Anda di halaman 1dari 31

BUSINESS PLAN PROPOSAL

BROWNIES UBI UNGU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dr. Ir. Tri Waluyo, M.Agr

Disusun Oleh :

Riski Mardiansah 195001516031

Suci Putri Rahayu 195001516044

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS NASIONAL

JAKARTA

2022
1. KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan bagi Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas business plan
proposal yang berjudul “BROWNIES UBI UNGU” pada tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal ini adalah agar penulis dapat
membuat suatu proposal bisnis akan ide atau rencana penulis dalam memulai
suatu usaha bisnis.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga proposal
ini dapat selesai. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih sedalam-
dalamnya kepada:

1. Bapak Ir. Inkorena G,S,Sukartono, MAgr., selaku Dekan Fakultas


Pertanian Universitas Nasional.
2. Bapak Dr. Ir. Tri Waluyo, M.Agr., selaku dosen mata kuliah
Kewirausahaan Universitas Nasional.
3. Bapak, ibu dosen dan seluruh staf pengajar Jurusan Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Nasional.
4. Orang tua dan saudara yang telah memberikan doa, dorongan dan
semangat selama penyusunan tugas proposal penelitian ini.
5. Serta teman-teman Angkatan 2019 Fakultas Pertanian Universitas yang
telah memberikan bantuan, nasehat, dan dorongan semangat dalam
penyusunan tugas proposal penelitian ini.

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal bisnis ini sebaik mungkin,


penulis menyadari bahwa proposal business plan ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca guna menyempurnakn segala kekurangan dalam
penyusunan business plan proposal ini.

i
Akhir kata, penulis berharap semoga business plan proposal ini dapat berguna
bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepintingan.

Tangerang Selatan, 10 Juli 2022

Penulis

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

ii
16. BAB I

17. PENDAHULUAN

1. 1.1 Latar Belakang

Pangan merupakan kebutuhan paling dasar masyarakat, sehingga ketersediaan


pangan masyarakat harus selalu terjamin. Masyarakat dengan segala
kemampuannya selalu berusaha untuk mencukupi berbagai kebutuhannya dengan
berbagai cara. Kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat
strategis untuk mewujudkanan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang
sehat, aktif dan produktif. Citra bahwa pangan hanya disimbolkan dengan beras
semata adalah merupakan inti permasalahannya. Padahal masih banyak sumber
pangan lain yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan ataupun melengkapi
konsumsi beras ini. Salah satunya adalah ubi jalar yang memiliki nilai gizi tidak
kalah bahkan memliki kelebihan dibandingkan beras.

Peluang bisnis dalam bidang olohan makanan memang sangat menjanjikan


untuk memperoleh keuntungan yang sangat besar. Salah satunya adalah dengan
mengolah ubi jalar menjadi Brownis yang lezat dan digemari oleh masyarakat
luas. Ubi jalar adalah bahan makanan dari jenis umbi-umbian, selain singkong,
talas dan kentang yang bisa langsung diolah menjadi beragam makanan ringan
yang lezat dan enak. Di Indonesia, Ubi jalar sudah sangat dikenal oleh sebagian
masyarakat.Namun sayangnya, ubi jalar bukanlah jenis makanan favorit dan
biasanya lebih dikenal sebagai makanan rakyat pedesaan. Padahal, ubi jalar
mengandung beragam gizi yang sangat baik, bahkan jika kreatif dalam
pengolahannya bisa menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.

Pendirian usaha ini dapat meningkatkan nilai tambah ubi dengan


mengolahnya menjadi “Brownies Ubi” dengan cita rasa yang khas. Sehingga
dapat menjadi makanan ringan yang menyehatkan.

3
2. 1.2 Tujuan Usaha

1. Membuat produk makanan ringan yang lezat dan menyehatkan berbahan


dasar ubi sehingga memiliki inovasi baru dalam bentuk kue Brownis.

2. Mendapatkan laba, sehingga meningkatkan perekonomian.

3. Memperkenalkan produk brownis ubi ini kepada masyarakat luas sebagai


makanan yg memiliki cita rasa khas dari ubi itu sendiri.

1.3. Kegunaan Usaha

Kegunaan bisnis usaha brownies ubi ungu yaitu untuk memberikan suatu inovasi
pada brownies-brownies yang sudah ada saat ini dengan memanfaatkan melimpahnya
produksi ubi ungu di Indonesia khususnya di Bogor, selain itu umbi ungu merupakan
salah satu umbi yang kaya akan khasiat terkandung didalamnya sehingga membuat ubi
ungu ini sangat baik bagi kesehatan.

3. 1.4 Visi dan Misi Usaha

4. VISI

5. 1. Untuk mengembangkan kreatifitas dalam mengolah makanan terutama


berbahan ubi.

