Anda di halaman 1dari 5

Karya Tulis Romo K.H.

Ahmad Abdul Hamid


Penyusun kalimat Billahit taufiq wal-hidayah atau Wallahul Muwaffiq Ila Aqwamith Thariq
dan Penggagas Gedung PBNU Kramat Raya KH Achmad Abdul Hamid Kendal putra Syekh
Abdul Hamid bin Ahmad al-Qandaly rahimahullah, adalah tokoh Nahdlatul Ulama yg berasal
dari Kendal, Jawa Tengah, seorang pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah Kendal. sekaligus
Imam Masjid Besar Kendal, sekaligus merupakan sahabat dari KH. A Wahid Hasyim.
KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal adalah Pencetus dibangunnya Gedung Pencetus di
jalan Kramat Raya Jakarta, Gedung 9 lantai seperti lambang NU lintang songo, namun beliau
wafat sebelum pembangunan selesai.
Tokoh yg menggagas lahirnya Silaturahim Ngumpulke Balung Pisah ini adalah sosok yg
begitu rapi dalam menyimpan dokumen2 penting Nahdlatul Ulama, salah satu yg sangat rapi
disimpannya adalah dokumen2 Buletin LINO (Lailatul Ijtima’ Nahdatoel Oelama). Tentu, tawa
saya berpadu dgn kekaguman terhadap pribadinya yg tulus, anti gengsi dan mengemong
masyarakat. Gagasannya menjaga kerukunan masyarakat tampak dalam realisasi ide
Silaturahim Ngumpulke Balung Pisah, wadah agar masyarakat senantiasa rukun dan tidak
kepaten obor silaturrahim.
Kecintaannya terhadap dunia tulis menulis juga ditunjukkannya dgn menulis dan
menerjemahkan kitab2 yg kebanyakan ditulis dgn bahasa Jawa dalam tulisan Arab pegon.
Lebih dari 20 kitab yg telah ditulisnya, meliputi bidang akidah, sejarah Islam, syariah, ke-NU-an
maupun tuntunan dakwah Islam.
Salah satu karyanya yg cukup fenomenal adalah terjemahan Qanun Asasi Hadlratus
Syeikh Hasyim Asy‟ari yg diterjemahkannya atas perintah dari Sekretaris Jenderal PBNU kala
itu, KH. Saifudin Zuhri. Terjemahan tersebut telah dimulai oleh KH. Mahfudz Shiddiq, tetapi
tidak selesai sehingga PBNU meminta Kiai Achmad untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu
oleh Kiai Achmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala‟ Fi Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-
Jam‟iyati Nahdlatil Ulama.
Ada banyak kitab lain yg telah ditulis oleh Kiai Ahmad. Baik dalam bahasa Indonesia,
Jawa maupun Sunda. Mayoritas beraksara Arab Pegon. Hal ini membuktikan penguasaan
beliau yg mendalam dalam berbagai cabang keilmuan, juga pemahaman yg mendalam
terhadap beberapa bahasa. Selain menjadi muallif, Kiai Ahmad juga menerjemahkan kitab lain.
Di antara penerbit yg telah menyebarkan karyanya adalah Pustaka Alawiyah, Maktabah al-
Munawwar, Karya Toha Putra, ketiganya di Semarang; Menara Kudus, dan Maktabah Miftahul
Ulum Kendal. Berikut ini di antara karya Kiai Ahmad.

Halaman 53
Gambar melantunkan syair al-Barjanzi

Halaman 55
Tugas Individu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!
1. Jelaskan tentang kitab tarikh nabi!
Jawab:
2. Apa yang kamu tahu tentang kitab tashilut thariq?
Jawab:

Kunci Jawaban Tugas Individu


1. Sirah Nabawiyah yang dikemas dengan bahasa Jawa yang mudah dipahami.
2. kitab tashilut thariq berbahasa Jawa beraksara Arab-Pegon. Kitab ini ditulis pada saat
Kiai Ahmad bermukim di Makkah selama empat tahun. Kitab yang mengulas panduan
beribadah haji ini diberi kata pengantar oleh Syekh Yasin bin Isa Al-Fadani, Syekh Abdul Jalil
Al-Muqaddasi, dan Syekh Abdullah bin Uzair Ad-Dimaki.

