Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2022
1. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas business plan
proposal yang berjudul “BROWNIES UBI UNGU” pada tepat waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah agar penulis dapat
membuat suatu proposal bisnis akan ide atau rencana penulis dalam memulai
suatu usaha bisnis.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga proposal
ini dapat selesai. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sedalam-
dalamnya kepada:
i
Akhir kata, penulis berharap semoga business plan proposal ini dapat berguna
bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepintingan.
Penulis
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
ii
16. BAB I
17. PENDAHULUAN
3
2. 1.2 Tujuan Usaha
Kegunaan bisnis usaha brownies ubi ungu yaitu untuk memberikan suatu inovasi
pada brownies-brownies yang sudah ada saat ini dengan memanfaatkan melimpahnya
produksi ubi ungu di Indonesia khususnya di Bogor, selain itu umbi ungu merupakan
salah satu umbi yang kaya akan khasiat terkandung didalamnya sehingga membuat ubi
ungu ini sangat baik bagi kesehatan.
4. VISI
7. MISI
Usaha ini masih berorientasi didalam kota Jakarta saja. Namun lokasi usaha
sangat strategis karena berada di jantung kota. Lokasi usaha pun mudah dijangkau oleh
konsumen, tersedianya fasilitas listrik air dan telepon serta dekat dengan fasilitas
4
umum (jalan raya). Seiring berjalan nya waktu maka usah ini akan terus berkembang
hingga ruang lingkup usaha pun dapat mencapai hingga ke luar kota.
Brownis ubi merupakan makanan ringan yang lezat dan menyehatkan. Produk ini
akan diolah dengan menggunakan bahan dasar ubi ungu. Sehingga menghasilkan cita
rasa yang khas dalam bentuk kue brownis ubi.
2. Bisa di hidangkan sebagai kue ulang tahun, atau dinikmati pada waktu santai
5
18. BAB II
1. 2.1 Brownies
Brownies merupakan jenis family cake yang berwarna coklat dan tidak
mengembang, namun mempunyai tekstur dalam yang moist (lembab), bagian atas
brownies bertektur kering, memiliki rasa yang manis dan aroma khas coklat (Mulyati,
2015). Brownies dapat di bagi menjadi dua macam yaitu brownies kukus dan
brownies oven (Sulistyo, 2006).Pada umumnya bahan pembuatan bahan yang
digunakan pada pembuatan brownies adalah terigu. Dalam penelitian ini brownies
dibuat dengan teknik pengukusan dengan bahan tepung Mocaf dan tepung Tempe.
Karakteristik mutu brownies dapat dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan
tekstur yang akan dijelaskan sebagai berikut (Sri, 2013).
a. Warna
Warna brownies adalah coklat pekat atau coklat kehitaman, yang mempengaruhi
warna dalam pembuatan brownies adalah coklat. Coklat yang digunakan adalah coklat
bubuk.
b. Rasa
Rasa brownies merupakan kombinasi antara dua unsur rasa manis dan rasa
coklat. Hal yang dapat memberikan rasa manis adalah gula sedangkan coklat
memberikan rasa khas coklat pada brownies. jadi rasa brownies yang baik adalah manis
legit khas coklat.
c. Aroma
6
Aroma brownies adalah harum khas coklat, bahan yang dapat mempengaruhi
aroma brownies adalah telur dan coklat. Tetapi bahan yang mendominasi aroma
brownies adalah coklat sehingga aroma yang ditimbulkan brownies yaitu harum khas
coklat.
d. Tekstur luar
e. Tekstur dalam
3. Resep Brownies
Tabel 1
Resep Brownies
1. Terigu
7
Hard flour memiliki kandungan protein antara 12%-14%. Tepung jenis ini
merupakan tepung yang sangat baik untuk membuat berbagai jenis roti.
Medium flour memilki kandungan protein antara 10%-11.5%. tepung jenis ini
merupakan tepung yang digunakan untuk berbagai jenis aplikasi produk,
seperti untuk membuat aneka cake, mie basah, bolu dan aneka pastry.
Soft flour memilki kandungan protein antara 8%-9,5%. Tepung jenis ini
sangat tepat digunakan untuk pembuatan produk yang tidak memerlukan
volume atau kekenyalan namun lebih memerlukan tingkat kerenyahan.
