Anda di halaman 1dari 25

MEMBUAT MAKALAH TENTANG

MITOSIS DAN MEIOSIS

Disusun Oleh : Sulastri

Nim : 2101021

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKER PANUKUKKANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi,atas berkah, rahmat,
karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapatmenyelesaikan makalah ini.Adapun tujuan
disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agendakegiatan akademis yang harus ditempuh oleh
setiap mahasiswa/mahasiswi dalammenyelesaikan adapun judulyang penulis buat didalam makalah
ini adalah mengenai yaitu :

TENTANG MITOSIS DAN MELOSIS

Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam penyusunannya dan jauh
dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkanmasukan baik saran maupun kritik yang kiranya
dapat membangun dari para pembaca.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.

Makassar 10 November 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelahan Sel ......................................................................... 4


B. Macam-macam Pembelahan Sel ................................................................. 6
C. Pembelahan amitosis .................................................................................. 6
D. Pembelahan Mitosis ..................................................................................... 7
E. Pembelahan Melosis .................................................................................... 9
F. Perbedaan Antara Mitosis Dengan Melosis ................................................ 12

BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................................... 15
C. Daftar Penutup ........................................................................................... 16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2

Mitosis adalah pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anakan identik

Dengan sel induk. Mitosis hanya terjadi pada sel eukariot, yaitu pada sel somatik

Yang bersifat meristematik. Adanya mitosis menjadikan setiap sel tanaman

Memiliki kandungan genetik yang sama pada setiap organ tanaman, kecuali terjadi

Mutasi (Purnama, Martasari, Kendarini, & Saptadi, 2017). Fase mitosis

Merupakan proses pembagian genom yang telah digandakan oleh ke dua sel yang

Identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel (Novel, 2010).

Mitosis biasanya merupakan periode fase terpendek dalam siklus

Pembelahan sel, selebihnya merupakan fase interfase yang terdiri dari Gap-1 (G1),

Sintesis DNA (S), dan Gap-2 (G2) (Purnama et al., 2017). Mitosis merupakan

Pembelahan sel yang terdiri dari tahap profase, metaphase anafase dan telofase.

Beberapa tahap ini memiliki waktu pembelahan yang berbeda-beda tergantung

Jenis sel yang membelah. Fase profase merupakan tahapan pembelahan sel yang

Paling lama dan membutuhkan energi yang besar, fase ini membutuhkan waktu

Sekitar 30-60 menit. Fase metafase membutuhkan waktu sekitar 2-6 menit, pada

Fase ini kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau

Tengah-tengah sel. Fase anafase membutuhkan waktu sekitar 3-5 menit, pada fase

Ini komosom yang mengumpul ditengah sel terpisah dan mengumpul pada masing-masing kutub
sehingga terlihat ada dua kumpulan kromosom, dan fase

telofase membutuhkan waktu sekitar 30-60 menit, pada telofase terjadi peristiwa

kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian

sitoplasma menjadi dua bagian), pada fase ini pembelahan telah selesai. Sel telah

terbagi menjadi dua sel anakan, masing – masing memiliki inti yang mengandung

4 kromosom dengan bahan genetik yang sama dengan induknya (Cahyono, 2016).

Indeks mitosis merupakan perbandingan jumlah sel-sel yang mengalami

mitosisnya baik pada fase profase, metafase, anafase serta telofase dengan jumlah

keseluruhan sel dalam suatu populasi sel. Pada fase mitosis juga perlu
memperhatikan waktu pembelahan selnya, waktu pembelahan sel setiap tanaman

itu berbeda-beda dan tidak konstan, setiap tanaman sebenarnya memiliki jam

biologi yang mengatur waktu optimum pembelahan mitosis (Diana, 2018). Setiap

tanaman memiliki waktu optimum pembelahan sel secara mitosis yang berbeda-

beda, pada umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada pagi hari

(Purnama et al., 2017).

Tanaman membutuhkan vitamin dalam proses pertumbuhan, salah satu

vitamin yang dibutuhkan tanaman dalam proses pembelahan sel yaitu vitamin B1.