Halaman 56
Tugas Kelompok
Kerjakan tugas berikut bersama dengan kelompok kamu!
Bentuklah kelompok yang terdiri dari 4 orang! Carilah informasi tentang salah satu kitab yang
ditulis oleh K.H. Ahmad Abdul Hamid! Presentasikan hasilnya di depan kelas dengan
menggunakan power point!

Halaman 56
Penanaman Karakter
Setelah mempelajari tentang biografi, peran, serta karya-karya dari K.H. Ahmad Abdul Hamid
kita mendapatkan pemahaman baru tentang tokoh atau ulama yang telah berjasa dalam
Nahdlatul Ulama. Selain itu kita juga dapat melatih diri kita untuk meneladani sifat dan sikap
K.H. Ahmad Abdul Hamid sehingga akan menumbuhkan sifat percaya diri, santun, toleran, jujur,
dan tanggung jawab melalui keteladanan beliau.

Halaman 56
Uji Kompetensi
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
2. K.H. Ahmad Abdul Hamid merupakan orang yang sangat gemar untuk menuntut ilmu.
Beliau sempat belajar di tanah suci selama dua tahun. Di Makkkah beliau juga mengajar di
madrasah Indonesia yang dipimpin oleh ....
a. K.H. Abdul Jalil Al Muqaddasi
b. K.H. Hasyim Asy‟ari
c. KH. Kholil bin KH. Harun
d. KH. Idris
3. Berikut yang bukan merupakan penerbit yang menyebarkan karya K.H. Ahmad Abdul
Hamid adalah ....
a. Pustaka Alawiyah
b. Maktabah al-Munawwar
c. Kabar Merdeka
d. Karya Toha Putra
4. Berikut kitab yang ditulis oleh Syekh Abdul Hamid bin Ahmad al-Qandaly dan diterbitkan
oleh Maktabah Haji Amin di Singapura adalah ....
a. al-„Uqudul Lu‟luwiyyah
b. Tashilut Thariq
c. Risalah al-Huquq al-Zaujain
d. Manasikul Hajji wal Umrah
5. K.H. Ahmad Abdul Hamid sangat terkenal di kalangan masyarakat Kendal. Hal tersebut
karena beliau banyak berjasa di wilayah tersebut. Masyarakat Kendal menyebut K.H. Ahmad
Abdul Hamid sebagai ....
a. pahlawan muda
b. bapak kabupaten Kendal
c. ulama pemberani
d. pelopor pesantren
6. Kita dapat melihat usaha seseorang untuk meneladani panutannya. Misalnya orang
yang meneladani karya-karya dari K.H. Ahmad Abdul Hamid. Berikut ini merupakan salah satu
cerminan seseorang yang meneladani K.H. Ahmad Abdul Hamid dalam hal berkarya adalah ....
a. selalu menuntut ilmu di tempat jauh
b. menciptakan sesuatu yang bermanfaat
c. menjadi penolong bagi kaum duafa
d. aktif dalam berbagai perlombaan