Produk-produk yang cocok manggunakan bahan dasar tepung soft adalah
cookies atau biskuit, wafer, goreng-gorengan, mie kering.
2. Gula
Gula merupakan bahan yang digunakan untuk memberikan rasa manis pada
sebuah produk. Pemberian gula pada pembuatan brownies berfungsi untuk memberikan
rasa juga berpengaruh terhadap pembentukan struktur brownies memperbaiki
tekstur dan keempukan, memperpanjang kesegaran dengan cara mengikat air, serta
merangsang pembentukan warna yang baik. Selain itu, gula yang ditambahkan juga
dapat berfungsi sebagai pengawet karena gula dapat mengurangi kadar air bahan
pangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Astawan, 2009).
Dalam pembuatan brownies gula yang digunakan adalah gula pasir. Adapun jenis-jenis
gula berdasarkan bentuk fisik diantaranya.
8
a. Gula pasir adalah gula yang dihasilkan dari tebu atau bid (sukrosa),
mempunyai kristal yang besar, derajat kemanisan 100%
b. Gula kastor adalah gula pasir yang butirannya lebih halus, tingkat
kemanisannya 100%.
c. Gula bubuk (icing sugar) adalah gula pasir yang digiling halus seperti tepung.
d. Fondant adalah gula berbentuk sirup berwarna coklat yang ditambah
10%
3. Telur Ayam
Telur ayam adalah suatu bahan yang penting di dalam pembuatan brownies
karena memiliki beberapa sifat yang dapat meningkatkan mutu brownies seperti :
a. Daya Koagulasi
Koagulasi pada telur ditandai dengan kelarutan atau berubahnya bentuk cairan
(sol) menjadi padat (gel). Perubahan struktur molekul protein ini dapat disebabkan oleh
pengaruh panas, mekanik, asam, basa, garam dan pereaksi garam lain. Koagulasi yang
irreversible disebabkan oleh pemanasan pada suhu 60-70ºC. Sifat koagulasi ini
dimiliki oleh putih dan kuning telur. Sehingga diperlukan dalam pembuatan
brownies agar adonan yang semula berbentuk pasta bisa menjadi padat setelah
proses pemasakan (Sugiyono, 1992).
Buih adalah bentuk dispersi koloid gas dalam cairan. Apabila telur dikocok
maka gelembung udara akan terperangkap di dalam albumen cair dan membentuk busa.
9
Semakin banyak udara yang terperangkap maka busa yang terbentuk akan semakin
kaku dan kehilangan sifat alirnya. Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan ovomusin
(salah satu komponen buih telur). Dalam pembuatan brownies hal ini diperlukan
dalam pembentukan tekstur (Sugiyono, 1992).
c. Daya Emulsi
Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara normal tidak dapat
bercampur, dimana salah satu fase pendispersi. Kuning telur juga merupakan
merupakan emulsi minyak dan air. Kuning telur mengandung bagian yang bersifat
surface active yaitu lesitin, kolesterol, dan lesitoprotein. Lesitin mendukung
terbentuknya emulsi minyak dalam air (o/w), sedangkan kolesterol cenderung brownies
sifat ini sangat penting agar adonan lebih menyatu dan juga stabil (Sugiyono,
1992).
d. Pemberi Warna
Sifat ini hanya dimiliki oleh kuning telur yaitu pigmen kuning dari xantofil,
lutein, beta karoten dan kriptoxantin (Sugiyono, 1992).
4. Cake Emulsifier
Emulsifier adalah zat yang berfungsi untuk menstabilkan dua zat yang berbeda
antara air dan minyak, sehingga adonan lebih menyatu dan stabil. Produk yang
dihasilkan akan lebih lembut dan mengembang serta resiko gagal menjadi sangat kecil.
Kegunaan emulsifier pada pembuatan brownies adalah sebagai pengemulsi adonan, agar
menyatu rata, membuat adonan cake lebih stabil tidak mudah turun dan melembutkan
adonan. Emulsifier yang digunakan pada pembuatan brownies adalah jenis SP yang
mengandung ryoto ester atau gula ester. Ester adalah asam lemak yang mengandung
asam steart, palmitic dan oleic yang cocok digunakan dalam pembuatan kue apapun dan
biasanya digunakan pada waktu pembuatan kue yang metodenya pengocokan telur dan
gula terlebih dahulu (Pramudhita, 2015 dalam Kristianti,2018).
