Anda di halaman 1dari 4

C.

Konsep Penyakit

1. Penyakit Hipertensi

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami
hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Menurut Price,
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg
atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi
menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf,
ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya.

Penyebab hipertensi dapat dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu hipertensi
primer (essensial) dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer merupakan hipertensi yang
belum diketahui penyebabnya dialami pada 90% penderita hipertensi sedangkan 10%
sisanya disebabkan karena hipertensi sekunder dimana hipertensi sekunder merupakan
hipertensi yang terjadi akibat penyebab yang jelas. Meskipun hipertensi primer
penyebabnya belum diketahui namun diperkirakan hipertensi primer disebabkan karena
faktor keturunan, ciri perseorangan, dan kebiasaan hidup. Hipertensi sekunder
disebabkan karena penyakit ginjal seperti stenosis arteri renalis, gangguan hormonal
seperti feokromositoma, obat-obatan seperti kontrasepsi oral, dan penyebab lain seperti
kehamilan, luka bakar, tumor otak dll.

2. Penyakit Diabetes

Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan ciri-ciri berupa


tingginya kadar gula (glukosa) darah. Glukosa merupakan sumber energi utama
bagi sel tubuh manusia. Glukosa
yang menumpuk di dalam darah akibat tidak diserap sel tubuh dengan baik dapat
menimbulkan berbagai gangguan organ tubuh. Jika diabetes tidak dikontrol dengan baik,
dapat timbul berbagai komplikasi yang membahayakan nyawa penderita. Kadar gula
dalam darah dikendalikan oleh hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas, yaitu
organ yang terletak di belakang lambung. Pada penderita diabetes, pankreas tidak mampu
memproduksi insulin sesuai kebutuhan tubuh. Secara umum, diabetes dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu diabetes tipe
1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang
dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin. Hal ini mengakibatkan
peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh.
Diabetes tipe 1 dikenal juga dengan diabetes autoimun. Pemicu timbulnya keadaan
autoimun ini masih belum diketahui dengan pasti.

Dugaan paling kuat adalah disebabkan oleh faktor genetik dari penderita yang
dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan. Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang
lebih sering terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-sel tubuh yang menjadi kurang
sensitif terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan
dengan baik (resistensi sel tubuh terhadap insulin). Sekitar 90-95% persen penderita
diabetes di dunia menderita diabetes tipe ini.
Selain kedua jenis diabetes tersebut, terdapat jenis diabetes khusus pada ibu hamil
yang dinamakan diabetes gestasional. Diabetes pada kehamilan disebabkan oleh
perubahan hormon, dan gula darah akan kembali normal setelah ibu hamil menjalani
persalinan.

3. Penyakit Kolesterol

Kolesterol merupakan zat yang diproduksi secara alami oleh organ hati, tetapi
juga bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewan, seperti daging dan susu.
Kolesterol diperlukan oleh tubuh untuk membentuk sel-sel sehat, memproduksi sejumlah
hormon, dan menghasilkan vitamin D. Meskipun penting bagi tubuh, kolesterol dapat
mengganggu kesehatan jika kadarnya terlalu tinggi. Kolesterol tinggi tidak menimbulkan
gejala. Akibatnya, banyak orang tidak sadar memiliki kadar kolesterol tinggi, sampai
muncul komplikasi serius seperti penyakit jantung atau stroke. Oleh sebab itu, penting
untuk melakukan tes darah untuk mengetahui normal atau tingginya kolesterol. Untuk
orang dewasa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan kolesterol tiap 4-6 tahun sekali,
mulai usia 20 tahun. Walaupun jarang, kolesterol tinggi dapat terjadi pada anak-anak.
Pemeriksaan kolesterol pada anak- anak disarankan dilakukan saat mereka berusia 9-11
tahun, dan diulangi pada saat berusia 17-
21. Pada anak-anak dari keluarga penderita diabetes dan kolesterol tinggi, pemeriksaan
kolesterol disarankan pada saat anak berusia 2-8 tahun dan diulangi pada usia 12-16
tahun.
Ada dua jenis lipoprotein yang utama, yaitu:
 Low-density lipoprotein (LDL)
LDL berfungsi membawa kolesterol ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah arteri.
Apabila kadarnya terlalu tinggi, LDL akan menumpuk di dinding pembuluh arteri.
LDL dikenal sebagai ‘kolesterol jahat’.
 High-density lipoprotein (HDL)
HDL berfungsi mengembalikan kolesterol berlebih ke hati, untuk dikeluarkan dari
tubuh. Oleh karena itu, HDL dikenal sebagai ‘kolesterol baik’.

Selain dua jenis kolesterol di atas, ada pula jenis lemak lain yang disebut
trigliserida yang sering kali ikut diperiksa. Berbeda dari kolesterol yang diperlukan tubuh
untuk membentuk sel dan sejumlah hormon, trigliserida digunakan sebagai sumber
tenaga. Trigliserida terbentuk ketika tubuh mengubah sisa kalori yang tidak terpakai oleh
tubuh. Jika tubuh terus mendapat asupan kalori secara berlebihan dibandingkan dengan
pemakaiannya, kadar trigliserida akan naik. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko
penyakit jantung dan stroke.

Anda mungkin juga menyukai