Kunci Jawaban Pilihan Ganda


2. a. K.H. Abdul Jalil Al Muqaddasi
Pembahasan:
K.H. Ahmad Abdul Hamid sempat belajar di tanah suci Makkah selama dua tahun, yakni ketika
naik haji yang kedua kalinya. Di Makkah, pada malam hari mengaji dan siang hari mengajar di
Madrasah Indonesia yang di pimpin K.H. Abdul Jalil Al Muqaddasi.
3. c. Kabar Merdeka
Pembahasan:
Di antara penerbit yg telah menyebarkan karya K.H. Ahmad Abdul Hamid adalah Pustaka
Alawiyah, Maktabah al-Munawwar, Karya Toha Putra, ketiganya di Semarang; Menara Kudus,
dan Maktabah Miftahul Ulum Kendal.
4. a. al-„Uqudul Lu‟luwiyyah
Pembahasan:
Tampaknya Kiai Ahmad mencontoh kreatifitas ayahnya, Syekh Abdul Hamid bin Ahmad al-
Qandaly (w. 1348 H./1929 M.), yang juga produktif berkarya. Di antara kitab tulisan Syekh
Hamid diterbitkan oleh Maktabah Haji Amin di Singapura, berjudul al-„Uqudul Lu‟luwiyyah:
Terjemah Hadits Arbain Nawawiyyah (1348 H./1929 M). Sedangkan yang diterbitkan di Mesir,
oleh Musthafa al-Babi al-Halabi berjudul Jawahirul Asani „ala Lujainid Dani, yang menguraikan
biografi Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Karya ini diterbitkan pada 1344 H/1945 M.
5. b. bapak kabupaten Kendal
Pembahasan:
K.H. Ahmad Abdul Hamid adalah pengasuh Ponpes Al-Hidayah Kendal Kota dan Imam Masjid
Besar Kendal. Karena peran dan ketokohan beliau, masyarakat Kendal menyebut beliau
sebagai “Bapak Kabupaten Kendal”.
6. b. menciptakan sesuatu yang bermanfaat
Pembahasan:
Sebagai upaya dalam meneladani K.H. Ahmad Abdul Hamid dalam hal berkarya seseorang
dapat berusaha untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak.

Halaman 57
B. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar!
1. Kitab Risalatus Shiyam ditulis dengan menggunakan bahasa ....
2. Dalam kitab Kitab Al-Barzanji, dituliskan bahwa Rasulullah diangkat menjadi rasul pada
usia ....
3. Pada tahun 1956 kitab Risalatus Shiyam diterbitkan oleh ....

Kunci Jawaban Isian (B)


1. Jawa
2. 40 tahun
3. al-Munawwar Semarang

Halaman 58
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat!
1. Sebutkan silsilah Nabi Muhammad saw. yang tertulis pada kitab al-Barzanji!
Jawab:
2. Jelaskan kelahiran dan wafatnya Syaikh Ja‟far al-Barzanji!
Jawab:
3. Bagaimana syair yang digunakan dalam kitab Fasholatan Jawa?
Jawab:

Kunci Jawaban Uraian (C)


1. Pada kitab al-Barzanji ditulis silsilah Nabi adalah: Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muttalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qusay bin Kitab bin Murrah bin Fihr bin Malik bin
Nadar bin Nizar bin Maiad bin Adnan.
2. Syaikh Ja‟far al-Barzanji dilahirkan pada hari Kamis awal bulan Zulhijjah tahun 1126 di
Madinah Al-Munawwaroh dan wafat pada hari Selasa, selepas Asar, 4 Sya‟ban tahun 1177 H di
Kota Madinah dan dimakamkan di Jannatul Baqi.
3. Fasholatan Jawa menggunakan syi‟ir Jawa yang indah dan motivatif. Tidak heran
banyak orang yang mencari kitab ini untuk dipelajari.

Halaman 58
Perbaikan
1. Jelaskan kisah diterjemahkannya Qanun Asasi Hadlratus Syeikh Hasyim Asy‟ari!
Jawab:
2. Jelaskan salah satu pembangunan yang telah dilakukan oleh KH. Ahmad Abdul Hamid!
Jawab:
Kunci Jawaban
1. Terjemahan Qanun Asasi Hadlratus Syeikh Hasyim Asy‟ari yg diterjemahkan atas
perintah dari Sekretaris Jenderal PBNU kala itu, KH. Saifudin Zuhri. Terjemahan tersebut telah
dimulai oleh KH. Mahfudz Shiddiq, tetapi tidak selesai sehingga PBNU meminta Kiai Achmad
untuk menyelesaikannya. Terjemahan itu oleh Kiai Achmad dinamakan Ihyau Amalil Fudlala‟ Fi
Tarjamati Muqaddimatil Qanunil Asasi li-Jam‟iyati Nahdlatil Ulama.
2. KH. Ahmad Abdul Hamid Kendal adalah Pencetus dibangunnya Ged Pencetus di jalan
Kramat Raya Jakarta, Gedung 9 lantai seperti lambang NU lintang songo, namun beliau wafat
sebelum pembangunan selesai.

Anda mungkin juga menyukai