5. Cokelat Batang
Cokelat merupakan makanan yang diolah dari biji kakao. Kata cokelat berasal
dari xocoatl (bahasa nasional suku Aztec) yang kemudian kata tersebut berkembang
10
menjadi kata chocolat yang berarti minuman pahit (Maulida 2014 dalam Mulyati 2015
). Fungsi cokelat batang dalam dalam pembuatan brownies yaitu memberikan rasa dan
warna (Khotijah, 2015) .Cokelat memiliki beberapa jenis adalah sebagai berikut :
11
a. Couverture Chocolate
b. Compound Chocolate
1) Dark chocolate compound : yaitu cokelat batangan yang berwarna pekat, rasa
cokelatnya lebih terasa dan tidak mengandung susu. Cokelat jenis ini baik
digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan ringan lainnya.
6. Bubuk Cokelat
Cokelat bubuk atau cocoa powder adalah bubuk yang terbuat dari bungkil/ampas
biji coklat yang telah dipisahkan lemak cokelatnya. Bungkil ini dikeringkan dan
digiling halus sehingga terbentuk tepung cokelat. Kebanyakan cokelat bubuk yang
dijual di pasaran adalah jenis natural cocoa powder. Cokelat bubuk natural terbuat dari
bubuk cokelat atau balok cokelat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar
lemaknya sehingga hanya tersisa 18%-23%. Komponen senyawa bioaktif dalam bubuk
12
kakao adalah senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, kandungaan
polifenol total dalam bubuk kakao lebih tinggi dibandingkan dalam anggur
ataupun teh. Kelompok senyawa polifenol yang terdapat pada kakao adalah
flavonoid. (Dhonsi, 2006 dalam Hadi, 2016). Dalam pembuatan brownies bubuk
cokelat berfungsi untuk memperkuat rasa, aroma, dan warna pada pembuatan
brownies(Cucu Cahyana & Yeni Ismani,2004).
7. Lemak
Lemak tersusun oleh molekul gliserol dan asam-asam lemak. Sumber lemak
dapat terbuat dari nabati (tumbuhan), seperti: kelapa sawit, biji kapas, kacang,
zaitun, wijen, jagung, kedelai dan bunga matahari. Sedangkan sumber lemak yang
kedua yaitu lemak hewani dalam bentuk lard (gajih) yang berasal dari lemak babi,
lemak sapi, kambing, dan lemak susu. Jenis-jenis lemak yang digunakan dalam
pembuatan kue :
a. Shortening
Adalah lemak dalam bentuk semi padat yang digunakan dalam pembuatan
roti, cake dan produk bakery dengan fungsi utama untuk melembutkan dan
memberikan efek empuk dalam produk. Shortening hampir mengandung 99%
lemak baik dari lemak hewani atau nabati dan air. Shortening berwarna putih
karena dalam proses pembuatannya tidak ditambahkan pewarna makanan.
b. Margarin
Adalah emulsi air dalam minyak dengan fase kontinyu berupa lemak yang
terdispersi dalam cairan. Margarine mengandung lemak kurang lebih 80% dan
kadar air maksimal 16% dengan bahan-bahan lain seperti garam, perasa, emilsier,
pewarna makanan, dan vitamin. Margarin berdasarkan sifat dan penggunaanya
terbagi menjadi :
1) Margarine meja atau table margarine untuk pembutan roti, seprti Cream
margarine untuk pembuatan krim dan dekorasi kue, Cake margarine untuk
pembuata cake, Puff pastry margarine untuk pembuatan adonan berlipat
13
2) Butter, pemilihan butter sebagai bahan lemak dalam produk adalah sebagai
cita rasa dan aroma (Syarbini, 2013)
c. Mentega
Mentega terbuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau
tanpa tambahan garam (NaCl) atau bahan tambahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80% lemak susu. Selain garam dapur mentega juga
ditambah vitamin, zat pewarna dan bahan pengawet (misal sodium benzoat).
Mentega kaya akan vitamin yang mudah di serap, yaitu vitamin A,D,E, dan K.
Fungsi lemak dalam pembuatan brownies adalah sebagai pelumas adonan,
meningkatkan kelembutan dan keempukan, meningkatkan cita rasa dan
meningkatkan nilai gizi atau nutrisi. Tetapi jika lemak yang digunakan terlalu
banyak akan mengakibatkan brownies lembek dan memiliki daya simpan yang
kurang lama (Murdiati dan Amaliah, 2013).
