasis madrasah.
2. Evaluasi program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri
2 Bogor yang dilakukan dengan model CIPP ditinjau dari aspek input
tergolong dalam kriteria sangat baik dimana (81,1%) sub variabel sudah sesuai
dan (18,1%) sub variabel yang belum sesuai.
3. Evaluasi program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri
2 Bogor yang dilakukan dengan model CIPP ditinjau dari aspek proses
tergolong dalam kriteria baik dimana sub variabel yang sudah sesuai berjumlah
(76,9%) dan yang belum sesuai sebanyak (23,1%).
4. Evaluasi program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri
2 Bogor yang dilakukan dengan model CIPP ditinjau dari aspek produk
tergolong dalam kriteria sangat baik. Dari tiga sub variabel (86,9%) dua
diantaranya sudah sesuai. Sedangkan (13,1%) yang belum sesuai.
Secara keseluruhan dapat disimpulkan evaluasi program manajemen berbasis
madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor dari 22 sub variabel yang sudah
ditentukan tergolong dalam kriteria baik, dimana persentase sub indikator evaluasi
program manajemen berbasis madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor yang
telah sesuai sebesar (80,1%) yang sesuai dan (19,9%) sub variabel lainnya belum
sesuai.
42
43
B. Saran
Dari temuan diatas kiranya ada sedikit saran untuk sekolah, maupun peneliti
selanjutnya :
1. Mengacu pada sajian simpulan, evaluasi program manajemen berbasis
madrasah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Bogor secara umum sudah berjalan
dengan baik dan memberikan hasil yang bermanfaat, namun ada beberapa
bagian komponen pendukung program yang kurang sesuai dengan standar,
oleh karena itu peneliti merekomendasikan agar program dapat dilanjutkan
dengan syarat harus direvisi melalui penyesuaian dan perbaikan pada beberapa
bagian agar kualitas program menjadi lebih baik.
2. Kepala Madrasah untuk dapat melakukan dan meningkatkan kualitas program
dan kebutuhan dari Stakeholder, agar seluruh komponen dapat berjalan dengan
efektif dan efesien. Dan meningkatkan timawork dalam membangun
madrasah.
3. Bagi Stakeholder (Pemangku Kepentingan) agar dapat meningkatkan
memberikan pelayanan yang baik kepada peserta didik sehingga peserta didik
mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
4. Bagi peneliti, selanjutnya agar memperoleh temuan-temuan yang lebih
spesifik pada setting penelitian maka diperlukan penelitian serupa dengan
memepersempit fokus penelitian, yaitu peneliti salah satu komponen yang
ingin diketahui secara mendalam. Selain itu, untuk menyempurnakan
penelitian ini maka pihak lain dapat menambah wawasan bagi penemu lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amra, Abhanda & Hamdilah Asran. 2018. Manajemen Organisasi Era Modern.
Batusangkar: PRENAMEDIA GROUP
Ananda, Rusyidi, dkk. 2017. Pengantar Evaluasi Program Pendidikan. Medan:
PERDANA PUBLISHING
Arbangi, dkk. 2016. Manajemen Mutu Pendidikan. Depok: PRENAMEDIA GROUP
Arifin. 2019. Evaluasi Program, Teori dan Praktik dalam Konteks Pendidikan dan
Nonpendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi & Cepi Safruddin Abdul Jabar. 2014. Evaluasi Program Pendidikan
Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan. Jakarta :
Bumi Aksara
Asmendri. 2012. Teori & Aplikasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Sekolah/Madrasah. Batusangkar: STAIN Batusangkar Press
Daryanto. 2013. Administrasi dan Manajemen Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Hafulyon, & Rahmi Fitria. 2015. Batusangkar : STAIN Batu Sangkar Press
Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Madrasah. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Nurkholis. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Grasindo
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refikaa
Aditama
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah Teori Dasar Dan Praktik Dilengkapi Dengan Contoh
Rencana Strategis Dan Rencana Operasional. Bandung: PT Refika Aditama
Rukayah. 2016. Evaluasi Manajemen Berbasis Sukolah Di Sekolah Dasar Negeri
Kabupaten Semarang. Jurnal Manajemen Pendidikan. ISSN 2443-0544. Vol : 3,
No. 2, Juli-Desember 2016 : 178-191
Sudijono, Anas. 2005. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiyono.2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung : ALFABETA
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan: Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara
Sukardi.2014. Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan. Jakarta : Bumi Aksara
Tayibnapis.2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Untuk Program Pendidikan
dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Wirawan. 2012. Evaluasi: Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi. Jakarta: Rajawali
Pers
44