6. 2. Untuk mengenalkan ke masyarakat bahwa ubi dapat diolah menjadi


kue brownis yang lezat dan menyehatkan.

7. MISI

8. 1. Meningkatkan kualitas dalam pengolahan ubi menjadi kue brownis

9. 2. Melayani konsumen sebaik mungkin

10. 3. Menyiapkan lokasi yang strategis dan nyaman bagi pengunjung

1.5 Ruang Lingkup Usaha

Usaha ini masih berorientasi didalam kota Jakarta saja. Namun lokasi usaha
sangat strategis karena berada di jantung kota. Lokasi usaha pun mudah dijangkau oleh
konsumen, tersedianya fasilitas listrik air dan telepon serta dekat dengan fasilitas

4
umum (jalan raya). Seiring berjalan nya waktu maka usah ini akan terus berkembang
hingga ruang lingkup usaha pun dapat mencapai hingga ke luar kota.

1.6 Rencana Produksi

Brownis ubi merupakan makanan ringan yang lezat dan menyehatkan. Produk ini
akan diolah dengan menggunakan bahan dasar ubi ungu. Sehingga menghasilkan cita
rasa yang khas dalam bentuk kue brownis ubi.

1.7 Produk atau Jasa yang Dihasilkan

Keistimewaan Brownies Ubi:

1. Makanan ringan yang lezat dan menyehatkan.

2. Bisa di hidangkan sebagai kue ulang tahun, atau dinikmati pada waktu santai

3. Dan bisa dinikmati oleh semua kalangan.

4. Harga relatif terjangkau

5
18. BAB II

19. TINJAUAN PUSTAKA

1. 2.1 Brownies

1. Pengertian Brownies Secara Umum

Brownies merupakan jenis family cake yang berwarna coklat dan tidak
mengembang, namun mempunyai tekstur dalam yang moist (lembab), bagian atas
brownies bertektur kering, memiliki rasa yang manis dan aroma khas coklat (Mulyati,
2015). Brownies dapat di bagi menjadi dua macam yaitu brownies kukus dan
brownies oven (Sulistyo, 2006).Pada umumnya bahan pembuatan bahan yang
digunakan pada pembuatan brownies adalah terigu. Dalam penelitian ini brownies
dibuat dengan teknik pengukusan dengan bahan tepung Mocaf dan tepung Tempe.

2. Karakteristik Mutu Brownies

Karakteristik mutu brownies dapat dilihat dari aspek warna, rasa, aroma dan
tekstur yang akan dijelaskan sebagai berikut (Sri, 2013).

a. Warna

Warna brownies adalah coklat pekat atau coklat kehitaman, yang mempengaruhi
warna dalam pembuatan brownies adalah coklat. Coklat yang digunakan adalah coklat
bubuk.

b. Rasa

Rasa brownies merupakan kombinasi antara dua unsur rasa manis dan rasa
coklat. Hal yang dapat memberikan rasa manis adalah gula sedangkan coklat
memberikan rasa khas coklat pada brownies. jadi rasa brownies yang baik adalah manis
legit khas coklat.

c. Aroma

6
Aroma brownies adalah harum khas coklat, bahan yang dapat mempengaruhi
aroma brownies adalah telur dan coklat. Tetapi bahan yang mendominasi aroma
brownies adalah coklat sehingga aroma yang ditimbulkan brownies yaitu harum khas
coklat.

d. Tekstur luar

Tekstur brownies adalah tampak luar kering.

e. Tekstur dalam

Tekstur dalam brownies adalah lembab atau moist. Hal tersebut


disebabkan oleh adonan yang berat sehingga tekstur brownies lembab dan kurang
mengembang.

3. Resep Brownies

Tabel 1
Resep Brownies

2.2 Bahan Pembuatan Brownies

1. Terigu

Terigu merupakan tepung yang dihasilkan dari penggilingan biji gandum.


Terigu mempunyai karakteristik yang berbeda dengan tepung lainnya yaitu
memilki gluten didalamnya. Gluten merupakan protein yang tidak larut dalam
air. Berdasarkan kandungan glutenya tepung terigu dibedakan menjadi tiga
kategori, kategoti tersebut adalah:

a. Tepung terigu dengan kandungan protein tinggi (hard flour)

7
Hard flour memiliki kandungan protein antara 12%-14%. Tepung jenis ini
merupakan tepung yang sangat baik untuk membuat berbagai jenis roti.

b. Tepung terigu dengan kandungan protein sedang (medium flour)

Medium flour memilki kandungan protein antara 10%-11.5%. tepung jenis ini
merupakan tepung yang digunakan untuk berbagai jenis aplikasi produk,
seperti untuk membuat aneka cake, mie basah, bolu dan aneka pastry.

c. Tepung terigu dengan kandungan protein rendah (soft flour).