Vitamin B1 merupakan kelompok vitamin B, yang mempunyai peranan di dalam

metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi

untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman (Wulandari, Muhartini, &

Trisnowati, 2011). Tiamin termasuk vitamin B1 yang berfungsi untuk

mempercepat pembelahan sel pada meristem akar (Untari & Puspitaningtyas,

2006). Air cucian beras dapat mencukupi kebutuhan hara tanaman sehingga dapatmendukung
proses metabolisme tanaman dan memberikan pengaruh yang baik

terhadap pertumbuhan maupun perkembangannya (Baning, Rahmatan, &

Supriatno, 2016).

Menurut Baning et al. (2016) proses pencucian beras biasanya dicuci atau

dibilas sebanyak 3 kali sebagai upaya untuk membersihkan beras dari kotoran.

Sejalan dengan hasil penelitian Wulandari, Muhartini, dan Trisnowati (2011)

menyebutkan bahwa pada proses pencucian beras biasanya dicuci atau dibilas

sebanyak 3 kali sebagai upaya untuk membersihkan beras dari kotoran. Air cucian

beras atau sering disebut sebagai leri (bahasa Jawa) berwarna putih susu, hal itu

berarti bahwa protein dan vitamin B1 yang banyak terdapat dalam beras juga ikut

terkikis. Sehingga protein dan vitamin B1 banyak terkandung di dalam air leri

atau air cucian beras.

Menurut Diana (2018) berdasarkan hasil penelitiannya dengan

menggunakan presentase pengambilan air cucian beras yaitu diperoleh dari 1 kg

beras dengan 1,5 liter air untuk air cucian beras pertama. Air cucian beras kedua

dan ketiga didapatkan dari beras sebelumnya dengan penambahan 1,5 liter air dari

setiap perlakuannya. Penyiraman dilakukan 2 hari sekali pagi dan sore dengan
masing-masing perlakuan yang diberikan 200 ml per tanaman mendapatkan hasil

bahwa air cucian beras ketiga menunjukkan nilai tertinggi terhadap indeks mitosis

akar seledri Apium graveolens L. jika dibandingkan dengan air cucian pertama

dan kedua. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Wulandari et al., 2011) bahwa air

cucian beras ketiga yang tidak pekat (encer) dapat menyebabkan viskositas cairan

rendah sehingga tanaman khususnya akar akan lebih mudah mengabsorpsi yang kemudian akan
disalurkan dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan

akar.

Selain vitamin, waktu pembelahan sel juga sangat perlu diperhatikan pada

fase mitosis. Waktu pembelahan sel setiap tanaman berbeda-beda, setiap tanaman

memiliki jam biologi yang mengatur waktu optimum pembelahan mitosis.

Menurut Aristya (2014) penentuan waktu pembelahan sel sangat diperlukan

karena pada tahap ini karakter-karakter kromosom dapat diamati dengan jelas.

Menurut Anggarwulan, Etikawati, dan Setyawan (1999) waktu optimum

pembelahan mitosis tanaman pada pagi hari sekitar jam 08.00-13.00 dikarenakan

pada pagi hari sel-selnya banyak pada kondisi aktif.

Waktu pemotongan akar berkaitan dengan durasi mitosis dan indeks

mitosis. Durasi mitosis setiap spesies tanaman bergantung pada kondisi

lingkungan, faktor utama dari durasi mitosis yaitu temperatur dan nutrisi.

Beberapa spesies tanaman memerlukan suhu tertentu dan lama penyinaran yang

berbeda, sehingga untuk mendapatkan waktu potong yang tepat diperlukan

pengamatan yang berulang-ulang pada waktu yang berbeda (Abidin, 2014a).

Menurut Abidin (2014a) berdasarkan hasil penelitiannya menyatakan

bahwa Allium cepa memiliki indeks mitosis sebesar 11.326% dengan waktu

pembelahan terjadi pada jam 12.00 WIB, sedangakan pada Allium fistulosum

memiliki indeks mitosis 12.617% dengan waktu pembelahan terjadi pada jam

06.00 WIB. Menurut Cahyono (2016) berdasarkan hasil penelitiannya

menyatakan bahwa pembelahan sel mitosis tiga spesies Genus Allium (Allium

ascalonicum, Allium cepa, dan Allium fistulosum) memiliki pembelahan sel yang berbeda-beda.
Allium ascalonikum pembelahan sel tertinggi pada pukul 06.00

WIB dengan nilai indeks mitosis 56,32%, Allium cepa pembelahan sel tertinggi

pada pukul 12.00 WIB dengan nilai indeks mitosis 57,19%, sedangakan Allium
fistulosum pembelahan sel tertinggi pada pukul 06.00 dengan nilai indeks mitosis

55,29%.