14
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Brownies Kukus (Sulistiyo, 2006)
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah
tropis Amerika. Ubi jalar dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di pegunungan
dengan suhu 270 C dan lama penyinaran 11-12 jam perhari (Soemartono, 2012). Pada
tahun 1960, ubi jalar sudah tersebar ke hampir setiap daerah Indonesia seperti Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua dan Sumatra. Namun sampai saat ini
hanya Papua saja yang memanfaatkan ubi jalar sebagai makanan pokok, walaupun
belum menyamai padi dan jagung (Suprapti, 2003), tanaman ubi jalar memiliki ciri- ciri
sebagai berikut:
1. Susunan tubuh utama terdiri atas batang, daun, bunga, buah, biji, dan umbi
Kedudukan taksonomi tanaman ubi jalar menurut Buckle (1987) adalah sebagai
berikut:
15
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Solanales
Famili : Convolvulaceae
Genus : Ipomoea L.
Ahsol dan Yusuf (2011), berdasarkan warna ubi jalar dibedakan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:
1. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang dagingnya berwarna putih
2. Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna
kuning, kuning muda, atau kekuning-kuningan
3. Ubi jalar orange, yakni ubi jalar dengan warna daging berwarna orange
4. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging berwarna ungu
hingga ungu muda
Dalam penelitian ini akan digunakan ubi jalar yang memiliki daging buah
berwarna ungu. Ubi jalar ungu memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan
jenis ubi jalar yang lain. Serat alami oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar saat
ini menjadi komoditas yang bernilai dalam pengkayaan produk pangan olahan (Anonim
b, 2014).
16
Ubi jalar ungu memiliki potensi untuk dijadikan bahan pembuatan yoghurt karena
kandungan karbohidrat dan gula pereduksi yang tinggi. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Iriyanti,Yuni (2012) bahwa karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Ubi jalar mengandung sekitar 16-40%
bahan kering dan sekitar 70-90% bahan keringnya adalah karbohidrat yang terdiri dari
pati, gula, selulosa, hemiselosula dan pektin, maka kandungan gula pereduksi cukup
tinggi yang dimiliki ubi jalar ungu, dapat menjadi sumbr energy bagi bakteri yang
melakukan proses fermentasi. Fermentasi yoghurt biasanya dilakukan menggunakan
bakteri Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Dimana kedua bakteri
ini dapat tumbuh baik pada media umbi-umbian yang kaya oligosakarida.
Komposisi ubi jalar sangat tergantung pada varietas dan tingkat kematangan serta
lama penyimpanan. Karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Ubi jalar mengandung sekitar 16- 40 % bahan kering
dan sekitar 70-90% dari bahan kering ini adalah karbohidrat yang terdiri dari pati, gula,
selulosa, hemiselulosa, dan pektin (Meyer,2011). Tabel kandungan karbohidrat ubi jalar
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1
Ubi jalar ungu memiliki jumlah kalori yang tinggi dan nilai gizi lain yang
tidak jauh berbeda dengan jenis ubi jalar lain. Menurut DKBM (2013) Jumlah
17
kandungan gizi ubi jalar dalam 100 Gram bahan yang dapat dimakan dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2
18
BAB III
4. 3 butir telur
Bahan Tambahan:
19
BAB IV
CARA KERJA/METODE
2. Kocok telur dan gula pasir 2 menit sampai rata. Masukkan campuran
margarin sedikit-sedikit sambil dikocok rata.
3. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, susu bubuk, dan baking powder
sambil diayak dan dikocok perlahan. Masukkan kismis, dan kacang tanah.
Aduk rata.
4. Tuang adonan di loyang yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
Taburkan kacang.
5. Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 30 menit sampai matang.
Dinginkan.
20
BAB V
1. Strength (Kekuatan)
Untuk bisnis brownis ubi itu sendiri masih memiliki peluang besar untuk menarik
perhatian para konsumen karena untuk pesaing nya sendiri masih belum banyak yang
membuka usaha kue brownis berbahan dasar ubi. Jadi untuk memperoleh keuntungan besar
sangat memungkinkan dari bisnis brownis ubi ini.