Soft flour memilki kandungan protein antara 8%-9,5%. Tepung jenis ini
sangat tepat digunakan untuk pembuatan produk yang tidak memerlukan
volume atau kekenyalan namun lebih memerlukan tingkat kerenyahan.
Produk-produk yang cocok manggunakan bahan dasar tepung soft adalah
cookies atau biskuit, wafer, goreng-gorengan, mie kering.

Dalam pembuatan brownies tepung yang digunakan adalah tepung terigu


jenis medium karena brownies tidak memerlukan volume yang besar atau
mengembang, jadi tepung terigu yang cocok untuk membuat brownies
menggunakan tepung terigu medium. Fungsi dari tepung terigu dalam pembuatan
brownies adalah sebagai pembentuk struktur dan tekstur brownies,pengikat
bahan-bahan lain dan mendistribusikannya secara merata, serta berperan dalam
membentuk cita rasa (Syarbini, 2013).

2. Gula

Gula merupakan bahan yang digunakan untuk memberikan rasa manis pada
sebuah produk. Pemberian gula pada pembuatan brownies berfungsi untuk memberikan
rasa juga berpengaruh terhadap pembentukan struktur brownies memperbaiki
tekstur dan keempukan, memperpanjang kesegaran dengan cara mengikat air, serta
merangsang pembentukan warna yang baik. Selain itu, gula yang ditambahkan juga
dapat berfungsi sebagai pengawet karena gula dapat mengurangi kadar air bahan
pangan, sehingga dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Astawan, 2009).
Dalam pembuatan brownies gula yang digunakan adalah gula pasir. Adapun jenis-jenis
gula berdasarkan bentuk fisik diantaranya.

8
a. Gula pasir adalah gula yang dihasilkan dari tebu atau bid (sukrosa),
mempunyai kristal yang besar, derajat kemanisan 100%

b. Gula kastor adalah gula pasir yang butirannya lebih halus, tingkat
kemanisannya 100%.

c. Gula bubuk (icing sugar) adalah gula pasir yang digiling halus seperti tepung.
d. Fondant adalah gula berbentuk sirup berwarna coklat yang ditambah
10%

glukosa untuk mencegah pengkristalan pada permukaannya.

e. Brown sugar (farin): merupakan gula glukosa (tebu/bid) yang proses


pembuatannya belum selesai atau belum sempurna. Gula yang kristalnya
masih mengandung molases (sirup yang berwarna coklat yang muncul dalam
pembuatan gula) tingkat kemanisannya 65% dari gula kastor. Gula ini
digunakan jika ingin memberikan rasa dan warna pada kue atau roti
(Syarbini, 2013).

3. Telur Ayam

Telur ayam adalah suatu bahan yang penting di dalam pembuatan brownies
karena memiliki beberapa sifat yang dapat meningkatkan mutu brownies seperti :

a. Daya Koagulasi

Koagulasi pada telur ditandai dengan kelarutan atau berubahnya bentuk cairan
(sol) menjadi padat (gel). Perubahan struktur molekul protein ini dapat disebabkan oleh
pengaruh panas, mekanik, asam, basa, garam dan pereaksi garam lain. Koagulasi yang
irreversible disebabkan oleh pemanasan pada suhu 60-70ºC. Sifat koagulasi ini
dimiliki oleh putih dan kuning telur. Sehingga diperlukan dalam pembuatan
brownies agar adonan yang semula berbentuk pasta bisa menjadi padat setelah
proses pemasakan (Sugiyono, 1992).

b. Daya Buih (Foaming)

Buih adalah bentuk dispersi koloid gas dalam cairan. Apabila telur dikocok
maka gelembung udara akan terperangkap di dalam albumen cair dan membentuk busa.

9
Semakin banyak udara yang terperangkap maka busa yang terbentuk akan semakin
kaku dan kehilangan sifat alirnya. Kestabilan buih ditentukan oleh kandungan ovomusin
(salah satu komponen buih telur). Dalam pembuatan brownies hal ini diperlukan
dalam pembentukan tekstur (Sugiyono, 1992).

c. Daya Emulsi

Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara normal tidak dapat
bercampur, dimana salah satu fase pendispersi. Kuning telur juga merupakan
merupakan emulsi minyak dan air. Kuning telur mengandung bagian yang bersifat
surface active yaitu lesitin, kolesterol, dan lesitoprotein. Lesitin mendukung
terbentuknya emulsi minyak dalam air (o/w), sedangkan kolesterol cenderung brownies
sifat ini sangat penting agar adonan lebih menyatu dan juga stabil (Sugiyono,
1992).

d. Pemberi Warna

Sifat ini hanya dimiliki oleh kuning telur yaitu pigmen kuning dari xantofil,
lutein, beta karoten dan kriptoxantin (Sugiyono, 1992).