Berdasarkan hasil penelitian terkait indeks mitosis yang dijadikan

referensi. Penelitian tentang indeks mitosis memang telah banyak diteliti oleh

beberapa orang seperti perbedaan fase mitosis tiga spesies (Genus Allium)

berdasarkan waktu pembelahan sel salah satunya dari Cahyono (2016). Namun,

belum ada yang melakukan penelitian tentang pengaruh air cucian beras terhadap

indeks mitosis berdasarkan waktu pembelahan sel pada akar bawang merah

(Allium ascalonicum L.) khususnya kombinasi perlakuan antara air cucian beras

dengan waktu pemotongan akar. Bawang merah (Allium ascalonicum L.)

merupakan bahan yang mudah digunakan untuk melihat pembelahan mitosis sel.

Menurut Abidin (2014b) spesies dari genus Allium merupakan bahan yang baik

untuk diproses menjadi preparat mitosis karena kromosom spesies tersebut

termasuk bertipe besar serta memiliki jumlah autosom sedikit yaitu 16 kromosom

sehingga kromosom mudah diamati.

Selanjutnya, hasil penelitian ini berpotensi untuk dijadikan sebagai media

pembelajaran yang dapat mendukung pada materi pembelahan sel. Materi

pembelajaran pembelahan mitosis sel merupakan kumpulan konsep konkret yang

dapat dipahami siswa dengan cara melakukan kegiatan pengamatan pembelahan

mitosis sel secara langsung melalui media preparat mitosis akar tanaman.

Perlunya sumber belajar konstektual yang bersumber dari lingkungan sekitar akan

Menambah wawasan lebih luas bagi peserta didik. Berdasarkan hal tersebut maka

Dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh air cucian beras

Terhadap indeks mitosis akar bawang merah dan pemanfaatan hasil dari penelitian

Yang dijadikan sebagai media pembelajaran biologi dalam materi siswa SMA/MA

Kelas XII pada Kurikulum 2013 untuk mencapai KD 3.4 yaitu menganalisis proses

Pembelahan sel. Sehingga dari masalah yang sudah dijelaskan di atas penulis

Mengangkat judul “Pengaruh Air Cucian Beras Terhadap Indeks Mitosis

Berdasarkan Waktu Pembelahan Sel Pada Akar Bawang Merah (Allium

Ascalonicum L.) Sebagai Media Belajar”


1.3 Rumusan Masalah
1.4

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

Dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh air cucian beras terhadap indeks mitosis akar bawang

Merah (Allium ascalonicum L.)?

2. Adakah pengaruh waktu terhadap indeks mitosis pada akar bawang merah

(Allium ascalonicum L.)?

3. Apakah hasil penelitian pengaruh air cucian beras terhadap indeks mitosis

Berdasarkan waktu pembelahan sel pada akar bawang merah (Allium

Ascalonicum L.) dapat dimanfaatkan sebagai salah satu media

Pembelajaran?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengetahui adanya pengaruh air cucian beras terhadap indeks mitosis akar

Bawang merah (Allium ascalonicum L.)

2. Mengetahui adanya pengaruh waktu terhadap indeks mitosis pada akar

Bawang merah (Allium ascalonicum L.)

3. Mengetahui pemanfaatan hasil penelitian pengaruh air cucian beras

Terhadap indeks mitosis berdasarkan waktu pembelahan sel pada akar

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) sebagai salah satu media

Pembelajaran
BAB 2

PEMBAHASAN

Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua selidentik yang
dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis yang membagisitoplasma dan
membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang identik, yang memilikidistribusi organel dan
komponen sel yang nyaris sama. Mitosis dan sitokenesis merupakan fasamitosis (fase M) pada siklus
sel, dimana sel awal terbagi menjadi dua sel anakan yang memilikigenetik yang sama dengan sel
awal.Mitosis terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik
mengalamimitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau sel telur
pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis. Sel prokariot
yangtidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut pembelahan biner.Mitosis adalah
cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yangteratur, yaitu Profase-Metafase-
Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel
yang dinarnakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti
sel melakukan sintesis bahan-bahan inti. Secara garis besar ciri dari setiap tahap pembelahan pada
mitosis adalah sebagai berikut:1.