2. Weakness (Kelemahan)
Brownis ubi ini tidak dapat bertahan lama karna pengolahan nya tidak
menggunakan bahan kimia atau bahan pengawet. Hanya berbahan dasar alami. Jadi kue ini
hanya dapat bertahan sekitar sampai 10 hari.
3. Oppurtinity (Peluang)
Peluang yang ada dalam bisnis brownis ubi ini antara lain:
Kandungan tanaman ubi sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat,
serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi tanaman
ubi saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya. Tanaman ubi dengan mudah dapat
dicerna, gula yang terdapat di tanaman tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus
secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus
untuk menghilangkan rasa lelah. Karena manfaat-manfaat tersebut ubi banyak disukai oleh
berbagai kalangan.
Lokasi yang strategis, lokasi Sweet Brownis Ubi yang terletak ditempat- tempat
strategis dikota Jakarta.
21
4. Threath (Ancaman)
Pesaing dari bisnis brownis yang saat ini jauh lebih terkenal dan lebih dikenal oleh
masyarakat luas.
5.2 Analisis 4P
1. Produk
Produk yang diolah adalah kue brownis berbahan dasar Ubi ungu. Tanpa bahan
pengawet dan pembuatan nya sangat mudah.
2. Price
Sweet Brownis Ubi menawarkan harag yang dapat terjangkau oleh semua kalangan
Rp 35.000/loyang
3. Promotion
4. Place
Sweet brownis ubi menyediakan tempat yang dapat memberi kenyamanan bagi
konsumen, karena pelayan akan selalu menjaga kebersihan tempat dan juga peralatan yang
digunakan. Penataan ruangan yang rapi, meja dan kursi dengan jumlah yang cukup, akan
semakin membuat sweet brownis ubi menjadi tempat yang nyaman untuk para
konsumennya.
1. Perkenalan Bisnis
22
Produk yang disajikan adalah kue brownis yang berbahan dasar ubi yang
merupakan makanan ringan yang lezat dan menyehatkan. Serta dapat dinikmati oleh semua
kalangan.
Usaha ini memiliki produk kue brownis yang berbahan dasar ubi ungu, sehingga
dapat bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang membuka usaha dengan
produk yang sama yaitu brownis.
Produk yang disajikan berupa kue brownis ubi dengan diolesi coklat lelet dan
diberikan toping kacang,kismis, dan dapat ditambahkan buah-buahan diatasnya seperti
strawberry ataupun kiwi. Bentuk maupun toping dari brownis ubi ini dapat dibuat
sesuai pemesanan dari pelanggan.
5. Media pemasaran
5.4 Permodalan
Biaya Variabel
23
Banyak
Biaya Tetap
24
6 Pisau 1 Rp 7.000 Rp 7.000
Tabung
Sticker &
10 Daftar Harga
11 Sewa Tempat Rp 1.000.000 Rp
1.000.000
Regulator &
12 Selang 1 Rp 80.000 Rp
80.000
Biaya
13 Promosi Rp 600000 Rp
600.000
14 Telpon
Biaya
15 Pegawai 2 Rp 1.500.000 Rp
3.000.000
Biaya Rp
1.952.316
Penyusutan
25
16 Peralatan
Total Rp 15.204.316
26
2. Etalase : Harga pokok = Rp. 3.000.000 = Rp 50.000/bulan
n 60
Harga jual bronis ubi satu loyang Rp 35.000,Target penjualan brownis ubi per hari
adalah 20 loyang .
C. Modal Awal
27
D. Analisis Keuntungan
E. Pengembalian Modal
28
BAB VI
KESIMPULAN
Usaha brownis ubi ini merupakan usaha yang memiliki peluang besar untuk
memperoleh keuntungan besar dan menarik banyak pelanggan. Karena manfaat
dari ubi itu sendiri serta dapat menciptakan rasa yang khas sebagai makanan
ringan yang lezat dan menyehatkan. Dan juga usaha sweet brownis ubi ini
memiliki tempat yg strategis yaitu di jantung kota Jakarta serta memiliki harga
yang relative.
29
20. DAFTAR PUSTAKA
https://primaberita.com/2020/08/resep-brownies-kukus-rasa-ubi
Hapsari, H., Rasmikayati, E., & Saefudin, B. R. (2019). Karakteristik petani dan
Denpasar).
30