4. Cake Emulsifier

Emulsifier adalah zat yang berfungsi untuk menstabilkan dua zat yang berbeda
antara air dan minyak, sehingga adonan lebih menyatu dan stabil. Produk yang
dihasilkan akan lebih lembut dan mengembang serta resiko gagal menjadi sangat kecil.
Kegunaan emulsifier pada pembuatan brownies adalah sebagai pengemulsi adonan, agar
menyatu rata, membuat adonan cake lebih stabil tidak mudah turun dan melembutkan
adonan. Emulsifier yang digunakan pada pembuatan brownies adalah jenis SP yang
mengandung ryoto ester atau gula ester. Ester adalah asam lemak yang mengandung
asam steart, palmitic dan oleic yang cocok digunakan dalam pembuatan kue apapun dan
biasanya digunakan pada waktu pembuatan kue yang metodenya pengocokan telur dan
gula terlebih dahulu (Pramudhita, 2015 dalam Kristianti,2018).

5. Cokelat Batang

Cokelat merupakan makanan yang diolah dari biji kakao. Kata cokelat berasal
dari xocoatl (bahasa nasional suku Aztec) yang kemudian kata tersebut berkembang

10
menjadi kata chocolat yang berarti minuman pahit (Maulida 2014 dalam Mulyati 2015
). Fungsi cokelat batang dalam dalam pembuatan brownies yaitu memberikan rasa dan
warna (Khotijah, 2015) .Cokelat memiliki beberapa jenis adalah sebagai berikut :

11
a. Couverture Chocolate

Jenis couverture adalah cokelat asli yang biasanya mengandung lemak


cokelat. Secara garis besar kandungan di dalam cokelat couverture adalah cocoa
mass dan cocoa butter dan gula (untuk tipe dark chocolate).

b. Compound Chocolate

Compound Chocolate komposisinya hampir sama dengan couverture


chocolate tetapi cocoa butter yang ada digantikan oleh lemak nabati
lainnya.Secara rasa compound chocolate cenderung manis. Compound chocolate
lebih banyak digunakan untuk cokelat dekorasi dan aneka cake. Ada 3 jenis
chocolate compound yaitu :

1) Dark chocolate compound : yaitu cokelat batangan yang berwarna pekat, rasa
cokelatnya lebih terasa dan tidak mengandung susu. Cokelat jenis ini baik
digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan ringan lainnya.

2) Milk chocolate compound : yaitu cokelat batangan yang berwarna cokelat


yang merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila.

3) White chocolate compound : yaitu cokelat batangan yang berwarna


putih,mengandung cokelat batangan yang berwarna putih, mengandung
cokelat dan cacao butter. Dalam pembutan brownies coklat yang digunakan
adalah dark chocolate compuound. Fungsi coklat dalam pembuatan brownies
adalah sebagai pemberi rasa dan warna.(Maulida 2014 dalam Mulyati 2015 )

6. Bubuk Cokelat

Cokelat bubuk atau cocoa powder adalah bubuk yang terbuat dari bungkil/ampas
biji coklat yang telah dipisahkan lemak cokelatnya. Bungkil ini dikeringkan dan
digiling halus sehingga terbentuk tepung cokelat. Kebanyakan cokelat bubuk yang
dijual di pasaran adalah jenis natural cocoa powder. Cokelat bubuk natural terbuat dari
bubuk cokelat atau balok cokelat pahit, dengan menghilangkan sebagian besar
lemaknya sehingga hanya tersisa 18%-23%. Komponen senyawa bioaktif dalam bubuk
12
kakao adalah senyawa polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan, kandungaan
polifenol total dalam bubuk kakao lebih tinggi dibandingkan dalam anggur
ataupun teh. Kelompok senyawa polifenol yang terdapat pada kakao adalah
flavonoid. (Dhonsi, 2006 dalam Hadi, 2016). Dalam pembuatan brownies bubuk
cokelat berfungsi untuk memperkuat rasa, aroma, dan warna pada pembuatan
brownies(Cucu Cahyana & Yeni Ismani,2004).

7. Lemak

Lemak tersusun oleh molekul gliserol dan asam-asam lemak. Sumber lemak
dapat terbuat dari nabati (tumbuhan), seperti: kelapa sawit, biji kapas, kacang,
zaitun, wijen, jagung, kedelai dan bunga matahari. Sedangkan sumber lemak yang
kedua yaitu lemak hewani dalam bentuk lard (gajih) yang berasal dari lemak babi,
lemak sapi, kambing, dan lemak susu. Jenis-jenis lemak yang digunakan dalam
pembuatan kue :

a. Shortening

Adalah lemak dalam bentuk semi padat yang digunakan dalam pembuatan
roti, cake dan produk bakery dengan fungsi utama untuk melembutkan dan
memberikan efek empuk dalam produk. Shortening hampir mengandung 99%
lemak baik dari lemak hewani atau nabati dan air. Shortening berwarna putih
karena dalam proses pembuatannya tidak ditambahkan pewarna makanan.