InterfaseTahap interfase merupakan tahap persiapan yang esensial untuk pembelahan sel, karena
pada tahap ini kromosom direplikasi. Saat pembelahan sel, kromatin dikemas sangat padat/kompak
sehingga tampak sebagai kromosom. Selama interfase, kromatin tidakterlalu terkondensasi untuk
ekspresi informasi genetik.2.

Profase

Nukleolus melebur dan kromatin (gabungan hasil replikasi DNA dengan protein)terkondensasi
menjadi kromosom

Masing-masing kromosom hasil replikasi mengandung 2 kromatid yang mengandunginformasi


genetik yang sama

Mikrotubulus sitoskeleton berubah fungsi dari mempertahankan bentuk sel menjadifungsi


membangun spindel mitotik dari bagian sentrosom
Metafase

Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas

Terdapat bidang pembelahan (ekuator)

Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul/berderet pada bidang pembelahan

Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom (interzonal)

Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel.4.

Anafase

Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya

Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua

Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson


Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan (pergerakan ini dibantu oleh kontraksi benang
kromosom dan dorongan benang interkromosomal).5.

Telofase

Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatid

Anak inti dibentuk kembali

Dinding inti dibentuk kembali

Benang-benang gelendong hilang.


B.

Meiosis

Meiosis adalah bentuk pembelahan inti yang sangat penting diantara reproduksi seksualorganisme.
Meiosis terjadi pada organisme eukariot, yang selnya mengandung jumlah kromosomdiploid.
Dioploid berarti rangkap, dalam artian bahwa informasi genetik pada salah satukromosom dapat
dijumpai pada bentuk yang sama (termodifikasi) pada kromosom kedua didalam inti. Kedua
kromosom membentuk pasangan sedemikian yang dinamakan homolog. Seldiploid manusia
mengandung 46 kromosom, atau 23 pasang homolog ke 46 kromosom darizigote terbentuk dari
fertilisasi, yang berasal dari sel sperma dan sel telur yang masing-masinggamet memberikan satu
anggotanya dari setiap pasangan homolognya.Ciri pembelahan secara meiosis adalah:Terjadi di sel
kelamin. Jumlah sel anaknya 4, jumlah kromoson 1/2 induknya.Pembelahan terjadi 2 kali. Meiosis
hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau pada jaringannuftah. Pada meiosis, terjadi
perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap
sel anak. Disamping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I
(meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).Meiosis I, fase-fasenya meliputi:1.

Profase IProfase I terbagi lagi menjadi fase-fase sebagai berikut:a.

Leptonema: Benang-benang kromatin menjadi kromosom. b.

Zigonema: Kromosom yang sama bentuknya atau kromosom homolog berdekatandan


bergandengan. Setiap pasang kromosom homolog disebut bivalen.c.

Pakinema: Tiap bagian kromosom homolog mengganda, tetapi masih dalam satuikatan sentromer,
sehingga terbentuk tetrad.d.

Diplonema: kromatid dari tiap-tiap belahan kromosom memendek dan membesar.e.

Diakinesis: Sentrosom membentuk dua sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong
pembelah (benang spindel). Satu sentriol tetap, sedangkansentriol yang lain bergerak ke arah kutub
yang berlawanan. Membran inti dannukleolus menghilang. Empat kromatid bivalen tadi disebut
tetrad dan terjeratoleh benang spindel yang dibentuk oleh sentriol-sentriol.

Metafase ITetrad berkumpul di bidang ekuator,3.

Anafase IBenang gelendong pembelah dari masing-masing kutub menarik kromosom


homolog,sehingga setiap pasangan kromosom homolog berpisah bergerak ke arah kutub yang
berlawanan. Sentromer belum membelah, setiap kutub menerima campuran acakkromosom dari ibu
dan bapak.4.

