Anda di halaman 1dari 3

No Nama Penulis Judul Artikel Objek Hasil Penelitian

. (Tahun) Penelitian
1. Chieh-Heng Ko Exploring Sampel dari Hasil penelitian menemukan bahwa
(2020) hotel manajer konflik, ambiguitas, dan perkerjaan
employee’s perhotelan di yang berlebihan menjadi penyebab
work stress by Taiwan dan utama terjadinya stres pada manajer
individual karyawannya. dan karyawan. Sebagai tambahan,
characteristics Data disebar manajer lebih mudah stres daripada
dengan self- karyawan yang langsung melayani
administered customer, serta karyawan
questionnaire. perempuan lebih mudah stres
Dianalisis daripada laki-laki.
dengan Realita di lapangan menunjukan
Statistical bahwa pada perusahaan
Package for penginapan, pekerjanya memiliki
Social Sciences tingkat stres yang tinggi, termasuk
dan ANOVA. di dalamnya pekerjaan yang berat,
waktu deadline yang pendek,
interaksi dengan pengunjung yang
tak terduga, jam kerja yang lama,
dan masih banyak lagi masalah
lainnya, yang membuat karyawan
tersebut tidak dapat menerima
tekanan kerja yang sedemikian
rupa.
2. Park & Jang Family role Konsultan Penyebab stres pada karyawan
(2017) overload’s finansial (agen biasanya berasal dari dua hal, yaitu
relationship penjualan) pada tempat kerja dan peran keluarga.
with stress tahun 2012 di Dua hal ini dapat terdiri dari peran
and perusahaan yang berlebihan, kebutuhan yang
satisfaction asuransi di tidak terpenuhi, dan konflik
Seoul. interpersonal dengan pengawas,
rekan kerja, anggota keluarga, dan
sebagainya. Sudah banyak
penelitian yang membahas stres
dalam domain tempat kerja dan
antara peran keluarga yang
berlebihan dengan konflik
keluarga-ke-pekerjaan. Maka dari
itu, penelitian ini fokus mengkaji
stres kerja yang secara umum
disebabkan oleh kelebihan peran
keluarga. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan beberapa hal, yaitu
peran keluarga yang berlebihan
berkorelasi positif dengan stres dan
berkorelasi negatif dengan
kepuasan kerja. Stres memiliki
korelasi negatif dengan kepuasan
kerja. Keberhasilan diri dan
keterlibatan kerja berkorelasi
negatif dengan stres. Terakhir,
keberhasilan diri dan keterlibatan
kerja memiliki korelasi positif
dengan kepuasan kerja.
3. Wickramasinghe Supervisor Pengembang Hasil penelitian menyiratkan
(2012) support as a perangkat lunak hubungan yang relatif signifikan
moderator pada dari dukungan supervisor
bersamaan dengan kebijakan
between work perusahaan.
fleksibilitas jadwal kerja formal
schedule dalam mengurangi stres. Namun,
flexibility and karyawan tidak memiliki jadwal
job stress kerja yang fleksibel. Mereka
cenderung mengalami stres kerja
yang tinggi karena mereka
kesulitan menata dan mengontrol
pekerjaan sehingga mendapat
tekanan. Peran supervisor yang
kurang mendukung dengan tidak
memberi jadwal yang fleksibel
membuat level stres kerja
meningkat.
4. Yao et al. (2014) Leadership, Sampel Perusahaan Cina mengalami
work stress penelitian yaitu perubahan dalam struktur,
and employee 347 responden teknologi, personel, dll untuk
behavior dari 20 menghadapi persaingan pasar yang
perusahaan di sengit. Hal ini memunculkan pasar
tempat yang kerja yang ketat sehingga
berbeda dari menyebabkan stres kerja karyawan
industri di yang begitu berat. Kasus seperti
Changsha, bunuh diri karyawan yang terus-
Yueyang, menerus terjadi telah menarik baik
Chengzhou, perhatian publik maupun akademis.
Guangzhou, dan Penelitian sebelumnya hanya
Shenzhen di difokuskan pada pengaruh stres
China. terhadap kinerja karyawan,
khususnya kinerja positif,
sedangkan dampak negatif sering
diabaikan. Penelitian ini
menganalisis karakteristik perilaku
karyawan di bawah tekanan,
kepemimpinan transaksional, dan
kepemimpinan transformasional
dalam konteks budaya dan sosial
Cina. Penelitian ini juga
mengeksplorasi pengaruh dari dua
kepemimpinan yang berbeda pada
stres kerja, perilaku karyawan, dan
hubungan mereka. Dampak
kepemimpinan pada stres belum
dieksplorasi, dan efeknya pada
hubungan di antara stres kerja dan
perilaku karyawan masih dalam
tahap awal.
Penelitian ini menemukan bahwa
stres kerja berhubungan positif
terhadap perilaku negatif karyawan
(kerja bermalas-malasan, tingkah
laku yang membahayakan antar
perorangan, tingkah laku obstruksi-
destruktif). Kepemimpinan
transaksional berpengaruh positif
terhadap stres kerja dan
berpengaruh positif terhadap
perilaku negatif karyawan.
Kepemimpinan transformasional
berpengaruh negatif pada stres
kerja dan berpengaruh positif
terhadap perilaku negatif karyawan.
Kepemimpinan transaksional
memperkuat pengaruh stres kerja
pada perilaku negatif karyawan,
sedangkan kepemimpinan
transformasional melemahkan
pengaruh stres kerja pada perilaku
negatif karyawan.

Anda mungkin juga menyukai