b. Margarin

Adalah emulsi air dalam minyak dengan fase kontinyu berupa lemak yang
terdispersi dalam cairan. Margarine mengandung lemak kurang lebih 80% dan
kadar air maksimal 16% dengan bahan-bahan lain seperti garam, perasa, emilsier,
pewarna makanan, dan vitamin. Margarin berdasarkan sifat dan penggunaanya
terbagi menjadi :

1) Margarine meja atau table margarine untuk pembutan roti, seprti Cream
margarine untuk pembuatan krim dan dekorasi kue, Cake margarine untuk
pembuata cake, Puff pastry margarine untuk pembuatan adonan berlipat

13
2) Butter, pemilihan butter sebagai bahan lemak dalam produk adalah sebagai
cita rasa dan aroma (Syarbini, 2013)

c. Mentega

Mentega terbuat dari lemak atau krim susu atau campurannya, dengan atau
tanpa tambahan garam (NaCl) atau bahan tambahan lain yang diizinkan, serta
minimal mengandung 80% lemak susu. Selain garam dapur mentega juga
ditambah vitamin, zat pewarna dan bahan pengawet (misal sodium benzoat).
Mentega kaya akan vitamin yang mudah di serap, yaitu vitamin A,D,E, dan K.
Fungsi lemak dalam pembuatan brownies adalah sebagai pelumas adonan,
meningkatkan kelembutan dan keempukan, meningkatkan cita rasa dan
meningkatkan nilai gizi atau nutrisi. Tetapi jika lemak yang digunakan terlalu
banyak akan mengakibatkan brownies lembek dan memiliki daya simpan yang
kurang lama (Murdiati dan Amaliah, 2013).

2.3 Tahap Pembuatan Brownies Kukus

Tahapan pembuatan brownies kukus menurut (Sulistiyo, 2006) yaitu dengan


melakukan proses pembuatan adonan dengan gula dan telur dikocok terlebih dahulu,
kemudian ditambahkan tepung, cokelat bubuk, baking powder, dan garam yang telah di
ayak. Margarin dan cokelat batang yang telah dicairkan diaduk dengan menggunakan
sendok dan di campur ke dalam adonan hingga merata.

Setelah pembuatan adonan, proses berikutnya yaitu pengukusan. Pengukusan


(steaming) merupakan salah satu teknik pengolahan produk cake yang
menggunakan uap air panas bersuhu 100ºC (Winarno, 2008). Perubahan yang terjadi
selama proses pengukusan yaitu gelatinisasi pati membentuk struktur jaringan yang
kokoh, koagulasi protein membentuk struktur yang lebih keras, penguapan zat volatil,
serta reaksi maillard dan hidrolisis yang menyebabkan perubahan flavor dan warna
pada brownes (Matz,1992 dalam Vania, 2010).

14
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Brownies Kukus (Sulistiyo, 2006)

2.4 Ubi Jalar Ungu

Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman yang berasal dari daerah
tropis Amerika. Ubi jalar dapat tumbuh baik di dataran rendah maupun di pegunungan
dengan suhu 270 C dan lama penyinaran 11-12 jam perhari (Soemartono, 2012). Pada
tahun 1960, ubi jalar sudah tersebar ke hampir setiap daerah Indonesia seperti Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Papua dan Sumatra. Namun sampai saat ini
hanya Papua saja yang memanfaatkan ubi jalar sebagai makanan pokok, walaupun
belum menyamai padi dan jagung (Suprapti, 2003), tanaman ubi jalar memiliki ciri- ciri
sebagai berikut:

1. Susunan tubuh utama terdiri atas batang, daun, bunga, buah, biji, dan umbi

2. Batang tanaman berbentuk bulat, tidak berkayu, dan berbuku-buku

3. Tipe pertumbuhan tegak dan merambat atau menjalar

4. Panjang batang tipe tegak: 1 m – 2 m, sedangkan tipe merambat: 2 m- 3m

Kedudukan taksonomi tanaman ubi jalar menurut Buckle (1987) adalah sebagai
berikut:
15
Kingdom : Plantae

Sub kingdom : Viridiplantae

Infra kingdom : Streptophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub divisi : Spermatophytina

Kelas : Magnoliopsida

Super ordo : Asteranae

Ordo : Solanales

Famili : Convolvulaceae

Genus : Ipomoea L.

Spesies : Ipomoea batatas (L.) Lam.