Telofase IKromatid memadat, selubung inti terbentuk, dan nukleolus muncul lagi,
kemudiansitokinesis berlangsung. Pada manusia terjadi duplikasi 2 kromosom dari jumlah
4kromatid, sehingga terbentuk 23 kromosom yang diduplikasi di setiap kutub. Benanggelendong
lenyap, kromatid muncul kembali; setriol berperan sebagai sentrosomkembali.Meiosis II, fase-
fasenya meliputi:1.

Profase IISentrosom membentuk dua sentriol yang letaknya pada kutub yang berlawanan
dandigabungkan oleh benang gelendong. Membran inti dan nukleolus lenyap, kromatid berubah
menjadi kromosom yang terjerat oleh benang gelendong.2.

Metafase IIKromosom berada di bidang ekuator, kromatid berkelompok dua-dua. Belum terjadi
pembelahan sentromer.3.

Anafase IIKromosom melekat pada kinetokor benang gelendon, lalu ditarik oleh benanggelendong
ke arah kutub yang berlawanan yang menyebabkan sentromer terelah.Sebagai akibatnya, masing-
masing kromatidnya bergerak ke arah yang berlawanan.4.

Telofase IIKromatid berkumpul pada kutub pembelahan, lalu berubah menjadi kromatidkembali.
Bersama dengan itu membran inti dan anak inti terbentuk lagi, dan sekat pemisah semakin jelas,
sehingga akhirnya terjadilah dua sel anakan.
Mitosis :

1.

Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri.2.

Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel.3.
Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatidyang
bergerak menuju kutub yang berbeda.4.

Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.5.

Terjadi di sel romantik.6.

ahapan mitosis : “profase

-metafase-

anafase dan telofase diselingi oleh interfase”.

7.

Tujuan prosesnya adalah untuk masa pertumbuhan seseorang.8.

Sifat sel anak berupa diploid atau 2n.9.

Sel baru yang dihasilkan sari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang samadengan sel
awal.10.

Pembelahan sel waktunya berlangsung singkat.11.

Jumlah kromosom per nukleus tetap dipertahankan pada sel anak.12.

Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.

Meiosis :

1.

Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.2.

Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.3.


Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota pasangan
kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baruterjadi pemisahan
kromatid seperti pada mitosis.4.

Terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan.5.

Terjadi pada sel gonad di dalam tubuh.6.

Tahapan meiosis: “profase I –

metafase I

anafase I

telofase I

profase II

metafase II

anafase II

tel

ofase II tanpa interfase”.

7.

Bertujuan untuk mempertahankan adanya diploid.8.

Sifat sel anak berupa haploid atau n.9.

Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuhdari sel
semula.10.
Pembelahan sel waktunya berlangsung cepat.11.

Jumlah kromosom setengah dari nukleus semula.12.

Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlahkromosom
separuh dari sel induk.
Kromosom berubah menjadi benang kromatin

Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali

Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel
semula

Ciri-ciri Pembelahan Mitosis

Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut:

a.

Terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis)

b.

Bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi

c.
Men

hasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula (diploid menjadi

diploid/haploid menjadi haploid)

Ciri-Ciri Tahapan Mitosis1.

Profase ditandai dengan menghilangnya membran inti, dan terbentuknya benang-benang

kromatin (pemadatan kromosom).

2.

Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet di bidang equator (saat yang

mudah mengamati kromosom).

3.

Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerakkearah kutub yang berlawananditarik

oleh benang-benang spindel/mikrotubul.

4.

Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan

Pembelahan Meiosis

Proses pembelahan nukleus deploid secara khusus baik tempat,waktu,maupun caranya, yang

terjadi pada sel gamet.

Ciri-cirinya : terjadi 2 kali secara berurutan yang masing-masingmenyerupai pembelahan

mitosis, tetapi penggandaan jumlah kromosom hanya terjadi sekali ,sehingga dari satu
nukleus diploid terjadi 4 nukleus haploid, juga disebut pembelahan reduksi

Fase-fase Pembelahan Meiosis

Meiosis 1

1.

Profase I

a. Leptoten

Kromatin menebal membentuk kromosom.

b. Zygoten

Kromosom yang homolog mulai berpasangan, kedua sentriol bergerak menuju kekutub yang
berlawanan.

c. Pakiten

Tiap kromosom menebal dan mengganda menjadi dua kromatida dengan satusentromer.

d. Diploten

Kromatida membesar dan memendek, bergandengan yang homolog dan menjadirapat.

e. Diakenesis

Ditandai dengan adanya pindah silang (crossing over) dari bagian kromosom yang telahmengalami
duplikasi. Hal ini hanya terjadi pada meiosis saja,, yang dapatmengakibatkan terjadinya rekombinasi
gen. Nucleolus dan dinding intimenghilang. Sentriol berpisah menuju kutub yang berawanan,
terbentuk seratgelendong diantara dua kutub.

2.

Metafase 1

Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidangekuator. Membrane inti sudah tidak
tampak lagi dansentromer terikat oleh spindel pembelahan.3.
Anafase I

Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarikbelahan tetrad (diad) ke kutub sel
berlawanan sehinggakromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossingover yang bergerak ke
kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.4.

Telofase I

Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yangbersifat
haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (sisercromatid) yang terhubung
melalui sentromer.

Meiosis 2

1.

Profase II

a. Benang

Benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida
tidak mengalami duplikasi lagi.c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.d. Sentriol berpisah menuju
kutub yang berlawanan.e. Serat

Serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.2.

Metafase II

Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.3.

Anafase II

Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.4.

Telofase II

a. Kromosom berubah menjadi benang

Benang kromatin kembali.b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.c. Serat

Serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.


Gambar 3. Proses oogenesis

Perkembangan sel telur secara detil yang disebut oogenesis berbedadari satu fase ke fase lain.dalam
embrio manusia perempuan terdapat sekitar1700 sebuah sel benih yang bermigrasi dan inflasi
indung telur yang sedangberkembang pada bulan-bulan pertama pertumbuhan dan
perkembanganembrio.Sel-sel yang di sebut oogenium tersebut berprolifersi selama beberapabulan
sehingga menghasilkan 7juta sel.Pada tahap ini pembelahan secaramitosis berhenti dan disusul
dengan pembelahan meiosis yang dimulai dengantahap profase 1 mengahasilkan oosit primer
1.Tetapi sebagian besar oogeniumtersebut gagal untuk mencapai bentuk oosit 1 yang dewasa dan
mengalamigenerasi dalam ovarium. Lagipula walaupun masih banayk oosit 1 yang
berhasiltumbuh,namun masih juga mengalami generasi dalam ovarium sehingga padasaat bayi
perempuan dalam ovarium nya terdapat 2 juta oosit 1.
Salah satu kromosom kelamin (y dan x ) setiap kromosom masih tetap memilik 2kromatif dan
spermatosit II tersebut melangsungkan pembelahan miosis II untukmenghasilkan 4 spermatid yang
masing-masing memiliki kromosomhaploid.Dalam hal ini 2 spermatid memilik kromosom X dan 2
spermatid lainnyamemiliki kromosom y . selanjutnya masing-masing spermatid
mengalamidiferesiansi dan pematangan menjadi sel mani ( spermatozoon) .

Gambar 2 Proses terjadinya spermatogenesis dan oogenesis

3.2.2 Oogenesis

Ditinjau dari perkembangannya sel telur merupakan yang sangatterbatas perkembangannya namun
dapat menghasilkan setiap jenis sel dalamorganisme tersebut.Sel telur merupakan sel yang belum
terdiferesiansi namun
BAB IVKESIMPULAN

1.

Pada dasarnya perkembangan dibedakan menjadi 2 macam yaitupembelahan langsung dan tak
langsung. Pembelahan sel secara langsungdisebuta amitosis, sedangkan pembelahan sel secara tidal
langsung adalahmitosis dan meiosis.2.

Pada sel gamet terjadi pembelahan secara meiosis, yaitu sel haploidmenjadi diploid.3.

Spermatogenesis terjadi di testis sedangkan oogenesis terjadi di ovarium

DAFTAR PUSTAKA

Daniel , Ir.

Buku Ringkasan Berisi Ringkasan Rumus dan Konsep Dasar Pelajaran.

Bandung:Comcat Design.2004.Subowo, Prof.

Biologi Sel.

Bandung : penerbit Angkasa Bandung. 1995.

Anda mungkin juga menyukai