Ahsol dan Yusuf (2011), berdasarkan warna ubi jalar dibedakan menjadi
beberapa golongan sebagai berikut:

1. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang dagingnya berwarna putih

2. Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna
kuning, kuning muda, atau kekuning-kuningan

3. Ubi jalar orange, yakni ubi jalar dengan warna daging berwarna orange

4. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging berwarna ungu
hingga ungu muda

Dalam penelitian ini akan digunakan ubi jalar yang memiliki daging buah
berwarna ungu. Ubi jalar ungu memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan
jenis ubi jalar yang lain. Serat alami oligosakarida yang tersimpan dalam ubi jalar saat
ini menjadi komoditas yang bernilai dalam pengkayaan produk pangan olahan (Anonim
b, 2014).

16
Ubi jalar ungu memiliki potensi untuk dijadikan bahan pembuatan yoghurt karena
kandungan karbohidrat dan gula pereduksi yang tinggi. Hal ini diperkuat dengan
pendapat Iriyanti,Yuni (2012) bahwa karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari
monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Ubi jalar mengandung sekitar 16-40%
bahan kering dan sekitar 70-90% bahan keringnya adalah karbohidrat yang terdiri dari
pati, gula, selulosa, hemiselosula dan pektin, maka kandungan gula pereduksi cukup
tinggi yang dimiliki ubi jalar ungu, dapat menjadi sumbr energy bagi bakteri yang
melakukan proses fermentasi. Fermentasi yoghurt biasanya dilakukan menggunakan
bakteri Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Dimana kedua bakteri
ini dapat tumbuh baik pada media umbi-umbian yang kaya oligosakarida.

Komposisi ubi jalar sangat tergantung pada varietas dan tingkat kematangan serta
lama penyimpanan. Karbohidrat dalam ubi jalar terdiri dari monosakarida,
oligosakarida, dan polisakarida. Ubi jalar mengandung sekitar 16- 40 % bahan kering
dan sekitar 70-90% dari bahan kering ini adalah karbohidrat yang terdiri dari pati, gula,
selulosa, hemiselulosa, dan pektin (Meyer,2011). Tabel kandungan karbohidrat ubi jalar
dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Kandungan Karbohidrat Dalam Ubi Jalar

(Persen Berat Kering)

Ubi jalar ungu memiliki jumlah kalori yang tinggi dan nilai gizi lain yang
tidak jauh berbeda dengan jenis ubi jalar lain. Menurut DKBM (2013) Jumlah

17
kandungan gizi ubi jalar dalam 100 Gram bahan yang dapat dimakan dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 2

Kandungan Gizi Ubi Jalar Dalam 100 Gram Bahan

18
BAB III

ALAT DAN BAHAN

3.1 Bahan Baku dan Penggunaannya

Bahan-bahan untuk membuat Brownis Ubi :

1. 200 gram ubi ungu, dikukus, dihaluskan

2. 150 gram margarin

3. 200 gram dark cooking chocolate, potong-potong

4. 3 butir telur

5. 100 gram gula pasir

6. 50 gram tepung terigu protein sedang

7. 25 gram cokelat bubuk

8. 15 gram susu bubuk

9. ½ sendok teh baking powder

10. 75 gram kismis, dipotong 2 bagian

11. 100 gram kacang tanahh, disangrai, cincang kasar

Bahan Tambahan:

1. 15 gram kacang tanah kupas disangrai, dicincang kasar.

19
BAB IV

CARA KERJA/METODE

4.1 Proses Produksi

Cara Membuat Brownis Ubi Ungu :

1. Panaskan margarin. Matikan api. Tambahkan potongan dark cooking


chocolate. Aduk sampai larut. Tambahkan ubi ungu. Aduk rata. Sisihkan dan
biarkan mengental.

2. Kocok telur dan gula pasir 2 menit sampai rata. Masukkan campuran
margarin sedikit-sedikit sambil dikocok rata.

3. Tambahkan tepung terigu, cokelat bubuk, susu bubuk, dan baking powder
sambil diayak dan dikocok perlahan. Masukkan kismis, dan kacang tanah.
Aduk rata.

4. Tuang adonan di loyang yang dioles margarin dan dialas kertas roti.
Taburkan kacang.

5. Oven dengan api bawah suhu 180 derajat celcius 30 menit sampai matang.
Dinginkan.

20
BAB V

ANALISIS PENDAPATAN USAHA

5.1 Analisis Persaingan Usaha

Setiap kegiatan untuk memulai usaha harus mengukur kemampuan terhadap


lingkungan atau pesaing yaitu melalui analisis SWOT.

1. Strength (Kekuatan)

Untuk bisnis brownis ubi itu sendiri masih memiliki peluang besar untuk menarik
perhatian para konsumen karena untuk pesaing nya sendiri masih belum banyak yang
membuka usaha kue brownis berbahan dasar ubi. Jadi untuk memperoleh keuntungan besar
sangat memungkinkan dari bisnis brownis ubi ini.

2. Weakness (Kelemahan)

Brownis ubi ini tidak dapat bertahan lama karna pengolahan nya tidak
menggunakan bahan kimia atau bahan pengawet. Hanya berbahan dasar alami. Jadi kue ini
hanya dapat bertahan sekitar sampai 10 hari.

3. Oppurtinity (Peluang)

Peluang yang ada dalam bisnis brownis ubi ini antara lain:

 Bahan baku yang mudah didapatkan.

 Manfaat ubi yang beranekaragam.

Kandungan tanaman ubi sangat banyak, terdiri dari mineral, vitamin, karbohidrat,
serat, protein, lemak, dan lain-lain, sehingga apabila orang hanya mengonsumsi tanaman
ubi saja, sudah tercukupi secara minimal gizinya. Tanaman ubi dengan mudah dapat
dicerna, gula yang terdapat di tanaman tersebut diubah menjadi sumber tenaga yang bagus
secara cepat, dan itu bagus dalam pembentukan tubuh, untuk kerja otot, dan sangat bagus
untuk menghilangkan rasa lelah. Karena manfaat-manfaat tersebut ubi banyak disukai oleh
berbagai kalangan.

 Lokasi yang strategis, lokasi Sweet Brownis Ubi yang terletak ditempat- tempat
strategis dikota Jakarta.

21
4. Threath (Ancaman)

Pesaing dari bisnis brownis yang saat ini jauh lebih terkenal dan lebih dikenal oleh
masyarakat luas.

5.2 Analisis 4P

1. Produk

Produk yang diolah adalah kue brownis berbahan dasar Ubi ungu. Tanpa bahan
pengawet dan pembuatan nya sangat mudah.

2. Price

Sweet Brownis Ubi menawarkan harag yang dapat terjangkau oleh semua kalangan
Rp 35.000/loyang

3. Promotion

Promosi awal akan dilakukan dengan mendatangi rumah-kerumah dan menyebarkan


pamflet-pamflet kepada masyarakat dan pengguna jalan , sebagai pengenalan terhadap
sweet brownis ubi, selanjutnya apabila sweet brownis ubu mulai diminati, pasti akan ada
pihak-pihak yang menyebarkan lewat mulut- kemulut tentang kenikmatan yang ditawarkan
di sweet brownis ubi, dengan cara itu sweet brownis ubu yakin akan dapat semakin dekat
dengan konsumen dan dapat berkembang secara pesat.

4. Place

Sweet brownis ubi menyediakan tempat yang dapat memberi kenyamanan bagi
konsumen, karena pelayan akan selalu menjaga kebersihan tempat dan juga peralatan yang
digunakan. Penataan ruangan yang rapi, meja dan kursi dengan jumlah yang cukup, akan
semakin membuat sweet brownis ubi menjadi tempat yang nyaman untuk para
konsumennya.

5.3 Strategi Pemasaran

1. Perkenalan Bisnis
22
Produk yang disajikan adalah kue brownis yang berbahan dasar ubi yang
merupakan makanan ringan yang lezat dan menyehatkan. Serta dapat dinikmati oleh semua
kalangan.

2. Membangun jaringan dengan usaha lain yang dapat mendukung bisnis

Usaha ini memiliki produk kue brownis yang berbahan dasar ubi ungu, sehingga
dapat bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang membuka usaha dengan
produk yang sama yaitu brownis.

3. Menciptakan inovasi pada desain yang ditawarkan

Produk yang disajikan berupa kue brownis ubi dengan diolesi coklat lelet dan
diberikan toping kacang,kismis, dan dapat ditambahkan buah-buahan diatasnya seperti
strawberry ataupun kiwi. Bentuk maupun toping dari brownis ubi ini dapat dibuat
sesuai pemesanan dari pelanggan.

4. Meningkatkan kualitas bagi pelayanan

Menyediakan website untuk wadah para konsumen memberikan saran atas


produk yang dibuat oleh sweet brownis ubi.

5. Media pemasaran

Kami menambahkan No.Hp dalam brosur yang kami bagikan kesetiap


pengunjung. Karena kami juga memberikan jasa pesan antar bagi pelanggan yang ingin
memesan brronies ubi ini. Selain itu, kami akan mempromosikan produk kami melalui
media social seperti facebook dan twitter serta face to face.

5.4 Permodalan

5.4.1 Biaya Awal

Biaya Variabel

23
Banyak

No Keterangan Produk Biaya Pokok Jumlah

Keterangan : masing –masing jumlah x 4 minggu (1 bulan)

Biaya Tetap

Biaya Tetap (Fixed Cost)

No Keterangan Banyaknya Harga/Satuan Jumlah

1 Kulkas 1 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000

2 Etalase 1 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000

3 0ven 2 Rp 850.000 Rp 1.700.000

4 Lap Tangan 1 Rp 15.000 Rp 15.000

5 Mixer 1 Rp 300.000 Rp 300.000

24
6 Pisau 1 Rp 7.000 Rp 7.000

7 Loyang 4 Rp 25.000 Rp 100.000

8 Kompor Gas 1 Rp 500.000 Rp 500.000

Tabung

9 Elpiji 1 Rp 150.000 Rp 150.000

Banner, Rp 100.000 Rp 100.000

Sticker &

10 Daftar Harga
11 Sewa Tempat Rp 1.000.000 Rp
1.000.000
Regulator &

12 Selang 1 Rp 80.000 Rp
80.000

Biaya

13 Promosi Rp 600000 Rp
600.000

Biaya Listrik Rp 200.000 Rp


200.000
Air, &

14 Telpon

Biaya

15 Pegawai 2 Rp 1.500.000 Rp
3.000.000

Biaya Rp
1.952.316
Penyusutan

25
16 Peralatan

Total Rp 15.204.316

Perhitungan Biaya Penyusutan Peralatan :

1. Kulkas : Harga pokok = Rp. 2.500.000 = Rp. 41.667/bln


n 60

26
2. Etalase : Harga pokok = Rp. 3.000.000 = Rp 50.000/bulan
n 60

3. Oven : Harga pokok = Rp. 1.700.000 = Rp 47.222/bulan


n 36

4. Mixer : Harga pokok = Rp. 300.000 = Rp 8.333/bulan


n 36

5. Pisau : Harga pokok = Rp. 7.000 = Rp 194/bulan


n 36

6. Loyang: Harga pokok = Rp. 100.000 = Rp 2.777/bulan


n 36

7. Kompor Gas: Harga pokok = Rp. 500.000 = Rp 8.333/bulan


n 60

8. Tabung : Harga pokok = Rp. 150.000 = Rp 4.167/bulan


n 36

41.667 + 50.000 + 47.222 + 8.333 + 194 + 2.777 + 8.333+ 4.167 = Rp 162.693 x 12


bulan = Rp 1.952.316,00/tahun

B. Harga per unit

Harga jual bronis ubi satu loyang Rp 35.000,Target penjualan brownis ubi per hari
adalah 20 loyang .

C. Modal Awal

Total biaya awal

Rp 455.000 + Rp 15.204.316 = Rp 15.659.316/bu

27
D. Analisis Keuntungan

Waktu berjualan yaitu hari senin s/d minggu. Berikut rinciannya :

- Pendapatan Harian = Rp 35.000 x 10 loyang = Rp 350.000

- Pendapatan bulanan = Rp 350.000 x 30 hari = 10.500.000

Jika diasumsikan penjualan 1 tahun konstan, maka:

- Pendapatan yang akan dicapai = Rp 10.500.000 x 12 = Rp 126.000.000

- Dan dengan biaya variabel = Rp 455.000 x 12 = Rp 5.460.000

Maka laba kotor yang akan dicapai dalam 1 tahun

Rp 126.000.000 – Rp 5.460.000 = Rp 120.540.000

E. Pengembalian Modal

Total modal awal : keuntungan per bulan = Rp 15.659.316 : Rp 10.500.000 = 1,5


bulan (35 hari)

28
BAB VI

KESIMPULAN

Usaha brownis ubi ini merupakan usaha yang memiliki peluang besar untuk
memperoleh keuntungan besar dan menarik banyak pelanggan. Karena manfaat
dari ubi itu sendiri serta dapat menciptakan rasa yang khas sebagai makanan
ringan yang lezat dan menyehatkan. Dan juga usaha sweet brownis ubi ini
memiliki tempat yg strategis yaitu di jantung kota Jakarta serta memiliki harga
yang relative.

29
20. DAFTAR PUSTAKA

Agustin, T. (2020). Resep Brownies Kukus Rasa Ubi. Diakses di

https://primaberita.com/2020/08/resep-brownies-kukus-rasa-ubi

ungu/53569/, pada tanggal 09 Juli 2022 pukul 12.26 WIB.

Hapsari, H., Rasmikayati, E., & Saefudin, B. R. (2019). Karakteristik petani dan

profil usahatani ubi jalar di Kecamatan Arjasari, Kabupaten

Bandung. Sosiohumaniora, 21(3), 247-255.

Rosidah, R. (2017). Potensi Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Industri

Pangan. TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga, 1(1).

Amalia, A. (2022). PENGARUH KONSENTRASI DEKSTRIN DAN JENIS

PEMBUIH TERHADAP KARAKTERISTIK SERBUK PEWARNA

ALAMI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas var. Ayamurasaki)

DENGAN METODE FOAM-MAT DRYING (Doctoral dissertation,

Fakultas Teknik Unpas).

Dwipayanti, H. (2020). Pengaruh Rasio Tepung Mocaf Dan Tepung Tempe

Terhadap Karakteristik Brownies Kukus (Doctoral dissertation, Poltekkes

Denpasar).

30

Anda mungkin juga menyukai